Western Canada : 12-24 June 2018 (part 1- persiapan & perjalanan)

Prolog

Keindahan Lake Louise, Banff National Park

Pernah dengar Canadian Rockies ? Banff National Park ? Lake Louise ? Tempat2 itu sudah terkenal akan keindahan alamnya. Bahkan keluarga Diana yang sudah banyak melanglang buana menyatakan bahwa keindahan alam nya lebih spektakuler daripada Swiss. Wow… Jadi penasaran seperti apa ya ?

Waktu berkunjung yang disarankan adalah saat summer yaitu Juli-Agustus. Juni dan September masih oke, karena peralihan. Jadi  kami memutuskan untuk pergi di pertengahan Juni, supaya tidak terlalu ramai di sana dan pas waktu libur lebaran di Indonesia.

Persiapan yang perlu dilakukan kali ini lumayan banyak. Cari tiket murah, cari akomodasi murah, cari info soal sewa mobil dan nyetir di Canada, cari info jalan dan tempat wisata di sana, serta susun itinerary yang pas. Perjalanan yang jauh dari Jakarta ke Canada di North America dan waktu liburan yang terbatas membuat kami harus menyiapkan semuanya se-efisien mungkin.

Tiket Jakarta-Vancouver pp

Mencari tiket pp murah jadi PR tersendiri karena untuk musim summer, lebaran, libur anak sekolah semua tiket jadi mahal. Tiket promo dan pameran semua di luar tanggal yang kita mau. Budget kami sekitar 10 juta per org utk pp, tapi rata2 tiket berada di harga 14 juta ke atas. Masih kemahalan. Hampir tadinya pasrah dengan harga tiket 12 jutaan, tapi di mana ada kemauan di situ Tuhan membuka jalan.

Suatu hari Diana menemukan tiket promo Hongkong Airlines, dari Hong Kong ke Vancouver pp hanya 6 juta rupiah per org. Wah, tumben nih. Ternyata karena HK Airline baru buka rute ke Vancouver. Bagus. Tinggal cari Jakarta-Hong Kong nya. Eh, ketemu promo lagi Singapore Airlines (SQ) Singapore-Hong Kong pp hanya 1,8 juta per org. Cakeeep. Tinggal tambah rute Jakarta-Singapore pakai Air Asia 1 juta per org (termasuk beli bagasi 25 kg) dan Singapore-Jakarta pakai Lion Air 1 juta per org. Yg dua terakhir harga normal high season. Setelah ditotal, per orang tidak sampai 10 juta rupiah. Yippie…

Tiket Hongkong Airlines booking dari budgetair.com,  tiket SQ dari web resmi mereka, yg lainnya beli di tiket.com. Karena 2 kali transit (Singapore dan Hong Kong), maka kita duduk di pesawat paling lama saat rute Hong Kong-Vancouver, sekitar 11-12 jam. Lumayan lah. Bayangkan kalo harus duduk dari Jakarta sampai Vancouver non stop di pesawat, bisa 20 jam.. wuaaa… Karena perbedaan waktu, maka kami berangkat dari Jakarta tgl.12 Juni siang, tiba di Hong Kong tgl.12 Juni tengah malam. Berangkat ke Vancouver tgl.13 Juni pagi, dan tiba di Vancouver masih tgl.13 Juni pagi hari. Lucu ya. Tapi nanti pas pulangnya, berangkat dari Vancouver tgl.22 Juni siang sampai di Hong Kong tgl.23 Juni sore dan sampai di Jakarta baru tgl. 24 Juni.

Sewa Mobil

Tujuan kami adalah menikmati Canadian Rockies yang tersebar di Yoho National Park, Banff National Park, dan Jasper National Park. Dari Vancouver ke tempat2 tersebut jaraknya cukup jauh dan sulit transportasi umum. Jadi pilihan paling praktis adalah sewa mobil. Kami belum pernah sewa mobil dan setir mobil di luar negri. Jadi ini merupakan tantangan tersendiri. Selengkapnya mengenai hal ini bisa dibaca di pengalaman menyewa & menyetir mobil di Western Canada.

Akomodasi

Untuk akomodasi pun kali ini bikin pusing. Biasanya kami traveling mengandalkan couchsurfing. Kali ini karena perginya ke pegunungan dan national park, yang artinya bukan kota penduduk tapi area wisata turis, maka hampir tidak ada member couchsurfing (CS) yang tinggal di tempat2 tersebut. Jika pun ada maka lokasinya di kota kecil di luar area wisata tersebut. Maka kami hanya bisa mengandalkan CS di Vancouver saja. Itu pun ternyata sangat sulit. Selain member aktifnya memang tidak banyak di sana, dari beberapa request yang dikirimkan, yang menjawab “mungkin” hanya 2 org dan menjawab “ya” hanya 1 org.

Dari 3 org itu akhirnya tidak ada yang jadi. 1 org yang jawab ya saat diminta nomor wa dan diajak ngobrol ternyata tidak menjawab lagi. Jadi kami ga yakin dan akhirnya kami yang meng-cancel. 1 org dari mungkin jadi cancel. 1 org lagi dari mungkin jadi ya, tapi dengan kondisi di rumahnya sudah ada 3 surfer-tambah kami berdua jadi akan ada 5 org dalam 1 apartment yang menurut dia kecil. Jadi untuk yang ini pun akhirnya kami yang meng-cancel karena merasa kurang nyaman. Jadilah kami kali ini sama sekali tidak menggunakan CS dan mengandalkan hostel yang memang sudah kami book saat pengajuan visa.

  • Cambie Hostel Gastown – Vancouver, 3 malam = CAD.57 per malam utk kamar dorm 4 bed, dipilih karena murah dan lokasi strategis.
  • Poppi’s Guesthouse – Revelstoke, 2 malam = CAD.75 per malam utk kamar private, dipilih karena murah, review bagus, sedia parkir gratis, kotanya cantik dan jaraknya pas untuk stop over perjalanan dari Vancouver ke Lake Louise.
  • Hostel International Lake Louise Alpine Center, 2 malam = CAD.101 per malam utk kamar dorm 6 bed, dipilih karena murah, sedia parkir gratis dan lokasi strategis.
  • Hostel International Banff Alpine Center, 1 malam = CAD.98 per malam utk kamar dorm 6 bed, dipilih karena murah dan sedia parkir gratis.
  • Go House – Richmond, 1 malam = CAD.67 per malam utk kamar private, dipilih karena murah, review bagus, sedia parkir gratis dan dekat airport.

Semua akomodasi kami booking melalui booking.com dan free cancelation sampai sekitar 2 hari sebelum hari H. Jadi cukup fleksibel, walau akhirnya dari semua itu tidak ada yang kami cancel. Semua pembayaran dilakukan langsung di lokasi saat kami datang dan ternyata semua harga yang tercantum di booking.com itu masih harus ditambah dengan pajak.

Bisa dilihat betapa mahalnya akomodasi di area wisata taman nasional itu. Harga hostel yang isinya rame2 aja bisa lebih mahal daripada hotel bagus di Jakarta. Jadi kali ini harus pasrah mengeluarkan dana yang tidak sedikit untuk akomodasi. Total untuk berdua setelah ditambah tax jadi sekitar CAD.800 atau setara 8,8 juta rupiah utk 9 malam.

Itinerary

Day 1 : Jakarta – Singapore, Singapore-Hong Kong, stay @ HK Airport

Day 2 : Hong Kong – Vancouver, Capilano Suspension Bridge

Day 3 : Free Walking Tour Vancouver, explore Vancouver

Day 4 : Biking Stanley Park, Beach & Granville Island

Day 5 : Rental Car, Driving Kamloops, Salmon Arm, Revelstoke

Day 6 : Driving Yoho National Park (Field, Kicking Horse River, Emerald Lake), Lake Louise

Day 7 : Driving Icefield Parkway, Peyto Lake, Athabasca Glacier, Moraine Lake

Day 8 : Driving Lake Louise Gondola, Johnston Canyon, explore Banff, Hotspring

Day 9 : Driving Minnewanka Lake, Revelstoke

Day 10 : Driving to Richmond

Day 11 : Return rental car to Vancouver Airport, Vancouver-Hong Kong

Day 12 : arrive Hong Kong, stay @ HK Airport

Day 13 : Hong Kong – Singapore, Singapore – Jakarta

=======================================================

Day 1

Air Asia International berangkat dari terminal 3 Soekarno Hatta. Di sini ternyata ada kursi malas untuk tidur yang sangat empuk dan lega. Bisa berdua dengan anak kecil. Lebih nyaman buat tidur daripada yang di Changi, tapi sayang jumlahnya masih sedikit.

