Day 5 : Going to Shenzhen
Pagi ini, kami check out dari Famous Guest House dengan meninggalkan kunci di atas meja tamu karena sang pemiliknya entah di mana. Dari Jordan MTR, kami naik MTR dengan tujuan Tsim Sha Tsui East dan berakhir di Lowu. Lowu adalah daerah pinggiran Hong Kong yang berbatasan darat dengan China. Kami menikmati perjalanan MTR selama 30 menit dan bisa melihat kehidupan di pinggiran kota Hong Kong karena melewati banyak stasiun. Sesampainya di Lowu station, kami mengembalikan Octopus Card yang telah banyak membantu kami di Hong Kong dan mengambil sisa uang di kartunya.
Kemudian kami berjalan kaki di gedung perbatasan Hong Kong – China, melewati imigrasi China, dan akhirnya menginjakkan kaki di Shenzhen !
Keluar dari gedung itu, kami bingung musti ke mana. Nyari MTR Shenzhen / Metro ga ketemu dan ga keliatannya lambangnya. Nanya orang2 di situ termasuk polisinya, ternyata tidak bisa berbahasa Inggris semua. Gawat nih ! Beneran masuk negara tidak berbahasa Inggris, sementara kami ga bisa bahasa Cina.
Karena puyeng menghadapi kenyataan ini, kami duduk dulu sambil makan bekal. Setelah pulih dengan beristirahat, akhirnya kami berupaya mencari lambang Metro sendiri dan ketemu. Horeeee !
Mesin beli tiketnya touch screen seperti di Singapore dan Hong Kong. Untung ada bahasa Inggrisnya. Yang keluar bukan tiket kertas atau smart card, tapi berbentuk koin plastik berwarna hijau. Pas melewati gate masuk kami tap koin plastik tsb. di mesin dan waktu melewati gate keluar kami masukkan koinnya ke dalam mesin sehingga gate terbuka.
Dari Luo Hu ini, kami harus naik metro dengan tujuan Shi Jie Zhi Chuang (Windows of The World) yang letaknya paling ujung dari line metro ini. Area ini disebut dengan daerah OCT (Overseas Chinese Town). Area inilah yang menjadi destinasi kami di Shenzhen karena di situ ada beberapa theme park yang sangat menarik.
Enaknya kami tidak perlu ganti metro di interchange manapun. Duduk dengan manis dan sampailah kami di tujuan. Untuk keluar station, kami harus naik eskalator ke atas dan ternyata keluar di mulut replika pyramid Louvre, Paris. Ya, itu salah satu bangunan di depan theme park Windows of The World yang besok kami akan nikmati.
Silau banget karena pantulan cahaya matahari pada kaca2 pyramid Louvre tersebut. Langsung berasa panas nih. Keluar dari pyramid, kami sempat bengong dengan begitu banyaknya orang lalu lalang di sekitar kami. Rame banget ! Ooh… ternyata hari ini adalah National Day-nya China. Hari libur resmi China. Orang2 memanfaatkan hari ini dengan berlibur ke daerah2 tujuan wisata. Wah, samaan dong, di Indonesia hari ini juga sedang merayakan lebaran dan orang2 pasti ramai berkunjung ke sanak saudara. Kali ini anggap aja kami lebaran di China deh ya.. Ikutan keramaian juga di sini nih.
Kami sempat bingung menentukan arah karena saking besarnya area terbuka di hadapan kami dan ditambah begitu banyaknya orang di sekitar kami. Di manakah letak hotel tempat kami akan menginap ? Akhirnya setelah tanya2, kami malah dibantu oleh seorang perempuan muda penjual es krim Walls yang bisa berbahasa Inggris, keren euy !
Cara komunikasinya begini : Kami mengeluarkan kertas yang ada print out nama hotel dan alamat dalam karakter China yang sudah kami persiapkan dari Indonesia. Cara ini kami dapatkan dari pengalaman orang2 yang sudah melakukannya dan membagikan tips ini di blog atau milis traveling yang kami ikuti. Kami bertanya sambil menunjuk2 kertas itu dan tukang es krim itu berusaha menjawab dengan bahasa Inggris yang terpatah2 tapi hasilnya cukup lumayan karena kami bisa mulai jalan mencari hotel sesuai petunjuk yang dia berikan.
Tips : Jika tidak bisa berbahasa china, print out destinasi dan hotel dalam karakter China sangat lah penting !
Sambil menggeret2 koper yang menguras energy, kami berjalan di tengah2 keruwetan orang berlalu lalang. Jalan sebentar, lalu kami ketemu hotel Crown Plaza (bukan hotel tujuan kami). Coba deh.. tanya sama petugas di hotel itu. Ya ampun, dia ga bisa bahasa Inggris juga. Parah ! Padahal ini kan hotel bagus yah. Jadi kami harus berjalan kaki lagi sambil berharap menuju arah yang benar.
Eh… itu kan Happy Valley, salah satu theme park terkenal di Shenzhen. Berarti udah dekat dong hotel kami. Soalnya di petunjuk hotel kami, diinformasikan bahwa hotel kami terletak dekat Happy Valley. Bener aja, dalam hitungan 5 menit, kami sudah tiba di City Inn Hotel, Happy Valley, Shenzhen. Hore ketemu juga akhirnya ! Ternyata hotelnya bagus loh. Kecil tapi rapi dan bersih, apalagi jika dibandingkan dengan guest house tempat kami menginap di Hong Kong. Jauh banget bedanya ! Padahal ini lebih murah loh.
