Perjalanan kami ke Ciwidey kali ini adalah untuk merayakan hari ulang tahun kami berdua di bulan Oktober. Tahun lalu, kami pernah menginap juga di Ranca Upas, Ciwidey (2021). Hawa yang dingin dan penginapan yang menyatu dengan alam memang menjadi daya tarik untuk area Ciwidey ini. Karena masih dalam era COVID, walau sudah melandai, namun kami masih tetap berusaha memilih tempat menginap yang private. Jadinya kami memilih 1 malam di Glamping (Glamour Camping) Legok Kondang dan1 malam di Glamping Lakeside Rancabali.
Harga untuk glamping di Ciwidey ini tergolong mahal menurut kami, karena menjual nuansa tenda tapi harga setara hotel bintang 4 atau 5. Untuk Glamping Legok Kondang, kami ambil Luna Tent di harga 3,5 juta per malam. Sementara untuk Glamping Lakeside Rancabali kami ambil Lakeside Tent di harga 1,5 juta per malam. Mari kita coba, seperti apakah rasanya menginap di glamping mahal ini ?
Seperti yang sudah disebutkan di tulisan tentang staycation Edensor ke Sentul sebelum ini, bahwa di bulan Maret ini kami mau habiskan jatah cuti Jeff. Satu hari sudah terpakai untuk ke Sentul. Dua hari lagi kami pakai untuk liburan singkat ke Bandung dan Ciater. Kami memilih berangkat Jumat subuh dan kembali ke Jakarta hari Senin siang.
Untuk ke Bandung karena merupakan hometown kami, maka kami ga tuliskan detailnya karena bukan pergi ke tempat wisata. Biasanya ke Bandung ya ketemu keluarga, bersantai dan kulineran aja sih. Untuk menginap juga kali ini kami menggunakan apartment keluarga besar yang memang sering menjadi tempat menginap kami ketika berada di Bandung.
Berjumpa Masalah
Nah, ada cerita menarik kali ini karena ternyata pas sampai Bandung mobil Jeff mengeluarkan suara2 ketika berbelok. Akhirnya kami pergi ke bengkel untuk cek masalahnya apa. Tanpa disangka, ternyata ada kerusakan pada part yang cukup penting dan menyebabkan mobil dalam kondisi berbahaya jika terus dijalankan. Masalahnya part yang harus diganti tidak tersedia di bengkel Bandung dan harus dikirimkan dari Jakarta. Tentu ini membutuhkan waktu yang lama. Jadi, mobil harus ditinggal di bengkel Bandung sampai mungkin seminggu ke depan. Hah ?! Gubrak deh ! Padahal ini baru hari pertama kami tiba di Bandung, masih banyak rencana dan belum juga ke Ciater sebagai tujuan utama liburan kan.
Bulan Maret ini adalah bulan terakhir untuk menghabiskan cuti Jeff. Ternyata masih ada 3 hari nih, sip deh. Langsung saja dimanfaatkan untuk berlibur. Walau kasus COVID sudah sangat menurun, namun kami masih berusaha mencari tempat yang “aman”. Akhirnya kami ambil cuti 1 hari (Senin) untuk menginap di Edensor Hills Villa & Resort yang berlokasi di Bojong Koneng-Babakan Madang-Sentul, supaya dapat harga weekday. Selain lebih sepi, harga juga lebih murah. Booking langsung saja ke Villa nya, lebih murah daripada melalui OTA (Online Travel Agent) dan bisa pilih kamarnya mau yang mana. Untuk tipe bungalow di weekday kami dapat harga Rp.950.000 per malam. Sementara jika weekend harganya bisa mencapai Rp.2.000.000 per malam. Wow… fantastis.
