Europe (near) Scandinavia : 1-15 July 2016 (part 8 – Finland : Helsinki & Porvoo)

Finland sebetulnya bukan termasuk negara Scandinavia. Namun kami mengunjungi Finland sebagai penutup dari trip Scandinavia kami. Finland lebih tepat digolongkan ke dalam Nordic Country, negara di Utara Eropa. 

Day 12 continued…

tibaAkhirnya kami tiba di negara asal Handphone Nokia ini. Aaah… negara Eropa terakhir yang kami kunjungi sebelum kami kembali ke Indonesia. Masuk ke Helsinki melalui sea port dan tidak ada pemeriksaan imigrasi. Ada satu kata di dalam gedung sea port yang langsung menarik perhatian. Kata “Exit” atau “keluar”, dalam bahasa Finland adalah “ulos”. Padahal di Indonesia “ulos” adalah kain khas dari tanah Batak. Haha..

Di luar sea port sudah ada beberapa remaja sukarelawan yang memakai rompi hijau dengan tulisan Tourist Information. Mereka akan membantu penumpang atau turis yang baru tiba, mendapatkan informasi mengenai tourism di Helsinki.

Kalo di buku visitor guide, mereka disebutnya The Helsinki Helpers. Keren banget deh. Berarti Helsinki serius nih menggarap potensi pariwisatanya. Bravo ! Silakan minta peta turis Helsinki ke mereka dan juga minta buku DISCOUNT COUPONS. Isinya adalah berbagai macam voucher discount di berbagai tempat belanja dan restoran di Helsinki dan kota sekitarnya. Termasuk Porvoo, kota kecil yang sudah ada dalam itinerary kami. Ada juga voucher untuk rental sepeda, dsb. Ambil saja dulu, nanti silakan lihat siapa tau ada kupon yang berguna.

Sementara Jeff ngobrol dengan para relawan itu untuk cari info, Diana antri membeli Helsinki Transportation (HSL) Day ticket, untuk 3 days, di mesin tiket yang juga terletak di luar gedung sea port. Harganya Euro.16 per orang. Bentuk tiket nya hanya berupa potongan kertas, bukan kartu tebal. Harus hati2 nih bawa nya agar jangan terlipat dan rusak.

Tiket transportasi

Tiket transportasi

Enaknya, Finlandia menggunakan mata uang Euro, sehingga kami tidak perlu repot2 menukarkan uang kami seperti di negara2 Scandinavia. Untuk urusan bahasa, di sini menggunakan bahasa lokal Finland dan bahasa Swedia. Jadi seperti nama stasiun kereta, jika ada 2 nama artinya 1 bahasa Finnish dan 1 bahasa Swedish. Bahasa Inggris masih bisa dijumpai, namun bukan bahasa utama mereka.

Locker @ Central Station

Locker @ Central Station

Dari sea port, kami naik tram no 5 dan berhenti pas di depan Central Station. Di dalam Central Station kami mencari lokasi locker untuk menitipkan koper. Rencananya kami mau jalan2 dulu seharian dan baru nanti sore akan pulang ke tempat host CS kami berada.

Sama seperti locker di Oslo Central station, kami memilih locker yang paling kecil dengan tarif Euro.4 untuk 24 jam. Ukuran dan bentuknya sama persis dengan yang di Oslo. Bedanya, kalo di sini belum secanggih yang di Oslo. Masih pakai koin dan kunci fisik biasa, belum elektronik. Bisa baca trip Oslo di sini.

Jika ga punya koin, ada mesin penukar uang kertas untuk jadi uang koin. Jeff tukar lembaran Euro.5 menjadi 2 coin Euro.2 dan 1 coin Euro.1. Canggih juga nih mesin. Walau lebih canggih yang pakai kartu kredit sih, he..he..

