Hong Kong, Shenzhen, Macau : 27 Sept – 3 Oct 2008 (part 1)

Prolog

Setelah Singapore dan Malaysia, kami ingin lanjut ke negara tetangga yang agak jauh. Hong Kong. Kami belum pernah ke sana. Salah satu yang menarik adalah Disneyland HongKong. Diana suka sekali ke Disney World Florida dan Jeff belum pernah ke Disney. Terus kayanya kalo ke Hong Kong bisa sekalian ke Shenzhen dan Macau nih. Lokasinya berdekatan dan transportnya mudah. Makanya orang biasa pergi ke 3 destinasi itu sekalian jalan.

Sebetulnya semua masih masuk negara China, tetapi HongKong dan Macau yang lokasinya di luar daratan China itu sudah independent dan leluasa mengatur territory nya sendiri. Makanya untuk Hong Kong dan Macau, kita bisa langsung masuk tanpa apply dan bayar visa. Sementara untuk Shenzhen, kita harus punya visa China. Bisa juga apply VOA (Visa On Arrival) khusus untuk Shenzhen, tapi tidak selalu bisa. Tergantung kondisi dan kebijakan pemerintah setempat. Jadi daripada gambling, kami cari aman, apply visa China saja dari sini. Mudah kok.

Kami lalu cari2 tiket promo seperti biasa.. eh dapat nih, pake Jetstar ke Hong Kong murah banget. Tapi dari Singapore berangkatnya. Ga masalah. Terus supaya perjalanannya efektif dan efisien, jangan pulang pergi dari Hong Kong dong. Masuk dari Hong Kong dan keluar dari Shenzhen atau Macau. Cari2 lagi tiket dan dapat nih. Viva Macau, airlines baru milik Macau dan ada penerbangan direct ke Jakarta. Murah juga… karena mereka baru, jadi lagi promosi. Mantap nih.

Untuk trip ini kami banyak melihat referensi dari kisah Yongki & Ian di yahootravel. Selain karena destinasi yang sama, informasi di situ cukup detil dan kami pun akhirnya saling kontak by email.

Untuk menghemat biaya fiskal – Silakan baca trip kami ke Singapore (2006), maka kami menggunakan Mandala Air untuk rute Jakarta ke Batam dan setelah itu baru menyeberang menggunakan ferry ke Singapore.

(Per tahun 2009, wajib pajak yang memiliki npwp tidak perlu membayar fiskal dan per tahun 2011, biaya fiskal telah dihapuskan secara penuh oleh pemerintah RI)

==================================================================================================

Itinerary

Saturday, 27 Sept             : Jakarta – Batam (by Mandala), Batam – Singapore (by ferry)

Sunday, 28 Sept                : Singapore – Hong Kong (by Jetstar)

Monday, 29 Sept              : Explore Hong Kong : Avenue of stars, The Peak, Ladies market, dll.

Tuesday, 30 Sept              : Disneyland

Wednesday, 1 Oct           : Hong Kong – Shenzhen (by train), Splendid China & China Folk Culture Village

Thursday, 2 Oct                : Windows of the World

Friday, 3 Oct                      : Shenzhen – Macau (by ferry), Macau – Jakarta (by Viva Macau)

==================================================================================================

Day 1 : ke Singapore lewat Batam

Dengan menggunakan Mandala Air jam 09.15 dari Cengkareng, kami berharap dapat mengejar jadwal ferry jam 12.00 ke Singapore. Tapi ternyata rencana kami meleset. Tahun 2008, adalah pertama kalinya Singapore menggelar perhelatan akbar Formula 1 SingTel Singapore Grand Prix. Banyak sekali warga Indonesia yang ingin menonton acara tersebut. Akibatnya, terjadi penumpukan penumpang di terminal Batam Centre. Siapa cepat, dia dapat jadwal ferry terdahulu. Kami akhirnya baru bisa naik ferry jam 14.00 ke Singapore. Apa boleh buat. Nunggu deh 2 jam.

sgp-1Ngapain ya ? Kami akhirnya meng-eksplore sekitar Batam Centre. Agar tidak memberatkan, kami memasukkan koper kami di bagian bagasi yang ada di terminal. Kemudian kami menyeberang jalan ke mall di depan Batam Centre. Kami makan siang di sana sambil cuci mata. Kemudian kami kembali ke Batam Centre. Ferry berangkat sesuai jadwal dan penuh banget seatnya !  Beda banget sama pengalaman kami 2 tahun lalu.

