USA part 6 – Monterey & Pacific Coast Highway : 3-4 May 2022

Selasa, 3 May 20222 (Santa Cruz, Monterey)

Di California, ada jalanan menyusuri laut mulai dari San Francisco ke San Diego yang namanya Highway #1. Nah, jalur ini dikenal dengan nama Pacific Coast Highway (PCH), merupakan one of the most famous scenic drives in the world. PCH ini juga masuk dalam list National Scenic Byway yang dirilis oleh dept perhubungan USA.

Jadi jika kita mengunjungi California, usahakan menjalani rute ini ya, bisa drive seperti kami atau naik bus. Lalu boleh dari jalur mana saja, San Francisco ke bawah atau Los Angeles/San Diego ke atas, pemandangan nya sama saja. Jika seperti kami, rutenya dari San Francisco ke bawah, maka lautnya ada di sebelah kanan jalan. Jika hendak stop lebih mudah karena tinggal minggir saja (posisi mobil kan di sebelah kanan jalan). Juga pemandangan ke laut dari mobil tidak terhalang, jadi lebih menguntungkan sih rute ini.

Masalahnya, jika kita mengikuti jalur PCH ini secara murni, maka perjalanan menyetir akan jadi sangat lama. Padahal kami cuma punya waktu 2 hari untuk menyusuri PCH dari SF sampai LA, dengan menginap di Monterey. Jadinya kami kombinasi saja antara PCH dan jalur yang lebih to the point ya. Untuk hari ini, kami akan langsung drive ke Santa Cruz, baru menyusur PCH sampai Monterey. Jika menyusur PCH ke Santa Cruz bakal jauh dan lama soalnya.

Santa Cruz Beach

Santa Cruz Beach Boardwalk

Kami mengikuti arah google maps ke Santa Cruz Beach Boardwalk. Di seberangnya ada Public Parking, jadi kami langsung parkir saja. Bayar USD.5 untuk seharian. Saat kami datang, boardwalk ini tutup, hanya buka menjelang weekend. Tapi dugaan kami ini juga dampak covid sih, karena masih ada sebagian kecil tempat makan yang buka dan sebagian permainan mesin juga masih jalan. Per Juni 2022, kami lihat Boardwalk ini sudah dibuka kembali setiap hari.

Santa Cruz Main Beach

Jadi di sini ada beach, dengan permainan semacam dufan baik outdoor maupun indoor, juga ada cafe2. Kami langsung menuju pantainya saja. Walaupun namanya pantai dan matahari terik, tapi suhunya dingin loh di sini. Apalagi ditambah angin. Mungkin sekitar 15 derajat celcius. Coba rasakan air lautnya, wuiiih… lebih dingin lagi. Salut sama orang bule yang berenang di sini, udah biasa kali ya dengan air dan cuaca sedingin ini.

Aneka hewan yang beraktivitas di Santa Cruz Beach

Kami pun menyusuri Santa Cruz Beach yang bentangannya panjang banget sampai ke dermaga (Municipal Wharf). Bersyukur sekali hari ini cerah, kami bisa berjumpa dengan banyak hewan sepanjang pantai. Mulai dari burung camar yang terbang berkelompok dan main2 di pantai, pelican dan bebek yang berenang di laut, sampai akhirnya kami melihat banyak sekali sea lion dari atas dermaga. Titik ini memang dinamakan Sea Lion Deck.

Pemdangan dari Sea Lion Deck

Wah, keren banget ini. Pemandangan yang spektakuler ! Kalo di Pier 39 San Francisco kemarin sea lion nya hanya tiduran di dek, yang ini aktif berenang di lautan. Jadi betul2 seperti melihat hewan di habitat aslinya. Kemana pun sea lion berenang berkelompok, di atasnya ada burung2 yang juga berkelompok mengikuti. Duuh… seneng banget lihatnya. Mana mereka juga mengeluarkan suara berisik ngok ngok khas sea lion, lucu banget.. Kami cukup lama di sini nonton show gratis yang alami dari mereka, rasanya ga rela harus meninggalkan dermaga ini. Huhu…

Catatan : yang suka lihat hewan beraktivitas di tempat alaminya, sangat disarankan ke Santa Cruz Beach ini. Lihat burung camar begitu dekat dengan kita, lihat berbagai hewan bisa bebas berenang di laut dekat kita, betul2 pengalaman yang luar biasa !