Tips : Jika ada rencana berkunjung ke Shenzhen, lebih baik menginap di Shenzhen, China daripada di Hong Kong karena harga hotel yang lebih murah dengan kualitas yang jauh lebih bagus. Jadi jangan menginap di Hong Kong dan paginya baru ke Shenzhen, rugi. Mending malam sudah masuk ke Shenzhen.
Oke, saatnya check-in. Udah cape nih jalan sambil geret2 koper. Eitssss… di reception ada 2 cowo muda dan ganteng yang bahasa Inggrisnya parah abis. Campur2 sedikit bahasa China yang kami lumayan mengerti (untungnya). Pasti penderitaan luar biasa buat 2 cowo itu kalo terima tamu berbahasa Inggris. Haha…
Kami diantar ke kamar yang tidak terlalu besar tapi bagus ! Melebihi bayangan kami mengenai hotel itu. Selesai bebenah, yang kami lakukan bersama adalah tidur ! Iya, walaupun masih jam 11 siang, badan kami berasa cape banget dan kaki mau lepas dari engselnya. Kami tidur sangat pulas di atas ranjang yang empuuukk banget.
Jam 14.00, kami sudah bersiap memulai petualangan kami di pinggiran Shenzhen ini. Kami berjalan menuju Splendid China (SC) dan China Folk Culture Village (CFCV). Dua theme park terpadu mengenai Budaya China. Lokasi SC & CFCV ini ga jauh dari Windows of The World (WOW), tempat kami tiba tadi. Jadi ga bakal nyasar deh balik lagi ke tempat tadi sih, hehe…
Karena lapar, kami mencari makan di jalan. Ketemu Mc.D, Asyik…. Tapi sama kayak orang hotel, mereka ga bisa bahasa Inggris. Untung mereka sudah mengantisipasi. Mereka mengeluarkan menu dalam bahasa Inggris lengkap dengan gambarnya dan kami tinggal tunjuk menu yang kami mau. Haha… lucu, kayak orang ga bisa ngomong.. cuma tunjuk2 doang !
Di sebelah kami ternyata ada turis Indonesia juga yang ikut rombongan tour. Dia sampai membentangkan tangannya berkali2 untuk menjelaskan bahwa dia minta fries yang ukuran lebih besar. Lucu banget karena waitressnya bingung ga ngerti dan turisnya stress ngejelasin. Jadinya dia curhat sama kita deh. Hihi…Pokoknya, di sini bahasa isyarat berperan penting agar tidak salah order !
Habis kenyang, kami jalan lagi menuju SC dan CFCV. Ketemu gerbang wisata berbentuk gunung2 batu besar sekali dan ada tiket box. Kami beli tiket di situ walau tadinya kami ga terlalu yakin juga karena ga ada bahasa Inggris sama sekali.
Ternyata itu salah satu pintu masuk ke CFCV, tapi bukan pintu utama. Oke, masuk aja dulu. Meriah banget, semua dihias lampion merah, khas China banget.
Karena mau ke SC dulu, kami pun cari jalan menuju ke SC. Lokasi SC dan CFCV itu berdampingan, jadi ga usah kuatir. Bisa bolak balik sesukanya. Sambil berjalan ke arah SC, di kanan kiri CFCV kami melihat batu2 tinggi khas China. Ada rumah dan pertunjukan musik dan tarian tradisional suku2 China. Mirip Taman Mini Indonesia Indah tapi ini versi China nya dan jauh lebih sedikitnya jumlahnya dibandingkan dengan yang di TMII.
Ada juga jajanan yang menarik nih.. Belinya pake feeling aja, kalo keliatan menarik silakan dicoba. Karena yang jual ga akan bisa jelasin dagangannya dengan bahasa Inggris.
Akhirnya, tibalah kami di gerbang Splendid China (SC). Di dalam SC, bisa ditemukan miniatur semua tempat, monumen dan bangunan penting di seluruh China. Ada Great Wall, Temple of Heaven, Forbidden city dan istana Potala yang ada di Tibet.
Pokoknya hemat waktu dan biaya jika mau keliling China. Cukup ke sini aja, semua ada, he..he.. Hebatnya, mereka itu buat miniature betul2 detil. Sampe orang-orangan yang ada di dalam istana pun dibuat dengan detil dan diletakkan dengan cukup banyak. Keren !
SC ini besar juga loh. Iyalah, China juga kan daratan yang luar biasa luasnya. Tentu aja miniature nya pun besar. Makanya sebelum menjelajah China betulan, mending berkunjung dulu deh ke sini. Biar dapat gambarannya.
Ada juga air terjun, patung2 Budha, lonceng besar yang dibunyikan dengan kayu yang didorong, dan banyak lagi hal2 yang suka kita lihat di film2 China gitu deh. Coba dilihat contoh tulisan China yang ada di area wisata ini. Hayoo.. ngerti ga ? Yang bisa terjemahin tolong kasi tau yah, kami ga ngerti nih, hihi.. Kalo cape jalan kaki keliling2, bisa juga tuh naik semacam delman. Kami sih foto aja ah…
Puas foto2 di SC, Kami balik lagi ke China Folk Culture Village (CFCV). Di sini, ada foto studio di mana kami bisa mengenakan baju tradisional China yang bergaya bangsawan, raja dan ratu China tempo dulu kayak di film2 silat Mandarin.
Mungkin karena banyak turis yang ga bisa bahasa China dan orang2 China itu ga bisa bahasa Inggris, cara order foto di sini persis kayak di Mc.D tadi tempat kami makan. Kami disorongin contoh2 foto yang sudah pernah dibuat, lengkap dengan harganya. Kami tinggal tunjuk pose mana yang kami mau. Setelah pose dipilih, kami dibantu memakai kostum dan cekreeek.. difoto deh !
