Prolog
Kami sudah beberapa kali singgah ke Singapore, baik sebagai destinasi traveling maupun hanya transit di Changi airport. Tapi kali ini agak berbeda.
- Perginya bersama dengan mama Jeff dan adik Jeff (Jennifer) yang keduanya belum pernah ke Singapore. Jadi karena mengantar mereka yang bukan tipe backpacker, tentu “pace” nya akan lebih santai dan nyaman, walau tetap dengan gaya mandiri.
- Masuk ke kawasan wisata yang berbayar. Biasanya kami senang menjelajah yang gratisan.
- Perginya memanfaatkan weekend karena Jeff belum punya jatah cuti. Jadi betul2 singkat, hanya efektif 2 hari di Singapore-Sabtu dan Minggu, bahkan kalo dihitung… cuma 36 jam berada di kota Singa ini.
- Karena akan bermalam di Changi, maka kami book transit hotel 1 kamar untuk mama & Jennifer. Kalo kami berdua sih bisa ngemper dimana saja di airport, sudah biasa, hehe..
Kami memanfaatkan tiket promo dari Tiger : pergi bayar pulang gratis. Harga tiket jadi cuma sekitar 750 ribu/org untuk pp. Not bad for weekend price. Pergi di jumat malam dan kembali di Minggu malam.
Tujuan wisata kali ini adalah Gardens by the bay. Selain karena mama dan Jennifer suka bunga, kami juga belum pernah ke sana. Lalu kami juga mau mengunjungi Alive Museum yang relatif baru buka di Singapore. Itu adalah pameran seni lukisan 3 dimensi, dimana kita bisa “terlibat” di dalamnya dan menjadi satu karya seni yang keren untuk difoto. Nanti deh langsung liat aja hasil fotonya yah.
Kedua tempat tadi tiket masuknya lumayan mahal. Harga publish untuk Gardens by the bay adalah SGD.28 dan Alive museum adalah SGD.25. Total untuk kedua objek wisata itu adalah SGD.53 /org. Tapi kami mendapatkan harga murah yaitu dengan membeli tiket combo untuk kedua atraksi tersebut melalui http://www.asiatravel.com Harganya hanya SGD.39/org untuk paket alive+garden by the bay. Mantap. Hemat SGD.14/org. Kalo dikalikan 4 orang rombongan kami, jadinya hemat SGD.56 (sekitar 530 ribu-an). Lumayan banget !
Pilihan menginap jatuh pada area Chinatown yaitu hotel Santa Grand Lai Chun Yuen. Selain cukup murah dan lokasinya strategis, hotel ini menarik karena merupakan bekas theater opera China jaman dulu yang kemudian direnovasi menjadi hotel. Kami book melalui booking.com dengan harga kurang dari SGD.100/malam/kamar, pas lagi promo.
Kali ini tidak pakai itinerary yang padat, tetapi kurang lebih seperti ini :
Jumat, 12 September : tiba di Changi, stay @ airport
Sabtu, 13 September : Merlion Park, Alive museum, Gardens by the bay
Minggu, 14 September : Church, Orchard road
============================================================================
Day 1 : Bermalam di Transit Hotel Changi
Sore ini kami ber-4 berangkat jam 15.30 ke airport. Pesawat delay 20 menit dari jadwal, tapi masih dalam batas toleransi karena memang antri untuk take-off. Jadi panggilan masuk pesawat sih sesuai jadwal. Karena itu pesawat tiba di Singapore relatif sesuai jadwal, yaitu jam 10.30 pm
Begitu sampai Jennifer dan mama disambut oleh Orchid Garden di Changi terminal 2. Kebetulan mama memang senang anggrek. Cocok deh !
Untuk tidur malam ini, kami sudah book 1 kamar di Ambassador transit hotel untuk paket 6 jam. Ada di semua terminal, nah kami book yang berada di terminal 2. Lokasinya 1 lantai di atas Orchid Garden. Kamarnya luas dan fasilitasnya lengkap. Harganya lumayan mahal, untuk 6 jam pemakaian harus membayar sekitar SGD.92 /room. Buat yang bawa orangtua atau anak kecil memang nyaman sih.
Selain transit hotel, ada cara lain yang lebih hemat (alias gratis) dan cukup nyaman untuk bermalam di Changi. Menggunakan kursi malas yang didesain untuk tidur (lihat gambar). Lokasi slumberette atau snooze lounge ini untuk terminal 2 berada di depan Gate E5 dan untuk terminal 3 berada di lantai atas di samping butterfly garden / belakang food court. Buat para backpacker ini sudah suatu kemewahan tersendiri, hehe..
Day 2 : Merlion Park, Alive Museum @ Suntec & Gardens By The Bay
Pk.05.30 am kami sudah harus check-out dari hotel transit ini. Setelah mandi dan beres2, kami menuju ke sun flower garden yang terletak persis di seberang hotel. Kami pernah ke tempat ini bulan Maret lalu sewaktu transit pas mau ke Jepang (Lihat trip Japan 2014). Sayang, hari masih terlalu pagi, jadi suasana nya masih gelap. Walau mama dan Jennifer bisa melihat banyaknya bunga matahari di sana, tetapi tidak bisa berfoto ria karena gelap. Di Singapore matahari baru bersinar sekitar pukul 7 pagi.
Setelah melewati imigrasi, kami pun naik MRT menuju hotel Santa Grand Lai Chun Yuen di Chinatown. Pagi ini Chinatown masih sangat sepi. Hotel kami ternyata dekat sekali dari MRT, jalan kaki sekitar 1 menit.. sampai deh ! Benar-benar strategis. Dari pengalaman jalan2 selama ini, hotel ini adalah akomodasi terdekat dengan MRT station yang pernah kami rasakan. Sangat direkomendasikan bagi non-backpacker yang tidak mau jalan jauh menuju hotel.
Tiba di hotel kami menitipkan koper2 dan ransel kami agar kami dapat jalan2 dengan leluasa di Singapore. Hotel ini cukup luas dan berada di persimpangan Trengganu dan Smith street. Pintu masuknya ada 2, di Trengganu dan di Smith street. Asik ya, bisa langsung bersampingan dengan pusat makanan enak di Smith street. Makanan paling enak di Singapore berdasarkan pengalaman kami ya di Smith street ini.
Ada 2 hotel Santa Grand di area Chinatown ini. Yang satu namanya Santa Grand Chinatown. Yang satu lagi hotel yang kami inapi, yaitu Santa Grand Lai Chun Yuen. Lokasi kedua hotel ini berdekatan. Kami pilih yang LCY karena hotel ini adalah bekas gedung opera Cina yang terkenal dahulu pada masanya di Singapore. Review nya di tripadvisor juga lebih banyak daripada yang Chinatown. Betul saja, begitu masuk hotel suasana gedung opera Cina jaman dulu sangat terasa. Kesan red light disctrict / rumah bordil juga terasa, hehe… Semuanya serba merah dengan lilin, lampion dan kayu2 coklat. Jadi tidak cerah ceria memang.
Buat kami lobby nya unik dan keren, tetapi buat mama dan Jennifer agak menyeramkan. Ya.. selera beda-beda yah. Kalau yang suka hotel modern dan tidak suka dengan lampu temaram lebih baik pilih hotel satunya. Tetapi kalo yang suka pengalaman berbeda dan historical building, suatu kehormatan bisa merasakan tidur di sini 🙂
Oke, sekarang saatnya memulai petualangan di Singapore. Tujuan pertama : Merlion Park. Kalo ke Singapore pertama kali, harus ke tempat ini, kalo tidak ga sah rasanya, hehe..
Keluar dari MRT station Raffles, kami pun menyusur jalan menuju Merlion Park. Melewati jembatan dan patung anak2 loncat ke sungai yang terkenal di Singapore itu. Dari tempat ini sekarang, turis bukan hanya berfoto dengan background Merlion. Tetapi juga sudah ada Marina bay sands yang menjulang di kejauhan.
Puas foto2 dan menikmati lambang negara Singapore, kami menuju Suntec City. Di sana sekarang sudah dibuka Alive Museum. Sampai sana ternyata sudah banyak orang antri di pintu masuk. Bagi yang suka foto2 narcis dan bisa bergaya, tempat ini direkomendasikan. Tetapi buat yang malu-malu dan kurang ekspresif lebih baik ga usah ke sini. Rugi.
Ini dia sebagian dari hasil foto2 kami di Alive museum. Lumayan keren2 kan ? Seperti sungguhan.
Enaknya kalo pergi ke sini beramai-ramai, jadi ada yang bantu untuk foto-in pas mau pose berdua atau bertiga. Asik deh, kali ini Jeff & Diana bisa banyak foto bareng berdua karena ada yang bantu foto-in. Thanks to Jennifer dan mama.
Terus harus menggunakan imajinasi kita, kira2 hasil fotonya akan seperti apa. Kalo belum puas bisa diulang lagi. Sebetulnya contoh2 pose sudah ditempel sih di sekitar lokasi, jadi cukup mudah kita memahami maksudnya.
Di Alive Museum ini kami menghabiskan waktu selama 1,5 jam. Cukup sih untuk mencoba berpose di berbagai karya seni tersebut. Bravo buat yang punya ide2 untuk gambarnya.
Sesudah puas foto2 di Alive Museum ini kami mulai lapar. Cari-cari makanan di Suntec kok ga ada yang cocok yah. Hm.. lagi mikir-mikir mau makan di mana, tiba-tiba mama tanya “hotel itu jauh atau dekat dari sini ?” Rupanya beliau agak kelelahan dan ingin istirahat sebentar. Ya sudah, kalau begitu kita pulang dulu saja ke arah hotel. Bisa makan di Chinatown sekalian check-in hotel.
Kami pun kembali ke Chinatown. Sekarang toko-toko di Chinatown sudah buka dan jalanan pun penuh dengan keramaian orang. Beda sekali dengan suasana Chinatown di pagi hari. Kami langsung menuju Smith street dan berpencaran mencari makanan sesuai selera masing-masing.
Jeff bernostalgia dengan membeli es kacang dan popiah seperti saat ke Singapore pertama kali tahun 2006 (lihat kisahnya di sini). Waktu itu teman kami Iwan, teman kami yg tinggal di Singapore, yang membelikannya untuk kami dan Jeff suka sekali. Ternyata sekarang pun masih enak !
Selesai makan, kami masuk ke hotel dan sudah bisa check-in alias masuk ke kamar. Hebat juga hotel ini, punya escalator untuk naik ke kamar. Jadi tidak susah turun naik tangga sambil bawa koper. Ada 2 kamar yang kami gunakan. Yang satu menghadap ke jalan smith street dan memiliki jendela, namanya room Warrior. Yang satu lagi di bagian dalam hotel dan tidak memiliki jendela, namanya room Scholar. Masing-masing ada plus dan minusnya.
Room Warrior (kesatria perang) punya ventilasi udara yang bagus, masuk sinar matahari, bisa lihat keramaian smith street dari ranjang. Tetapi kamar cukup berisik terutama di malam hari, relative sempit, susah bergerak, kamar mandi pun sempit. Sedangkan room Scholar (professor pendidikan) tidak punya ventilasi udara jadi hanya mengandalkan AC, tidak ada sinar matahari, tidak ada pemandangan. Tetapi dekor kamarnya unik, punya cukup space untuk bergerak, kamar mandi lebih lega, dan tenang karena tidak ada suara yang tembus dari luar.
Silakan memilih kamar sesuai kebutuhan dan selera. Di dekat kamar ada lobby kecil untuk duduk minum teh atau kopi yang disediakan di sana. All u can drink dan 24 jam, hehe.. silakan saja. Oya, di kamar juga disediakan 2 buah air mineral botol. Hebat juga, padahal di Singapore kan aman untuk minum dari tap water, alias air keran.
Siang ini mama dan Jeff berisitirahat siang, sementara Diana mengantar Jennifer melihat toko2 souvenir di area Chinatown. Lumayan, dapat beberapa barang untuk oleh-oleh dan juga balsem tiger khas Singapore dengan harga murah. Cuaca panas terik, berlawanan dengan ramalan cuaca yang mengatakan akan hujan hari ini.
Sore hari kami melanjutkan wisata kami ke Gardens by the bay. MRT station yang langsung ke tempat wisata ini masih dalam proses pembangunan. Jadi MRT terdekat adalah Bayfront. Dari situ untuk menuju pusat Garden ada 2 pilihan, yaitu jalan kaki sekitar 10 menit atau naik shuttle car seharga SGD.2/org. Jeff menemani mama naik shuttle car sedangkan Diana dan Jennifer memilih jalan kaki saja.
Sebetulnya lebih baik memilih jalan kaki, karena akan melewati taman-taman yang lain dan juga bisa berfoto dengan background Supertree (lambang Gardens by the bay) dan Singapore flyer di jalan. Tetapi jika membawa orangtua yah bisa juga naik shuttle supaya tidak terlalu pegal berjalan.
Masuk ke Gardens by the bay sebetulnya gratis. Yang bayar hanya 2 area indoor besar, yaitu Flower Dome dan Cloud Forest. Oke, sekarang kita masuk dulu ke Flower Dome. Saat ini temanya adalah Orchid atau Anggrek. Jadi dimana-mana yang dipajang adalah bunga anggrek. Bunga yang menjadi atraksi utama ini akan berganti-ganti setiap 1-2 bulan, tidak selalu Anggrek. Mungkin akan menarik ketika isinya bunga Tulip.. (sambil membayangkan waktu kami ke Keukenhoff melihat Tulip. Foto2nya bisa lihat di Europe Trip 2012)
Di sini banyak terdapat jenis-jenis bunga yang menarik, baik dari warna dan bentuknya. Lihat sendiri ya di foto-foto. Enaknya lagi, kita menikmati ini di area indoor yang ber-AC, jadi tidak kepanasan. Areanya cukup luas, tapi disediakan banyak kursi dan tempat duduk bagi yang merasa pegal berjalan.
Alokasikan waktu sekitar 1 jam di Flower Dome ini. Keluar dari taman bunga ini, disajikan juga media interaktif yang sangat menarik dan menambah ilmu. Ada semacam film animasi dari laser yang menceritakan tentang keunikan beberapa tumbuhan tertentu. Ada beberapa box film yang tersedia dimana kita bisa menyaksikannya. Mirip seperti diorama di Osaka Castle (bisa lihat di Osaka Trip 2014). Ada juga game di layar touch screen dimana kita bisa mengetahui dampak kerusakan hutan atau tanaman di bumi ini. Menarik sekali !
Dari sini kita menuju Cloud Forest. Nah, ini gayanya lain lagi. Masih area indoor, tetapi isinya bukan bunga melainkan di-dekor seperti hutan yang berada di awan. Jadi banyak dibuat jalan melayang dan banyak asap2 disemburkan supaya seolah2 ada di awan dan berkabut. Haha..
Begitu masuk, kita disambut dengan air terjun yang jatuh dari ketinggian. Basah deh yang ada di bawahnya terkena cipratan air yang lumayan deras. Oya, di sini suhunya cukup dingin, jadi sebaiknya bawa mantel supaya tidak kedinginan. Dindingnya terbuat dari kaca, dimana kita bisa melihat gedung2 tinggi dan sungai di kota Singapore dari sini. Atap juga demikian, sehingga cahaya didapatkan secara alami.
Di sini yang menonjol adalah edukasi mengenai kelestarian bumi dan lingkungan hidup. Semangat go green sangat terasa. Ada area yang menunjukkan batu-batuan bumi, kristal, stalagnit dan stalagtit. Ada juga teater yang memberikan bayangan kepada kita, seperti apa bumi ini jika mengalami kenaikan suhu sebesar 5 derajat celcius. Mengerikan sekali ternyata…bumi rusak, mahluk hidup binasa. Waduh !
Pesan moralnya sangat jelas, mengapa Singapore membuat Gardens by the bay dengan Supertree yang ternyata menyimpan energi matahari dan mengalirkannya ke seluruh kawasan ini. Untuk melestarikan bumi ini !
Wah.. tidak terasa hari sudah menjelang malam. Lampu-lampu sudah mulai menyala dengan cantik. Kami pun bergegas ke area utama dari Gardens by the bay, yaitu kumpulan Supertree. Kami duduk di salah satu kaki pohon untuk meng-istirahatkan kaki yang pegal-pegal. Kebetulan saat ini sedang ada charity show, pagelaran musik dan tari oleh artis dari China. Sangat menarik !
Sudah banyak sekali orang berkumpul di area ini. Semua terlihat menikmati suasana di Supertree Groove yang cantik dengan cahaya lampu. Kami menantikan show Garden Rhapsody pada pk.07.45 pm.
Tadinya kami ingin naik ke OCBC skyway, kelihatannya sangat menarik bisa menikmati pemandangan kota Singapore dari jembatan antar Supertree di ketinggian. Tapi sayang, antriannya itu luar biasa paaaaanjaaaaaang… Ga nahan deh. Mungkin karena malam minggu yah.
Pertunjukan berupa lampu dari Supertree dan OCBC skyway yang berkelap-kelip mengikuti irama lagu instrumental yang terdengar dari speaker ke seleuruh penjuru taman merupakan hal menarik di malam ini.
Durasinya lumayan lama, ada beberapa lagu yang diperdengarkan. Semuanya instrumental, hanya 1 yang ada liriknya, dan mau tau lagu apa itu ? Rasa Sayange ! Oalaaaah… lagu Indonesia ini ternyata bukan hanya direbut oleh Malaysia, tetapi juga oleh Singapore ! Antara bangga, sedih, kesal, rasanya jadi satu deh. Pemerintah Indonesia sudah ada yang nonton show ini belum yah kira2 ?! Just wondering…
Tips : Untuk menikmati show ini dengan nikmat, silakan ikuti cara kami. Duduk di kaki salah satu Supertree yang mengarah ke OCBC skyway. Lalu rebahkan kepala anda ke belakang alias tiduran. Yup.. Anda dapat menyaksikan keseluruhan lampu warna warni itu berkelap kelip mengikuti lagu dengan langit sebagai latarnya. Mantap !
Malam ini bertambah sempurna dengan adanya mid-autumn festival, moment dimana Singapore dihias dengan lampion dimana-mana. Termasuk juga di Gardens by the bay. Banyak lampu dan lampion yang berupa bangunan, perahu, binatang, dan sebagainya. Jalanan pun dihiasi lampu warna-warni. Wow…. keren sekali di waktu malam ! Jadi ingat waktu ke Kyoto saat ada hanatoro festival (light festival) yang mirip begini juga. Lihat fotonya di Kyoto trip 2014.
Waktu kami berjalan ke arah MRT station, jalanan sudah penuh sesak. Rupanya banyak orang yang baru datang malam-malam ke sini. Eitsss.. tunggu dulu.. ada kembang api tuh. Kami berhenti dulu sejenak melihat lontaran kembang api di atas Garden.
Okey, cukup sudah. Kaki sudah pegal, perut juga lapar. Kami ingin segera pulang ke Chinatown, tetapi ternyata antrian untuk beli tiket MRT di mesin sangat panjang. Ampun deh. Ya sudah, kami pun ganti rencana. Masuk saja ke Marina bay sands. Paling tidak cari makanan di food court mall nya.
Food court ternyata penuh sesak dengan orang. Cari meja kosong untuk 4 orang susahnya bukan main. Akhirnya dapat juga dengan segera menyerbu ketika ada yang berdiri selesai makan. Selesai makan, kami pun bergegas kembali ke MRT station dan pasrah mengantri untuk beli tiket di mesin.
Tiba di Chinatown, ternyata kami juga disambut dengan warna-warni lampion yang semarak berbentuk bunga di sepanjang jalan utama. Keren yah ! Oke, selamat malam. Saatnya beristirahat.
Day 3 : Orchard Road
Pagi ini kami menuju Orchard Road. Pertama, untuk beribadah di gereja. Ya ini kan hari Minggu. Lalu kedua, menikmati mal di Orchard yang juga merupakan “icon” nya Singapore.
Orchard Road Presbyterian Church (ORPC) terletak tepat di exit A MRT station Dhoby Ghaut, bersebelahan dengan YMCA. Sangat strategis bagi turis beragama Kristen Protestan yang hendak beribadah sewaktu di Singapore. Kami pernah beribadah juga di salah satu cabang Gereja Presbyterian Singapore yang berada di Bukit Batok. Bisa lihat di Singapore Trip 2008.
Gereja yang sudah berdiri lebih dari 150 tahun ini punya ibadah dalam bahasa Inggris, Indonesia, Mandarin dan German. Kami memilih yang berbahasa Inggris pk.09.00 karena ibadah bahasa Indonesia adanya siang hari sehingga waktunya tidak cocok. Ibadah kali ini disertai dengan perjamuan kudus.
Anggurnya ternyata ada 2 versi, yaitu yang warna hitam (wine) dan warna merah cerah (sirup rasa anggur). Karena tidak tahu dan langsung ambil, maka kami baru tau perbedaan ini setelah masing-masing memegang gelas anggurnya. Jeff dapat yang hitam dan Diana dapat yang merah. Benar saja, yang hitam terasa pahit karena wine murni sementara yang merah lebih mirip anggur perjamuan kudus di Indonesia yang manis.
Di bagian depan (altar) terdapat pipe organ, alat musik yang cukup langka dan hanya dimiliki gereja-gereja besar tertentu. Tidak banyak loh yang bisa memainkan alat musik ini karena cara kerjanya berbeda dengan piano/organ biasa.
Selesai beribadah, kami pun berjalan menyusuri Orchard Road. Akhirnya mama dan Jennifer yang orang Bandung sampai juga di Orchard Road, hehe.. Dan seperti kebanyakan orang Indonesia, salah satu aktivitas yang mereka lakukan di Orchard Road adalah berbelanja !
Di sini juga ada toko dadakan yang menjual pernak-pernik Grand Prix. Maklum, sudah dekat dengan event F1 nih. Ada pajangan mobilnya juga tuh.
Setelah melewati berbagai mal besar, akhirnya kami masuk ke Takashimaya di Ngee Ann City. Di sini kami jalan2 ke area supermarket dan toko2 snack. Banyak jajanan menarik. Mulai dari snack khas Singapore sampai Jepang, coklat, kue, sampe pisang goreng, semua ada.
Setelah makan siang di area foodcourt Takashimaya, kami pun bergegas pulang menuju hotel. Check-out sudah dilakukan tadi pagi sebelum ke gereja, tapi koper masih dititipkan di hotel. Jadi sekarang kami ambil koper dan langsung menuju Changi. Waktunya pulang.
