Europe Scandinavia : 1-15 July 2016 (part 2 – Norway : Oslo)

Day 1 : Oslo – New Adventure ! Midnight sun !

Senangnya tiba di Norway, negara di utara Eropa yang terkenal sangat cantik.

Setelah tiba di Oslo tepat waktu, kami harus melalui antrian imigrasi yang puanjaaaang dan lamaaa banget. Selain cuma ada 2 petugas imigrasi di airport kecil ini, ternyata pemeriksaan imigrasi di sini sangat ketat. Sambil menunggu di antrian, kami mencoba melihat2 apa sih yang ditanyakan oleh petugas. Ternyata ada yang diminta bukti hotel, ditanya2 tujuan, dsb. Waduh, baru ngeh bahwa memang saat kami apply visa menggunakan bookingan hotel. Namun setelah visa approve dan kami mendapat kepastian host dari Couchsurfing (CS), maka kami meng-cancel hotel tersebut.

Nah lo.. kalo ditanya nginap dimana, kami pun tidak tahu alamat pasti dari host CS kami dan bakal tambah ribet kalo ditanya hubungannya. Wong kami belom kenal dan belom pernah ketemu muka sama host nya. Langsung buru2 kami cek email di handphone. Ada free wifi sih untungnya di imigrasi, jadi lancar koneksi internet nya. Kami coba cari2 lagi bookingan hotel kami di Norway. Yang sebelum di-cancel itu loh. Untung masih ada. Langsung kami tandai dan simpan, jaga2 kalo ditanya bisa langsung tunjukin.

Gandermoen Airport, Oslo

Gardermoen Airport, Oslo

Untungnya pas tiba giliran kami, kami tidak ditanya banyak. Hanya bertanya tujuannya apa ? Holiday donk. Terus sampai kapan ? Sampai tgl.15 Juli. Petugas meminta cap jari kami secara digital, boleh jari mana pun, hanya untuk mencocokkan data saja. Kemudian paspor kami pun dicap. Horee.. selamat memasuki tanah Norway tanpa perlu berbohong soal hotel !

Airport nya mungil, nuansa kayu dan wangi kayu.. mirip kalo masuk ke Ikea gitu lah. Keluar ke airport bagian luar, kami segera mencari tempat penukaran uang. Di Norway berlaku mata uang krone Norway (NOK) yang sulit sekali didapatkan di Indonesia. Jadi kami bawa euro. Satu2nya money changer di airport Oslo mengenakan charge NOK50 per transaksi, tidak tergantung berapa jumlah yang ditukarkan. Rugi banget jika tukar dengan nominal kecil.

Airport ini terhubung juga dengan station kereta. Untuk menuju ke pusat kota Oslo, kami beli tiket train NSB (kereta biasa, bukan yg kereta khusus airport, supaya lebih murah) melalui mesin tiket. Cari yang dari Lufthavn (airport) menuju Oslo-S (central station). Di mesin ini kami beli tiket pakai kartu kredit dan berhasil, harganya @ NOK92. Oya, jika mau ke toilet sebaiknya lakukan di airport, toilet nya masih gratis. Nanti di Oslo-S sudah harus bayar toiletnya.

Setelah itu, di mesin yang sama kami bisa printing tiket train dari Myrdal ke Flam untuk lusa. Sebelumnya sudah booking dari Indonesia secara online. Jadinya tinggal masukkan kode booking di mesin tiket NSB ini dan bisa langsung print tiketnya.

Tips : Jangan beli tiket di loket yg dilayani petugas, karena harga tiketnya lebih mahal. Jadi siapkan saja kartu kredit untuk beli tiket di mesin, lalu jika mau menukar uang krone lakukan di pusat kota Oslo. Secara umum di Eropa Utara semuanya bisa menggunakan credit card. Ada 2 jenis kereta dari airport ke kota, belilah yg NSB warna merah karena lebih murah 😉

Dari tempat mesin beli tiket ada eskalator ke bawah. Di situlah kereta akan datang. Di dalam kereta boleh makan dan minum. Bahkan ada mesin penjual makanan-minuman di dalam kereta loh. Keren. Belinya ya pakai credit card lagi.

Train airport to Oslo-S

Train airport to Oslo-S

Sampai di station Oslo-S, kami membeli transportation pass yg berlaku 24 jam, harganya @NOK.90. Ini dapat digunakan untuk tram, metro, kereta, bus, ferry di seluruh Oslo sampai ke pelosoknya. Kalo mau naik public transport di oslo ini harganya NOK.32 sekali naik. Jauh atau dekat sama saja harganya. Jadi silakan dipertimbangkan apakah perlu beli transport pass ini dan jika dirasa perlu, atur waktu dan rute yang efisien. Jika hanya beredar di pusat kotanya saja sih bisa dengan jalan kaki.

