Day 5 : Quarzazate – Todra Gorges – Merzouga
Pagi ini kami setelah breakfast, kami meninggalkan Quarzazate menuju Todra Gorges, sebuah tempat di sisi timur Atlas Mountains seperti yang 2 hari lalu yang pernah kami lalui Morocco part 2 Perjalanan ke sana sekitar 3 jam, cukup jauh namun jalanan lancar dan tidak ada kemacetan sama sekali. Pemandangan sepanjang perjalanan melewati daerah pegunungan dan kota2 kecil yang merupakan kota perlintasan.
Sekitar tengah hari, kami tiba di Todra Gorges. Lokasinya tidak jauh dari kota Tinghir. Todra Gorges merupakan susunan gunung batu dan masih bagian dari Atlas Mountains. Kami dibawa di salah satu titik dekat Tinghir dan bisa lihat di foto kami di atas betapa tingginya gunung batunya. Sayang saat kami datang, debit air sungainya sedang kecil.
Selesai foto2, kami diajak lunch di salah satu restoran lokal dekat situ. Tempatnya hidden gems. Dari jalan raya, kami harus berjalan kaki sekitar 100 meter masuk ke dalam gang. Akhirnya tibalah kami di Dar Ayour, restoran yang memiliki view Todra Gorges dan sungai di belakangnya.
Begitu masuk ke dalamnya, ternyata tempatnya bagus banget. Berinterior khas Morocco. Dari sofa hingga hiasan dinding terlihat mewah. Kami diberikan tempat di duduk sofa panjang, Berasa seperti makan siang ala pangeran Morocco.
Seperti biasa, untuk lunch sudah ada paket dengan 150 MAD per orang. Ada menu chicken tagine yang kami pilih, lalu cobain sate kambing dan ayam. Untuk buahnya kali ini selain ada jeruk, disajikan juga kurma Morocco yang rasanya manis.
Selesai makan siang, kami melanjutkan perjalanan jauh dan panjang kami menuju kota Erfoud. Di kota Erfoud, kami harus berganti kendaraan dari mobil van kami ke mobil Mitsubishi Pajero dengan driver yang berbeda. Kami harus berpindah mobil karena lokasi hotel kami berada di gurun Sahara dan tidak mungkin menggunakan mobil van kami. Mobil ini akan membawa kami menuju Merzouga, tempat kami akan bermalam hari ini. Perjalanan ke Merzouga sekitar 30 menit. Di kejauhan sudah tampak gurun Sahara yang masuk dalam masuk wilayah Morocco.
Merzouga adalah sebuah kota kecil di Morocco yang berada di gurun Sahara dan berbatasan dengan Aljazair. Di Merzouga ada beberapa hotel dan penginapan. Penginapan kami hotel Atlas Du Sable termasuk hotel lama. Di depan hotel kami terhampar gurun Sahara yang berwarna orange di sore hari itu.
Karena hotel kami kali ini berlokasi di gurun Sahara, interior kamarnya berbeda dengan kamar2 hotel di kota. Ruang tamunya besar dengan bantal2 untuk sandaran di sofanya. Interior Morocconya sangat terasa. Airnya kurang jernih, agak kotor. Maklum di tengah2 gurun, air sulit didapatkan.
Walaupun sudah jam 6 sore, cuaca masih cerah. Kami jalan2 ke luar hotel mendekati kemegahan gurun Sahara di depan kami. Di depan hotel, ada banyak unta yang diikat. Sepertinya unta tunggangan para turis. Di kejauhan, ada orang2 yang naik jeep 4×4 dan motor trail menaiki dan menuruni kontur gurun Sahara. Ini udaranya tetap dingin ya, makanya kami masih pakai mantel. Jadi gurun itu tidak identik dengan suhu yang panas.
Selesai makan malam, kami booking untuk naik unta besok pagi melalui pemilik hotel. Rencana kami mau menikmati sunrise di puncak gurun Sahara yang di depan hotel kami. Biaya 200 MAD per orang. Ini di luar biaya tour yang kami bayarkan. Ini menjadi salah satu highlight utama buat kami dalam perjalanan di Morocco. Kapan lagi bisa naik unta di gurun Sahara yang sangat terkenal seantero dunia itu.
Day 6 : Merzouga – Ifrane – Fes
Jam 7 pagi pintu kamar kami sudah diketuk orang lokal yang menjadi guide dan bakal menemani perjalanan kami naik unta pagi ini. Walaupun sudah jam 7 pagi, belum ada sinar matahari. Di luar masih sangat gelap seperti malam hari dan sangat dingin. Kami pakai mantel dan masih dilapisi jaket winter yang tebal. Matahari diprediksi baru muncul / sunrise jam 8. Ini waktu yang akan kami kejar ke salah satu puncak gurun pasir Sahara di depan hotel kami.