Karena kami belum pernah ke sana, maka kami bertanya melalui whatsapp (sekalian booking juga melalui whatsapp) tipe bungalow mana yang paling bagus viewnya. Dijawab bungalow no.5 yang menghadap air terjun dan swimming pool. Hanya saja kalo lihat review di web sepertinya yang paling bagus adalah yang paling atas, yaitu bungalow no.3. Ketika ditanyakan, orangnya menjawab bahwa bungalow no.3 sudah ada yg booking dan view nya sama saja dengan no.5. Oke deh, kami percaya saja. Akan tetapi saat mengirimkan konfirmasi, ditulis bungalow no.4 dan kata orgnya kami dipindah ke bungalow no.4 yang lebih tinggi dari no.5 supaya lebih bagus view nya. Ya nurut aja deh.
Kali ini kami ambil cuti di hari senin untuk bisa menikmati liburan yang sepi di tengah hutan. Setelah melihat berbagai pilihan akomodasi berkonsep “back to nature“, pilihan jatuh pada Bobocabin yang terletak di Ranca Upas, Ciwidey. Pilih yang deluxe, yang kamar mandi dalam, harganya Rp. 566.000,- per malam. Ini harga yg cukup murah karena weekdays dan pesan sebulan sebelumnya. Pesan langsung di apps Bobobox.
Kami sempat menginap dahulu semalam di Bandung, kemudian baru menuju Ciwidey dan menginap lagi semalam. Saat di Bandung kami sempat makan Atmosphere Resort Cafe Jl. Lengkong Besar. Ini tempat besar sekali dan asik banget. Ada buat lesehan, ada yg duduk biasa, ada yang dekat kolam ikan, ada yang outdoor, ada yang lantai 2, banyak banget pilihannya. Kami coba menu “escargot” yang jarang ada nih di resto lain, buat yang penasaran rasanya silakan coba sendiri ya. Sempat juga makan di Baso Tahun Tulen Jl. Pasirkaliki, Sate Maulana Yusuf (ini selain sate ayam, olahan kambing nya juga enak banget !), dan Lotek Mahmud (juaranya bakmoy babi nih). Semuanya tempat makan enak legendaris di Bandung tuh.
Kali ini kami mau mencoba nyetir mobil yang agak jauh. Masa udah road trip di Canada dan UK tapi belum pernah road trip di negeri sendiri sih. Selama ini paling jauh kami nyetir mobil itu ya ke Tanjung Lesung dan Cirebon ya, sekitar 4 jam perjalanan. Oke, kali ini tujuan nya mau ke Solo (Surakarta) di Jawa Tengah saja, berhubung kami berdua belum pernah mengunjungi kota asal dari Presiden Joko Widodo ini. Ceritanya kami sekalian mau menjajal setengah tol trans Jawa. Supaya agak santai, maka kami juga mau stop di Cirebon semalam saat pergi dan stop di Semarang semalam juga saat pulang. Di Solo sendiri rencana menginap 2 malam.
Persiapan kami sebelum berangkat road trip : kondisi ban mobil dipastikan prima, isi bensin full tank dan e-money diisi yang cukup untuk bayar tol karena tidak ada lagi tol yang menerima pembayaran tunai. Road trip pertama kami di pulau Jawa kali ini, merupakan rencana yang tertunda dari bulan Juli lalu. Saat itu ada lonjakan kasus COVID di Indonesia sehingga kami sempat cancel semua hotel yang kami sudah booking.
Day 1 – Cirebon
Kami berangkat pukul 4.30 subuh, supaya jalanan masih lancar dan sampai di tujuan masih pagi. Kali ini tujuannya adalah Telaga Biru Cicerem yang ada di Kuningan, sedikit di luar Cirebon, tepatnya berlokasi di Desa Kaduela, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Berhubung foto2 yang beredar di sosmed mengenai tempat ini sangatlah cantik, jadi kami mau cek sendiri kebenarannya. Walaupun lokasinya di desa, tapi jalan ke sana mulus dan bagus aspalnya, hanya saja perlu konsentrasi, karena jalanannya menanjak terus dan lebar jalannya hanya pas untuk 2 mobil. Perjalanan lancar ditempuh dalam waktu 3,5 jam, sehingga jam 8 pagi kami sudah tiba. Ikuti saja google map, nanti keluar tol Plumbon.