Monterey

Waktu yang terbatas membuat kami harus segera melanjutkan perjalanan ke Monterey. Kali ini sudah mengikuti jalur PCH. Langsung mengarah ke Monterey Pines Inn, tempat kami menginap malam ini. Untung bisa early check-in nih. Kamar kami di lantai bawah dan bisa parkir mobil tepat di depan kamar kami. Kamar lumayan luas, dengan bed hanya 1 tapi big size. Kulkas dan microwave juga ada seperti biasanya. Setelah beres2 barang dan istirahat sebentar, kami pun lanjut ke tempat yang direkomendasikan oleh semua orang, yaitu 17 Mile Drive.

Monterey Pines inn

Pebble Beach / 17 Mile Drive

Lokasi 17 Mile Drive ini ada di dalam Pebble Beach Resort. Jadi ini adalah jalanan yang scenic banget, mengitari Pebble Beach Resort sehingga menjadi satu wisata tersendiri yang sangat populer.

Dari hotel, kami masuk melalui Highway 1 Gate (Jalur PCH) dan bayar USD.11,25 per mobil. Di sini kami dapat peta dan kemudian diarahkan petugasnya naik ke arah kanan jalan. Nanti kita akan menyusuri jalan mulai dari stop point nomor 1 hingga stop point nomor 17. Walaupun namanya 17 mile drive, tapi jaraknya tidak sampai 17 mile. Yang ada justru adalah 17 Points of Interest. Tidak perlu takut nyasar karena tanda2 dan petunjuk arahnya sangat jelas. Di dalam resort ini ada beberapa hotel, restoran, lapangan golf, hingga rumah2 penduduk kelas menengah atas.

Kantor KAROHS di Pebble Beach

Pada kesempatan ini pula, Diana menghampiri kantor KAROHS International School of Handwriting Analysis di Pebble Beach sekaligus rumah dari Dr Erika M. Karohs (alm) yang merupakan pendirinya. Jadi pas tahun 2020, tepat sebelum pandemi, Diana menyelesaikan diploma grafologi (analisa tulisan tangan) dan mendapatkan gelar CHA (Certified Handwriting Analysis) juga CMHA (Certified Master Handwriting Analysis) dari Karohs ini. Sayang sekali, Dr. Erika M. Karohs kemudian meninggal di awal tahun 2021, jadi sekarang rumah ini ga ada yang menempati. Operasional KAROHS sudah dipindahkan ke tempat lain. Walau demikian, ilmu yang diajarkannya tetap abadi.

Catatan : Bagi yang mau belajar Grafologi atau ingin mengetahui arti dari tulisan tangannya, bisa hubungi Kayross Psikologi Utama ya. Ini konsultan psikologi yang didirikan sejak tahun 2008 oleh Diana. Walau namanya mirip, tapi tidak ada hubungannya dengan KAROHS, hehe.. murni kebetulan (atau takdir ?) hehe..

No.3 Spanish Bay Beach

Oke, perjalanan seru dimulai ! Kami berusaha untuk stop di setiap stop point itu. Nomor 1 dan 2 itu berupa bukit yang bisa memandang Monterey Bay dan Santa Cruz. Cuma sebentar di sini karena biasa aja sih menurut kami. Nomor 3 ini baru keren banget, pantai pasir putih yang ada picnic table nya. Kami sempat snack di sini sambil menikmati pemandangan laut biru. Karena penasaran, kami pun coba jalan masukin kaki ke laut yang dingiiin itu… seru juga nih. Bahkan pas foto2, baju Jeff sempat basah kena hempasan ombak, hihi..

No.4 The Restless Sea & lapangan golf di sebrangnya

Nomor 4-6 kami hanya stop sebentar2 saja. Nah, nomor 7 itu ada 1 batu karang besar di pinggir laut yang dihuni oleh gerombolan burung camar, yang satu batu karang besar di tengah laut dihuni oleh gerombolan sea lion. Jumlah sea lion nya luar biasa banyak, hanya saja karena jauh di tengah laut jadi ga terlalu kelihatan jelas. Apalagi warna sea lion sama warna batu nya mirip banget.

No.7 Bird Rock : ada habitat camar dan singa laut

Di area sini juga kami bertemu tupai2 yang jinak banget, Mereka mau mendekati manusia dan bahkan saat kami julurkan tangan tupainya menghampiri dan menyentuh tangan kami. Baru kali ini kami bisa pegang tupai. Sepertinya ini tupainya minta makanan deh, hehe..

No.8 Seal Rock

No.8 juga kami sempat turun ke pantainya, jalan2 di situ. Nah, no.9-10 ternyata tutup nih, lagi ada restorasi sepertinya. Sayang banget yah. No.11-12 adalah titik dimana fokusnya adalah pohon2 yang bisa kita nikmati. Sepertinya foto dengan background pohon Lone Cypress ini khas banget orang yang wisata ke 17 mile drive ini.

No.11 Crocker Grove (atas) dan No.12 The Lone Cypress (bawah)

No.13 juga viewnya fantastis. Bisa santai2 di sini sambil lihat laut sebelum berakhir di visitor centre no.14.

No 13 Ghost Trees at Pescadero Point

Di area visitor center, kami beli coklat hangat dan duduk2 santai melihat pemandangan alam di kejauhan. Pebble Beach ini ternyata sering menjadi lokasi turnamen golf international. Di sebelah visitor center ada supermarket kecil. Di seberangnya ada The Lodge of Pebble Beach yang isinya toko2 jual aneka perlengkapan golf dengan aksesorisnya.

No.14 Pebble Beach Visitor Center

No.15-17 kami hanya lewatin saja, ga turun lagi. Ada padang rumput, lapangan golf, dan tempat berkuda. Kami lalu lanjut keluar dari Carmel Gate menuju Carmel Beach.

Carmel Beach (Carmel by The Sea)

Untuk mengunjungi Carmel Beach ini tinggal parkir saja di pinggir jalan, gratis. Lalu jalan ke pantainya. Simple banget. Pantainya bagus dan luas. Wah, hari ini betul2 perjalanan menyusuri pantai dan laut ya. Kapan lagi coba kami main ke pantai pake jaket dan baju hangat, haha..

Carmel Beach

Dari sini kami balik ke Monterey dan jalan2 sebentar di Del Monte Shopping Center. Ternyata letaknya ga jauh dari hotel kami, tinggal nyebrang. Shopping centernya seperti biasa model outdoor, ada deretan toko2 dan restoran/cafe di satu kompleks gitu. Kompleksnya sih besar, tapi suasananya sepi dan banyak toko yang tutup. Masih banyak objek wisata lain di Monterey ini, sayang waktu kami terbatas, jadi harus memilih sih memang.

Rabu, 4 May 2022 (Pacific Coast Highway)

Hari ini kami akan kembali ke LA menyusuri PCH. Agak sulit mengukur waktunya, karena sudah dapat info bakal banyak berhenti di sepanjang jalan. Oke, mengalir saja deh ya hari ini. Google maps di set ke arah Big Sur dulu nih pertama, supaya kita bisa tetap di jalur PCH. Kalo diset langsung LA, google maps akan mengarahkan jalur tercepat, yang pasti bukan PCH.

Amazing view, persis di pinggir jalan

Ternyata keluar Monterey diarahkan lewat Carmel By the Sea. Kota cantik yang kemarin kami mampir ke beach nya. Lewat jalan2 kecil seperti kemarin juga, unik dan cantik memang kota ini.

Betul saja, pemandangan PCH sangat fantastis. Laut biru membentang di pinggir jalan. Kita bisa melihat bukit, tebing dan pantai di kejauhan. Asli keren ! Kita bisa stop saja di pinggir jalan ketika melihat view bagus (cari tempat parkir yang aman ya) atau bisa juga stop ketika melihat ada petunjuk “vista point” yang artnya bakal ada pemandangan bagus di depan dan biasanya tempat parkirnya lebih luas.

PCH yang spektakuler

Kami sempat stop di beberapa tempat, mau foto berapa kali pun, mau ambil video juga, sepertinya ga akan bisa menangkap seluruh keindahan yang dirasakan. Suara deburan ombak, angin, matahari bersinar cerah, udara dingin, pemandangan indah, semuanya adalah kombinasi yang lengkap. Mau berlama2 juga waktu jalan terus nih. Jadi mesti saling mengingatkan untuk lanjut perjalanan.

Kami akhirnya sampai di Big Sur, tapi belum lapar dan belum perlu isi bensin. Karena tadi banyak stop juga dan mesti ngejar waktu jadi kami ga stop di Big Sur. Big Sur ini ada beberapa titik dimana orang bisa berhenti, ada toko2, tempat makan, isi bensin, dsb. Dari sini lalu pasang google maps ke Solvang. Nah, di tengah jalan akhirnya kami berhenti di Ragged Point karena mau ke toilet, mau makan dan mau istirahat sebentar setelah nyetir hampir 3 jam.

Ragged Point

Istirahat di Ragged Point sampai kabut tebal turun

Di perhentian Ragged Point ini ada hotel, pom bensin, cafe, dan di bagian belakang ada pemandangan laut yang indah. Isi bensin di sini kami lihat sangat mahal, maklum sih karena kan ga ada saingan, terpencil gini kotanya. Lumayan nih, kami bisa istirahat dan makan dulu (ada yang beli ada yang bekal). Sambil makan, ternyata kabut tebal tiba2 turun padahal tadinya cerah banget. Wah, buruan deh lanjut. Selama sekitar 15 menit ke depan, kami nyetir di tengah kabut. Jarak pandang masih oke, cuma ya harus hati2 aja. Untung setelah itu (mungkin karena kita sudah bergeser juga ke titik lain) cuaca kembali cerah.