Tiba di Changi, kami masih sempat mengunjungi Terminal 3 (naik sky train dari terminal 2). Mama dan Jennifer masuk ke butterfly garden, sementara Jeff & Diana duduk sambil nungguin koper di area dekat situ. Kami sudah pernah masuk ke taman kupu-kupu ini pas transit mau ke Jepang. Bisa lihat foto2nya di sini.
Tapi ini ada tambahan foto kupu2nya lagi hasil jepretan Jennifer. Silakan dinikmati.
Akhirnya tiba saatnya meninggalkan Singapore. Kali ini mama dan Jennifer sudah sangat bersemangat untuk kembali pulang akibat kelelahan, kaki yang gempor dan dolar singapore yang habis. Pada kangen makanan Bandung katanya. Juga sudah ingin kembali menikmati Bandung yang santai dan damai… Hahaha…
==================================================================================
Epilog
# Tiket MRT ternyata sudah mengalami perubahan sejak 2013. Dulu caranya adalah kita membeli tiket single trip dengan menambahkan deposit 1 dolar yang nanti dikembalikan ketika kita mengembalikan tiket ke mesin. Sekarang caranya adalah kita mendapatkan tiket yang bisa digunakan sampai 6 kali trip. Trip pertama kita akan diberikan kartu baru oleh mesin MRT. Tapi selanjutnya kita tinggal men-scan kartu tersebut dan menambahkan trip yang dikehendaki sampai maksimum 6 kali trip. Masa berlaku kartu adalah 30 hari.
# Hotel Santa Grand LCY di Chinatown dapat direkomendasikan dari segi harga, lokasi, sejarah, dan keunikan interiornya. Strategis untuk cari makanan enak & murah, serta berbelanja di kios2 Chinatown.
# Bagi traveler pemula, apalagi yang dari kota kecil dan terbiasa santai (dalam kasus ini Bandung) perlu mempersiapkan diri dengan banyak latihan berjalan kaki jarak jauh dalam tempo cepat, hehe.. Pengalaman membuktikan para wanita Bandung kali ini cukup gempor dan merasa terburu-buru karena speed di Singapore memang lumayan tinggi (walau tidak setinggi HongKong atau Jepang).
# Bagi para backpacker yang membawa orangtua, perlu mengingatkan diri sendiri bahwa orangtua umumnya tidak cocok dengan gaya backpacker. Jadi perlu belajar memperlambat langkah, mengurangi tujuan tempat wisata menjadi hanya 1-2 tempat dalam sehari, rajin-rajin berhenti setiap jam untuk istirahat serta belajar mengeluarkan dana extra untuk kenyamanan (mis. naik shuttle, naik taxi, tidur di hotel, makan cukup, dsb.)
# Show Garden Rhapsody yang gratis ini sangat direkomendasikan untuk dinikmati. Lebih menarik daripada laser show “Symphony of Light” di Hong Kong (Silakan bandingkan di HongKong trip ini) Bila tidak mau masuk ke area yang berbayar tidak masalah, datang saja ke Gardens by the bay pada malam hari dan nikmati show-nya.
Bersyukur pada Tuhan kalau kami boleh mengalami perjalanan yang menyenangkan dan relatif lancar kali ini. Walau weather forecast mengatakan akan hujan di hari Sabtu dan Minggu, tapi ternyata hal itu tidak terjadi. Malah matahari bersinar cukup terik pada hari Sabtu. Tapi tidak ada salahnya memang membawa topi/payung, toh akhirnya bisa dipakai juga saat matahari bersinar terik. Yang pasti perjalanan kali ini membawa kesan tersendiri bagi masing-masing dari kami ber-4 … Bye Singapore…
keren, saya suka membacanya, terutama bagi saya yang akan sebentar lagi pertama kali akan berkunjung ke Singapura, terima kasih untuk infonya…..
Siip. Selamat jalan2 Vini, have fun !
Usually, I don’t read long posts, but it had been worth the time. Nice article.