Telaga biru Cicerem yang airnya lebih ke hijau sih daripada biru, hehe..
Kami membeli voucher utk menginap di Sheraton Bandung ini sudah dari November 2020, setahun yg lalu melalui Traveloka saat promo buy now stay later. Sheraton ini termasuk jaringan grup nya Marriott ya, jadi memang dari awal covid grup Marriott ini banyak sekali menawarkan promo dan kami banyak memanfaatkannya, hehe.. bisa lihat pengalaman kami menginap di JW Marriott Jakarta dan Westin Ubud Bali dengan harga murah. Expired voucher Sheraton ini akhir Desember 2021, jadi mumpung kasus Covid sudah melandai kami pun segera menggunakannya. Harganya waktu beli Rp.892.500 untuk deluxe room include breakfast. Menurut kami sih harganya cukup oke karena Sheraton ini bintang 5 dan harga kamar biasanya di kisaran 1-2 juta.
Day 1
Kami lunch dulu di Tizi Resto yang berada di Dago atas juga nih, ga jauh dari Sheraton. Ini resto jadul, udah lamaaaa banget ga makan di sini. Jadilah kami nyobain lagi makan di sini. Rasa makanan masih terjaga, kalo pesan steak pilih sama salad saja (jangan vegetables), karena ini unik model Salad Belanda (Huzarensla) gitu, enak ! Trus cobain deh steak lidah sapinya, karena selain di sini rasanya ga ada yg jual steak lidah sapi, hehe.. Kue2nya juga model jadul yg enak2. Cuma semua yg enak itu harganya juga ga murah ya, ada barang ada harga lah.
Setelah kenyang, kami check-in ke Sheraton. Sebetulnya belum jam check-in, tapi karena kamar sudah ada yg ready jadi sudah bisa masuk. Sip lah. Kamarnya cukup lega, tempat shower juga lega dengan 2 model shower, yang biasa (dengan gagang) dan rain shower (dari atas) – mantap banget !
Lobby dan Kamar di Sheraton Bandung
Ranjang dan sofa empuk, ada meja tulis, TV yg guedeee banget kaya di Westin Ubud dan ada balkon. Ini penting banget ya di masa pandemi, ada balkon yang bisa dibuka sehingga bisa dapat udara segar. Bisa minta balkon hadap taman atau hadap swimming pool.
Lido Lake Resort ini sebetulnya sudah lama berdiri dalam kawasan Lido. Namun sejak tahun 2015 kawasan ini mulai digarap menjadi proyek bersama antara MNC Grup dan Donald Trump. Tujuannya adalah untuk dijadikan kawasan sekelas Disney Land dan Universal Studio, di atas lahan sekitar 3.000 ha. Sekarang Lido malah sudah masuk dalam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), sama seperti Tanjung Lesung, Banten.
Kami menginap di tempat ini ber-3, bersama adik dari Jeff, namanya Jennifer. Kami pernah juga sih pergi ber-3 tahun 2015 saat traveling ke China. Beli voucher menginapnya melalui Traveloka dengan harga Rp.736.000,- untuk weekend, sudah termasuk breakfast. Hotel juga banyak menawarkan promo2 melalui sosmed nya. Buat yang berminat silakan dimanfaatkan sebelum nanti harga tambah mahal mengikuti perkembangan fasilitas di kawasan ini.
Day 1
Sebelum ke Lido, kami mampir dulu ke Bogor untuk jajan dan beli makanan sebagai bekal nanti di Lido. Pertama mampir ke Roti Unyil Venus, kami suka banget roti ini. Kali ini, kami tinggal ambil saja karena sudah pesan melalui wa sebelumnya. Lalu mampir ke Jl. Suryakencana, salah satu jalanan paling terkenal untuk para wisatawan dan nyobain Cungkring Pak Jumat yang tersohor itu. Ooh, ternyata bagian sapi yang kenyal2 ditambah gorengan serta lontong dan disiram bumbu kacang. Ini kami makan di mobil.
Liburan ini juga terjadi karena adanya promo Epic Traveloka, dimana kami bisa mendapatkan voucher menginap di Puncak Pass Resort hanya seharga Rp.340.000 per malam. Memang tanpa breakfast, tapi harga normal itu bisa 1 jutaan loh, jadi menurut kami ini muraaaah banget. Lalu kami juga cocok dengan tanggalnya yang bukan pas high season (setelah musim libur awal tahun) dan bukan weekend (melainkan Minggu ke Senin), supaya tidak terlalu ramai. Maklum, sekarang kan COVID makin meluas, jadi kami pun perlu mengatur liburan dengan bijak supaya tetap sehat. Perlu cuti sehari dong ? Iya, ga masalah sih, apalagi sekarang lagi gencar WFH (Work From Home), jadi sebetulnya kita bisa kerja darimana saja.
Day 1
Kami berangkat hari Minggu pagi sekitar jam 7 lebih. Sepertinya perpaduan antara hari Minggu pagi dan pandemi COVID, jadinya arus ke Puncak jadi sepi, jalanan lancar banget. Kami melewati tol Jagorawi dan bisa melihat keindahan gunung2 yang ada di area Puncak dengan jelas dari mobil, kereeeen banget. Biasanya ga sejelas ini, mungkin karena polusi kendaraan yang berkurang ya, kan jalanan sepi. Bagus juga nih efek COVID bagi keindahan alam !
Kami itu sudah lama cari2 penginapan yang pet friendly, karena ingin juga bawa anjing pudel kami si Miki jalan2. Kasian kan, tiap kali kami jalan2, dia mesti diam di rumah, dititip di rumah ortunya Diana. Nah, pas lagi iseng2 browsing booking.com eeeh ketemu tempat ini. Namanya “Rumah Lereng” lokasinya di Bandung, bagus nih ga terlalu jauh. Area pegunungan, tapi bukan di Lembang (Bandung Utara), melainkan di Bandung Timur. Lalu 1 tempat penginapan ini hanya ada 3 kamar dengan area outdoor yang luas. Menarik juga untuk dicoba di masa pandemi ini. Cocok untuk menghindari keramaian, apalagi pas liburan akhir tahun. Kebetulan kami masih punya voucher diskon 150 rb di booking.com jadi kami book saja deh semalam. Harganya di booking.com Rp.807.500 dengan pakai voucher diskon jadi kami cukup membayar Rp.657.500, oke banget lah !
Miki liburan nih..
Buat yang penasaran bisa intip info dan foto lebih jelasnya di http://www.rumahlerengbandung.com Jadi bisa juga booking langsung ke penginapannya, ga harus lewat booking.com. Cari saja mana yang lebih murah, hehe. Kalo mau tanya2 bisa juga wa ke mba Lia di 0812.8082.0812 yang mengurus penginapan ini. Mba Lia ini sebetulnya orang Depok, tapi saat ini stay di Rumah Lereng untuk ngurusin penginapan.
Ini voucher hotel kedua yang kami beli saat promo besar2an Traveloka. Sudah lama kami mengincar tempat ini, tapi baru kali ini kesampaian. Kamar Suite with Warm Plunge Pool di Novus Giri Resort-Puncak, menjadi tempat kami bersantai kali ini. Harga resmi nya 3,7 juta per malam tetapi karena diskon menjadi 1,7 juta. Itu harga weekend dan termasuk breakfast. Lumayan banget kan. Keunikannya adalah private pool yang berisi air hangat di area pegunungan yang dingin. Nah, sejauh ini kami belum menemukan tempat seperti ini di sekitar Jakarta. Di Bali banyak private pool, tapi harus naik pesawat dan udara di Bali yang panas membuat private pool pastinya berisi air dingin. Di Bandung ada Gracia Spa yang punya private hot spring, tapi ya hanya untuk berendam, bukan untuk berenang karena kolam nya kecil. Jika pembaca ada informasi tentang private pool air hangat yang tidak jauh dari Jakarta, silakan isi comment ya. Continue reading →