Prolog
Paspor kami akan expired bulan April 2020. Sedangkan kami mau ke Vietnam bulan Desember 2019 ini. FYI : paspor itu masih harus berlaku minimal 6 bulan berikutnya untuk bisa pergi ke luar negri. Jadi kalo expired bulan April 2020, maka terakhir kali bisa dipakai adalah Oktober 2019. Jadi walaupun Desember 2019 ini paspor belum expired, tapi ga bisa dipakai ke Vietnam. Begitu…
Jadilah bulan Oktober ini kami perpanjang paspor. Biaya buat paspor baru dan perpanjang paspor sama saja sih. Jadi ga masalah apakah paspor lama masih berlaku atau sudah lama expired. Lebih efisien kalo perpanjang nya dekat2 waktu mau pergi saja.
Sistem pembuatan paspor saat ini sudah berbeda dari yang pernah kami share 4 tahun lalu di Mengurus Paspor Online (2015). Jika dulu data2 harus di-upload secara online, sekarang hanya daftar nya saja yang melalui sistem online. Dulu harus bayar duluan dan harus di BNI, sekarang bayar belakangan dan bisa di bank mana saja. Lalu sekarang ada cabang imigrasi yang lebih dekat dengan lokasi kami di Serpong, yaitu di BSD. Horeee…
Step 1 : Pendaftaran
Silakan install aplikasi ” Layanan Paspor Online” di HP atau bisa buka situs https://antrian.imigrasi.go.id/
Setelah berhasil masuk, kita harus membuat data dulu. Siapkan saja KTP dan alamat email. Jika nanti yang mau mengurus paspor lebih dari 1 orang dalam KK yang sama, yang buat data cukup 1 orang. Anggota keluarga yang lain nanti ngikut aja di data utama tersebut.
Antrian online dibuka setiap hari Jumat, pk.14.00 untuk jadwal Senin-Jumat minggu berikutnya. Setiap kantor imigrasi berbeda-beda jatah antriannya. Untuk kanim BSD misalnya di kisaran 70 org per hari, sementara kanim Tangerang di kisaran 200 per hari. Jadi jika ternyata jadwal di 1 lokasi kanim penuh, coba cari di kanim lainnya. Yang cukup kosong untuk wilayah Tangerang adalah kanim airport Soekarno Hatta dan kanim Serang. Jadi bahkan sampai hari Minggu, jadwal antrian masih tersedia. Sementara untuk kanim BSD dan kanim Tangerang biasanya sudah penuh terisi di hari Jumat itu.
Oya, ketika kita masuk ke aplikasi hp, otomatis akan tersambung dengan location, sehingga data kanim yang bisa kita pilih akan mengikuti area di mana saat itu kita berada. Misalnya pada saat jumat itu kita sedang ada di mall di Jakarta Utara, maka yg keluar adalah pilihan kanim di sekitar Jakarta Utara itu. Tidak bisa pilih di Tangerang. Jadi pastikan lokasi saat kita mengisi antrian memang dekat dengan lokasi kanim yang hendak dipilih.
Kanim yang dipilih bebas ya, mau dimana saja, tidak harus sesuai KTP atau paspor lama. Pilih saja yang paling mudah dicapai dari rumah/kantor. Yang dipilih adalah : Kanim mana, tanggal berapa dan jam berapa. Untuk jam, hanya ada 2 pilihan, yaitu pagi (jam 8) dan siang (jam 13).
Catatan : proses pendaftaran antrian ini lumayan perlu fokus dan bikin lelah secara emosi, karena sering sekali gagal, loading yang tidak beres2, dan lain sebagainya. Sepertinya karena server pihak imigrasi diserbu banyak orang pada saat bersamaan, yaitu Jumat pk.14.00 itu. Butuh waktu hampir 1 jam untuk akhirnya semua proses berhasil dan mendapatkan nomor antrian.
Step 2 – Datang ke kantor imigrasi untuk foto & sidik jari
Datanglah pada hari dan jam yang sudah dipilih. Kami pilih kanim BSD, hari Rabu, pk.13.00. Kami sudah tiba pk.12.30 dan ternyata pintu ditutup karena masih jam istirahat (pk.12.00-13.00). Jadi tidak perlu datang lebih awal, santai saja, datang jam 14.00 pun ga masalah.
Begitu masuk, kami diminta ke loket untuk ambil map imigrasi berisi formulir yang perlu diisi. Harus diisi dengan pulpen tinta hitam ! Disediakan sih di kanim, tapi kalo bawa sendiri tentu lebih nyaman ga rebutan dengan yang lain. Ada yang isi pakai pulpen tinta biru dan disuruh ulang sama petugasnya pake pulpen tinta hitam.
Setelah isi formulir, kami ke meja pendaftaran. Petugas meminta paspor lama, fotocopy halaman depan paspor lama dan fotocopy KTP (ukuran A4). Semuanya dimasukkan dalam map dan kami diberi nomor antrian. Tidak perlu ada materai dan tidak perlu syarat lain karena kami sudah punya paspor sebelumnya. Bagi yang buat paspor baru, syaratnya lebih banyak (KTP-asli dan copy, KK-asli dan copy, Akta lahir-copy, Akta nikah-copy-kalo udah nikah) dan perlu siapkan materai. Untuk paspor anak, dibutuhkan KK, fotocopy paspor ortu dalam 1 halaman atau fotocopy e-KTP ortu.
