Pk.1.30 pm kami tiba di port pertama yaitu kota Juneau. Akhirnya bisa menyentuh daratan juga nih setelah sekian lama berlayar. Juneau merupakan ibu kota negara bagian Alaska, USA. Jangan bayangkan Juneau seperti kota besar dengan gedung tinggi ya. Ini Alaska, penduduknya sedikit, kotanya kecil dan dikelilingi pegunungan yang saat ini masih diliputi salju.
Suhu di Juneau sekitar 2-5 derajat celcius dan cuaca diramalkan cloudy. Sunrise pk.05.40 am dan sunset pk.08.15 pm. Jam di Juneau mundur 1 jam dari kota Seattle atau waktu di lautan kemarin. Informasi ini semua ada di booklet ya, jadi sudah memudahkan penumpang untuk adjust jam dan memperkirakan kostum yang mau dipakai. Di kota ini kita punya waktu sampai pk.10.30 pm, sebelum harus naik lagi ke kapal. Lumayan lama juga sih. Makanya untuk Juneau ini kami beli shore excursion dari kapal saja biar ga ribet. Ada 2 excursion yang kami pilih di Juneau ini : Goldbelt tram dan Mendenhall Glacier, yang tiketnya pas pertama sampai kamar di kapal sudah ada di atas ranjang itu.
Di Juneau ini kita bisa langsung turun dari kapal dan menuju kotanya. Jadi bisa foto keseluruhan kapal yang nyender di deck persis di tengah kota. Kota Juneau yang sepi mendadak ramai oleh kehadiran ribuan penumpang cruise. Para penumpang ini menyebar ke beberapa area wisata sesuai dengan minat masing2. Di depan kapal sudah ada beberapa petugas dengan papan berisi jenis tour yang berbeda-beda. Memang kapal menyediakan banyak sekali excursion, lebih dari 10 macam. Belum lagi ada operator tour lokal yang juga beroperasi.
Pertama, kami ke Goldbelt Tram Alaska dulu. Ini bukan tour dengan guide ya, jadi hanya beli tiket tram nya saja lewat NCL. Harga beli langsung dengan lewat kapal sama saja, yaitu USD.49. Karena kami dapat diskon USD.50 per excursion untuk 1 orang, jadinya malah tiket Diana terhitung gratis, karena harganya kurang dari USD.50. Asik kan ?! Tiket ini juga berlaku untuk naik tram sepuasnya dalam 1 hari, jadi bisa berkali-kali naik turun kalo mau. Ini atraksi utama di Juneau sih rasanya, tram ini termasuk “one of the most vertical tramways in the world”. Jadi lumayan terjal ya.
Walaupun namanya tram, bentuknya berbeda dengan waktu kami naik tram di The Peak Hongkong (2008). Kalo di sini bentuknya seperti kereta gantung bisa muat sekitar 30 orang. Karena sudah punya tiketnya, kami langsung antri untuk masuk keretanya. Hanya ada 2 tram di sini, satu naik dan satu turun. Waktu kami datang masih agak sepi, karena kapal baru saja mendarat. Tapi di belakang kami langsung ramai dan panjaaaang banget antriannya.
Sampai di atas, ada bangunan yang isinya toko souvenir dan resto kecil. Ada teaternya juga, dengan show sekitar 30 menit. Karena kami nguber waktu jadi kami skip teater nya. Di luar bangunan ternyata salju semua. Ada bagian yang sudah dibersihkan dari salju sehingga kita bisa jalan di aspal. Rupanya tadi pagi baru hujan salju, jadi masih banyak salju baru yang empuk itu di mana-mana.
Waaaah… pengalaman pertama buat Jeff nih ketemu salju. Buat Jeff yang pertama pegang salju, ternyata salju itu kaya es serut, ringan, empuk. Nah kalo salju lama yang sudah membeku itu jadi kaya es batu. Yang mau lebih jelas terkait perbedaan salju dan es serta serba serbi pakaian yang pas untuk salju, bisa lihat postingan tentang perlengkapan winter untuk suhu minus ekstrim. Untuk musim semi tapi suhu dingin dan salju seperti di Alaska ini, tinggal disesuaikan saja ya. Senang banget Jeff pegang2 salju pakai tangan langsung. Dingin sih, tapi sensasi nya seru !
Karena di sekeliling bangunan salju semua, jadi kami dan tamu-tamu lain berjalan menembus salju. Lumayan dalam nih saljunya, jadi blesek2 gitu jalannya. Untung sudah pakai sepatu waterproof, jadi oke walau karena sepatunya ga terlalu tinggi tetap ada salju2 yang masuk ke dalam sepatu. Celananya juga sudah pakai yg waterproof dan bisa buat salju. Cocok ! Dari atas sini bisa lihat pemandangan kota Juneau dari atas yang dikelilingi gunung salju, hutan pinus dan selat Gastineau yang cantik.
Sekitar 1 jam kami main2 salju di atas, saatnya turun lagi nih. Wah, antri lagi rupanya. Oke deh..ikuti saja. Begitu tiba di bawah, kami langsung antri untuk makan di Tracy’s King Crab Shack. Ini restoran crab paling terkenal, jadi penasaran nih. Mereka menyediakan Alaskan crab yang terkenal itu, dengan harga yang normal sesuai pasaran dan katanya enak banget karena fresh. Sudah ke Alaska, masa ga nyobain Alaskan crab nya sih ?
Resto ini sebetulnya baru buka full itu bulan Mei. Jadi di April ini hanya buka hari ini saja menyambut cruise kami dan baru buka lagi minggu depan saat NCL berikutnya datang. Artinya jika tidak ada kapal bersandar, maka memang tidak ada pariwisata ya. Sambil antri di luar resto, kami bisa melihat proses pengolahan crab yang ternyata direbus dalam panci besar. Yang dijual di sini memang hanya leg alias kakinya saja, bukan seperti crab di Indonesia yang dijual utuh sama badannya.
Ada 3 pilihan jenis crab di sini : Red King Crab, Snow Crab dan Dungeness Crab. Harganya bervariasi, yang paling mahal King Crab dan paling murah Dungeness Crab. Yang paling umum disajikan di restoran dan dimakan oleh orang2 lokal biasanya Dungeness Crab. Tapi karena penasaran dan sudah sampai di Alaska, kami pilih yang Red King Crab saja sekalian. Mau tau, seperti apa sih rasanya sampai segitu mahal dan dipuji2 orang karena katanya enak banget.
Setelah pesan dan bayar di kasir nanti nama dan asal kota/negara kami dicatat. Setelah itu cari tempat duduk, model mejanya panjang dan penuh banget nih. Jadi memang sharing saja duduknya di sebelah orang lain. Saat pesanan mau diantar, maka akan ada pelayan yang teriak nama dan asal kota/negaranya. Seru juga, jadi tau bahwa tamunya berasal dari berbagai kota di USA bahkan berbagai negara. Selain kami ternyata ada juga orang Indonesia lain nih, terdengar dari teriakannya.
Kami pesan paket combo dimana selain kaki kepiting tadi, juga termasuk bisque (semacam cream soup kepiting), 4 mini crab cakes (seperti kroket daging kepiting) dengan cocolan saus pedas, roti dan saus mentega untuk cocolan daging kepiting. Untuk Red King Combo harganya USD.88. Mahal ya, tapi bisa buat berdua sih harusnya ini. Sebetulnya pengen coba snow crab juga, katanya juga enak. Tapi ya masa pesan 2 porsi ? Kapan2 lagi deh yang snow crab nya.
Oke, pas datang memang gede banget sih crab nya. Panjang kakinya kira2 sepanjang lengan kita. Isinya cuma 2 leg, pikir bakal ga puas nih, tau2 itu isinya daging semua. Gendut banget dagingnya pas dikeluarin dari cangkangnya. Alhasil kami kekenyangan banget loh ini. Banyaknya daging sama seperti makan 1 kepiting utuh deh kalo di Indonesia.