Selama persiapan sebelum foto, penjaganya ngomong terus dalam bahasa China yang satupun tidak kami mengerti. Setelah sesi foto selesai, kostum dikembalikan. Tunggu aja sebentar.. ga lama jadi deh foto kami. Bayar sesuai tarif yang ada. Mudah juga ya walau pake bahasa tarzan. Seru nih petualangannya !
Ada beberapa tempat untuk berfoto semacam ini. Ada juga atribut yang bisa digunakan dan diletakkan di luar studio foto. Seperti delman/becak yang ditarik oleh orang di bagian depan. Bisa juga kalo mau buat foto2 sendiri. Ini saya coba ngembat salah satu “hiasan kepala” putri China yang warna merah untuk foto2 sendiri, cocok dengan baju saya. Hihi… lucu juga nih.
Di dalam CFCV ada beberapa live shows yang bagus2 dan ada jadwalnya. Karena kami berdua suka live shows seperti ini, maka kami mau nonton semuanya. Ini urutan nontonnya, supaya kebagian semuanya :
- Unparalel Hero di Horseback Battle Field. Bercerita tentang pasukan kaveleri (berkuda) dan keahlian berperang mereka dari atas kuda yang sedang berlari kencang. Pemainnya banyak, masih muda2 juga dan didukung belasan kuda gagah. Ada ledakan2 buatannya juga loh. Persis kayak perang. Ini theater terbuka dengan area lapangan yang sangat luas.
- Oriental Dress di Impression Theater. Merupakan show orang2 suku China dengan pakaian ada mereka masing2. Berbentuk tarian dan nyanyian. Penataan panggungnya bagus meliputi cahaya, efek2, suara, bentuk stage dan lain2. Keren abis shownya. Bajunya cakep2 !!! Theater tertutup persis kayak kalo kita nonton film di bioskop.
- Dancing with The Dragon & Phoenix di Phoenix Square. Cerita tentang salah satu legenda di China yang kami ga gitu ngerti ceritanya tetapi bagus. Shownya kolosal karena panggungnya besar sekali. Pemainnya ratusan orang, ada yang nyanyi, nari dan acting. Penuh dengan dekorasi yang bagus dan semi open air. Yang nonton banyak banget.
- Parade dan Show di Phoenix Plaza. Ini show terakhir menjelang CFCV tutup. Ini show favorit kami juga karena pakaian para penarinya dipasangi cahaya lampu berwarna warni dan berkelap kelip. Keren sekali di tengah kegelapan malam.
Dari keempat show di atas, hanya no 4 yang gratis. Yang 3 pertama harus bayar, antri beli tiketnya dan berdesakan untuk dapat tempat duduk. Ada pengalaman menarik ketika kami mengantri tiket. Waktu Jeff menyodorkan uang buat beli tiket di Oriental Dress, orangnya menolak. Karena dia ga bisa Inggris, akhirnya Jeff balik dan diskusi ama Diana mengenai kemungkinan2 penyebab dia menolak (lucu juga nih dalam traveling perlu analisa ilmiah juga seperti misalnya dia menolak uang palsu).
Akhirnya coba sekali lagi kepada orang yang sama, masih di tiket box yang sama dengan menyodorkan satuan uang RMB/Yuan yang berbeda tapi nilainya sama. Masih tetap ditolak. Jeff balik lagi ke Diana, diskusi lagi untuk kemudian kembali lagi kepada orang yang sama di tiket box yang sama untuk yang ketiga kalinya. Tebak apa yang terjadi ? Kali ini berhasil ! Yeeaaah…. Kami berhasil membeli tiketnya dan kami tidak mau pusing lagi menganalisa kenapa kali ini berhasil. Kemungkinan dia bosan liat muka Jeff nongol lagi di depan dia. Bodo amat, wong tiketnya sudah dapat kan ha..ha.. Pokoknya unsolved mystery.
Perjuangan belum berakhir. Buat masuk Impression Theater tempat Oriental Dress show berlangsung, kami harus berdesak2an dengan ratusan orang termasuk beberapa grup tour dari Indonesia yang bisa kami lihat dari bendera2 tour yang berkibar2. Saat itu belum terlalu lama berselang waktu dengan tragedi desak2an di Mina yang menewaskan banyak jemaah haji. Jadi sambil antri kami bercanda dan juga mendengar candaan orang2 Indonesia yang mengingatkan agar kami berhati2 saat mengantri.
Kami berdua terus merapatkan diri ke salah satu grup tour Indonesia dengan harapan bisa mempermudah kami masuk ke dalam gedung theter. Entah gimana, kami berdua tau2 diajak salah satu petugas polisi di situ untuk mengikuti dia memasuki gedung theater. Wah menyenangkan sekali. Berasa tamu VIP padahal yang grup tour aja masih antri. Ternyata kami diajak masuk dari pintu masuk yang ada di sebelah stage.
Kami langsung duduk tanpa perasaan bersalah di kursi yang masih banyak kosong. Taunya, kursi itu sudah disiapkan untuk grup2 tour. Begitu grup2 tour itu masuk, kami ‘diusir’ dari kenyamanan kami dan pindah ke tangga penonton karena kursi2 yang ada sudah penuh. Sepertinya mereka menjual jumlah tiket lebih banyak daripada jumlah kursi yang tersedia. Ga bener nih caranya !