Sampai di Harbour Front, Singapore jam 16.30 waktu setempat (1 jam lebih dulu dibandingkan Jakarta). Antrian imigrasinya mengular. Hampir menghabiskan waktu 1 jam untuk antri. Ampuun dech ! Kami akhirnya menitipkan koper kami di Cruise Center di Water Front, supaya bisa bergerak leluasa menjelajah Singapore sore hingga malam ini. Koper beres !

Kami lalu berjalan ke LauPa Sat, salah satu food court besar di Singapore, melewati daerah ChinaTown. Tempatnya besar dan banyak pilihan, tapi tanpa AC, hanya ada kipas angin besar.

Setelah makan, kami jalan lagi ke daerah Little India. Pada saat kami datang ke sana, ternyata bertepatan dengan perayaan Festival Deepavali atau Festival of Lights, salah satu acara terpenting bagi umat Hindu. Karena hari sudah gelap, maka kawasan Little India penuh dengan lampu2 hias yang memenuhi jalanan sehingga terang benderang dan meriah. Di area ini tercium bau aroma dupa yang khas. Kami sih ga gitu suka aromanya, jadi buru2 cabut.

spg-2

Dari Little India, kami lanjut ke daerah Bugis di mana terkenal dengan kios2 pedagang kaki limanya. Mirip Pasar Baru, Jakarta. Kami hanya sekedar ingin tahu dan melintasi daerah ini saja. Di luar marketnya yang ramai, area ini kelihatannya cukup oke sebagai tempat menginap di Singapore lain waktu. Strategis.

Ternyata tahun 2011 kami menginap di hostel area Bugis. Silakan baca trip kami SIngapore (2011). 

Kamipun segera kembali ke Harbour Front untuk mengambil bagasi dan bertemu Mr. Fandy, sepupu Diana. Malam ini kami akan menginap di apartemen Fandy, jadi kami pun pulang bersama. Kami menggunakan MRT ke arah Boon Lay. Jika di pusat kota Singapore stasiun MRTnya ada di bawah tanah, maka makin ke ujung, ke arah Boon Lay contohnya, justru stasiun MRTnya ada di atas tanah. Di sini kita bisa melihat bentuk dan warna MRT yang sebenarnya.

Boon Lay merupakan daerah ujung timur Singapore. Harga sewa apartemen tidak semahal di pusat kota sehingga di sini banyak sekali pemukiman termasuk tower2 apartemen. Keluar dari stasiun MRT, banyak sekali sepeda yang parkir, yang merupakan milik para pekerja yang tinggal di pinggiran kota ini. Bahkan ada juga pengemis yang meminta uang dengan memainkan alat musik. Setelah 15 menit berjalan kaki melewati daerah dan jalanan yang sepi dari kendaraan bermotor, kami akhirnya bisa beristirahat dengan sangat nyaman di apartemen Fandy.

Day 2 : Singapore to Hong Kong

Pagi hari, kami sarapan mie goreng instant Indofood. Ukurannya lebih besar daripada yang dijual di Indonesia. Kemudian, kami sama2 pergi beribadah ke gereja di daerah Bukit Batok. Untuk ke sana, kami menggunakan bis. Pengalaman beda nih, karena biasanya kami menggunakan MRT untuk menjelajah Singapore. Bisnya double decker alias bertingkat. Kita harus tau halte tempat kita akan turun dan harus menekan tombol yang ada di tiang dalam bis sebelum halte tujuan. Jadi ga bisa dadakan yah ! Wah, supirnya ngebut juga nih… kayak di Jakarta.

Setelah beribadah, kami sempat bertemu dengan 2 orang teman satu gereja saat dulu di Bandung. Sekarang mereka sudah tinggal di Singapore. Senangnya bisa beribadah sama2 lagi di negeri orang 🙂

with Iwan & Oceph

with Iwan & Oceph

Kami kemudian sama2 jajan sambil ngobrol di pasar tradisional seberang gereja. Selain berjualan barang2 dagangan layaknya pasar tradisional di Indonesia, di dalam pasar juga banyak pedagang makanan. Kami lalu memilih beberapa makanan dari antaranya.

Selesai makan, kami bergegas kembali ke apartemen untuk mengambil bagasi dan naik MRT menuju bandara Changi. Perjalanan Boon Lay hingga ke Changi membutuhkan waktu sekitar 1 jam karena keduanya ada pada 2 titik ujung yang berlawanan.

daerah Boon Lay yang asri

daerah Boon Lay yang asri

Kami ke terminal 3 Changi yang masih baru. Terminalnya besar dan megah sekali. Karena relatif baru, terminal 3 ini belum terlalu ramai. Kami lalu naik sky train, kereta yang menghubungkan antar terminal di Changi, menuju terminal 1 untuk check in Jetstar. Tujuannya Hong Kong. Selesai check in, kami lunch di Burger King (di Jakarta belum ada nih) dan kemudian main2 ke terminal 2.

