Persiapan
Untuk libur akhir tahun kali ini, kami memilih pergi ke Vietnam. Negara ASEAN yang tidak perlu apply visa, memiliki nilai tukar lebih rendah daripada rupiah dan di bagian utara nya memiliki 4 musim, jadi berbeda dengan Indonesia yang tropis. Karena waktunya cuma sekitar seminggu, maka kami putuskan hanya explore Hanoi, cruise Halong Bay dan Ho Chi Minh (HCMC/Saigon).
Oke, persiapan yang kami lakukan adalah :
1. Tentukan rute, itinerary & beli tiket
Untuk libur akhir tahun masuk high season, tentu ga bisa berharap harga murah. Dengan menggunakan promo traveloka dan tiket.com, maka kami mendapatkan tiket Vietnam Airlines, maskapai fullboard jadi dapat meal dan bagasi, tapi untuk rute Ho Chi Minh-Jakarta, ga dapat bagasi, sepertinya karena tiket promo. Rute kami : Jakarta – Hanoi, Hanoi – Ho Chi Minh dan Ho Chi Minh – Jakarta, total seharga 4,8 juta per orang. Itinerary nya :
21 Des : Jakarta – Hanoi, tiba malam hari
22-24 Des : explore Hanoi
25-27 Des : Halong Bay Cruise, 27 Des malam naik pesawat ke HCMC
28-29 Des : explore HCMC
30 Des : HCMC – Jakarta, berangkat pagi hari
Jadi kalo dilihat, walau mengambil waktu 10 hari, tapi efektifnya cuma 8 hari. Untuk cruise sengaja kami pilih yg 3 hari supaya puas dan kapal nya bisa explore lebih jauh.
2. Cari akomodasi, cruise & local tour
Hotel di Hanoi dan HCMC tergolong murah dan pilihannya banyak sekali. Kami memilih yg di distrik 1 atau pusat kota, sehingga mudah kemana-mana. Juga pilih yang include breakfast, karena memang hampir semua hotel di Hanoi dan HCMC menyediakan free breakfast. Untuk cruise tentunya sudah full board, alias termasuk semua makan pagi-siang-malam dan juga seluruh aktivitas selama di kapal. Semua kami pesan dari booking.com
Untuk di Hanoi, karena kami sampai hampir tengah malam, maka malam pertama kami menginap di dekat airport, Family Transit Hotel seharga Vnd. 260.000 atau setara 160 ribu rupiah. Sengaja pilih yang murah banget karena kan cuma numpang tidur aja.
Selanjutnya kami menginap di Alisa Hotel seharga Vnd. 2.354.000 untuk 3 malam atau setara 467 ribu rupiah per malam. Ini harga promo, harusnya jauh lebih mahal karena ini hotel bintang 4 yang bagus. Hotel ini satu grup dengan Alisa cruise yang cukup terkenal. Jika kita menginap di hotelnya, maka akan dapat harga diskon untuk cruise Halong Bay nya. Sangat menguntungkan sebetulnya, sayang rute kapalnya tidak sesuai dengan yang kami inginkan.
Untuk cruise, kami pilih Garden Bay Premium Cruise karena termasuk kapal bintang 4 dan rute nya unik yaitu ke Bai Tu Long Bay. Sebetulnya ini masih di area Halong Bay, hanya saja lokasinya lebih jauh sehingga masih cukup sepi dan natural. Belum banyak cruise yang rute nya sampai ke Bai Tu Long Bay ini, karena selain jauh (tidak bisa jika hanya 1 day trip) yang bisa masuk ke teluk ini hanya kapal2 yang tidak terlalu besar. Kapal kami sendiri hanya terdiri dari 10 kamar, jadi cukup kecil. Selain itu kapal ini menyediakan kamar balcony dengan harga yang cukup terjangkau, yaitu Vnd 8.739.000 untuk 2 orang dan 2 malam atau setara 1,3 juta per orang per malam nya. Buat kami sih oke ya, namanya juga mau menikmati cruise. Kalo mau lebih murah, bisa pilih kamar serta kapal yang standar, atau malah yang cuma day cruise aja. Itu sih paling hanya beberapa ratus ribu rupiah saja.