Biasanya grup tour itu hanya nonton show 1-3 (yang bayar). Yang nonton show ke-4 di Phoenix Plaza itu cukup sedikit, kami melihat banyak group tour yang pulang. Padahal justru menurut kami ini adalah show yang sangat bagus sebagai penutup acara kami di theme park ini. Indahnya lampu kelap kelip yang dipasang di baju penarinya. Betul2 luar biasa !! Seperti parade malam di Disney, tapi ini versi penari China.
Tips : Buat para traveler mandiri, jangan lewatkan show di Phoenix Plaza ini pada malam hari. Keren banget dan gratis. Rugi kalo ga liat !
Sekarang tentang makanan. Waktu di CFCV, kami makan di Village Special Flavour Food Street. Deretan kedai makanan seperti snack2. Tinggal tunjuk mana yang diinginkan dan harganya sama semua yaitu 10 RMB. Kami makan ketan mirip bacang yang kami sangka awalnya nasi. Ooooww… rasanya ga enak !! Lebih tepatnya ga ada rasa !! Kami juga membeli sate ukuran raksasa karena tusuk satenya gede dan panjang. Yang ini enaaaak…. !! Kami rasa itu sate babi. Di China harga daging dan makanan babi serta olahannya lebih murah daripada daging sapi dan ayam. Rasa makanan2nya lebih enak yang babi dan bebek daripada sapi dan ayam.

atas kiri : pyramid tempat keluar stasiun metro atas kanan : gerbang menuju WOW
bawah : our nice hotel
Sudah pukul 22.00. CFCV sudah mau tutup, tetapi toko2 souvenir yang berjejer di luar pintu keluar CFCV masih buka dan mencoba peruntungan dari para pengunjung terakhir CFCV. Banyak banget barang yang dijual dan cukup menarik. Ketika kami berbicara dalam bahasa Indonesia, beberapa pedagang sontak menawarkan barang2nya dalam bahasa Indonesia yang terpatah2. Wah ketauan nih… banyak juga turis Indonesia yang ke sini. Dengan menggunakan kalkulator sebagai mediasi tawar menawar harga barang, kami bisa pulang dengan beberapa barang yang cukup bagus dan murah.
Sambil berjalan kaki pulang ke hotel yang berjarak kurang lebih 2 km, kami sempat mengambil gambar di depan WOW, tempat kami besok berwisata. Jeff pun mampir lagi ke stasion Metro karena ingin mengoleksi token Metro yang terbuat dari plastik itu sebagai souvenir dari Shenzhen. Caranya dengan membeli tiket perjalanan yang paling murah, tetapi tidak digunakan. Maka didapatkanlah souvenir murah meriah ini.
Kami mampir sekali lagi ke McD buat beli bekal esok hari. Kali ini kami langsung meminta menu dalam bahasa Inggris. Beres dan lancar urusannya. Kami pun pulang kembali ke hotel untuk beristirahat. Zzzzz…..
Day 6 : Windows of The World
Pagi hari kami awali dengan sarapan di restoran hotel. Menunya prasmanan, tapi yang ada : bubur polos tanpa rasa, ubi berbentuk perkedel goreng dan sayur2an rebus yang rasanya ga enak menurut kami. Parah juga nih,,, Ga ada daging dan buah. Tapi karena ga ada pilihan lain, kami memakannya juga untuk energi hari ini.
Seharian ini, kami bakal main di Windows of The World (WOW) yang lokasinya kurang lebih 1 km dari SC dan CFCV. Area hotel kami menginap dan tempat2 wisata di Shenzhen ini sangat dekat dan tidak perlu menggunakan public transportation. WOW merupakan miniatur dari berbagai objek wisata, ikon negara, dan tempat2 penting di seluruh dunia. Kalo Splendid China merupakan miniaturnya China, WOW merupakan miniaturnya dunia. Tiket masuknya 120 RMB per orang. Kalo main ke WOW perlu menyediakan waktu 1 hari penuh karena tempat ini luas sekali.
Di dalam WOW ada banyak sarana transportasi yang dapat digunakan pengunjung untuk berkeliling seperti : monorail, scooter, kereta motor, mobil hias, dan kereta kuda. Semuanya bayar loh. Jadi kami memilih yang gratis dan menyehatkan (alasan halusnya untuk berhemat) yaitu jalan kaki.
Nanti siang saja kami mau naik monorail, kalo udah kehabisan tenaga dan ingin mengelilingi WOW tanpa cape.
Banyak sekali replika2 dari tempat2 terkenal di dunia. Hiasan2 di taman keseluruhan pun biasanya memiliki tema negara tertentu.
Menyenangkan sekali jalan2 di sini, serasa jalan2 mengelilingi dunia. Betul2 WOW banget deh, sesuai singkatan namanya !! Bolehlah buat pemanasan, sebelum keliling dunia beneran.
Icon yang paling hebat dan menonjol dari WOW ini adalah miniature menara Eiffel yang ada di Paris. Besarnya kurang lebih sepertiga dari yang asli dan bisa dinaiki pengunjung sama seperti aslinya. Ada tanggal dan lift yang mengantar pengunjung hingga ke atas. Kalo naik ke puncak menara pake lift harus bayar, tetapi kalo naik tangga gratis dan ga bisa sampai puncak. Jadi kami naik pake lift deh. Di atas menara, kami bisa melihat pemandangan di bawah. Keliatan banget bagusnya taman seperti di Inggris.
Di dalam WOW ada juga jejeran toko2 souvenir dengan interior dan eksterior seperti di Paris. Pokoknya banyak objek yang bisa diabadikan. Bisa menipu juga loh, seakan2 kita pernah ke negara tersebut padahal cuma foto2 di China. haha..
Ada juga tempat penyewaan kostum tradisional China. Bedanya dengan yang di CFCV kemarin, yang di sini kami hanya pilih baju yang kami mau dan bayar. Setelah itu penyewa bisa berfoto di mana saja di area sekitar stand dan dengan kamera sendiri. Jadi benar2 sepuasnya. Murah karena hanya 10 RMB. Boleh juga nih, sewa baju yang gaya aladdin ah…
Pas mendekati area Mesir, ada penyewaan kostum lagi. Bisa berpose di atas unta dan berlatar belakang piramid Mesir. Mau doong… kapan lagi ??!! Kali ini pake baju putih dengan gaya rambut kepang2 kecil kayak putri2 Mongol di film silat itu. Hehe…
Kami sempat masuk ke dalam piramidnya dan menemukan replika mumi dan patung2 Firaun. Keren juga nih, betul2 oke sebagai tester sebelum ke pyramid betulan. Setelah itu kami sempat naik jet coaster dalam ruangan tertutup dan gelap. Aneh banget rasanya.
Sempat juga nonton film 4D, belum ada nih di Indonesia. Antriannya panjang banget. Kami antri lebih dari 1 jam dan sempat ketiduran di tengah2 antrian. Cerita film 4Dnya bagus dan efek2nya seru. Kami disemprot air sebagai salah satu efek 4D dan kami merasakan ratusan tikus berlarian melewati kaki kami dengan efek tali2 yang menempel di bagian bawah kursi kami yang memberikan kesan “ekor” dari tikus-tikus itu. Sampe kaget dan angkat kaki semua penonton, hihi…
Jika lelah berjalan kaki, silakan mulai berpikir untuk naik salah satu transportasi yang disediakan. Kami pun memilih naik monorail seperti rencana di pagi hari. Pas memang kaki sudah mulai gempor nih. Monorail itu mengelilingi taman, jadi kami bisa lihat beberapa icon dari atas. Menarik juga.
Untuk snack di WOW banyak yang jual namanya Hot Dog. Tapi hot dog di sini bukan seperti roti hot dog + sosis yang kita kenal di sini. Hot dog di sini adalah sosis babi yang ditusuk tusukan sate pada umumnya dan tidak pakai roti. Rasanya enak sekali.
Selama di WOW, kami tidak merasa bosan. Rasanya seperti berpetualang keliling dunia. Asyik sekali. Kami sempat masuk ke sebuah gereja dimana disitu dilaksanakan upacara pernikahan “main2”, jadi sekedar untuk show. Mungkin karena di China jarang yah pernikahan international seperti terlihat di gambar. Kami juga lihat ada kuda troy di dekat panggung. Wah, untuk persiapan show nanti sore kelihatannya.
Selain icon tempat wisata, ada juga arena panahan. Di situ pengunjung bisa coba memanah, bayar tentunya, tapi cukup menarik. Kami sempat beli topi unik nih, bisa dipakai seperti versi Jeff, bisa juga dibalik dan dipakai seperti versi Diana. Bahannya terbuat dari kertas yang digunting2 dan dilem. Betul2 kerajinan tangan yang berguna. Keren !
Lanjut lagi jalan2 mengunjungi beberapa icon menarik di inggris (stonehenge, big ben) dan patung Johan Strauss, komposer musik terkenal dari Austria. Foto kami dan patung emas Johan Strauss betulan bisa dilihat di trip kami ke Europe (2012).
Pada sore hari, ada pawai / parade dari berbagai macam perwakilan negara di dunia. Pemain2nya campur, ada orang China dan orang bulenya juga. Lengkap juga nih : Amerika termasuk Hawaii, Eropa, ada Spanyol juga, Asia, China sih sudah pasti. Mereka tampil dengan kendaraan hias beroda mengitari sekeliling panggung utama atau berjalan kaki. Menggunakan pakaian daerah masing2 dan ada juga yang memainkan alat musik. Menarik sekali!
Parade ini bisa dilihat secara gratis oleh pengunjung. Selesai lihat parade, masih ada waktu nih sebelum nonton Grand Show nanti malam. Ayo terusin jalan dikit lagi, dikebut aja kali ini. Masuk kawasan Asia.
Nah.. abis liat show Jepang, lanjut ke negara Asia lainnya.. Weeits… ada Borobudur !!
Puncak acara di WOW adalah Grand Show, live show di panggung utama WOW yang terbuka dengan back ground menara Eiffel. Jadi kami beli dulu tiket tempat duduk kelas 1 persis di depan panggung utama. Boleh dong bayar mahal sedikit setelah seharian berjalan kaki. Karena theaternya besar, ada juga yang bisa nonton dan gratis tapi dari kejauhan.
Saat itu cerita yang disampaikan adalah 4 kisah cinta paling terkenal di dunia, yang salah satunya adalah Mahabarata. Yang keren dan bikin kami surprise adalah ketika di dalam suatu adegan, tiba-tiba tempat duduk kami bergeser. Jadi lantai di bawah kami bergeser ke kiri dan tepat di kanan kami bergeser ke kanan.
Ga disangka, di bagian yang “bolong” karena lantai2 ini bergeser, ternyata di bawahnya ada panggung lain. Perlahan panggung ini naik ke atas hingga sejajar dengan lantai tempat duduk kami. Fantastis !! Ga sangka kami bisa berada begitu dekat dengan “permainan panggung” ini.
Di panggung yang naik ini, ada para penari2 dengan ceritanya membawa persembahan ke depan, kesinggasana yang ada di panggung utama di depan. Bisa lihat di foto kanan yang tengah, itu pas ada di samping kanan kami jadi kami bisa foto dari jarak dekat. Penari2 ini yang muncul dari bawah. Lalu berjalan ke depan, lihat foto kanan bawah.
Yup… Setelah semua penari itu maju ke depan, panggung yang kosong di samping kami itu turun lagi dan tempat duduk kami menyatu lagi dengan penonton yang di sebelah kanan kami. Hebat !
Grand Show ini ditutup dengan pesta kembang api. Backgroundnya menara Eiffel berlampu hias seperti pohon natal yang meriah sekali (foto kiri bawah). Oya, ini teaternya open air, jadi kami lihat fireworks langsung dengan menengadahkan kepala ke atas dari tempat duduk. Ini adalah penutup yang sangat cantik untuk hari yang sangat berkesan buat kami.
Dari Grand Show, kami bersama2 pengunjung lain setengah berlari menuju lokasi WOW paling belakang untuk melihat show pamungkas yaitu volcano eruption yang menurut brosur menarik sekali. Ternyata show itu memperlihatkan bagaimana proses terjadinya erupsi gunung berapi hingga mengalirkan lahar. Setelah ditunggu2 ternyata ga ada yang spektakuler. Kami sampai mengernyitkan dahi mencari hebatnya ‘show’ heboh ini tapi ga ketemu ..ha.ha..
Tips : Setelah Grand Show, lebih baik anda menikmati suasana sepi di panggung itu atau silakan kembali ke hotel. Tidak perlu melihat volcano eruption yang sizenya sangat kecil dibandingkan penonton dan tidak ada hebatnya sama sekali !
Day 7 : One day in Macau
Hari terakhir di Shenzhen kami awali dengan breakfast kemudian mengurus check out. Hari ini kami mau lanjut ke Macau, untuk itu transport paling mudah adalah naik ferry. Ada 2 terminal ferry di Shenzhen untuk menuju Macau : Shekou dan Fuyong. Kami mau tanya sama petugas hotel, terminal mana yang sebaiknya kami tuju.
Di meja receptionist, kami pun bertanya arah terminal ferry Shekou untuk ke Macau. Karena bahasa Inggris yang sangat minim, 2 cowo ganteng di situ kurang dapat memberikan penjelasan yang kami butuhkan. Akhirnya mereka memanggil manager hotel dan tidak lama datanglah manager hotel yang ternyata bahasa Inggrisnya lumayan parah, tapi mendingan lah.
Dia memberitahukan kami bahwa Fuyong lebih dekat daripada Shekou. Jadi dia memesankan taksi buat kami dan memberi tahu ke supir taxi untuk mengantar kami ke Fuyong (pake bahasa mandarin). Kami pasrah deh.. semoga aja supir taksi ini tidak membawa kami berputar2 dan salah jalan.
Taksinya merk Volks Wagen, pengemudi di sebelah kiri, dan ada TV kecil untuk penumpang di belakang. Setelah 20 menit perjalanan kami tiba di terminal ferry Fuyong. Legaa… Letaknya setelah Shenzhen International Airport. Tidak terlalu jauh kok. Gedungnya kecil dan berkesan kumuh dari luar. Saat kami datang suasana terminal sepi.
Diana sempat bingung ketika supir menolak uang yang diberikan untuk bayar taxi. Hm.. kembali menebak2, apa dia ga punya kembalian ? Tapi kami juga ga punya uang kecil. Diana minta sang supir untuk tukar duit di dalam terminal, tapi dia menolak (semua dengan bahasa isyarat tentunya). Waduuh… gimana ini. Pas lagi bingung sambil buka dompet, tiba2 supir taxi tunjuk2 duit di dompet. Astaga… ternyata baru sadar. Tadi yang dikasih itu uang dollar hong kong, bukan yuan china. Terang aja dia nolak, hihi… Oke2, ngerti sekarang.
Kami membeli tiket Turbo Jet untuk ke Macau dan selanjutnya menunggu 1 jam hingga ferry berangkat. Tidak banyak yang bisa dilakukan di sini karena memang tidak ada fasilitas untuk calon penumpang yang menunggu. Kami menukarkan uang Yuan kami yang masih tersisa untuk ditukar dengan Hong Kong dollar, karena di Macau yang berlaku mata uang Macau yaitu MOP dan Hong Kong dollar. Yuan tidak berlaku.
Jam 10.00 kami check in dan naik ferry Turbo Jet berwarna merah yang besarnya 2 kali lebih besar daripada ferry Batam-Singapore yang pernah kami naiki. Karena penumpangnya sedikit, kami bebas memilih tempat duduk. Asyik. Hampir sepanjang perjalanan kami tertidur pulas. Kami sempat merasakan sejenak enaknya naik Turbo Jet ini. Walaupun ombak di sana besar dan menghempas ferry berkali2, namun karena ukurannya yang besar guncangannya tidak terasa.
Jam 11.30 kami sampai di Outer Harbour Ferry Terminal Macau dan harus menghadapi antrian yang panjang di imigrasi. Banyak juga turis Indonesia yang mengantri yang rata2 merupakan grup tour. Setelah urusan imigrasi selesai, kami mencari locker untuk menitipkan koper. Ini karena kami mau jalan2 ke kota, masa harus geret2 koper… kan ga nyaman yah. Lockernya ada di sudut yang sepi. Tinggal masukkan coin, beres.
Urusan locker selesai. Sekarang mau ke Senado Square, salah satu icon wisata Macau yang cukup terkenal. Naik bis no 3A. Sayangnya sistem transportasi di sini belum terlalu jelas sehingga kami tidak tahu harus turun di mana. Di setiap perhentian bis tidak ada nama atau nomor halte. Waduh, pusing juga yah. Kami pun coba tanya2 sama sesama penumpang bis. Astaga.. ga pada bisa bahasa Inggris, padahal bis nya penuh sesak loh. Kami ngomong “Senado Square” pun orang2 itu ga ngerti. Gawat !
Karena takut nyasar lebih jauh, akhirnya kami berhenti di salah satu bus stop. Cari2 petunjuk, eeh… kebetulan dekat situ ada pos polisi. Kami pun coba bertanya ke polwan di situ sambil membentangkan peta kami. Beruntung bahasa Inggrisnya bagus sehingga bisa dimengerti. Dia bilang kami harus naik bis no 3A. Haha.. balik lagi dong, kami bilang kami ga mau lagi naik bis, karena ga tau harus turun di mana. Jadinya dia bilang ya jalan saja… sambil menunjukkan rutenya di peta. Oke, itu lebih aman 🙂
Sambil jalan, sambil merasakan suasana kota Macau yang saat itu sendu karena mendung. Tidak ada sinar matahari yang menghangatkan. Di daerah2 ekonomi kota banyak sekali motor parkir. Kami melewati juga Macau Tower di mana orang bisa bungee jumping dari puncaknya.
Macau terkenal sebagai salah satu pusat judi terbesar di Asia.Di kanan kiri banyak sekali casino, baik yang besar maupun yang kecil. Salah satu yang terbesar yang kami sempat lihat adalah Lisboa Casino. Kami hanya foto2 dari luar saja, mengagumi megahya kota ini dengan bangunan2 tinggi dan besar. Arsitekturnya keren2. Tapi karena kami memang ga berniat judi, jadi kami ga masuk ke dalam. Lagian nanti toh kami mau main ke Venetia Macau yang katanya luar biasa keren.
Duuh.. jalan kaki nya jauh juga ya. Sudah lapar nih. Cari2 makanan, eeh.. ada pelang Pizza Hut. Cihuy, boleh dong coba Pizza Hut di negara orang. Petunjuknya diikuti, ternyata adanya di lantai atas sebuah bangunan. Jadi naik ke atas pake tangga. Wuidiiih… pas sampe atas kaget banget ! Ternyata tempat Pizza Hut di sini mewah banget. Baik interiornya maupun sofa dan mejanya seperti restoran di hotel bintang 5. Beda jauh ama yang di Indonesia. Sempet takut kalo harganya selangit, tapi masa mundur lagi… ya udah aja nekad ! Eh.. taunya harganya sih masih terjangkau. Wuiih… lega…
Setelah kenyang, kami pun lanjut jalan lagi. Eeeh..ternyata letak Senado Square itu berseberangan jalan dengan Pizza Hut ! Berhubung hujan gerimis, kami foto2 di situ sambil berpayung ria. Walaupun gerimis banyak juga turis hari itu. Sebenarnya di area Senado Square ada banyak toko2 seperti biasa. Cuma area nya unik, gaya spanyol, karena memang ex-jajahan portugis yah.
Ada gereja Katolik St. Dominic dan jika kita naik ke arah lebih atas ada reruntuhan gereja Katolik (ruins of St. Paul’s) yang hancur karena perang di mana yang tersisa tinggal bagian depannya sajanya. Unik.
Terus kita beli snack “egg tart”. Kue yang sangat terkenal sebagai penganan khas Macau. Banyak yang jual dan banyak juga yang borongnya. Sampe antri2 loh. Enak dimakannya jika masih hangat alias baru keluar dari oven.
Tips : Kalo ke Macau jangan lupa borong egg tart di Senado Square, enaaaak !!
Puas main di Senado Square kami kembali dengan bis umum ke Outer Harbour Ferry Terminal untuk mengambil koper. Tujuan kami selanjutnya adalah The Venetian Macau yang terkenal mewah itu. Untuk ke sana kami naik shuttle bis The Venetian Macao Resort Hotel dari Ferry Terminal dan gratis ! Bisnya besar, mewah, nyaman dan lega. Lebih keren dari bis pariwisata yang bagus di Indonesia.
Siapa saja boleh naik bis ini karena tidak ditanyakan atau dicek dokumen untuk menginap di The Venetian Macao Resort Hotel. Di Macau banyak sekali shuttle bis hotel2 besar yang berjalan dan berputar kota, terminal bis, terminal ferry, dan airport untuk menaikkan dan menurunkan wisatawan. Gratis dan gampang banget.
Jauh juga nih jaraknya. Kami sempat melihat pemandangan menarik dari kaca jendela bis. Lihat sendiri di foto yah. Sesampainya di The Venetian Macao Resort Hotel, ternyata hotel dan mallnya gede banget. Banyak terminal shuttle bis dan pintu masuk ke dalam resort. Bisnya aja banyak banget !
Masuk ke dalam hotel, kami menitipkan koper ke bagian penitipan koper dan gratis, tanpa perlu menjadi tamu hotel tersebut. Kami lihat banyak sekali orang Indonesia yang sedang mengurus check-in. Kami sih langsung melangkah masuk ke area shopping centre aja.
Wow…besar, mewah, elegan, dan luxurious banget. Di mana2 didominasi warna emas. Luar biasa mewahnya !! Langit2 nya juga dilukis. Mirip istana2 di Eropa gitu, kayak Perancis gitu deh. Banyak pajangan dan benda2 seni juga. Kami sih foto2 aja…ga berani lihat harga barang2 di sini ha..ha..
Kami juga sempat berjalan2 di dalam casinonya yang merupakan terbesar di dunia. Areanya terbagi 3 dan masing2 area penuh dengan bermacam meja dan mainan judi. Kami perkirakan jumlahnya ribuan. Kamera CCTV di langit2 casino juga luar biasa banyaknya nyaris tak terhitung. Di area casino pengunjung tidak diperkenankan sama sekali untuk foto (sama seperti yang di Genting Highland, Malaysia). Petugas securitynya cukup banyak dan ketat untuk mengawasi tingkah laku para pengunjung. Eh, lucu nih.. ada eskalator melingkar ! Foto dulu aaah..
Di dalam shopping centrenya ada juga Grand Canal yang ceritanya merupakan replika Venesia Italia. Ada gondola yang khas Venesia itu lengkap dengan pengayuh gondolanya. Bisa bernyanyi juga buat orang yang menaiki gondolanya. Mirip banget ama yang di Venesia. Sok tau ya, padahal kami belum pernah ke Venesia.
Eh.. taunya kami dapat berkat dari Tuhan untuk mengunjungi Venesia di tahun 2012. Baca trip Europe (2012) yah. Lebih keren daripada yang ada di Venetian Macau ini. Dijamin !!
Langit2 mal di atas Grand Canal dilukis seolah2 bentangan langit biru dan cerah. Ada juga street performances seperti orang jadi patung, naik egrang, dan menyanyi. Jadi seolah2 pengunjung itu berada di kota Venesia yang atasnya langit, padahal lagi ada di dalam mal. Cool !!
Puas di Venetian Macao, kami naik shuttle bus Venetian Macao ke Macao International Airport. Jangan lupa ambil dulu koper yang tadi dititip yah.
Ternyata airportnya tidak terlalu besar dan simple banget arsitekturnya. Kami akan kembali ke Jakarta dengan menggunakan budget airlines Viva Macau. Pesawatnya bagus banget, besar, sekelas Garuda, tapi harganya murah banget. Lagu promo karena tergolong maskapai baru. Tadinya dipikir seperti budget airlines, taunya bukan. Dari Macau rute nya direct ke Jakarta lagi, mantap deh !
Tidak lama setelah kami kembali ke Indonesia maskapai Viva Macau ditutup karena adanya masalah keuangan dan belum beroperasi lagi hingga sekarang. Sayang banget deh.
Pesawatnya terbang malam sehingga ketika take off kami bisa melihat gemerlap kota Macau di tengah kepekatan malam. Bagus, tetapi sempat bikin merinding karena membayangkan kayak “Sin City” Asia.
Kami tiba di bandara Soekarno Hatta sudah tengah malam. Cape banget, pas lebaran pulam jadi susah cari taksi. Cocok ! Akhirnya terpaksa antri sekitar 10 orang dalam waktu lebih dari 1 jam menunggu. Luar biasa yah ?!! Ironis banget, di luar negri sekalipun gaya backpacking tapi fasilitas tetap nyaman. Di negeri sendiri, tengah malam, airport international, ditelantarkan begitu saja karena ga ada taxi yang standby. Perpaduan cape, laper, ngantuk membuat kami begitu bersyukur ketika akhirnya kami kebagian taxi.
Home Sweet Home !!
===========================================================================
Epilog
Traveling kali ini menghabiskan dana sekitar 12 juta untuk kami berdua. Tergolong murah banget sih, karena include semuanya :
# Fiskal di Batam
# Flight Jkt-Batam, Sgp-Hong Kong, Macau-Jkt
# Semua ferry, bus, train, taxi dalam kota dan antar kota (sesuai perjalanan kami)
# Akomodasi 3 nights di Hong Kong & 2 nights di Shenzhen
# Tiket masuk Disneyland Hong Kong, The Peak, Madam Tussaud, WOW, SC & CFCV
# Makan dan souvenir2 kecil
Bisa lebih dihemat jika menginap lebih banyak di Shenzhen daripada Hong Kong. Sekarang juga sudah tidak perlu bayar fiskal kan ?! Tapi memang harus pintar2 cari promo tiket pesawat, itu yang sangat berpengaruh terhadap budget.
Walau semua destinasi mayoritas menggunakan bahasa Mandarin, tetapi paling parah adalah di Shenzhen, China. Mereka betul2 buta bahasa Inggris. Jadi siapkan diri baik2 kalo tidak bisa bahasa Mandarin seperti kami. Di Shenzhen jangan sambil lalu, tapi alokasikan minimal 2 hari untuk menjelajah SC-CFCV dan WOW. Itu adanya di pinggiran Shenzhen. Kami sendiri tidak ke pusat kota Shenzhen karena memang ga tertarik belanja, yang jadi andalannya pusat kota Shenzhen.
Hong Kong masih menarik untuk di-eksplor lebih jauh, karena masih banyak tempat yang tidak sempat kami kunjungi. Untuk Shenzhen dan Macau sih rasanya sudah puas. Tapi kapan2 pengen eksplore China yang sesungguhnya, bukan cuma sampler nya kayak Shenzhen. Karena buat kami Shenzhen itu menarik sekali. Budaya China itu memang luar biasa. Hmm.. someday !
Lihat kisah sebelumnya di part1
salam kenal.. 🙂
kalau ke macaonya dari hongkong sebelum pulang (pesawatnya jam 1.20 am keesokan hari) dgn rute : hongkong ferry terminal-makao ferry terminal -hongkong airport terminal
untuk simpan koper lebih baik di venetian biar gratis atau sewa loker saja?
untuk lokernya ada di sebelah mana? mohon petunjuknya.
tq. Gbu.
Locker ada di macau ferry terminal. Untuk hongkong ferry terminal kurang tau karena tidak lewat situ, tapi harusnya ada. Kalo pulangnya dari macau ke hongkong naik ferry lagi ya sebaiknya taro loker di ferry terminal saja.