Rasanya ? Memang luar biasa sih. Manis… enaaaak, bener2 berasa daging kepiting yang fresh dan kualitas top ini !! Ga pernah kami makan daging kepiting seperti ini enaknya. Yang lucu karena suhu memang dingin banget di sini, jadi itu mentega cairnya sampe jadi beku pas tengah2 makan. Haha.. Terpaksa minta lagi mentega cairnya, karena kalo udah beku ya ga enak untuk dimakan.
Selesai makan crab, kami jalan kaki keliling kota Juneau yang kecil. Kemudian kumpul di depan kapal, dimana ada papan bertuliskan Mendenhall Glacier Tour. Kami beli excursion ini dari kapal, jadi jam 05.00 pm berangkat rame2 naik bis. Drivernya memberikan informasi seperti layaknya tour guide. Tapi nanti di tujuan kami hanya di-drop saja dan akan dijemput kembali jam 08.00 pm. Cukup waktu untuk jalan2 berkeliling nih.
Di tahun 2018 kami pernah ke Athabasca Glacier saat trip Western Canada (2018). Waktu itu pakai kendaraan khusus. Kali ini cukup dengan jalan kaki saja. Sudah ada rute2nya yang bisa dipilih. Mendenhall Glacier ini masuk dalam kawasan Tongass National Forest dan disebut sebagai glacier yang paling mudah diakses di Alaska.
Di depan ada bangunan visitor centre nya. Nah, ini juga sebetulnya baru buka bulan Mei. Jadi hari ini buka karena ada cruise kami merapat. Sebetulnya untuk visit Mendenhall Glacier ga harus beli excursion dari kapal. Bisa naik bis saja dari dekat Goldbelt Tram ke sini dan beli tiket masuknya langsung on the spot. Mudah dan jauh lebih murah daripada beli excursion dari kapal. Cuma karena jadwal kapal kami tuh April, dimana visitor centre jadwalnya belum buka, maka kami ga berani ambil resiko.
Eh, taunya selama jadwal kapal mendarat, maka semua wisata pasti buka deh ! Jadi betul2 deh, pariwisatanya sangat tergantung tamu dari kapal pesiar ya. Rata2 pada buka di bulan Mei karena memang Mei itu sudah banyak cruise yang sudah berlayar ke Alaska. Kalo April ini memang baru NCL saja dan itu pun seminggu sekali jalannya.
Glaciernya sudah tampak dari kejauhan, jadi kami langsung berjalan lurus. Danau depan glacier nya masih beku dan menjadi lapangan es. Hati2 jangan sampai salah melangkah. Bisa masuk lumpur atau kejeblos di lapisan es yang sudah tipis. Setelah foto2 depan glacier, kami meneruskan perjalanan ke air terjun nya. Di sini jalanan sudah tertutup salju tipis. Jadinya dimana2 putih. Hasil hujan salju tadi pagi nih.
Dari air terjun, kami menempuh jalur yang berbeda untuk kembali titik awal. Maksudnya supaya punya pemandangan yang berbeda. Ternyata jalurnya memutar dan lebih jauh. Jadi jalan ga sampe2 nih… Walaupun lebih jauh, perjalananannya sangat menyenangkan karena menyusuri jalan bersalju. Biasa, orang tropis seneng banget ketemu salju begini. Akhirnya sampai juga di visitor centre nih. Di dalamnya ada berbagai edukasi interaktif mengenai glacier dan kehidupan satwa di Alaska.
Jam 8.30 pm kami sudah kembali naik kapal. Disambut oleh minuman coklat hangat yang sudah disiapkan. Enaaak. Karena sunset memang malam hari, jadi pas naik kapal itu masih kaya sore hari, masih terang. Malam ini makan buffet saja deh, yang gampang, tinggal ambil yang kita mau. Kapal berlayar pergi dari Juneau jam 11 pm. Dari kapal terlihat kota Juneau yang terang oleh lampu, tapi sepi sekali. Keramaian yang tadi siang nampak sudah ga ada.
Bye Juneau…
Kembali ke : Alaska Cruise by NCL (2023)
Lanjut ke : Skagway-Alaska USA & Yukon Canada : 18 April 2023











thanks for info.