Elephant Seal Boardwalk

Dari Ragged Point menuju Solvang, kami berhenti di Elephant Seal Vista Point yang lokasinya ada di Piedras Blancas Rookery – San Simeon. Awalnya kami cuma lihat ada petunjuk vista point, dan seperti biasa kami stop dong. Tumben nih, parkirannya luas banget. Kami pikir ada pemandangan laut yang bagus lagi seperti sebelumnya. Pas turun dari mobil kok cium aroma yang amis ga enak gitu, bau apa ini ? Eh, trus dengar suara ngok ngok.. langsung dong jalan ke pinggir dan ngelongok ke arah laut dan kaget !

Dari namanya saja, sudah pasti ada hewan yang menarik untuk dilihat. Ternyata ukuran elephant seal ini jauh lebih besar dan lebih panjang daripada seal biasanya. Jumlahnya ratusan dan mendiami sepanjang garis pantai di titik ini. Wah pemandangan luar biasa melihat elephant seal ini walaupun ada bau kurang sedap, mungkin dari hewan2 ini ya.

Bukan bangkai berserakan ya, tapi elephant seals lagi bobo di pantai

Itu ada apaan berserakan di pantai ? Gede2 banget. Astaga… ternyata elephant seal (gajah laut). Baru pertama kali lihat nih. Buanyaaaak banget bertebaran di sepanjang pantai yang panjang. Kebanyakan lagi bobo, tapi ada juga yang lagi main. Ada yang sambil tiduran itu korek2 pasir pantai dan jadinya lucu karena kena ke teman di sebelahnya. Trus dibales lagi. Haha.. Ini ternyata sumber suara dan bau tadi.

Elephant Seals yang sedang santai2 di sepanjang garis pantai

Ini sih luar biasa banget ! Sangat bersyukur bisa berhenti di tempat ini tanpa kami tau sebelumnya bakal ada spot ini. Betul2 kejutan yang sangat menyenangkan. Kami stop di sini cukup lama, liatin tingkah mereka yang lucu, betah banget. Ini posisi kita dan seal sangat dekat, jauh lebih dekat daripada waktu di Pier 39 San Francisco, seal nya juga ini ukuran raksasa (makanya namanya gajah ya) dan jumlahnya ga kira2 banyaknya. Ini sih pantai milik mereka deh.

Catatan : Bagi pecinta hewan, set google maps nya ke tempat ini. Pastikan melihat elephant seal di natural habitatnya, jarang ada nih di tempat lain. Pengalaman menakjubkan deh pokoknya.

Di San Simeon ini juga ada objek wisata Hearst Castle, kastil bergaya Eropa. Cuma hari ini belum buka kembali setelah tutup karena perbaikan jalan di depannya sejak Juli 2021. Baru buka lagi nanti tgl. 12 Juni 2022, jadi kami ga mampir ke situ.

Solvang

Akhirnya sampai di Solvang, kota di California yang bergaya arsitektur Denmark. Walaupun mayoritas arsitekturnya Denmark, ada juga kincir angin seperti di Belanda. Ya, gaya Eropa lah bisa dibilang. Saat kami datang, sedang ada market di tengah2 jalan yang menjual aneka buah dan sayuran yang segar2. Banyak toko di pinggir jalan yang menjual barang2 khas Eropa. Banyak juga restoran2 berjejer di sini.

Solvang

Ini betul2 kota, dimana ada area luas untuk jalan2 dan ada tempat parkir luas di tengah kota. Beda dengan Big Sur dan Ragged Point yang hanya seperti tempat stop di pinggir jalan.

Dari Solvang, rencananya kami mau mampir ke Santa Barbara dan Santa Monica sebelum ke LAX untuk tes PCR. Tapi ini sudah hampir sore, pastinya ga keburu kalo mesti stop2 lama lagi di jalan. Kalo cuma lewat aja kan sayang juga. Jadi kami putuskan dari Solvang ke LA lewat jalur cepat saja, ga lewat PCH lagi. Ke Santa Monica dialihkan besok saja. Untung masih punya 1 free day di LA, hari terakhir sebelum pulang ke Indonesia. Santa Barbara terpaksa di-skip.