Kursi malas empuk dan besar di SHIA terminal 3 dan self check-in SQ di Changi

Kami mendarat di terminal 4 Changi yang merupakan terminal terbaru di Singapore. Seharusnya kami pindah ke terminal 3 untuk keberangkatan ke Hong Kong. Namun, terminal 4 ini belum tersambung dengan sky train yang sudah terlebih dahulu menghubungkan terminal 1, 2, dan 3. Jadi kami harus naik shuttle bus dulu ke terminal 2, baru sambung naik sky train dari terminal 2 ke terminal 3 karena shuttle bus ini hanya bolak balik terminal 2 dan 4.

Kami rencananya ingin berkunjung ke terminal 4 keberangkatan (tadi kami sampai di ketibaan) untuk melihat terminal baru tersebut. Namun ternyata tidak bisa karena untuk ke terminal 4, harus penumpang memiliki boarding pass berangkat dari terminal 4. Yang cuma mau lihat2 saja tidak bisa. Check in SQ di Changi sekarang mengandalkan self check-in menggunakan mesin. Jika bingung, ada banyak staf SQ yang akan membantu. Drop bagasi pun dilakukan sendiri menggunakan mesin.

Makan di Changi

Setelah check-in, kami menghabiskan waktu transit dengan makan dan nonton bioskop. Iya.. di Changi kan ada Movie Theatre, dimanfaatkan saja. Pas dapat film Jumanji (dari pertengahan sampai akhir) dan Ferdinand. Ferdinand ini film kartun Spanyol tentang banteng yang tidak suka kekerasan. Sangat bagus filmnya, sayang ga bisa nonton sampai habis karena sudah harus segera boarding. Nanti lanjutannya nonton di internet saja lah, hehe..

Nonton bioskop di Changi dan es krim unik dari SQ

Perjalanan menuju Hong Kong kurang lebih 4 jam. Kualitas pelayanan SQ tetap terjaga. Tradisi memberikan handuk hangat di awal penerbangan untuk semua penumpangnya masih dilakukan. Keramahan pramugari SQ juga tetap oke. Dan yang tetap kami suka adalah ice cream yang dibagikan setelah makan. Ini yang setau kami sangat jarang ada di maskapai lain. Kali ini, dapat es krim berbentuk unik. Kami pikir es krim batang, ternyata isinya terdiri dari 5 kotak es krim berukuran kecil. Enak nih makannya karena satu per satu, tidak sekaligus habis seperti halnya es krim batang.

Day 2

Tiba di Hong Kong tengah malam. Setelah mengambil bagasi, kami mencoba check in di Hong Kong Airlines untuk penerbangan ke Vancouver. Semua counter check in maskapai lain sudah tutup, hanya Hong Kong Airlines yang buka. Alhasil, kami berhasil check in jam 01.00 dini hari. Uniknya, kami dapat kursi bersebelahan dengan kode A dan C. Saat kami tanya petugas counter check in, memang tidak ada kursi B. Ooh.. oke deh.

Karena kami sudah check-in, maka jam 1 pagi itu kami sudah bisa melewati imigrasi. Ada 2 imigrasi di bagian kiri dan kanan terminal 1 keberangkatan. Yang sebelah kanan tutup kalo malam, jadi kami masuk dari sebelah kiri. Toko2  tutup semua, yang buka hanya Starbucks dan McD dan antrinya luar biasa. Banyak juga penumpang yang tidur bergeletakan di mana2 sambil charge handphone di dekat kursi yang ada. Ada kursi tidur seperti yang di Changi, tapi jumlahnya sangat sedikit dan lokasinya pun tidak banyak.

Menjelang pagi, setelah jam 6, lebih banyak orang masuk melalui imigrasi. Kali ini kami cobain Popeyes aja deh, ga terlalu ngantri seperti Mc.D dan di Jakarta juga udah ga ada gerai nya. Menjelang tengah hari, barulah kami berangkat ke Vancouver. Untuk mencapai gate kami, yang jauh banget lokasinya, ada 2 cara : jalan kaki atau naik semacam MRT penghubung, seperti sky train Changi tapi ini di bawah tanah. Kami pilih yang kedua. Train ini berhenti di 3 titik. Jadi bisa dibayangkan panjangnya Hong Kong Airport ini.