Di HCMC kami memilih White House, guest house yang tidak punya website, tapi review di booking.com nyaris sempurna. Respon nya juga cepat dan bagus. Harganya Vnd. 1.650.000 untuk 3 malam atau setara 330 ribu rupiah per malam Jika mau ikut tour cu chi tunnel, mereka menawarkan harga yang murah. Namun karena kami ingin tour yang ke cu chi dan juga ke cao dai temple, maka kami ambil paket tour nya dari traveloka saja. Harganya sekitar 650 ribu rupiah per orang untuk full day tour (sudah termasuk lunch).
3. Transportasi & Airport Transfer
Dari rumah ke airport Soekarno Hatta kami kembali menggunakan promo traveloka. Sementara untuk transportasi dari airport ke hotel di Hanoi dan HCMC kami menggunakan pick up dari hotel. Memang agak lebih mahal daripada menggunakan menggunakan transportasi umum, namun mengingat waktu tiba di airport yang sudah malam dan kuatir dengan scam, rasanya lebih nyaman jika sudah ada yang jemput dan kami tinggal duduk manis sampai di hotel.
Untuk menuju pelabuhan Halong dari kota Hanoi, jaraknya ternyata cukup jauh. Jadi perhitungkan juga biaya transfer/transport dari hotel di Hanoi ke pelabuhan Halong. Biasanya pihak cruise langsung menawarkan jasa transport tersebut dan dalam mata uang usd. Sedangkan untuk perjalanan dalam kota atau dari kota menuju airport, kami rencana menggunakan grab saja.
4. Beli SIM Card lokal Vietnam
Karena transportasi di Vietnam hendak menggunakan grab untuk menghindari scam, maka cukup sulit jika hanya mengandalkan Wifi. Kami pun memutuskan untuk membeli SIM Card lokal Vietnam untuk hp kami. Tapinya kami kan tiba di Vietnam sudah malam hari. Cukup repot ya kalo masih harus cari2 SIM card setibanya di Vietnam. Belum lagi kalo harus pilih2 dan pake tawar menawar, duuh males deh. Jadi kami pilih yang praktis aja, yaitu beli SIM card nya dari Indonesia.
Nah, kami dapat SIM card nya dari Kenikura Tour & Travel, bisa beli lewat tokopedia atau bisa kontak langsung ke sales nya di nomor whatsapp : 0888-777-8999. Tinggal pesan dan nanti SIM card akan dikirim ke alamat rumah. Kami dikasi 2 model sim card, yg satu Vietnam by NB (kartu warna putih) untuk 7 hari kuota unlimited seharga 90 ribu dan satunya lagi Vietnam by CU (kartu warna merah) untuk 8 hari kuota 6GB seharga 149 ribu. Apa bedanya ? Nanti kami coba dulu ya dan ceritakan pengalamannya di postingan berikutnya.
5. Lain-Lain
Untuk colokan listrik tidak usah pusing bawa adaptor karena tipe Indonesia bisa digunakan di sana (walaupun bolongan stop kontak memang beda). Makanan juga ga perlu bekal, murah kok dan mirip2 Indonesia lah rasanya. Mata uang vietnam namanya “dong” atau dituliskan “VND” (Vietnam Dong). Kalo beli di money changer Indonesia kursnya tidak bagus, jadi lebih baik bawa USD saja ke Vietnam, nanti tukar langsung ke “dong” di Vietnam. Bisa juga tarik langsung uang “dong” dari ATM di Vietnam. Untuk pembayaran akomodasi dan lain2 di Vietnam, sebaiknya siapkan uang tunai, karena untuk pembayaran dengan credit card banyak yang mengenakan charge 3%. Serupa dengan di Phuket nih sistemnya.
Cek juga suhu di lokasi tujuan. Hanoi di Utara pada akhir Desember suhu nya berkisar 15-20 derajat, jadi cukup dingin. Sementara HCMC suhu nya berkisar 27-32, jadi cukup panas. Tentunya kami siapkan pakaian sistem layer, jadi ketika di Hanoi tinggal pakai 2 lapis, sementara di HCMC cukup 1 lapis saja. Asuransi perjalanan kami pakai Zurich dengan beli secara online.