Perhitungan 24 jam adalah sejak pertama kali di-aktivasi atau pertama kali digunakan. Jadi saat kami beli di station, itu belum di-aktivasi. Ukurannya sebesar kartu kredit. Pastikan kita tap di mesin (utk aktivasi pertama kali) sebelum naik. Petugas di Oslo cukup sering check tiket secara acak, jangan sampai kena denda yah. Kami rencana baru akan menggunakan transport pass tersebut besok pagi. Jadi hitungan 24 jam nya sampai kami lusa kami berangkat dari Oslo ke Flam. Untuk hari ini kami gunakan kaki saja dulu menjelajah pusat kota, dan nanti untuk pulang ke rumah host kami beli tiket satuan saja seharga NOK.30

Tips : Biaya transportasi dalam kota di Eropa Utara sangat mahal. Jika bisa memilih akomodasi yang di pusat kota, maka biaya transport tentu bisa dikurangi. Namun jika mau akomodasi gratis menggunakan Couchsurfing, tidak mudah mendapatkan host di pusat kota. 

Locker di Oslo-S station

Locker di Oslo-S station

Karena hari ini mau langsung jalan2 di pusat kota dan baru nanti malam ke rumah host, maka kami perlu titip bagasi di loker. Lokasi loker ada di station ini juga. Ada contoh ukuran loker yang bisa dicoba dulu sesuai dengan kebutuhan. Loker kecil NOK.50 dan loker besar NOK.60, semuanya untuk 24 jam. Bayarnya pakai kartu kredit. Nanti keluar struk berisi : nominal pembayaran, masa berlaku locker (hingga hari dan jam berapa) serta nomor pin untuk membuka kembali locker. Jangan hilang atau lebih baik langsung difoto saja. Kami memilih loker yang kecil dan itu muat untuk 2 kabin bagasi kami.

Nyambung dengan train station ini juga, ada Oslo visitor centre. Di sini ada free wifi dan jika ingin menukarkan uang, bisa lakukan di sini saja. Komisinya 1% dengan rate bank central. Sangat bagus dan tidak masalah jika hanya menukarkan sedikit. Sebagai gambaran, di money changer station komisinya 4%. Untuk Oslo, kami belum menemukan money changer yang tanpa komisi. Lagipula semua pembayaran bisa dengan credit card, jadi rasanya tidak terlalu perlu menukarkan uang krone sih.

Tips : Jika mau ke toilet, jangan di train station ini. Bayarnya NOK.20, parah mahalnya ! Kami selalu berusaha mencari toilet gratis. Bisa di dalam kereta, di museum, di tempat wisata berbayar atau di tempat makan. 

Oke, koper sudah dititip. Sekarang siap jalan2. Start dari patung macan di depan central station, kami menyusuri jalan Karl Johans Gate. Banyak toko, kanan kiri, dan jika disusuri terus akan ketemu dengan Royal Palace.

main street

Sepanjang jalan cukup banyak hal yang menarik. Namun ada juga pengemis yang beredar, hm.. kaget juga lihatnya. Ya sudah, tetap waspada dan tetap nikmati keindahan kota Oslo di tengah dinginnya cuaca saat summer ini yah. Dingin ? Iya. Walau musim panas, tetapi ternyata kami tetap harus pakai jacket tebal untuk menahan dingin dan angin. Suhunya sekitar 12 derajat celcius gitu deh. Hihi… gimana kalo datangnya ga pas musim panas ya ? Brrrr….

oslo1

Banyak penduduk dan turis yang memenuhi jalan utama kota Oslo ini. Semuanya bernuansa senang-senang dan holiday 😉 Sampai di ujung (Royal Palace), kami duduk2 menunggu acara Changing of the Guard pada pukul 13.30

palace2Tiba2 sekitar jam 13.15 terdengar suara musik yang sangat meriah dari jalanan di bawah Royal Palace (yg tadi kami lalui). Kirain ada apa, ternyata itu adalah iring2an parade marching band yang mendahului barisan penjaga. Wah, seru banget ! Di bagian paling depan ada 2 polisi wanita berkuda yang tersenyum dan melambaikan tangan, kaya artis yah. Kudanya gemuk dan sehat, eh.. salah fokus nih. Rupanya prosesi dimulai dari berbaris melalui jalan di bawah Royal palace, melalui jalan di pinggir, hingga sampai ke pelataran Royal palace.

Banyak wisatawan jadi mengikuti barisan ini. Acara proses pergantian penjaga nya sendiri ditonton ratusan orang. Seru karena awalnya pakai kuda dan musik meriah. Penjaga nya di Oslo menggunakan seragam topi yang menarik, dengan rumbai seperti buntut kuda. Jadi kalo tertiup angin, muka penjaganya ketutupan rumbai buntut kuda deh. Tetapi pergantian penjaga hanya berupa serah terima biasa. Nanti coba bandingkan dengan pergantian penjaga yang di Stockholm, Swedia. Silakan baca pengalaman kami di Sweden Trip 2016 

Kita bisa berfoto dengan penjaga yang ada di depan royal palace. Di depan pos jaga, ada garis setengah lingkaran dan boleh foto di garis luar lingkaran tersebut. Mereka bisa senyum, mengangguk, menunjuk dan menjawab pertanyaan wisatawan kok, jadi ga diam kayak patung gitu. Cukup manusiawi 😉

palace1

Di belakang royal palace juga ada taman yang bisa dinikmati. Ga lama setelah itu mulai hujan gerimis yang cukup lebat. Gimana yah jelasinnya, hm.. jadi butiran air hujannya itu kecil2 dan ringan, tapi jumlahnya banyak. Basah, tapi ga kuyup, gitulah kira2. Kami pun pasang ponco penutup kepala yang ada di jacket kami dan terus berjalan. Jadi memang penting untuk punya jacket tahan air dan tahan angin yang ada penutup kepalanya !

oslo2

Tujuan kami selanjutnya adalah Magic Ice Bar di jalan Kristian IV gate. Harga per orang NOK165. Lumayan mahal, tapi dibandingkan yang ada di Stockholm, ini lebih murah. Harga tersebut sudah termasuk pinjaman sarung tangan, penutup baju tebal untuk salju, dan 1 gelas vodka. Buat orang Indonesia yang ga punya musim salju dan jarang ketemu pahatan es, bolehlah mampir untuk pengalaman.

ice bar 1

Jadi ini adalah ruangan di mana terdapat pahatan es, kursi, meja dan ada bar, semuanya terbuat dari es. Suhu di dalam ruangan adalah -5 derajat celcius. Terserah mau berapa lama di dalam ruangan ini. Tapi pastinya ga bakal kuat lama2. Lagian ruangannya juga kecil sih, lama2 juga bosan.

ice bar 2ice bar 4

 

 

 

 

 

 

 

 

Nanti minuman vodka nya ada di dalam gelas yang terbuat dari es dan ditaro dalam gelas plastik. Jadi kalo mau dipecahkan gelas es nya juga bisa. Kalo tidak kita yang pecahkan, maka orang di bar nya yang akan pecahkan. Iyalah, mau diapain lagi es nya coba.

ice bar 3

Jangan lupa manfaatkan toilet yang ada di dalam Magic Ice Bar ini. Gratis. Tenang aja, lokasi toiletnya ada di depan kasir, jadi bukan di dalam ruangan es itu kok.

Keluar dari sini ternyata hujan tambah lebat. Kami berusaha jalan2 melintasi national theater, radhuset (town hall) namun karena hujan dan kami ga bawa payung jadi kurang nyaman. Akhirnya kami putuskan kembali ke central station. Di situ kami duduk2 di visitor centre, akses wifi gratis untuk berkomunikasi dengan host kami. Kami putuskan untuk tidak meneruskan acara jalan2 di Oslo karena hujan yang tidak kompromi. Jadi mau janjian saja dengan host supaya bisa beristirahat. Jalan2 dilanjutkan esok hari saja.

gedung

kanan atas : radhuset, kanan bawah : opera house

Akhirnya janjian dengan host untuk ketemu di station Kringsja (bacanya kringsyow) sekitar jam 17.30. Hm.. masih ada waktu nih sebelum naik kereta, maka kami pun coba jalan sedikit keluar station ke arah gedung opera. Ternyata walau hujan sudah rintik, namun angin nya kencang sekali. Dingin luar biasa ! Buru2 kami masuk lagi ke dalam station. Enak, hangat !

Untuk menuju Kringsja, kami perlu beli tiket satuan (karena yang transport pass baru mau diaktivasi besok pagi, biar efisien). Dari central station itu kami turun ke bawah, nyambung dengan metro station. Beli tiketnya di mesin dan kami naik metro arah Sognsvann dan berhenti persis 1 stop sebelumnya, yaitu Kringsja.

Kringsja studentby

Kringsja studentby

Kringsja studentby ini adalah area tempat tinggal student di Oslo. Letaknya di perbukitan dekat hutan. Menarik, jadi kami bisa tau seperti apa “pedalaman” nya Oslo, bukan pusat kota besarnya. Area ini memang dari pusat kota lumayan jauh, namun transportasi ke sana sangat mudah menggunakan metro. Waktu perjalanan sekitar 30 menit.

Host kami namanya Ms. Dhira, orang Indonesia yang sedang studi S2 di Oslo. Kami kenalan melalui jalur Couch Surfing. Dia tinggal di apartment yang 1 lantainya terdiri dari sekitar 5-6 pintu. Di dalam masing2 pintu itu ada 2 kamar.

Jadi semua penghuni di 1 lantai tersebut sharing 1 dapur, dan 2 kamar di dalam 1 pintu itu sharing 1 kamar mandi. Cukup nyaman dan menghargai privacy. Jadi tidak ada tuh 1 kamar berdua atau bertiga seperti di asrama. Lebih seperti kost2an mahasiswa yang nyaman dan terorganisir. 1 kamar ya untuk 1 penghuni dan ukuran kamarnya cukup luas dengan jendela yang besar. Enak deh !

Lalu bagaimana dengan kami ? Ternyata kami bisa tinggal di kamar Dhira, sedangkan Dhira sendiri pindah tidur di kamar temannya yang berada beda gedung dengan yang ini. Ya ampun, baik banget. Terima kasih banyak ya Dhira. Bahkan karena kamar sebelah Dhira sedang kosong, maka kami tidak sharing kamar mandi dengan siapa pun selama menginap di sana.

Sekarang sekitar jam 7.30 pm, tapi cuaca cerah, tidak hujan dan masih terang sekali. Iya, ini summer, jadi masih terang sampai malam. Kami pun jalan2 ke Sognsvann, jalan kaki saja dari Kringsja sekitar 10 menit. Kata Dhira di situ ada danau yang menarik. lake 3

Ternyata benar, danaunya besar dan sangat menarik. Melewati hutan dengan jalan setapak, banyak orang yang berolahraga. Danau nya tenang sekali.  Jika cuaca panas, maka banyak orang yang berenang di danau ini. Kalo sekarang sih, ga ada karena cuaca cukup dingin. Sarana seperti dermaga dengan tangga untuk turun berenang serta tempat berendam di pinggir danau semua tersedia.

lake 2

Wah, kami senang sekali berada di sini. Betul2 indah pemandangannya dan damai suasananya. Betah deh lama2 berada di sini. Bahkan kalo mau camping di sini juga boleh loh. Kayanya asik juga. Betul2 bisa menyatu dengan alam. Kalo nginep di kota, ga ketemu yang kayak gini nih.

bebekDi tengah2 danau ada pulau dengan pohon2 yang tinggi. Di situ habitat para bebek dan tempat mereka bertelur. Jadi jangan diganggu yah. Kami melihat para bebek itu bahagia sekali berenang di danau yang tenang itu. Kelihatannya mereka cukup akrab dengan manusia dan tidak takut melihat kami.

Selain bebek, banyak juga burung2 yang kami jumpai. Ah, pokoknya senang sekali kami melihat begitu banyak unggas yang hidup bebas di sini. Tidak ada gangguan manusia. Damai.

Kami kembali ke kamar dan hendak beristirahat. Masalahnya ini sudah jam 10 malam dan justru matahari bersinar sangat terik melalui jendela kamar. Apa ? jam 10 malam tapi matahari terik ? Betul ! Rasanya seperti jam 3 siang di Indonesia. Wah, kacau deh.

Kami sempat tidur bangun tidur bangun ga karuan. Karena jetlag sudah pasti. Perbedaan 5 jam antara Indonesia dan Norway membuat jam tubuh kami berantakan. Belum lagi kami tidak bisa menebak jam berdasarkan warna langit. Langit terang itu bisa ternyata jam 2 pagi !! Dan dari pengamatan kami selama di Oslo ini, langit tidak pernah gelap saat malam. Hanya berubah warna saja, dari yang terik jam 10 malam, lalu mendekati jam 12 agak temaram seperti jam 5 sore, dan begitu terus sampai jam 3 pagi, lalu sekitar jam 4 pagi sudah terang benderang seperti jam 7 pagi. Pusing kan ?! Selamat datang di negara yang mengenal “midnight sun” alias matahari di tengah malam.

Waktu kami ke Eropa Barat tahun 2012 di musim semi, matahari terbenam pukul 10 malam saja sudah  membuat kami senang bukan main. Waktu jalan2 jadi tambah panjang kan. Di Eropa Utara saat summer ternyata malah ga pernah gelap dari malam sampai pagi lagi. Wuidiiiih, keren abis !

 

Day 2 : Oslo – Vigeland park & Ikea

Setelah tidur dengan sangat kacau (sempat bangun jam 2, jam 4 dan akhirnya jam 5 sudah ga bisa tidur lagi) akhirnya kami memutuskan untuk mulai jalan2 saja di pagi hari. Mumpung cuaca cerah, matahari bersinar dan tidak hujan.