Ada 2 unta yang akan kami pakai. Yang paling depan dan paling besar ditunggangi oleh Jeff. Sementara yang lebih kecil, di belakangnya. ditunggangi oleh Diana. Ada tali penghubung antara unta yang di belakang dan yang di depan. Jadi yang di belakang tinggal mengikuti langkah2 unta yang di depan. Sementara unta yang pertama ditarik oleh guide
Cara naik unta cukup unik, berbeda dengan cara kita naik kuda yang lebih umum kita tahu. Unta duduk di pasir dan kita naik ke atas punggung, pas di antara 2 punuknya. Kemudian untuk berdiri, unta akan berdiri mulai dari kaki belakang, setelah itu baru kaki depannya yang berdiri. Jadi badan kita akan menukik ke depan dan kemudian terjengkang ke belakang saat unta berdiri. Seru juga buat yang belum pernah. Makanya harus pegangan yang betul supaya tidak jatuh.
Yang lucu, selama perjalanan mulut untanya Diana sering nyosor ke belakang punggung Jeff karena memang dekat sekali jaraknya. Haha.. Ternyata di tengah2 jalan, guide lokal menyuruh kami turun dari unta. Unta2 kami disuruh duduk dan diikat di situ. Kemudian kami diajak naik ke salah satu puncak gurun yang ada di depan kami.
Ternyata jalan di gurun pasir itu tidak mudah ya. Beberapa kali kaki terbenam ke dalam pasir. Apalagi perjalanannya menanjak. Lumayan ngos2an. Akhirnya kami sampai juga di puncak. Guide kami menghamparkan kain dan kami diminta duduk di atasnya. Ternyata dari puncak ini proses terbitnya matahari menjadi sangat spektakuler. Ga rugi bangun subuh, badan sakit karena naik unta dan cape karena mendaki gurun. Sepadan dengan keindahan sunrise.
Kemudian kami kembali ke hotel untuk makan pagi. Total perjalanan pulang pergi naik unta ini sekitar 2,5 jam. Selesai berkemas dan check out, kami diantar kembali ke kota Efroud menggunakan Mitsubishi Pajero yang sama seperti kemarin. Kemudian pindah kembali ke mobil van yang akan membawa kami ke kota Fes untuk bermalam di sana.
Dalam perjalanan menuju kota Fes, kami makan siang di hotel Taddart. Sebelumnya kami sudah minta bantuan driver kami agar kami tidak ditawari lagi menu lokal seperti tagine. Kami mau yang lebih western kali ini karena walau enak dan awalnya ketagihan, kalo sudah berhari-hari ya bosan juga makan tagine terus. Jadilah kali ini kami pesan penne carbonara dan pastilla. Pastilla ternyata merupakan salah satu makanan khas Morocco. Bentuknya semacam pie / pastry. Atasnya ditaburi gula halus putih. Isinya suwiran daging ayam yang sudah dicampur beberapa bumbu rempah. Pas dimakan, isinya mirip kayak isi lemper ayam di sini. Tapi kulit luarnya pastry manis gitu. Secara umum pastilla ini rasanya seru dan sangat enak.
Dalam perjalanan menuju Fes selesai makan siang, kami berhenti di kota kecil bernama Ifrane. Letaknya cukup jauh dari tempat kami makan siang. Mendekati Ifrane, pemandangannya mulai berubah. Yang sebelumnya gurun dan pegunungan batu berwarna coklat, sekarang mulai ada perbukitan hijau dan juga pohon2 cemara. Khas seperti kota atau desa di Eropa.
Ifrane memberikan suasana kota yang berbeda dengan kota2 lainnya di Morocco. Arsitektur gedung2 di kota Ifrane mirip gedung2 di Eropa. Sehingga tidak mengherankan Ifrane memiliki julukan sebagai Switzerland of Morocco. Pusat kota Ifrane kecil dan bisa dijelajahi sekitar 30 menit saja. Di dekat Ifrane, ada istana raja Morocco yang luas dan teduh.
Selesai jalan2 sejenak di Ifrane, kami melanjutkan perjalanan kami ke kota besar lainnya di Morocco yaitu Fes. Kami tiba di Fes menjelang malam. Lalu lintas di dalam kota Fes sangat macet dan semrawut, mirip Casablanca. Akhirnya kami tiba di hotel kami yaitu Mounia Hotel. Hotelnya tidak terlalu besar namun penuh dengan para turis. Setelah beristirahat sejenak, kami makan malam di restaurant.
Selesai makan malam, kami berjalan kaki mau menukarkan USD kami ke MAD di money changer dekat hotel. Bukanya sampai malam. Dalam perjalanan menuju money changer, banyak orang berlalu lalang. Money changer tersebut berlokasi dengan perempatan jalan yang sangat ramai. Yang pasti rate nya lebih bagus ketimbang waktu tukar di airport saat tiba di Morocco lihat Morocco part 1 kembali ke hotel dengan selamat. Ternyata Morocco negara yang sangat aman buat kami turis asing. Tidak ada yang mengganggu kami selama di jalan.
Besok pagi kami baru akan jalan2 ke pusat kota Fes kemudian akan melanjutkan perjalanan ke Tangier.
Bersambung ke Morocco part 4
Cerita sebelumnya ada di Morocco part 2















Part 4 nya masih ditunggu 🙂
Sudah tayang ya… terima kasih sudah setia membaca perjalanan kami. Semoga bermanfaat ya.