Day 1 : Jakarta-Ho Chi Minh – Hanoi
Siang hari kami berangkat naik pesawat Vietnam Airlines dan tiba di HCMC pk.18.00. Iya, transit dulu di HCMC baru kemudian lanjut ke Hanoi. Penerbangan Internasional Jakarta-HCMC menggunakan pesawat kecil, Airbus 321 dengan seat 3-3. Layar TV seperti jaman dulu terletak di atas untuk dilihat beramai-ramai. Untungnya makanan cukup enak sehingga rada terhibur. Di sini buahnya dikasi pisang, aneh ya. Tidak pernah selama ini kami dapat buah pisang di pesawat. Tapi keanehan ini ternyata berlanjut, selama di Vietnam semua hotel pun menyediakan pisang untuk sarapan, haha. Rupanya pisang jadi buah favorit di Vietnam dan Vietnam Airlines 😉
Tiba di HCMC kami harus lewat imigrasi dulu, keluar dari bandara, lalu jalan kaki sekitar 10 menit menuju terminal domestik. Ini jalannya menyusur di luar bandara ya, jadi berasa panasnya HCMC, hehe. Ga ngaruh walau pun kita transit dan sudah punya boarding pass, tetap saja harus tanya2 orang/petugas untuk arah terminal domestik sampai ke gate keberangkatan menuju Hanoi. Oya, pas lewat imigrasi, ada 1 money changer di lantai imigrasi dan ada beberapa money changer di lantai bawah. Kurs yang paling bagus adanya di lantai bawah di sebelah kanan kita turun (bagian yang sepi), tapi bedanya cuma sekitar 10 perak dari yang bagian sebelah kiri. Cari yang tidak ada potongan komisinya ya, karena ada juga yang pake komisi. Saat di terminal domestik, kami aktifkan salah satu SIM Card di HP Diana. Mudah sekali, begitu roaming diaktifkan langsung terkoneksi. Jadi bisa langsung berkirim kabar melalui whatsapp.
Pesawat domestik rute HCMC-Hanoi malah jauh lebih besar, seat 3-3-3 dengan TV layar sentuh di setiap seat. Hanya saja tidak ada earphone yg dibagikan, harus bawa sendiri atau ya liat layar tanpa suara. Entertainment nya lengkap, ada movie, tv, music, games, dsb. Tapi kali ini tidak ada makanan berat, hanya dikasi snack 2 bungkus dan minum pun hanya ada pilihan coke/air putih/teh/kopi.
Tiba di Hanoi pk. 23.10, harusnya ada pick-up sevice dari hotel. Tapi lihat di lobby kedatangan kok tidak ada yang jemput pakai papan nama kami ya. Akhirnya kami kontak lewat wa ke hotel dan direspon dengan diminta tunggu sekitar 10 menit. Rupanya ownernya sendiri yang kemudian jemput. Naik mobil cuma sekitar 10 menit sampai deh di hotel. Wah, ternyata tadi begitu di wa, sang owner baru berangkat tuh dari hotelnya.
Hotelnya sederhana, tapi kamarnya luas sekali. Menyenangkan bisa langsung mandi air panas dan bisa langsung tidur di tengah malam ini. Pas mau rebahan, aiih… ternyata kasurnya keras sekali, haha.. Memang kami pilih menginap di hotel transit dekat airport dulu semalam, karena pesawat mendarat hampir tengah malam. Besok baru kami akan menuju pusat kota Hanoi dan menginap di hotel yang lebih bagus. Oya, silakan perhatikan tirai di dinding kamarnya, itu hanya menutupi dinding ya.. tidak ada jendelanya, hiasan saja. Haha.. trik yang bagus untuk mempermanis kamar. Jendela sesungguhnya malah ada di dekat kamar mandi, yang begitu dibuka, udara dinginnya minta ampun langsung masuk ke kamar.
Suhu di Hanoi saat ini memang dingin. Tidak perlu lagi AC atau pun fan, malah perlu pemanas ruangan. Vietnam Utara memang punya 4 musim, dan sekarang masuk winter. Namun di kamar tetap ada fan, rupanya di luar winter suhu nya cukup panas sehingga butuh fan tambahan di luar AC.
Bersambung ke Vietnam part 2 – Hanoi
Nice story
Sent from Yahoo Mail on Android