Tambahan dari rekan kami : Dia mengurus paspor di pondok pinang, malah tidak perlu isi form apa pun. Hanya kasi QR code (dari pendaftaran). Sangat nyaman ya !
Dari situ tunggu sebentar (sekitar 5 menit), no antrian kami dipanggil menuju meja pengecekan berkas. Petugas cek kelengkapan data di formulir dan persyaratan. Kalo ada bagian formulir yang belum diisi atau kita masih bingung isinya, bisa dilengkapi di meja ini dibantu petugasnya.
Setelah semua beres, kami diminta naik ke lantai 2 dengan membawa map tersebut. Di lantai 2 ada ruangan foto. Map diserahkan pada petugas dan kami antri menunggu giliran foto. Hanya ada sekitar 6 orang sebelum kami dan sesudah menunggu sekitar 15 menit, kami pun dipanggil untuk foto.
Proses foto tidak boleh menggunakan kacamata dan softlens. Jadi yang pakai softlens seperti Jeff, akan diminta melepas softlens tersebut saat pengambilan foto. Sebaiknya disiapkan dari sebelumnya menggunakan kacamata, jadi mudah melepasnya. Selain foto, akan dilakukan juga scan sidik jari. Setelah semua beres, kami diberikan slip untuk pembayaran paspor.
Proses dari kami menyerahkan formulir di meja pertama sampai selesai keluar kanim paling hanya sekitar 30 menit. Agak lama justru di awal untuk mengisi formulir, itu 10 menit sendiri. Tapi keseluruhan tidak sampai 1 jam loh. Wow… kereeeen, cepet banget ya !
Catatan : sejak masuk sampai keluar kanim, kami tidak diminta menunjukkan bukti antrian paspor online berupa QR code yang sudah diberikan saat booking jadwal. Jadi bingung, sebetulnya ada gunanya ga sih bikin antrian lewat aplikasi ? Atau sebetulnya bisa saja langsung datang tanpa daftar dulu ? Entahlah..
Step 2 – Bayar di bank mana saja
Ini kemajuan. Dulu hanya bisa bayar di BNI, sekarang di bank mana pun bisa. Mau lewat teller atau ATM bisa. Bayarnya bisa kapan saja dari sejak foto di kanim, sampai 7 hari sesudahnya. Tapi paspor baru diproses setelah kita bayar, jadi ya segera saja bayarnya. Kami membayar 350 ribu untuk biaya 1 paspor 48 halaman, yang biasa bukan e-paspor.
Step 3 – Pengambilan paspor
Waktu pengambilan paspor akan diinformasikan melalui WA. Keren ya. Standarnya, paspor bisa diambil 3 hari kerja sesudah bayar. Pengalaman kami, buat paspor hari Rabu siang, bayar lewat ATM Rabu malam, Jumat sore sudah dikirim WA bahwa paspor siap diambil. Mantap !
Untuk yang 1 KK, bisa diwakilkan ambil paspornya tanpa perlu buat surat kuasa. Paspor lama langsung dikembalikan bersamaan dengan paspor baru. Tidak perlu lagi mengisi surat pernyataan bermaterai seperti 5 tahun lalu di kanim Tangerang.
Proses pengambilan paspor hanya menunggu sekitar 5 menit. Yang perlu dibawa adalah slip pembayaran yang diberikan saat sesudah foto dan bukti bayarnya. Kami ambilnya pagi sekitar jam 9, ternyata kanim nya cukup sepi. Lebih sepi daripada pas kami buat paspor siang2. Sampe petugasnya agak nganggur gitu. Tapi ga tau yah, apa setiap pagi lebih sepi atau kebetulan karena ambilnya pas akhir bulan jadi pagi2 sepi karena orang kerja semua lagi pada sibuk, hehe..
Epilog
Secara umum, semua prosedur jauh lebih sederhana dan lebih cepat daripada 5 tahun lalu. Petugas bekerja dengan profesional, ga ada yang aneh2. Kalo rada jutek ya maklum aja, cape lah mereka hadepin orang2 yang pada mau ke luar negri tapi ga pernah ngajak2, haha.. Diajak ngobrol dan becanda aja, ntar juga jadi ramah.
Masalah cuma terjadi pada saat awal pendaftaran/booking online saja. Semoga ke depan hal ini bisa diperbaiki. Sekarang juga pihak imigrasi sudah mulai membuka kesempatan penggantian paspor di mal dengan sistem walk-in walaupun masih bersifat musiman. Ini tentu sangat memudahkan.
Over all, Bravo Imigrasi !!
Ini yang kami tulis tahun 2015 dan sudah terjadi :
# 5 tahun lagi kami akan buat paspor online lagi, di Tangerang lagi ! Semoga sistemnya semakin baik dan waktu tunggunya bisa makin singkat. Hidup revolusi mental !