Main2 di Changi

Main2 di Changi

Di terminal 2, kami menikmati Changi seperti masuk ke dalam sebuah mal saking banyaknya toko di dalamnya. Kami juga sempat melihat2 Orchid Garden yang bagus. Selesai jalan2 di terminal 2, kami balik lagi ke terminal 1. Sebelum boarding, kami masih sempat jalan2 melihat terminal 1. Aduh, ternyata terminal2 di Changi gede2 banget ya. Kaki kami sampe pegal2 rasanya. Ujung2 gedung terminal nyaris ga keliatan oleh kami saking besarnya.

Yang kami kagumi dari Changi, adalah keseriusan dan ketelitian petugas custom saat kami mau boarding. Walaupun kami mau meninggalkan dan keluar dari Singapore, tapi mereka dengan sangat teliti memeriksa setiap penumpang yang boarding. Logikanya kan yang masuk Singapore harus lebih teliti diperiksanya daripada yang meninggalkan Singapore. Tapi ini engga… Hebat !

Sore ini, kami akan berangkat ke Hong Kong, dengan menggunakan pesawat Jetstar. Ini budget airlines, anak perusahaan Qantas, Australia. Ini kali pertama kami menggunakan Jetstar. Ternyata delay 30 menit. Tapi hebatnya, kami tiba tepat waktu di Hong Kong. Wah, ngebut di udara nih pilotnya. Oh ya, yang menarik adalah warna seragam pramugara dan pramugari Jet Star. Jika di maskapai lain warna seragam yang biasa di pakai air crewnya berwarna cerah seperti merah, hijau dll , maka warna seragam air crew Jetstar adalah hitam !

Kami tiba di Hong Kong jam 20.00 waktu setempat (1 jam lebih cepat dibandingkan Jakarta, jadi sama seperti Singapore). Kami tiba di airport yang juga luar biasa besarnya. Selesai urusan imigrasi (untuk masuk Hong Kong, warga Indonesia tidak memerlukan visa), kami membeli Octopus Card si airport. Kalo ke Hong Kong harus beli ini, smart card pengganti uang tunai yang luar biasa manfaatnya. Bisa untuk naik transportasi umum maupun belanja di mini market semacam Circle K ato 711. BIsa juga untuk beli soft drink di vending machine yang banyak di tempat2 umum. Mempermudah pembayaran kita selama di Hong Kong.

Tidak lupa kami juga mengambil peta Hong Kong dan Bus Travel Guide yang berisi rute bis berikut titik2 perhentiannya. Dari terminal Internasional Hong Kong ini, kami harus naik bis ke pusat kota, tempat kami akan menginap selama di Hong Kong.

Di luar airport, ada terminal bis di mana sudah ada lajur2 sesuai tujuan. Kami naik bis no A21 tujuan Hung Hom. Bisnya double decker (2 tingkat). Di dalamnya ada tempat yang cukup besar untuk kami bisa meletakkan bagasi. Malam itu di dalam bis hanya ada 6 penumpang termasuk kami berdua.

hk-1Wah seru juga nih… Tiba di kota yang asing pada malam hari. Tidak ada kenalan yang menjemput dan kami harus bisa tiba di Famous guest house yang sudah kami booking sebelumnya. Berhubung sudah malam, tidak ada pemandangan jelas yang dapat kami lihat. Kami hanya mengira2 bahwa kami melewati jalan tol yang cukup panjang. Setelah sekitar 30 menit, barulah kami memasuki gemerlapnya pusat kota Hong Kong.

Ternyata jalan2nya tidak terlalu lebar. Lebih lebar2 jalan di Jakarta. Kami menghitung dan memperhatikan setiap nomor perhentian bis. Sesuai peta rute bis, kami seharusnya berhenti di bis stop no.11 yaitu bis stop paling dekat dengan guest house kami. Tetapi entah kenapa, kami baru diturunkan di bis stop no.12, mungkin karena di bis stop no.11 sedang ada renovasi atau kami yang terlambat memencet bel. Malam itu, sekitar jam 21.30 waktu setempat, kami menggeret koper2 kami balik arah ke bis stop no.11 sambil mencari-cari guest house tempat kami menginap.