Sekitar jam 6 pagi lebih, kami berangkat dari stasion Kringsja. Aktivasi pass 24 jam dengan cara tap di mesin yang ada di stasion. Jadi berlaku sampai besok sekitar jam 6 pagi. Pas, karena besok pagi kereta kami dari Oslo ke Myrdal berangkat jam 6.25 am. Jadi pasti kami sudah harus sampai di central station sebelum jam 6 pagi. Artinya hari ini bisa puas2in naik public transport keliling Oslo nih.

vigeland3Tujuan pertama adalah Vigeland Park atau Frogner Park. Kami dari Kringsja naik kereta ke Majorstuen, lalu jalan kaki ke Vigeland Park (Vigelandsparken), di sebelah Frogner Stadion. Taman ini sangat terkenal di Oslo, bahkan di seluruh dunia karena berisi banyak sekali patung manusia telanjang, lebih dari 200 patung.

Bukan asal telanjang, namun pematungnya yaitu Gustav Vigeland mencoba menyajikan berbagai ekspresi emosi dalam kehidupan manusia mulai dari bayi hingga lanjut usia. Banyak yang memperkirakan Vigeland ini sangat dekat hubungannya dengan psikologi. Karena hasil karyanya benar2 memiliki makna yang mendalam, terkait kehidupan manusia.

Betul saja, berbagai posisi patung bisa ditemukan di sini. Ada yang berangkulan, ada yang duduk2, ada yang meloncat, ada bayi dengan emosi marah, ada ibu dengan emosi takut, dan banyak lagi yang lain. Kalo dilihat secara teliti, penggambaran ekspresi wajah yang tidak sama antar patung2 ini benar2 luar biasa.

vigeland2

Di tengah2 dari taman ini terdapat semacam monumen tinggi yang terdiri dari patung2 manusia juga. Untuk lebih jelasnya, silakan datang sendiri ke taman ini deh. Selain patung, di sini juga terdapat taman yang luas, pepohonan tinggi yang rindang, berbagai bunga2 (termasuk mawar aneka warna) dan juga danau. Banyak orang yang berolah raga lari pagi melintasi taman ini karena memang asri sekali.

vigeland4

vigeland1

 

 

 

 

 

 

 

 

Di bagian belakang monumen terdapat pahatan zodiak yang juga menarik. Kami membutuhkan waktu hampir 2 jam untuk bisa berkeliling taman ini dan menikmatinya. Pas sekali kami datang pagi2 saat belum banyak orang ke sini, jadi puas. Cuaca juga mendukung, karena jika hujan akan sangat sulit menikmati taman yang terbuka ini.

vigeland5

Dari situ kami naik tram no 12 yang harusnya sampai ke pusat kota. Namun ternyata kami salah arah (terbalik), jadi justru menjauhi kota dan baru sadar saat tram berhenti 15 menit. Supirnya turun dan bilang ini tram berganti jadi no 19. Tujuan akhirnya berupa tulisan digital di layar, bukan kayak jurusan angkot yang tertulis cetak seperti di Jakarta.

Akhirnya kami ngobrol dengan pak supir. Dia menunjukkan peta tram dan menerangkan arah dari tram 19. Ternyata tram ini menuju ke Ekebergparken, salah satu tempat yang ingin kami kunjungi. Ya sudah, kalo begitu kami ikut saja jalur tram ini. Namanya salah jalan yang akhirnya tetap sampai ke tujuan 😉

ekeberg

Ekebergparken merupakan taman di area perbukitan Oslo yang juga berisi pahatan seni, namun lebih modern daripada Vigeland Park. Bagi kami sih lebih mirip hutan ya daripada taman. Patung2 nya ga banyak, berwarna dan lebih tidak mudah untuk dipahami bentuk dan artinya. Tidak berbentuk tepatnya, haha… Yang menarik dari tempat ini adalah kami bisa melihat kota Oslo dari ketinggian. Pemandangan yang keren, tetapi ya hanya itu sih. Taman nya sendiri kurang bisa kami nikmati.

Dari situ kami naik tram 19 lagi dan kembali ke arah pusat kota, untuk berjalan2 di area Radhuset dan Aker Brygge. Sepertinya kawasan wisata yang tenar ini menjadi highlight kota Oslo dan belum sah ke Oslo kalo belum ke Aker Brygge. Kemarin belum sempat ke sana karena hujan, mari kita coba sekarang.

oslo2

kiri atas : tram, kanan atas : nobel center

Di antara Radhuset dan Aker Brygge, terletak Nobel Peace Center. Karena museum ini berbayar, kami ga masuk ke area exhibition nya dan hanya masuk untuk melihat2 area souvenir serta masuk ke toiletnya. Iya, toiletnya gratis !

boat1Di depan Radhuset, di area pelabuhan, kami melihat bahwa ada jalur2 orang mengantri untuk naik ke ferry. Ferry ini akan membawa penumpang dari pelabuhan ke pulau2 kecil di sekitarnya. Wah, menarik. Memang banyak yang sempat menyarankan kami untuk hopping island, karena Oslo bukan hanya punya kota tapi juga punya pulau2 kecil.