Hong Kong Airport

Untuk rute Hong Kong ke Vancouver, kami naik Hong Kong Airlines, maskapai bintang 4 yang baru berusia 10 tahun. Rute ke Vancouver ini sendiri baru dilakoni Hong Kong Airlines sekitar 1 tahun terakhir ini (makanya masih harga promo) dan sharing penerbangan dengan Etihad. Artinya penumpang yang booking Etihad dengan rute Hong Kong – Vancouver juga akan dilayani oleh Hong Kong Airlines. Perjalanan sekitar 11 jam dan sempat mengalami sunset yang indah dari atas pesawat. Semburat warna jingga yang unik sebagai peralihan dari terang ke gelap.

Hong Kong Airlines

Khusus rute ini, tidak ada layar TV di depan kita. Sebagai gantinya, setiap penumpang dipinjami ipad yang sudah diisi khusus dengan entertainment dari Hong Kong Airlines. Pengalaman naik Hong Kong Airlines menarik juga nih. Pilihan entertainmentnya tidak terlalu banyak, tapi filmnya bagus2 dan up to date. Makan berat diberikan 2 kali.

Jika mau minum selama terbang, pramugarinya tidak berkeliling menawarkan tapi kita harus ambil sendiri di bagian belakang pesawat. Nah, di situ selain ada minuman (air mineral, orange juice, apple juice) ternyata ada juga aneka snack (popcorn, pizza, kacang). Untuk popcorn memang sempat dibagikan tapi sisanya yang masih banyak sekali itu ditaro di belakang. Sedangkan snack lain tidak diedarkan. Jadi penumpang yang pas ke belakang boleh ambil sendiri.

Penumpang yang tidur atau tidak berjalan ke belakang tentu tidak mengetahui hal ini. Jadi snack2 ini cepat habis karena banyak diambil oleh penumpang yang tahu dan mengambil dalam jumlah banyak. Di situ sih ada tulisan maksimum 3. Ada juga beberapa penumpang bergerombol di situ, sambil ngobrol dan sekalian snack. Popcorn nya enak rasa karamel. Kami ambil cukup banyak snack ini. Pas kan buat teman nonton film. Lalu pizza nya bentuk persegi panjang di dalam box. Masih hangat. Yummy..

Pesawat Hong Kong Airlines ini cukup slim dengan formasi 2-4-2. Padahal biasanya untuk penerbangan jarak jauh umumnya menggunakan pesawat besar dengan formasi 3-4-3. Buat kami sih nyaman2 saja, karena jadi mudah kalo mau bolak balik ke WC atau ambil snack karena kursi cuma berdua. Tidak terasa akhirnya kami sampai juga di Vancouver dengan selamat. Tiba jam 10 pagi tgl.13 Juni padahal berangkat dari Hong Kong jam 12 siang tgl.13 Juni. Aneh tapi nyata.

Bersambung ke Part 2 Vancouver

Advertisement
Categories: 2015-2019, AMERICA, Canada | Tags: , , , , , | 5 Comments

Post navigation

5 thoughts on “Western Canada : 12-24 June 2018 (part 1- persiapan & perjalanan)

  1. Tika

    Hallo Jeff dan Diana, mau tanya pas ke Canada kemarin kalian tukar uang dari Jakarta atau ambil ATM disana?

    Thank you 🙂

  2. Fritzy Silalahi

    Hi Jeff/Diana
    Mana yang lebih menyenangkan, stay di Banff, Lake Louise atau Jasper..?

    • Kami tidak ke Jasper. Banff itu kota yang cukup banyak gedung dan luas, ada banyak restoran, hotel, dsb. Lake Louise itu kota kecil sekali, bisa disebut desa, yang banyak atraksi wisata tapi tidak banyak restoran, hotel, dsb. Karena itu hotel di Lake Louise umumnya jauh lebih mahal daripada di Banff. Tergantung anda suka yg mana. Kalo kami lebih suka alam daripada gedung, jadi lebih suka Lake Louise.

  3. Ilia

    Seruuuuuuu 😍😍

We love your feedback !

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

Create a free website or blog at WordPress.com.

%d bloggers like this: