Iceland (21-29 Jan 2025) part 3 : Seljalandfoss – Skogafoss – Solheimmajokull – Skaftafell Ice Cave

Day 4

Objek wisata pertama yang dikunjungi adalah Seljalandfoss. Air terjun yang terlihat dari jalan raya, jadi begitu turun bis, jalan sedikit, sampai deh. Sebetulnya ada jalan di belakang air terjun yang bisa dilewati oleh pengunjung, namun hanya buka saat summer. Artinya jika kita datang saat winter, sudah pasti tidak bisa berjalan di belakang air terjun ini ya.

Seljalandfoss

Area sekitar air terjun dibatasi tali demi keamanan, jadi kami foto2 saja di dekat air terjun. Walau winter, tapi debit air terjun tetap deras, airnya tidak beku. Ketinggian air terjun ini mencapai 65 meter. Kami sempat berfoto dengan driver bus kami, bisa dilihat di foto atas ya.. yang paling ganteng sendiri, haha..

Dari air terjun pertama, kami menuju lokasi air terjun kedua dengan naik bus. Namanya Skogafoss, ketinggiannya 60 meter dengan lebar 25 meter. Pemandangan di sini lebih spektakuler karena air terjun dari ketinggian tebing basalt, dimana kita bisa mendekati air terjun baik di bagian bawah maupun di bagian atas.

Foto di bagian bawah (kiri) dan atas (kanan) dari air terjun

Kita bisa mendapatkan foto yang bagus, karena terdapat sungai persis di depan air terjun dan ada bagtu2an dimana kita bisa berdiri di atas sungainya. Jika merasa kuat, kita bisa naik 500+ anak tangga yang cukup terjal untuk menuju bagian atas dari skogafoss. Diana pun mencoba naik, walau cukup terengah2 dan agak tertinggal, tapi sampai juga di atas nih, hehe.. Maklum, kebanyakan peserta grup ini usianya masih muda, sekitar 30 tahun. Jadi wajar jika mereka jauh lebih gesit dan energik dibandingkan Diana.

Bisa dilihat rute naiknya di gambar bawah, panjang dan mantap kan, hehe.. Tidak semua peserta mau naik sih, terutama yang senior, Diana aja yang penasaran masa sudah sampai sini ga naik ya.

Lunch after hiking

Setelah kaki cukup pegal naik dan turun tangga, saatnya istirahat dan makan siang. Ada fish & chips yang terkenal enak di sini, namanya Mia’s Country Van. Dari air terjun Skogafoss ini jalan kaki sekitar 10-15 menit lah. Bentuknya food truck gitu, makannya di picnic table di depannya. Open air ya, untungnya ga lagi salju, cuma dingin angin aja nih. Rasanya memang enaaaak ! Ada berbagai saos dan garam yang bisa ditambahkan sendiri, sangat menarik. Porsi lumayan besar, bisa sharing berdua.

Selesai makan, kami naik bus menuju Solheimmajokull. Salah satu glacier yang ikonik dan terkenal di Iceland. Bisa dicapai dengan berjalan kaki sekitar 30 menit, jalannya pun cukup datar. Masalahnya bukan di rute hiking kali ini, tapi di jalanan penuh es tebal, sementara kami menggunaan crampon/spike yang tajam. Alhasil es2 tersebut nempel2 di crampon menjadi tebal dan serasa pakai sepatu hak nih, haha. Diana mencoba mengikis es2 tersebut, tapi karena menggumpal dan keras tentu tidak mudah. Mau lepas crampon kuatir terpeleset, serba salah nih.

Hiking ke Glacier

Pemandangan serba putih di mana2 karena tertutup salju. Saat pergi cuaca masih terang, sampai di glacier mulai turun salju tipis2 yang lama2 menjadi tebal. Pada saat hiking pulang barulah turun badai salju, amazing deh. Perjalanan yang harusnya mudah menjadi sangat menantang. Semangat ! Betul2 pengalaman luar biasa kali ini. Tiba kembali ke titik awal dalam keadaan basah kuyup dan kedinginan karena badai salju sepanjang rute balik.

Malam ini kami menginap di Horgsland Cottage. Kali ini 2 malam, lumayan jadi bisa bongkar koper agak tenang. Teman sekamar Diana sama dengan malam kemarin saat di Eyrarbakki. Satu cottage ber-5. Ada ibu dan anak, ada 2 teman satu gym dan Diana sendiri. Ini yg usia 40 ke atas semua, hehe..

Horgsland Cottage

Di cottage ini ada 2 kamar di lantai bawah dan 1 area loteng yang ada bed nya. Jadi area loteng persis ada di bawah atap yang bentuk segitiga itu. Kamar bawah bentuknya bunk bed (ranjang susun). Diana tidur di loteng, walau ada 2 bed tapi hanya dipakai 1 saja nih. Lega jadinya. Model cottage lantai loteng seperti ini pernah Diana rasakan juga saat menginap di Flam-Norway (2016).

Malam ini sebetulnya kp index untuk aurora lumayan tinggi, sekitar 5. Namun sayang, langit berawan sehingga aurora hunting tidak bisa dilakukan. Padahal sudah berharap banyak nih untuk bisa lihat aurora yang cetar malam ini, sudah nunggu info aurora sampai larut malam juga di cottage masing2. Apa daya, alam berkata lain. Oke, kita tidur saja deh malam ini.

Day 5

Pagi ini kami berangkat ke Skaftafell, Vatnajokull National Park. Nah, di sini acaranya adalah glacier hiking trail selama 2 jam. Namun ada tawaran optional tour, namanya ice cave. Artinya jika mau pergi ke ice cave harus bayar tambahan dan tidak bisa mengikuti glacier hiking karena waktunya bersamaan. Karena melihat gambar yang bagus banget (gua es biru) Diana pilih ice cave saja. Bayangannya adalah kita akan jalan menuju gua es biru tersebut, menyusuri gua tersebut, foto2 dan selesai. Ini jauh lebih menarik daripada glacier hiking 2 jam yang tentu lebih cape (pemikiran awalnya begitu).

Jadi grup kami terbagi 2, ada yang memilih opsi ice cave dan ada yang glacier hiking biasa. Yang memilih ice cave dikumpulkan di 1 pondok dimana di situ kita dijelaskan resikonya, lalu dicek sepatunya (apakah sesuai atau tidak), jika tidak sesuai sepatunya harus sewa di tempat mereka. Yang dibutuhkan adalah sepatu boot untuk hiking, jadi harus tinggi menutupi ankle kaki dan bahannya keras. Sepatu boot winter Diana sih lolos, aman. Peralatan lain akan dipinjamkan oleh pengelola tour seperti crampon khusus (bukan yg biasa, ini lebih tajam geriginya), helm, tali pengaman di pinggang seperti mau naik flying fox dan alat2 besi seperti untuk penambang gitu.

Bersiap menuju ice cave dgn peralatan “perang”

Dari sini sebetulnya Diana sudah curiga. kok heboh banget ya persiapannya. Bukannya nanti cuma jalan biasa menuju gua es biru itu ? Naaaah… kami kemudian diantar naik mobil khusus ke tempat ice cave itu berada, yang ternyata adalah gunung es yang luas dan tinggi. Tidak terlihat adanya gua es biru itu. Di tempat itu kami dibagi lagi menjadi 2 kelompok. Kelompok Diana ada 10 orang dari peponi ditambah 2 pasangan bule. Masing2 kelompok punya pemandu bule, yang sudah sangat mahir dalam hiking di gunung es.

Berjalan di atas gunung glacier yang viewnya spektakuler

Ternyata… untuk bisa sampai ke gua es biru itu kita harus mendaki gunung es sodara2. Gunung setinggi itu dan seluas itu. Bukan cuma gunung nih, gunung es glacier loh. Wow, tidak main2 ini. Kalo jatuh, bisa gelinding ke bawah ini sih. Nah, di sini baru Diana sadar, tour ini ternyata beda jauh dengan bayangan awal. Ternyata ini tour yang sangat serius dan membutuhkan fisik yang luar biasa prima. Pantes peralatan safety nya saja luar biasa. Karena sudah terlanjur, ya terpaksa dijalani dong ya.

Betul saja, hiking untuk pergi ke gua es biru itu sekitar 2 jam, dengan ketinggian yang luar biasa, artinya tenaga yang dikerahkan juga luar biasa. Mana kemarin habis naik 500 anak tangga, ini kaki luar biasa kerja keras deh. Diana jujur amat sangat terkuras energinya, banyak sekali berhenti sehingga hampir sepanjang perjalanan berada di paling belakang dari kelompok.

Untung ada Mr. Ircham, team peponi yang menemani di belakang dan memberi semangat. Terima kasih juga buat teman2 kelompok yang mau bersabar menunggu member paling senior di kelompok ini mendaki, hehe.. Diana mendaki gunung di Indonesia saja ga pernah nih, tiba2 terjebak mendaki gunung es glacier di Iceland. Luar biasa nih pengalamannya. Betul2 merasakan yang namanya “push to the limit”, nafas hampir habis dan badan hampir ambruk. Kalo di foto sih ga keliatan ya, keliatan oke2 aja. Padahal keringetan nya udah ngucur di tengah dinginnya gunung es ini. Luar biasa kan.

Very amazing & beautiful blue ice cave

Di luar segala kelelahan itu, pemandangan selama hiking betul2 luar biasa. Memandang alam yang begitu besar dan kita itu hanya setitik kecil di tengah alam. Pagi ini juga Tuhan memberikan cuaca yang cerah, matahari bersinar, sehingga kami bisa menikmati perjalanan ini dan mengambil banyak foto yang bagus. Kebayang ga kalo mendaki gini sambil badai salju. Wuiiih… Kami mengunjungi 2 tempat, yang pertama itu semacam tebing es biru. Jadi kami berjalan melewati jalur sempit di antara glacier yang tinggi dan padat. Ini keren banget, kaya masuk ke negeri dongeng.

Sesudah itu kami mengunjungi ice cave yang bentuknya seperti lorong yang menanjak. Ada tali yang disediakan di dalam lorong sebagai pegangan. Ini esnya tidak sebiru yang tadi, tapi masih lumayan biru. Paling butuh waktu ga sampai 5 menit dari ujung ke ujung nya. Dari sini balik ke titik awal mobil butuh waktu sekitar 2 jam lagi, tapi karena menurun jadi jauh lebih mudah buat Diana daripada saat mendaki, karena tenaga yang dikeluarkan lebih sedikit daripada saat menanjak. Hanya harus hati2 saja.

Yes, I Did It ! Hiking the Glacier Mountain !

Jadi dari salah duga di awal, ternyata membuahkan hasil yang manis. Diana ternyata mampu mendaki gunung es glacier, di masa2 sebelum kepala 5 nih. Walau tentu tenaga dan kecepatan berbeda dengan yang masih muda, namun pencapaian ini sangat membanggakan buat Diana. Apalagi melihat indahnya alam ciptaan Tuhan yang luar biasa, betul2 mengucap syukur buat semua ini.

FYI, ice cave ini hanya bertahan sebentar saja karena terbentuk secara alamiah. Jadi 2 minggu dari sekarang mungkin cave nya sudah runtuh, mungkin sudah terbentuk cave yang baru lagi dengan formasi yang berbeda lagi. Alhasil ga pernah bisa dipastikan pengalaman apa yang akan kita alami ketika mengikuti ice cave tour ini.

And for Diana.. this is Once In A Lifetime Experience ! Sepertinya akan jadi highlight dari perjalanan di Iceland ini.

Bersambung ke part 4

Cerita sebelumnya di part 2

Categories: 2025-2029, EUROPE, Iceland | Tags: , , , , , , , , , , | 3 Comments

Post navigation

3 thoughts on “Iceland (21-29 Jan 2025) part 3 : Seljalandfoss – Skogafoss – Solheimmajokull – Skaftafell Ice Cave

  1. Luar biasa kak! Terimakasih sudah berbagi pengalaman. Di sepanjang pendakian ke ice cave (kurleb 4 jam tektok) klo kebelet apa ada toilet atau di alam bebas aja gitu kak?

    • Ga ada toilet ya. Kan alam bebas. Jadi sblm mendaki ke toilet dulu. Kayanya beku kali ya, jadi sepanjang jalan ga ada keinginan ke toilet sih, haha..

  2. Luar biasa indahnya pemandangannya, nggak kebayang betapa dinginnya hehe 🥶

We love your feedback !

Create a free website or blog at WordPress.com.