Kami pun bertanya pada petugas yang berjaga, apakah bisa naik ferry ini dengan transport pass yang kami miliki ? Lalu dijawab “bisa”. Wah, senang sekali. Kami pun langsung memutuskan untuk mencoba naik ferry ini.

Ada 4 jalur masuk yang tersedia. Kami tidak tahu mau ke pulau apa. Jadi kami minta saran pada petugas tadi. Karena kami mau jalan2 saja, mereka menyarankan untuk masuk jalur paling kiri. Rutenya : Radhuset – Lindoya – Nakholmen – Hovedoya – Radhuset. Durasinya sekitar 1 jam lah.

Pada saat kami masuk kapal, ternyata hujan turun lagi. Lumayan juga nih, kami bisa santai2 di dalam kapal, tidak kehujanan dan tetap bisa menikmati pemandangan dari balik kaca jendela. Dari kapal kami bisa melihat Akershus castle yang megah. Kapal ini kapal lokal, yang sehari-hari mengangkut warga Oslo. Jadi kapal akan berhenti sebentar di tiap pulau untuk menaikkan dan menurunkan penumpang.

Pulau2 yang disinggahi merupakan pulau2 kecil berpenghuni. Dinding rumahnya terbuat dari kayu dan bercat warna warni cantik. Banyak juga kapal layar atau kapal motor milik pribadi yang diparkir di pulau2 itu. Pulau ini datarannya tidak rata, agak berbukit, jadi rumah2 yang ada seperti bertingkat. Sangat menarik untuk dilihat.

boat

view dari kapal : rumah2 di pulau dan Akershus Castle

Sampai kembali di Radhuset (pelabuhan) rupanya masih hujan deras. Waduh, bagaimana ini ? Kami akhirnya lari saja ke Radhuset (town hall). Town hall ini gedung nya cukup unik, dengan 2 tower kotak dan berwarna merah bata. Ini adalah tempat berkantornya walikota Oslo dan juga tempat penerimaan hadiah nobel perdamaian setiap tahun nya.

Di situ kami memanfaatkan waktu untuk mengikuti free tour yang diadakan oleh town hall tersebut. Seharusnya mulai jam 12 siang, kami tiba jam 12.10. Telat sedikit, tapi ga masalah… langsung saja bergabung dengan rombongan yang masih ada di lobby tengah.

Isi Radhuset

Isi Radhuset

Kami sempat salah bergabung, karena banyak sekali rombongan di lobby tersebut. Setelah didengarkan, ternyata bukan bahasa Inggris, hihi.. jadilah kami buru2 pindah ke rombongan dengan pemandu berbahasa Inggris.

Pemandunya anak muda, cowo, tinggi banget !! Gaya bicaranya agak canggung, berapa kali dia mencoba melucu gaya anak muda, tapi karena rombongan kebanyakan dewasa dan lanjut usia sehingga ga ada yang ketawa, haha.. jadi lucu.

Banyak sekali lukisan dari cat minyak di gedung ini. Dari mulai dinding utamanya, dinding tiap ruangan, sampai langit2 ruangan. Wah, lebih mirip galeri jadinya daripada gedung pemerintahan. Pemandu itu banyak menceritakan sejarah dan arti dari setiap lukisan yang ada, juga fungsi dari tiap ruangan.

Tips : Jangan lewatkan berjalan2 keliling isi gedung Radhuset dengan pemandu yang disediakan gratis. Terutama apabila cuaca hujan, ini tempat berteduh yang sangat menarik dan lokasinya strategis !

Selesai tour ternyata masih hujan juga. Ya ampun, awet banget ya hujan di Oslo ini. Ga mungkin maksa jalan2 di area outdoor nih. Hm.. kalo gitu kami putuskan main ke Ikea saja sekalian lunch salmon murah. Haha.. ini Norway dan kami belum coba salmon nya nih. Untuk ke Ikea, ada shuttle bus gratis yang disediakan di tengah kota, tepatnya di jalan Dronningens gate. Lihat saja antrian orang berbaris.

ikeaDi Oslo ada 2 Ikea, Ikea Slependen dan Ikea Furuset. Jadwal shuttle bus adalah setiap 1 jam sekali, tapi antara Slependen dan Furuset berbeda 30 menit jadwalnya. Kami ambil saja jadwal terdekat, yang 13.30 ternyata tujuannya Ikea Slependen. Jadi kalo mau ke Ikea Furuset, bis akan tiba jam 14.00, begitu seterusnya.

Bisnya biru, ada tulisannya IKEA dan berupa bis gandeng. Ternyata hampir penuh loh. Banyak sekali yang berminat ke ikea. Ada gratis WIFI juga di bis. Di Ikea toiletnya gratis ! Kami lunch salmon salad (mirip seperti di Indonesia) dan meat ball lengkap dengan kentang rebus, saos coklat (gurih), selai lingonberry (manis) serta sayur buncis. Meatball yang ini non-halal, beda dengan di Indonesia yang halal.

Satu porsi harganya NOK.39 jadi untuk kedua menu tadi total NOK.78 Harga ini sangat murah untuk harga makanan di Norway. Selama di Oslo, harga makanan di resto atau cafe biasanya di atas NOK.100 per porsi. Wow !! Jika mau murah, beli fastfood seperti Mc.D atau burger king, harganya sekitar NOK.20-30 untuk burger. Jadi mendingan makan di ikea saja. Bisa dapat salmon segar khas Norway yang sehat dan enak banget dengan harga yang beda sedikit daripada burger. Juga buat yang ga masalah dengan makanan non-halal, silakan coba meatball nya. Dijamin ketagihan ! Untuk pembayaran di sini kami menggunakan kartu kredit, ternyata tidak diminta pin tetapi tandatangan.

Ketika kami kembali ke kota (tentu pakai shuttle bus Ikea lagi), hujan sudah berhenti dan cuaca sudah cerah. Matahari bersinar itu betul2 menyenangkan kalo di negara kutub seperti ini. Kami pun menuju Aker Brygge yang sudah tertunda terus dari kemarin.

Aker Brygge

Aker Brygge

Wah, anginnya kencang di sini. Langit biru cerah dan keluarnya matahari betul2 membuat orang2 ramai sekali di sini. Ada yang duduk2, ada yang makan-minum di cafe2 cantik sepanjang pelabuhan, ada yang beli es krim. Di sini lah rupanya orang2 menghabiskan waktunya memandangi laut. Kami senang sekali akhirnya kami bisa menikmati senja di Aker Brygge yang cantik !

Walau senja secara waktu (sekitar jam 4) namun matahari masih cukup terik. Iyalah, wong jam 10 malam aja masih terik. Maka, kami melanjutkan perjalanan ke Botanical Garden. Mumpung cuaca cerah, kami lanjutkan jalan2 outdoornya.

Botanical Garden

Botanical Garden

Ternyata botanical garden ini berupa taman berisi pohon2, mirip Kebun Raya Bogor lah. Areanya besar sekali. Kami yang sudah lumayan gempor jalan2 dari pagi tadi hanya berjalan ke arah tengah dan kembali lagi ke pintu masuk. Tidak terlalu menjelajah juga sih. Sejauh perjalanan kami, hanya ketemu 1 rumah kaca yang isinya teratai. Suhu nya panas sekali di dalam, dibuat mirip iklim tropis sepertinya. Tidak ketemu bunga2-an.

Aaah.. cukup sudah penjelajahan hari ini. Kami tutup acara di Oslo dengan kembali ke Kringsja dan belanja di supermarket bernama “Kiwi” yang ada di dalam kompleks tempat tinggal student tersebut. Sempat bingung karena ketika mau membeli telur, ternyata ada tulisan S-M / L / L-XL di kotak bungkus telurnya.

Telur ukuran S, M, L, XL

Telur ukuran S, M, L, XL

Waktu kami tanya kepada Dhira, rupanya di Norway telur itu dijual berdasarkan kelompok ukuran besar telurnya. Jadi kotak yang tulisan S-M berarti ukuran telurnya kecil dan sedang. Jika yang L-XL berarti ukuran nya besar. Haha.. keren banget. Jualan telur aja susah banget ya, musti dipisah2in dulu telurnya berdasarkan ukuran. Padahal harganya sama aja kok.

Ms. Dhira - host @Oslo

Ms. Dhira – host @Oslo, foto jam 10 malam

Malam ini kami sudah mulai terbiasa dengan tidur diiringi sinar matahari. Besok kami harus bangun sebelum jam 3 pagi untuk naik bus jam 3.27 menuju central station. Pagi amat ? Iya, itu bis malam terakhir yang berhenti persis di depan Kringsja. Ada juga bus jam 5 pagi, namun berhentinya agak jauh dari Kringsja. Lagipula resiko, kalo bus itu ga datang atau kenapa2, kami nanti ga bisa berangkat naik kereta ke Myrdal jam 6.25 yang sudah kami book tiketnya. Metro baru beroperasi jam 7 jika hari Minggu, jadi ga keburu.

 

Day 3 : Last day in Oslo

Ini jam berapa coba ?

Ini jam berapa coba ?

Coba lihat gambar di samping, kira2 jam berapa ya ? Gambar atas itu diambil saat kami menunggu bus datang di area Kringsja, yaitu jam 3.20 pagi. Sudah terang ya ? Gambar bawah itu diambil saat sudah tiba di central station, yaitu jam 4.30 pagi. Jadi mulai sekarang ga perlu lagi menebak2 jam berapa berdasarkan warna langit yah, dijamin cuma bakal bikin pusing kepala aja.

Tempat menunggu bis bukan di halte. Hanya ada jadwal keberangkatan yang diikatkan pada pagar besi di pinggir jalan. Nyaris tidak terlihat. Untung kemarin kami sudah ditunjukkan tempatnya oleh Dhira. Kalo ngga, dijamin ga akan nyangka ternyata ada ‘terminal bayangan’ kayak di Jakarta, he..he..

Ternyata banyak juga yang naik bis ini ke pusat kota. Menjelang kota Oslo, terlihat makin banyak orang mabuk dan pulang dari cafe atau pesta2. Katanya, orang2 ini  hanya minum sampai mabuk di hari Jumat dan Sabtu. Tidak di hari Minggu karena Senin harus kembali bekerja. Wah, mabuk pun ada schedulenya pula. Yang mabuk parah, sampai bergeletakan di trotoar jalan. Untuk mengantar pulang orang2 mabuk ini ke rumahnya, ternyata ada sukarelawan nya. Bikin susah orang saja ya.

Sampai di Central Station, ketemu banyak orang mabuk lagi. Namun untungnya banyak polisi yang berjaga baik di dalam maupun di luar station. Bahkan mereka tidak segan2 mendekati orang mabok yang mereka nilai berpotensi menimbulkan gangguan. Sudah biasa rupanya para polisi ini menghadapi mereka.

Toko2 di Central Station masih tutup semua sehingga kami hanya bisa duduk2 saja. Namun banyak juga calon penumpang yang sudah ada di dalam station terutama yang menuju arah airport. Di sekitar tempat duduk kami, lagi2 banyak orang mabuk. Ada yang tiduran dengan free style, ada yang ajak ngomong Diana juga, he..he.. Namun yang paling aneh itu ketika ada cewe cantik yang ga mabuk berdebat tentang sesuatu topik dengan sekelompok orang mabuk. Serius banget lagi debatnya. Selama debat, mereka diawasi oleh 2 orang polisi. Untung akhirnya orang2 mabuk itu kemudian pergi. Dasar !

 

baca kisah sebelumnya di Europe Scandinavia part 1 (Persiapan trip)

baca kisah selanjutnya di Europe Scandinavia part 3 (Norway in a nutshell)

 

Categories: 2015-2019, EUROPE, Norway | Tags: , , , , , | 15 Comments

Post navigation

15 thoughts on “Europe Scandinavia : 1-15 July 2016 (part 2 – Norway : Oslo)

Comment navigation

  1. hi Jeff,

    kalau ke Alesund prefer naik pesawat atau kereta ya? pengen banget kesana XD

  2. bagus pemandangan alam negara skandinavia ya? yg bikin penasaran itu Iceland om, lebih bagus Iceland deh sepertinya dibanding skandinavia kalo di liat dari inet ya? keren om, moga moga bisa ke sana juga wat traveling dengan tema pemandangan alam 🙂

    • Untuk pemandangan, menurut saya semua tempat memiliki keindahan masing2. Ga bisa dibandingkan karena sifatnya subjektif. Pantai dan gunung lebih bagus mana ? Susah kan jawabnya ya.. Jadi inti dari traveling adalah menikmati semua proses perjalanan. Bunga di pinggir jalan pun bisa jadi sangat bagus dan sangat berkesan ketika dilihat dengan perasaan sukacita 😉

  3. Tonny

    Dear Diana, apakah sebaiknya tukar Nok di central station Oslo saja setiba di airport Oslo, dan sebaiknya nilai berapa yg ditukar karena kan bisa pake credit card selama di Norway…tonny tan

    • Kalo mau tukar NOK, lebih baik di visitor center di Central Station saja. Dari airport ke city by train, tiketnya bisa beli di mesin dengan credit card. Coba lihat lagi tips di bagian 9 perjalanan kami ke Scandinavia untuk pertimbangan tukar currency atau tidak perlu sama sekali

    • Thanks Jeff

  4. aahh moga kesana juga eh kak aku baca buku kakak bagus

    • Amin. Kalo yang suka alam, pasti terkagum2 deh. Thank you sudah beli dan baca buku kami ya, semoga jadi inspirasi buat Winny…

  5. Sementara baca dulu dan menyimak, siapa tahu nanti bisa melakukan perjalanan serupa yihaaaa

Comment navigation

Leave a reply to omnduut Cancel reply

Create a free website or blog at WordPress.com.