Tadinya juga kami janjian mau ketemuan sama 1 teman sekolah Diana di Santa Monica, tapi ternyata suaminya positif COVID, jadi mereka mesti isoman. Oke deh, pas kami juga ga jadi ke Santa Monica hari ini. See you another time.

Catatan : Jika mau melakukan road trip nyusur Pacific Coast Highway, sebaiknya nginep 2 malam di tengah jalan. Monterey dan Solvang. Supaya maksimal dan dapat semua di jalan.

Los Angeles

Dari Solvang masih panjang nih perjalanan ke Los Angeles Airport (LAX) untuk PCR test sebagai syarat untuk pulang ke Indonesia. Waktu itu masih ada syarat ini, per 18 Mei 2022 sudah dihapus. Untung kami putuskan lewat jalur cepat, bukan PCH. Ternyata masuk LA itu macet sekali. Mana harus cari gedung parkirnya lagi kan ini di airport. Pas2an nih kami sampenya.

Untuk PCR test ini kami sudah melakukan booking dan pembayaran beberapa hari sebelumnya sebesar USD.125 per orang. Lokasi PCR test ada di depan terminal 6. Kami parkir di dalam gedung parkir 6. Setelah parkir, turun ke bawah, langsung tuh lokasi PCR test nya. Saat kami datang, keadaannya sepi sehingga kami bisa langsung masuk dan segera dilakukan tes PCR. Yang menarik, kalo di Indonesia, PCR test itu colok hidung dan tenggorokan, tapi kalo di sini hanya colok hidung saja, persis seperti antigen tes di Indonesia.

PCR Test di LAX, pake loket gitu modelnya

Dilakukannya di loket2 gitu, jadi petugas di dalam loket akan menjulurkan alatnya lewat jendela loket ke hidung kita. Ga sakit sama sekali. Ok deh, tinggal tunggu hasilnya melalui email. Karena proses tes PCR ini cepat sekali, ga sampe 10 menit, maka kami ga perlu bayar parkir. Gratis untuk 15 menit pertama. Asiiik !

Urusan PCR sudah beres, maka kami sekarang cari makan malam dulu sambil arah pulang ke rumah. Kali ini cari Kentucky Fried Chicken aja deh, belum pernah coba KFC selama di Amerika nih. Diana kan penggemar KFC, jadi kalo kami jalan2 ke negara apapun, jika ada KFC pasti pengen coba, bandingin rasanya. Karena ternyata beda2 loh rasanya. Apalagi ini di Amerika, tempat asalnya KFC, mesti coba donk.

KFC di LA

Di sini ada paket combo untuk 1 orang yang isinya ayam 3 pcs, roti, mashed potato with gravy, coleslaw dan drink. Wah, ini sih bisa buat berdua. Kami pesan itu saja. Minum seperti biasa kan free refill, jadi kami bisa coba macam2 jenis minuman. Ayamnya enaaak, rempahnya berasa banget. Side dish nya juga semua enak ! Kenyang dan puas makan di KFC ini.

Malam ini lumayan lelah seharian nyetir, tapi juga senang banget karena bisa lihat pemandangan cantik dan hewan2 lucu. Sekarang waktunya tidur, supaya besok kami bisa memanfaatkan hari terakhir kami di USA dengan baik.

Oya, ternyata walau hasil PCSR test dijanjikan keluar dalam 24 jam, namun ternyata malam ini kami sudah di-email hasilnya loh, berarti cuma 3 jam. Wuih, keren ! Semua negatif COVID, legaaa… jadi aman deh buat pulang ke Indonesia lusa !

Bersambung ke USA part 7 : Hari terakhir di LA (Warner Bros, Griffith, Santa Monica)

Kisah sebelumnya di USA part 5 : San Francisco

Advertisement
Categories: 2020-2024, AMERICA, USA | Tags: , , , , , , , , , , , | 3 Comments

Post navigation

3 thoughts on “USA part 6 – Monterey & Pacific Coast Highway : 3-4 May 2022

  1. David Hidayat

    Saya selalu mendengar dan membaca perjalanan orang dengan melihat pemandangan laut yang indah. Tapi saya termasuk orang yang ‘takut’ melihat laut entah apa sebabnya. Kalau melihat dari jauh mungkin masih bisa tapi tidak untuk jarak dekat, misalnya jalan di pantai. Tapi saya suka melihat air terjun.

  2. Izin menyimak ya blog luar biasa ini ya Mbak Diana dan Bung Jeff.
    Sukses dan sehat selalu.

    Juga tuk Kayross Psikologi Utama, sempat baca web tim mbak Diana.
    Salam hangat

We love your feedback !

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

Blog at WordPress.com.

%d bloggers like this: