Day 7 : Knysna – Mossel Bay – Cape Town
Hari ini, kami melakukan perjalanan jauh dari Knysna dengan tujuan akhir kota Cape Town.
Di tengah-tengah perjalanan, kami mampir di kota Mossel Bay untuk wisata sejarah dan lunch. Kota Mossel Bay merupakan pintu masuk Garden Route dari arah barat dan berakhir di Storms River. Perjalanan dari Knysna ke Mossel Bay ditempuh sekitar 2 jam.
Setibanya di Mossel Bay, kami berkunjung ke The Bartolomeu Dias Museum Complex. Bartolomeu Dias adalah pelaut Portugis yang berhasil menemukan Tanjung Harapan di Afrika Selatan pada tahun 1488. Di dalam kompleks ini, ada beberapa hal menarik yang bisa dilihat seperti : The Granary (menyimpan specimen tanaman dan bunga di area Mossel Bay), The Post Tree dan The Maritime Museum.
The Post Tree atau tepatnya Post Office Tree sudah ada sejak tahun 1501. Seorang penjelajah Portugis bernama Pero de Ataide menuliskan kisah bencana yang memporakporandakan armadanya. Kisah tersebut kemudian dimasukkan dalam sebuah sepatu dan sepatu tersebut digantung di pohon kayu susu. Surat Pero ini ditemukan oleh penjelajah Portugis selanjutnya. Akhirnya pohon tersebut dipakai sebagai ‘kantor pos’ selama beberapa dekade untuk para penjelajah asal Portugis.
Di dalam The Maritime Museum, terdapat replika kapal Bartolomeu Dias atau di sini disebut Bartolomeu Dias’ Caravel. Hal ini serupa saat kami melihat kapal Vasa di Stockholm 2016 (part 6). Hanya saja, dari segi ukuran dan detail kapal, jauh lebih bagus kapal Vasa. Karena kapal Vasa merupakan kapal asli yang diangkat dari dalam laut dengan tingkat originalitasnya mencapai 95%.
Di dalam The Maritime Museum ini, ada sejarah terkait perjalanan bangsa-bangsa Eropa seperti Portugis dalam mencari rute perdagangan baru ke Asia.
Dari wisata sejarah, kami makan siang di Cafe Gannet yang terletak di samping The Bartolomue Dias Museum Complex. Menunya adalah seafood. Di bagian belakang cafe ada Old Post Office Tree. Buat masukin surat ke dalamnya saja, perlu bantuan tangga karena lebih tinggi dari tinggi orang pada umumnya.
Selesai lunch, perjalanan dilanjutkan menuju Cape Town, sebagai kota terakhir dari tour kami ini. Jarak tempuh dari Mossel Bay sekitar 400 km dan ditempuh sekitar 5 jam. Di tengah2 perjalanan, kami sempat mampir ke toko yang menjual berbagai produk dari lidah buaya seperti minuman, sabun, cream dll. Pemandangan sepanjang perjalanan sangat indah. Tidak kalah dengan perjalanan kami di Canada dan USA.
Akhirnya kami tiba malam hari di Cape Town dan langsung makan malam di Mr. Chen (Chinese food restaurant) yang terletak di tengah kota. Kami sudah diwanti2 oleh local tour guide untuk tidak bepergian terlalu jauh karena faktor keamanan. Setelah makan malam, kami menuju hotel. Sepanjang perjalanan, jalanan kota Cape Town cukup sepi dan gelap. Memang terlihat tidak kondusif untuk jalan2 di kota. Tiba di hotel, kami langsung check in dan beristirahat.
Day 8 : Cape Town
Kamar hotel kami di Cape Town ini terletak di lantai 15. Saat kami bangun pagi dan membuka gordyn jendela kamar, kami mendapatkan surprise yang luar biasa ! Balkon kamar kami tepat menghadap 2 ikon Cape Town yang terkenal yaitu Table Mountain dan Lion Heads seperti foto di bawah ini.
Acara hari ini adalah Cape Peninsula Tour yang merupakan salah satu highlight dari tour ini. Areanya di sekitar Cape Town. Jadi kami harus berangkat dari pagi hari karena acaranya dari pagi hingga malam hari. Sekaligus ini hari terakhir kami di Afrika Selatan sebelum esok hari kembali ke Jakarta.
Acara pertama yaitu kami mau naik ke Table Mountain. Persis seperti nama yang diberikan, puncak gunung ini tidak berbentuk kerucut atau piramid pada umumnya. Puncak gunung itu berbentuk dataran panjang dan kami bisa berjalan2 di atasnya.
Untuk ke puncak Table Mountain, kami harus naik cable car yang berbentuk bulat. Selama perjalanan menuju puncak, cable car ini berputar 360 derajat sehingga kami bisa menikmati pemandangan yang berbeda2.
Tiba di puncak Table Mountain, sudah banyak turis yang berada di sini sebelum kami. Kami bisa menjelajahi seluruh puncak Table Mountain dengan aman, karena bentuknya datar dan bisa dijalani dengan berjalan kaki. Di sini, pemandangan dari berbagai sudut sangat bagus. Kami bisa menikmati luas dan megahnya Samudera Atlantik di hadapan kami. Di atas sini, ada toko souvenir dan juga coffee shop buat para pengunjung menikmati suasana.

kanan atas : cable car di Table Mountain,
bawah : Seal Island Cruises
Turun dari Table Mountain, selanjutnya kami mengikuti Seal Island Cruises di Hout Bay. Tujuannya adalah melihat aktivitas anjing laut yang hidup di alam bebas. Menyenangkan melihat tingkah laku mereka yang lucu seperti berenang, berjemur dan bermain dengan temannya. Sebelumnya kami pernah liat.

bawah : anjing laut yang hidup di alam liar
Selesai dari Hout Bay, kami melanjutkan perjalanan menyusuri Chapman’s Peak Drive, dari Hout Bay menuju Noordhoek. Walaupun panjangnya hanya 9 km, tapi Chapman’s Peak Drive disebut one of the world’s most spectacular coastal drives. Pemandangan sepanjang rute ini memang sangat indah. Sama seperti pengalaman kami saat menyusuri Pacific Coast Highway 2022 di USA.
Di tengah2 Chapman’s Peak Drive, kami berhenti untuk berfoto2. Pemandangan dari atas sini sangat indah apalagi cuaca sangat cerah dan bersahabat.
Selesai dari rute Chapman’s Peak Drive, kami mengunjungi pabrik dan toko yang mengolah dan menjual aneka bebatuan dan mineral yang berasal dari hasil tambang Afrika Selatan. Di sini jual aneka produk yang berasal dari mineral yang berbeda2. Ada yang bentuk patung, perhiasan, souvenir, pajangan dan lain2.
Dari toko mineral, kami menuju area Fish Hoek Beach untuk makan siang. Siang ini kami makan di Fish Hoek Galley dengan menu utama cray fish (semacam lobster) yang luar biasa besar ukurannya. Dagingnya empuk dan manis. Enak pastinya.
Setelah kenyang makan siang, tujuan kami selanjutnya adalah Boulders Beach. Di sini, kami diajak melihat2 penguin Afrika yang biasa disebut juga Jackass Penguin. Ukuran penguin Africa termasuk kecil jika dibandingkan spesies penguin lainnya di dunia ini. Di sini kami bisa melihat penguin yang mengerami telurnya. Ada anak2 penguin juga, kelihatan dari bulunya yang masih berwarna abu2 seluruhnya, belum putih hitam seperti penguin dewasa. Lucu !
Dari Boulders Beach, perjalanan dilanjutkan menuju Cape of Good Hope yang merupakan titik paling ujung dari benua Afrika ini. Ada papan kayu dengan tulisan Cape of Good Hope di mana para pengunjung antri untuk berfoto.
Kemudian kami naik ke Cape Point menggunakan tram. Dari Cape Point ini, kami bisa melihat pertemuan Samudra Atlantik dan Samudra Hindia. Bahkan di toko souvenirnya, dijual air dalam botol kaca yang diklaim sebagai air pertemuan 2 samudra tersebut di atas.
Kami kemudian kembali ke pusat kota Cape Town dan keliling kota. Kami melewati City Hall yang di bagian balkonnya terdapat patung Nelson Mandela. Patung ini memiliki nilai sejarah karena pada tanggal 11 Februari 1990, untuk pertama kalinya Nelson Mandela berpidato di tempat ini setelah bebas dari penjara.

kanan atas : area Malay Quarters
bawah : dinner kami (Indian food)
Perjalanan dilanjutkan ke area Bo-Kaap atau dikenal juga dengan nama Malay Quarters. Ini merupakan salah satu distrik penduduk tertua di Cape Town. Ciri khas dari area ini adalah dinding-dinding rumah yang dicat aneka warna seperti merah muda, biru muda, kuning dan lainnya. Hari ini diakhiri dengan makan malam di salah satu restoran India di area Malay Quarters ini.
Day 9 : Cape Town – Singapore
Hari ini merupakan hari terakhir kami di Cape Town karena kami akan kembali ke Jakarta. Pagi ini kami berharap masih bisa melihat keindahan Table Mountain dan Lion Heads dari balkon hotel kamar kami. Ternyata pagi ini kota Cape Town diselimuti kabut yang cukup tebal.
Bahkan dalam perjalanan kami dari hotel ke OR Tambo International Airport, kabut menyelimuti kota Cape Town secara merata. Bersyukur kemarin cuaca cerah, jadi perjalanan kami di Cape Town bisa berjalan lancar. Antrian imigrasi di airport ini sangat mudah dan cepat. Di dalam terminal, tidak banyak yang bisa dilakukan. Hanya ada beberapa toko souvenir dan ada juga toko buku.
Di toko-toko souvenir dalam terminal, kebanyakan menjual souvenir khas Afrika Selatan seperti telur burung unta yang sudah dilukis, juga bulu2 binatang khas Afrika Selatan dan lain2. Buat penggemar Amarula (liquor khas Afrika Selatan), di sini ada toko yang menjualnya dengan beberapa varian, namun hanya ada botol beling ukuran besar. Waktu kami beli Amarula di Johannesburg South Africa part 1, kami bisa membeli yang ukuran kecil dalam botol plastik.
EPILOG
Secara umum, pengalaman di Afrika Selatan sangat menyenangkan. Alamnya sangat indah dan mengagumkan. Hanya saja isu keamanan menjadi hal yang perlu menjadi perhatian ketika berkunjung ke Afrika Selatan. Mengikuti tour lokal dari Indonesia menjadi pilihan kami untuk mengatasi isu keamanan tersebut. Hanya saja waktu tour yang terbatas membuat kami merasa kurang puas nih. Menjelajah Cape Town seharusnya dilakukan minimal 2 hari, bahkan bisa sampai 3 hari. Pengalaman kami yang hanya punya waktu 1 hari, sangat banyak tempat yang tidak sempat dikunjungi. Untuk safari juga lebih seru jika bisa menginap beberapa hari di tengah alam, sehingga kesempatan bertemu hewan bisa lebih sering.
Sepertinya next harus ke Afrika lagi nich !
Cerita sebelumnya di : South Africa part 2

















Suka dengan traveling
Pingback: South Africa (9 – 18 April 2024) part 2 : George – Knysna – Oudtshoorn | Pasangan Traveling