Day 2 : Cruise
Untuk perjalanan kami bersama Andalusia-2 hari ini, ada 14 peserta yang ikut serta : 4 orang Indonesia (termasuk kami berdua), 2 orang Italia, 2 orang Luxembourg dan 6 orang Malaysia. Untuk crew kapal ada 8 orang yang terdiri dari kapten kapal, tour guide, ahli mesin, tukang masak dan dokumentasi. Untuk yang dokumentasi akan membantu dokumentasi kita baik melalui kamera, drone maupun kamera bawah air. Nanti semua hasil dokumentasinya akan dimasukkan dalam google drive dan dishare dalam wa group peserta yang sudah dibuat sebelumnya. Nama tour guide kami yang akan menginformasikan seluruh aktivitas selama pelayaran ini bernama Erik.
Kamar kami merupakan master bedroom. Ada open bathtub di teras belakang kamar, yang merupakan dek paling belakang dari kapal ini. Satu lantai dengan dapur dan restoran. Jadi begitu kami membuka pintu kamar, sudah langsung berhadapan dengan meja makan yang ada di dalam. Namun selama perjalanan, kami selalu makan dan snack di meja makan yang berlokasi deck outdoor karena lebih luas.
Untuk para tamu, disediakan kopi bubuk, kopi instan, coklat instan, teh, soft drink dingin (Coca Cola, Coca Cola Zero dan Sprite) yang tersedia selama 24 jam, Boleh ambil sepuasnya. Di dalam kapal ini tidak terdapat penjualan apapun, baik makanan maupun minuman. Namun tamu diijinkan membawanya dari luar. Tamu juga diperbolehkan menitipkan makanan maupun minuman di kulkas kapal. Jika perlu menjemur pakaian basah, di bagian deck paling atas, terdapat area jemuran yang bisa kita pakai misalnya setelah pulang snorkeling.
Saat kami datang, kami diberikan kelapa muda dengan tulisan Andalusia. Sambil menikmati kelapa muda, Erik sang tour guide memberikan briefing ttg kondisi kapal dan itinerary perjalanan. Kemudian dia membagikan tas berisi google dan fin untuk sarana snorkeling kami nantinya. Karena dalam perjalanan kali ini, kami akan mengunjungi beberapa spot snorkeling. Gratis untuk pemakaiannya namun jika rusak atau hilang akan dikenakan denda.
Setelah makan siang bersama, kami menuju spot snorkeling pertama yaitu Manta Point. Hampir semua peserta mau ikut snorkeling nih. Namanya saja Manta Point, maka sambil snorkeling kami akan mencoba keberuntungan kami melihat langsung aktivitas ikan pari manta raksasa yang ada di habibatnya.
Tanpa menunggu lama sejak kami masuk laut dari tender boat, di bawah mendekati dasar, terlihat rombongan ikan pari manta besar yang berwarna hitam berenang dengan anggunnya. Di dekat mereka ada banyak turis yang melakukan diving (menggunakan tabung oksigen) sehingga bisa lebih dekat dengan manta tersebut. Baru kali ini kami melihat formasi 5 ikan pari manta berenang bersama dari jarak dekat dan bisa mem-video kan nya. Video bisa lihat di IG kami ya : jeffdandiana. Amazing experience ! Tidak lama kemudian, muncul juga 1 penyu di belakang rombongan ikan pari manta.
Dari snorkeling di Manta Point, kami menuju pulau Taka Makassar. sebuah pulau pasir yang ada dalam kawasan Labuan Bajo. Pulau ini terkenal dengan pasir putihnya yang bersih dan air lautnya yang berwarna biru kehijauan. Pulau ini juga dikenal dengan bentuknya yang unik, seperti bumerang atau bulan sabit, dan hanya terlihat saat air laut sedang surut. Pulau ini memiliki kemiripan dengan Pulau Pasir yang ada di Belitung (part 2) saat kami berkunjung ke sana tahun 2015.
Saat kami datang ke pulau Taka Makassar, pulaunya hampir tenggelam karena air pasang. Tinggal sedikit saja daratannya dan sangat penuh dengan turis. Banyak turis yang datang menggunakan speed boat. Mereka biasanya hanya pulang pergi di area Labuan Bajo dengan jumlah spot yang lebih sedikit dibandingkan dengan kami yang menginap 3 hari di kapal phinisi. Di sini kami tidak snorkeling, hanya main2 air saja. Tapi kami lihat ada pengunjung yang snorkeling juga. Di sini jika beruntung kita bisa melihat ikan hiu kecil di pinggiran pulau, tapi hanya beberapa ekor saja, tidak banyak.
Perjalanan kami hari ini diakhiri dengan mengunjungi pulau Padar, salah satu highlight di Labuan Bajo ini. Keunikan dari pulau Padar ini adalah pemandangan tiga teluk dengan dengan warna pasir yang berbeda yaitu putih, pink, dan hitam. Selain itu, pulau ini menawarkan panorama perbukitan yang dramatis dan jalur trekking yang menantang menuju puncaknya, tempat wisatawan dapat menikmati pemandangan tiga teluk sekaligus. Karena keunikan2 inilah, membuat pesona pulau Padar sangat mendunia.
Sebenarnya ada 2 pilihan waktu untuk mengeksplorasi keindahan pulau ini. Yang pertama di pagi hari, namun waktu ini adalah waktu di mana ribuan wisatawan baik lokal maupun international datang ke pulau ini. Karena hal itulah, tour guide kami Erik mengusahakan ke pulau Padar di sore hari menjelang sunset di mana jumlah wisatawan sudah lebih sedikit. Walau ternyata karena ini long weekend maka jumlah wisatawannya tetap luar biasa banyak.
Mendekati pulau Padar, gerimis mulai turun. Oleh sebab itu, Erik dan timnya memberikan kami jas hujan warna biru untuk kami pakai. Di pulau Padar ini, ada 5 pos yang harus dilalui sebelum mencapai puncak. Dari bawah hingga pos 1 cukup jauh dan terjal.
Naik lagi ke pos 2, keindahan alam di sekitaran pulau Padar semakin jelas terlihat. Kapal2 phinisi tampak di sekitaran pulau Padar dari kejauhan. Naik ke pos 3 yang jaraknya tidak jauh dari pos 2, pemandangan semakin spektakuler. Bersyukur juga gerimis sudah berhenti. Semburat matahari sudah mulai tampak di antara awan berwarna gelap.
Dari pos 3 sebenarnya kita sudah bisa melihat kecantikan pulau Padar seperti yang ada di uang kertas denominasi Rp. 50.000,- tahun emisi 2016. Dari pos 3, kita bisa melihat pos 5 atau pos terakhir dari trekking kami di pulau Padar ini. Tampak jalurnya semakin mengecil namun banyak sekali orang yang berusaha naik agar bisa mendapatkan spot foto paling bagus di sini. Menurut info orang2 (karena kami tidak naik pos 4 dan 5), di puncak tempatnya relatif kecil dan harus antri untuk foto sejak dari pos 4.
Karena itulah, kami naik lagi dari pos 3 ke arah pos 4, namun belum sampai di pos 4 sudah diarahkan oleh fotografer kapal untuk menyimpang sedikit naik ke bukit. Kami sangat puas bisa menikmati keindahan pulau Padar dari posisi ini, dimana memperlihatkan 3 teluk dan juga keindahan sunset sore hari ini.
Setelah selesai menikmati sunset di pulau Padar, hari tentunya menjadi gelap dan semua pengunjung diharuskan turun ke bawah. Tidak ada lagi pengunjung yang naik ke atas. Tidak ada lampu di sepanjang jalan setapak, jadi jalanan betul2 langsung menjadi gelap. Apalagi ternyata hujan turun dengan derasnya. Kami dan ratusan turis lain pun turun kembali menuju titik kapal masing2 ditemani hujan deras.
Kisah sebelumnya di Labuan Bajo part 1
Bersambung ke Labuan Bajo part 3