Ketemu juga akhirnya neon sign Famous Guest House ! Letak guest house ini ada di National Court Building, Nathan Road, Kowloon. Kami pilih guest house ini sesuai pengalaman Yongki & Ian di yahootravel. Kelihatannya oke, strategis dan cukup sesuai dengan budget kami. FYI : harga akomodasi di Hong Kong itu mahal banget ! Lebih mahal daripada di Singapore ! Pemiliknya orang Surabaya yang sudah tinggal di Hong Kong. Sehingga waktu kami pesan kamar di sana, kami menggunakan bahasa Indonesia. Sayang, mereka ga punya website atau email. Jadi kami harus booking by phone waktu di Indonesia.

Di lantai dasar National Court Building ini, kami disambut oleh beberapa security yang tidak bisa berbahasa Inggris. Untungnya ada papan nama Famous Guest House. Jadi kami menunjuk papan nama itu dan para petugas security ini mempersilakan kami naik lift ke lantai 2. Sampai di atas, kami sempat terkaget2 dengan Famous Guest House yang menurut kami kondisinya lebih mirip flat yang sangat sempit.

Kemudian kami ketemu dengan sang pemilik, Mr. Mingce, yang menyangka kami tidak jadi datang karena sudah larut malam. Kamar yang awalnya akan kami isi sudah dia berikan ke orang lain, waduuh… jadi gimana ? Tenang… rupanya melihat kami yang sudah kelelahan, akhirnya beliau memberikan kamar baru yang tarifnya justru lebih mahal (HK$ 300), tapi kami boleh bayar dengan HK$250 sesuai perjanjian awal.

Cihuy ! Kami malah dapat kamar yang lebih baru. Istirahat dulu ah…. Besok kami akan mengeksplore Hong Kong.

Day 3 : Explore Hong Kong

Good Morning Hong Kong !

Di Famous Guest House, tamu diberikan air minum putih gratis dan dipinjami colokan listrik kaki 3 jika tidak membawa. Di Hong Kong tidak seperti di Singapore, kita tidak bisa sembarangan meminum tap water. Jadi lumayan lah, isi botol minum dulu pagi2 supaya ga usah beli air minum di jalan.

No breakfast from the guest house. Jadi nanti kita cari deh sambil jalan. Siap berangkat ! Kami turun ke lantai dasar. Ternyata di pinggir jalan banyak sekali toko2 kecil, menjual fashion dan lain sebagainya. Waktu menunjukkan jam 8 pagi. Toko2 masih tutup, jalanan sepi. Mobil pribadi sangat jarang lewat. Yang banyak adalah bis2 double decker dan taksi.

Kami masuk stasiun Jordan MTR yang ada di bawah tanah, yang lokasinya hanya menyeberangi perempatan dengan guest house kami. Di dalam stasiun, ternyata sudah ramai. Banyak orang yang bergegas menuju tempat kerja. Menurut pengamatan kami, orang2 Hong Kong berjalan lebih cepat daripada orang2 Singapore (yang menurut kami sudah sangat cepat). Malah terlihat orang2 Hong Kong seperti setengah berlari. Wow… Luar biasa !

Di dalam stasiun2 MTR Hong Kong, biasanya ada outlet 711 atau Circle K, ada kios koran bahkan bank kecil. Cukup lengkap untuk membantu orang Hong Kong yang super sibuk dan terlihat kekurangan waktu. Kami beli roti sandwich yang masih fresh dan membayarnya dengan Octopus Card. Di sini juga dijual banyak merk mineral water. Kalo mau beli, merk keluaran Coca Cola atau Danone, bisa jadi pilihan yang aman.

Pagi ini, kami mau maen ke Avenue of Stars. Dari Jordan stasiun ini, kami tinggal turun di stasiun berikutnya yaitu Tsim Sha Tsui. Wah, berhubung hari Senin, hari orang kerja dan pada jam orang berangkat kerja, maka semua kereta penuh. Rata2 membawa penumpang dari arah Kowloon (tempat kami menginap) ke Hong Kong Island. Kami sampai melewatkan 2 kereta yang sangat padat penumpang di dalamnya, lewat di depan mata kami. Baru pada kereta yang ketiga, kami memaksakan diri berjejal di antara padatnya penumpang. Di dalamnya penuh penduduk Hong Kong dan juga ekspatriat (bule2) yang rapi2 dan wangi2. Banyak juga yang pakai jas. Kalo di Jakarta, yang model begini, biasanya pasti naik mobil pribadi !

hk-6Tiba di stasiun Tsim Sha Tsui, kami bergegas naik ke atas stasiun melewati hotel dan mall untuk mencapai Avenue of Stars. Sesampainya di area Avenue of Stars, kami disuguhi pemandangan spektakuler. Langit biru dan bersih membentang dengan luas di hadapan kami. Ditambah pemandangan gedung2 pencakar langit yang terletak di sebrang lautan, yaitu di Hong Kong Island. Udaranya segar dan bersih ditambah dengan hawa air laut. Enak banget suasananya. We love it !

Avenue of Stars adalah salah satu tempat wisata di Hong Kong yang didekasikan untuk para seniman, khususnya aktor dan aktris dunia perfilman Hong Kong. Kita tahu dunia perfilman Hong Kong merupakan salah satu yang termaju di Asia selain India dan bahkan beberapa artis Hong Kong sampai eksis di Hollywood Amerika Serikat.

Di Avenue of Stars ini ada beberapa memorabilia yang bisa kita lihat. Salah satu yang paling banyak adalah patung dan hand print para artis Hong Kong terkenal pada jamannya. Persis seperti yang ada di Hall of Famenya Hollywood. Ada tapak tangan Jet Li, Jacky Chan, Aaron Kwok, Andy Lau, Stephen Chow, Chow Yun Fat, Jacky Cheung dan lain2. Ada penyanyi dan pemain film.

hk-2

hk-3

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Ada patung Bruce Lee yang diperagakan dalam suasana syuting sebuah adegan film. Di tengah2 Avenue of Stars, ada toko kecil yang menjual merchandise yang berhubungan dengan Jacky Chan. Kami pun ikut berpose seolah-olah bintang film, hehe..

hk-4

Kami suka sekali menikmati area Avenue of Stars. Biasanya kan kalo liat laut pasti di pantai. Tapi kalo di di sini liat laut dengan background gedung2 pencakar langit. Bisa dinikmati dari tengah kota lagi, keren banget ! Ga pake pasir beterbangan dan lautnya bersih. Tidak jauh dari Avenue of Stars ada juga Clock of Tower, Olympic Ring, dan replika obor Olimpiade Beijing.

hk-5

hk-7

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Dari Avenue of Stars, kami beranjak ke destinasi wisata terkenal lainnya di Hong Kong yaitu The Peak. Kami harus naik MTR ke Central. Petunjuk arah ke The Peak sangat jelas dan banyak. Sambil jalan, kami istirahat sejenak di Charter Garden sambil menikmati bekal dan minum dari tap water yang ada di taman itu. Kebetulan nih, isi lagi botol minum dulu aaah,,. Dari Charter Garden, jalanan agak menanjak dan akhirnya kami tiba di depan The Peak. Lokasinya ada di tengah2 dan diapit oleh 2 buah jalan.

hk-peak

Di The Peak, kami membeli tiket combo. Tiket tersebut sudah mencakup naik tram (pulang pergi), tiket masuk Madam Tussaud, dan masuk ke balkon The Peak.

hk-peak2Atraksi pertama adalah naik tram kuno khas Hong Kong. Mendaki bukit menuju The Peak dengan kemiringan lintasan tram 45 derajat ! Mantap ! Sambil naik tram yang miring, kami bisa melihat puncak gedung2 pencakar langit semakin jauh di belakang. Asyik banget pengalamannya.

Tiba di atas, kami langsung disambut oleh deretan toko souvenir yang sangat menggoda dan akhirnya membuat kami ‘menyerah’ pada beberapa fridge magnet yang terbilang murah.

Lanjut ke dalam, kami menemukan counter tiket Disneyland Hong Kong, tempat yang esok hari akan kami kunjungi. Harganya sama, tanpa antri dan kami dapat bonus stiker yang banyak. Lumayanlah.

Setelah itu, kami masuk ke museum Madam Tussauds Hong Kong, museum patung lilin tokoh2 terkenal dunia. Lokasinya juga di dalam The Peak. Madam Tussauds Hong Kong adalah museum Madam Tussauds yang pertama di kawasan Asia.

Berhubung berada di Hong Kong, selain tokoh2 dunia barat, banyak juga patung aktor dan aktris film Hong Kong seperti Bruce Lee, Jacky Chan, dan Andy Lau.

hk-tuss

hk-tuss2

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Kami sibuk sekali berfoto2 di sini. Ayo tebak.. itu foto siapa aja tuh yang di atas ?? Eh.. saking sibuknya foto2, sampai2 ternyata ada yang cemburu nih. Uups… Hayoo… siapa yang mulai duluan yah kira2 ?!

Kamu gitu, aku juga bisa !

Kamu gitu, aku juga bisa !

Oke..oke… damai deh. Mending kita foto bareng aja yuk…

The new Hollywood stars !

The 3 musketeers from Hong Kong 🙂

Selesai dari Madam Tussaud, kami cari makan siang dulu. Awalnya sempat bingung karena yang ada di area ini adalah resto2 mahal semua. Akhirnya kami makan siang di Bistro Deli France. Sebenarnya di Jakarta juga ada, tapi kami malah belum pernah mencobanya.

Kemudian kami naik ke Terrace of The Peak, puncak bangunan tertinggi di The Peak dan kami bisa melihat pemandangan luar biasa kota Hong Kong baik yang berada di daerah Hong Kong Island maupun Kowloon. Karena siang hari, maka matahari bersinar terik. Hawa panas dan silau membuat kami sangat tidak nyaman berlama-lama di sini.

Tips : Saran waktu kunjungan terbaik ke The Peak adalah sore hingga malam hari, karena bisa melihat sunset dan keindahan gemerlap kota Hong Kong dari atas The Peak.

‘Musibah’ kecil terjadi saat kami di Terrace. Karena belum pengalaman, baterai kamera digital kami habis. Haduh, ini gara2 terlalu heboh foto2 dan video2 dari pagi sampai siang nih…. Parahnya lagi, kami tidak membawa baterai cadangan ! Oke, sementara bisa pakai kamera ponsel kami. Not bad !

Akibatnya, kami segera kembali ke guest house untuk men-charge baterai kamera sekalian istirahat. Setelah semuanya kembali pulih, kami jalan ke lokasi yang juga tidak kalah menariknya yaitu Mid Level Escalator. Ini escalator terpanjang di dunia dengan panjang hampir 1 km. Ternyata panjang hampir 1 km itu dibagi dalam beberapa segmen, bukan sambung menyambung tanpa putus. Di beberapa area tertentu, antar escalator ada area mendatar dan orang bisa pergi ke tempat yang lain lagi.

hk-8Escalator ini lokasinya di daerah shopping centre yang padat dan lintasannya menanjak. Kami naik dari bawah karena kebetulan kami menemukan ujung awal yang berada di bawah. Kami naik cukup tinggi melintasi beberapa escalator dan bisa melihat kesibukan perekonomian warga Hong Kong. Karena bosan, kami memutuskan untuk tidak melanjutkan perjalanan kami menyelesaikan Mid Level Escalator ini.

Inilah awal yang seru, episode menegangkan dan yang menjadi favorit Jeff jika di luar negeri yaitu get lost alias tersesat ! Area di sekitar Mid Level Escalator sudah tidak termasuk dalam peta panduan Hong Kong yang kami miliki. Kami baru menyadarinya ketika membuka peta untuk mencari stasiun MTR terdekat. Ternyata kami sudah masuk pelosok kota Hong Kong yang penuh dengan toko, pasar tradisional, jalan2 kecil dan gedung2 tinggi. Persis kayak yang di film2 mafia Hong Kong (triad) yang pernah ditonton Jeff sambil membayangkan kami terjebak di tengah2 perang jalanan antar triad 🙂

Ditambah jarangnya kami menemukan penduduk Hong Kong yang bisa berbahasa Inggris, lengkaplah sudah pengalaman nyasar kami kali ini. Lewat perjuangan yang cukup lama, akhirnya kami berbahagia karena bisa melihat symbol MTR di kejauhan. Horeee…

Dari stasiun MTR tersebut kami pergi ke Hong Kong stasiun dan lanjut jalan kaki ke Star Ferry Pier. Jeff sempat nanya jalan ama polisi lalu lintas Hong Kong. Karena dulunya sering nonton film2 polisi Hong Kong yang dibintangi Jacky Chan seperti Police Story dan New Police Story, Jeff pengen sok kenal ama sosok polisi Hong Kong dengan seragamnya yang khas itu. Kan keren ! Hi..hi..

Sore itu, kami mengalami salah satu sore terindah dalam hidup kami. Kami menyeberang ke Kowloon dengan menggunakan ferry saat waktu sunset. Viewnya luar biasa indah dan membangkitkan rasa romantis. Karena ferrynya setengah open air, kami bisa merasakan sejuknya udara sore itu.

Sampai di seberang, kami segera mencari makan karena perut sudah teriak2. Pilihan termurah akhirnya jatuh ke Mc. Donald ! Haha… fast food standard yang ada di mana2 dengan harga standard (murah). Legaa.. perut kenyang, saatnya jalan lagi ke arah Avenue of Stars buat menyaksikan show Symphony of Light. Show cahaya lampu gedung2 pencakar langit terbesar di dunia. Jadi shownya adalah menonton permainan cahaya lampu yang diiringi musik dari gedung2 pencakar langit di Hong Kong Island dan dilihat dari arah Kowloon. Menurut kami show itu biasa banget, under expectation. Tapi berhubung gratis, no problem lah.

Dari situ, kami jalan ke Ladies Market, pasar jalanan di malam hari, mirip yang di Bugis Singapore. Barangnya macam2 dan murah2 banget. Tapi karena ga suka shopping, kami hanya tertarik membeli minuman sari buah yang ada di situ karena haus, hehe… Dari Ladies Market, kami naik MTR ke Jordan terus jalan kaki ke Temple Street, night market yang lain lagi. Di sini banyak yang jual makanan dan juga bule2 yang makan. Kami hanya liat2 seputaran sebelum akhirnya memutuskan kembali ke guest house untuk beristirahat.

Oya, kalo “isi” uang di octopus card nya sudah habis, bisa diisi ulang di mesin2 yang ada di tiap stasiun MTR. Tinggal masukin duit cash nya dan kartu octopus nya. Beres.

 

Day 4 : Disneyland Hong Kong

Hari ini hari yang cerah, secerah hati kami yang mau main ke Disneyland ! Yippie… Keluar dari guest house, kami segera turun ke Jordan MRT stasiun dan membeli roti buat bekal sarapan pagi. Dari sini rute ke Disneyland adalah Jordan-Lai King-Sunny Bay-Disneyland.

Train Disney @ MTR Disney

Train Disney @ MTR Disney

Dari Sunny Bay ke Disneyland keretanya special. Interior dan eksteriornya bernuansa Disney. Pegangan tangan penumpang di dalamnya berbentuk ring yang menyerupai kepala Mickey Mouse, banyak juga patung tokoh Disney di dalamnya. Sofanya berwarna warni. Keretanya lebih kecil daripada kereta MRT pada umumnya.

Disneyland Hong Kong merupakan Disneyland kedua di Asia setelah Jepang dan yang termuda di seluruh dunia. Luasnya juga yang paling kecil. Tapi cukuplah buat Jeff yang pertama kali mau tahu seperti apa Disneyland itu. Serta buat Diana yang sudah pernah menikmati ke Disney world Florida dan Disneyland Paris.

Waktu kami datang, ternyata temanya Halloween karena memang berdekatan dengan perayaan festival tersebut. Suasana Halloween sangat terasa sejak kami keluar kereta hingga menuju loket masuk. Agak aneh sih sebetulnya, karena Disney itu kan kesannya manis dan menyenangkan gitu. Ga cocok sama Halloween. Sama sekali ga serem.

Karena sudah membeli tiket di The Peak, kami bisa langsung masuk. Kalo harus antri beli tiket lagi panjang banget loh. Tips : Belilah tiket masuk sebelumnya, jangan buang waktu untuk antri beli tiket lagi, sayang banget waktunya ! 

Horeee.... Disney !!

Horeee…. Disney !!

Walaupun hari kerja biasa, ternyata banyak juga pengunjungnya di pagi hari. Bahkan ada turis lansia asal Australia yang dengan semangat saling bantu gantian memotret dengan kami.

dis3

Rute kami di Disneyland adalah sebagai berikut :

  • Start dari City hall, yaitu tempat tourist information. Ambil peta dan cek semua informasi yang dibutuhkan sebelum menjelajah Disneyland ini.
Start !

Start !

  • Animation Academy – Art of Animation. Di ruangan ini banyak penjelasan mengenai pembuatan kartun animasi. Seperti membuat film mickey mouse, bambi, dsb dari gambar2 kartun 2 dimensi yang seolah-olah menimbulkan gerakan.

dis5

Di sini ada favorit Jeff yaitu Spinning Toy Story. Terbuat dari karton yang jika diputar akan membentuk film kartun 3 dimensi. Menarik sekali.

Spinning Toy Story - ayo diputar !

Spinning Toy Story – ayo diputar !

  • Di luar toko dan beberapa area lain di Disneyland ada Magical Coin Press Machine. Kita masukkan uang koin HK$ 10 ke dalam mesin itu dan selanjutnya uang itu digiling sampe pipih dan hasilnya berbentuk pin beremboss bermacam karakter Disney. Ada Mickey dan Minnie Mouse, Donald Duck, Koko dan Kiki serta lain-lain. Ada 3 karakter yang bisa dihasilkan oleh 1 mesin. Setiap mesin press yang ada di dalam Disneyland itu punya 3 karakter yang beda-beda. Sehingga kalo mau koleksi semua yah lumayan bikin bangkrut deh.

dis7

  • Naik Hong Kong Disneyland railroad, kereta api yang mengelilingi Disneyland.
  • Fantasy Land yang terdiri dari : Many Adventure of Winnie the Pooh (naik kereta gitu lihat2 patung2 dan cerita Winnie The Pooh), Mickey’s Phillarmagic dan Golden Mickey (keduanya berupa show dalam teater tertutup yang menarik sekali), keliling di dalam It’s A Small World (serupa dengan Istana Boneka Dufan) dan makan siang di Clopins Festival of Food. Ini serunya Disneyland Hong Kong, kapan lagi bisa lihat Mickey Mouse ngomong Mandarin, haha…

dis6

dis8

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  • Adventure Land yang terdiri dari : Festival of The Lion King, live performance musical show. Keren banget !! Ini favorit kami di sini ! Demon Jungle berupa rumah hantu dadakan menyambut Halloween. Kami harus antri di terik matahari selama 1 jam, lalu berjalan dan ditakuti2 orang2 berkostum hantu di dalam rumah hantu tersebut. Menurut kami aneh dan menyebalkan, malah jadi keinjek orang dan terseret2 sama pengunjung lain yang ketakutan. Not recommended ! Jungle River Cruise di mana kami menyusuri sungai dengan rakit dan melihat2 rumah pohon si Tarzan (Tarzan’s Tree House). Kami juga sempat mencoba snack aneh, yaitu kaki gurita dan baso kare. Ternyata rasanya unik dan enak !

dis9

  • Tomorrow Land : Space Mountain (semacam jet coaster) dan Buzz Light Year Astro Blaster (perang bintang ceritanya)

Selain wahana2 di atas, ada street performance show di mana yang pentas kali ini adalah High School Musical. Seluruh acara di Disneyland hari itu diakhiri dengan Glow in The Park Halloween Parade. Karena bertepatan dengan menyambut Halloween, maka paradenya agak ‘suram dan gelap’ menurut kami walaupun tetap meriah. Kurang keceriaan Disney-nya seperti yang selama ini kami tau. Tokoh2 Disney berpakaian horror seperti tengkorak, nenek sihir, dll.

Selesai parade, seperti biasanya di Disneyland seluruh dunia, hari ditutup dengan pesta kembang api. Koreografi dari kembang apinya mengikuti musik. Sangat keren dengan latar belakang kastil Disneyland yang menjadi ikon dan terkenal di seluruh dunia. Wah, fantastis deh. Durasinya lama banget untuk sebuah pertunjukan kembang api. Meriah sekali karena didukung juga dengan sinar laser. Kembang apinya juga terdiri dari berbagai warna, bentuk dan arah. Very beautiful !!

Kami lihat dari jauh tapi ada di tengah, jadi sangat strategis. Justru ga usah dekat2 kalo liat kembang api. Pokoknya kalo ke Disneyland harus sampe malam hari dan pulang sesudah fire works ini. Rugi banget kalo engga ! Nah.. setelah atraksinya selesai, kami buru2 naik MTR. Weitss… penuh banget. Iyalah, karena semua orang pulang  pada jam yang sama, sementara MTR Disney daya tampungnya sedikit. Alhasil setelah menunggu cukup lama dan berdesakan di MTR kami bisa tiba juga di guest house.

Oke, siap2 dan beres2. Besok mau pindah negara lagi euy !

Bersambung ke part 2

Categories: 2004-2014, ASIA, Hong Kong, Singapore | Tags: , , , , | 8 Comments

Post navigation

8 thoughts on “Hong Kong, Shenzhen, Macau : 27 Sept – 3 Oct 2008 (part 1)

  1. This has to be the happiest couple on planet Earth!

  2. Look great and beautiful

  3. Greate pieces. Keep posting such kind of information on your site.
    Im really impressed by it.
    Hi there, You have performed a fantastic job. I’ll certainly digg it and
    personally recommend to my friends. I am sure
    they will be benefited from this site.

  4. posisi escalator di mana itu yaach, bisa disebutkan dekat apa gitu..?? thanks

  5. I love the escalators!! What a hilly city… HK is… amazing write up!

    • Yup.. everybody has their own favorite side of the city. For us, Hong Kong is a great city and we still want to explore more…someday..

Leave a reply to Diana M. Sani Cancel reply

Create a free website or blog at WordPress.com.