Kami mulai mengamati bahasa orang Finlandia. Ternyata panjang dan susah melafalkannya. Agak susah ditebaknya, ga seperti bahasa lokal negara2 Scandinavia. Supaya ga tambah bingung, Diana nanya dulu deh rute kami hari ini ke Helsinki Helpers yang ada di Station. Sangat menyenangkan ada orang2 berbahasa Inggris yang siap membantu turis 😉

Catatan : Bahasa Finland, ternyata banyak punya kesamaan seperti Bahasa Indonesia. Tidak dikenal sebutan subjek seperti “he, she, it”. Lalu tidak ada future tense. Kata yang tertulis juga dibaca apa adanya. Misal : Kiitos (dibaca kitos) = terima kasih, Kana (dibaca kana) = Chicken, Katu (dibaca katu) = jalan. Gampang kan ?

Kami dianjurkan untuk jalan kaki saja ke arah Market Square dan di situ ada pelabuhan ferry untuk menuju Suomenlinna. Tujuan utama kami hari ini. Sip ! Kami menikmati perjalanan kami di Helsinki ini. Bangunan nya menarik dan area terbukanya banyak. Matahari juga bersinar cerah.

hel-1

Perjalanan melewati Esplanade Park dan melihat banyak sekali turis. Ada yang lalu lalang maupun duduk2 di taman. Banyak juga yang makan es krim di hari panas ini. Ada juga seorang pria, pengamen dengan violinnya dan membawakan lagu2 yang terkenal seperti  Ave Maria, Love Me Tender, dll. Banyak yang suka dengan permainannya termasuk kami. Bayangkan aja, berdua sama pasangan, trus bisa duduk2 di taman sambil dengerin instrumental biola yang romantis. So sweet !! Walau pengamen, tapi permainan musiknya profesional loh. Ada websitenya juga nih : www.StreetViolinist.com

violin

Kami kemudian mampir ke Tourist Information, yang terletak di seberang Esplanade Park. Selain tourist map standard yang dalam beberapa bahasa, ternyata ada juga Helsinki Map for Kids dalam beberapa bahasa. Ada counter yang menjual paket2 tour juga.

Visitor centre

Visitor centre

Sempat melihat ada panggung musik yang disiapkan. Bakal ada keramaian nih. Ada icon nya Helsiniki buat anak2 yg jalan2 di kota, yg kostum nya hijau itu loh. Juga ketemu lagi dengan Helsinki Helpers yang tadi ada di depan sea port. Rupanya mereka sudah berpindah tempat dengan sepedanya.

kota

Tiba di Market Square. Market ini terdiri dari banyak tenda di lapangan terbuka. Banyak ragam barang yang dijual. Makanan jadi, sayuran, souvenir hingga kerajinan tangan khas Finlandia. Tapi yang menarik perhatian kami adalah banyak macam2 buah berry : blueberry, strawberry, raspberry, cheri, dsb. Bisa cicip2 dulu karena memang ditawari sama para penjualnya. Silakan coba saja buah2 itu untuk merasakan rasanya.

Market Square

Market Square

Wah, ternyata memang enak dan segar. Apalagi buah2 model begini agak langka di Indonesia. Sempat bingung mau beli yang mana, akhirnya kami beli blueberry saja. Manis banget.. enak ! Lumayan buat nanti piknik di Suomenlinna. Harganya 4 euro untuk setengah liter. Mereka punya gelas takaran setengah dan satu liter. Itu harga termurah di market square. Harganya bisa berbeda2 antar penjual, semua harga dipajang jelas dan ga bisa ditawar. Kami lihat semakin mendekati pier, harganya semakin mahal tapi dengan ukuran berry yang juga semakin besar.

 

Suomenlinna 

Sekarang kami mau menyeberang ke Suomenlinna, sebuah Sea Fortress. Salah satu yang terbesar di dunia dan sudah masuk dalam UNESCO World Heritage Site. Untuk ke Suomenlinna Sea Fortress/Sveaborg, kami naik ferry dari pier dekat Market Square.

Ferry to Suomenlinna

Ferry to Suomenlinna

Helsinki Day Ticket yang kami miliki juga meng-cover transportasi ke Suomenlinna by ferry. Enak kan, ga perlu pusing bayar lagi. Cara lain dengan naik waterbus JT-Line yang langsung menuju pusat Suomenlinna, tapi untuk naik ini harus bayar.

Jangan salah antrian yah. Tadinya kami langsung antri ketika melihat ada antrian panjang. Ternyata itu antrian untuk ferry tujuan Helsinki zoo. Hahaa.. untung segera sadar dan keluar dari antrian itu. Ternyata untuk ke Suomenlinna malah kosong, tidak antri. Terminalnya memang berdampingan.

Penampakan Suomenlinna

Penampakan Suomenlinna

Suomenlinna benar2 pernah berfungsi sebagai benteng pertahanan. Sekarang Suomenlinna menjadi salah satu atraksi wisata di Helsinki. Perjalanan ke Suomenlinna tidak terlalu lama, sekitar 15 menit by ferry.

Tiba di Suomenlinna

Tiba di Suomenlinna

Tiba di Suomenlinna, kami turun kapal bersama2 seluruh pengunjung lainnya. Jalanan utama hanya satu dan lurus. Setelah berjalan beberapa saat barulah ada persimpangan2 dan pengunjung mulai berpencar sesuai minat dan tujuan masing2. Kami tertarik menyusuri tembok benteng yang ada, lengkap dengan lorong2 yang bisa dimasuki. Kami sudah bawa senter kecil seperti yang disarankan di website, namun ternyata tidak terlalu berguna karena bentengnya terlalu gelap untuk disinari. Harus dengan senter yang sangat besar. Jadi kami tidak bisa terlalu dalam mengeksplorasi lorong benteng yang ada.

benteng3

Saat lagi jalan2 mengitari benteng, ternyata ada pertunjukan drama yang dimainkan oleh orang berkostum bangsawan jaman dahulu kala. Ikutan ah liat. Seru juga, walau kami ga ngerti karena mereka berbahasa Finland. Menarik ya ada seperti ini. Jadi pengunjung dibawa masuk ke suasana jaman dahulu kala.

Di pulau ini ada berbagai fasilitas umum seperti gereja, cafe/restoran dan toko souvenir. Bahkan ada rumah2 penduduk yang sampai sekarang masih dihuni. Rumahnya cantik2 dengan taman yang luas. Info lengkapnya bisa dilihat di http://www.suomenlinna.fi. Jika kita mendaki ke atas bukit, maka kita bisa melihat pemandangan pantai dan laut yang cantik.

benteng5

Tembok benteng ada di beberapa spot. Ini merupakan favorit kami karena rasanya seperti berada di negeri dongeng nya Enid Blyton, yang kami baca pada jaman kami masih kecil dulu (tahun 1980-an). Di mana ada hutan, ada benteng, ada gua dan kami bisa menyusup masuk dari pintu lorong yang satu ke pintu lorong yang lain. Keren banget deh ! Maklum, masa kecil di Indonesia ga ada kayak ginian. Jadilah kami agak norak nih, kaya anak kecil lagi di sini 😉

benteng4

Selain menikmati tembok benteng, kami pun menikmati Picnic Lunch seperti di buku-buku cerita itu. Menyantap buah berry sambil duduk di bawah pohon dengan pemandangan rumput hijau, perairan dan benteng di sekitar kami. Wuiiih… serasa hidup di pedesaan jaman dahulu kala. Selain berry, kami juga menikmati bekal dari kapal cruise berupa dessert kue2 manis itu. Sedap !

lunch

Kami juga melihat beberapa meriam yang diarahkan menuju laut luas. Ini memang peninggalan dari sejak jaman pulau ini menjadi benteng pertahanan.

benteng6

Ada juga gudang amunisi di mana rumahnya ada di bawah gundukan tanah sehingga rumputnya tumbuh di atap rumah. Semacam kamuflase menghadapi musuh dari arah laut. Kayak rumah teletubbies nih, lucu ! Ada juga yang sekarang difungsikan menjadi toilet.

benteng7

Untuk mengeksplore Suomelinna, kita bisa juga mengikuti guided walking tour. Hanya saja yang ini berbayar. Kami tentu saja jalan2 sendiri, mengandalkan peta dan petunjuk yang ada di seluruh pulau. Ada juga tour buat anak kecil. mereka bisa keluar masuk benteng2 yang tersebar di Suomenlinna ini dengan guide dan berbagai permainan. Mereka senang berlari dan keluar masuk benteng yang bercabang2. Banyak juga yang membawa anjing untuk piknik dan jalan2 di sini.

anjing

Udara di pulau ini segar dengan hawa laut yang khas. Langit cerah dan berwarna biru bersih menemani perjalanan kami menyusuri Suomenlinna ini. Selain kami, banyak orang piknik atau sekedar duduk2 di area rerumputan dekat benteng. Sangat menyenangkan bisa menikmati alam dengan suasana yang berbeda dengan negara tropis.

benteng8

Kami menghabiskan waktu lumayan lama untuk mengeksplore Suomenlinna ini. Seru sekali. Naik turun bukit berbatu. Coba mendaki tembok yang berlubang. Wah, untung belum terlalu tua nih, masih bisa manjat2, hehe..

bye-benteng

Menurut kami, Suomelinna ini sangat layak untuk dikunjungi. Banyak spot menarik dan bagus. Baik yang berupa bangunan maupun alamnya. Peninggalan benteng jaman dahulu merupakan icon yang unik dan sangat sayang untuk dilewatkan jika datang ke Helsinki. Hm.. kelihatannya kami perlu mengunjungi UK (Inggris) nih, karena di sana juga banyak kastil dan peninggalan benteng seperti ini. Someday…

benteng-ferry

Kami kembali menggunakan ferry yang sama menuju ke daratan utama Helsinki. Sore ini ferry sudah lebih ramai. Suasana di Market Square pun sekarang sudah ramai sekali. Jadi memang lebih enak jalan2 ke Suomenlinna itu pagi hari, lebih santai dan leluasa.

Rock Church

rock-churchSeperti biasa, walau sore namun langit masih terang. Jadi dari Central Station kami naik tram ke Temppeliaukio Church atau Rock Church. Sebuah gedung gereja yang memiliki arsitektur menarik. Dindingnya terbuat dari batu tapi atapnya berbentuk kubah. Sehingga kalo di lihat dari atas, seperti UFO yang sedang mendarat di bumi.

Karena arsitekturnya, gedung gereja ini memiliki akustik yang sangat baik sehingga sering dipakai sebagai tempat konser. Untuk masuk ke dalamnya gratis, tapi masuk toiletnya bayar Euro.1. Ada pembatas buku bertulisan kata-kata rohani, dengan lebih dari 60 bahasa di dunia, termasuk Indonesia. Boleh diambil gratis.

Saat kami masuk sedang ada latihan paduan suara yang berasal dari gereja Austin, Texas, Amerika Serikat. Mereka bernyanyi dengan sangat indah. Apalagi didukung dengan akustik yang baik di tempat ini. Sampai2 pengunjung yang datang sering bertepuk tangan setelah mereka selesai menyanyikan satu lagu. Beruntung sekali kami bisa menyaksikan rehearsal ini. Sebetulnya malam ini mereka akan mengadakan konser dan gratis lho. Tapi karena jadwal kami nanti malam sudah akan bertemu dengan host, terpaksa kami skip.

Ada 2 lantai di tempat ini. Kami sempat menikmati suasana gereja ini dari lantai atas dan lantai bawah. Dikelilingi batu2 besar yang menjadi dinding gereja dan disinari matahari dari kaca yang terdapat di bagian atas dinding. Suasana menjadi sangat alami, tidak seperti di gedung gereja, melainkan seperti berdoa di dalam gua/gunung batu. Cocok dengan pengalaman tadi kami di Suomenlinna, seperti kembali ke peradaban manusia di jaman dahulu.

rock2

Kami lanjut kan perjalanan menuju Kamppi Shopping Centre. Bukan buat belanja, tapi buat cek jadwal bis. Lho kok gitu ? Yup. Di bawah pusat perbelanjaan ini (basement) ada terminal bis dan metro station yang besar. Terminal bis ini tujuannya ke luar kota Helsinki. Nah, besok kami mau main ke kota Porvoo, jadi kami catat jadwal bis dan cari lokasi bis nya. Ok. Beres deh untuk persiapan besok.

kampi

Kami kembali Central Station dengan Metro untuk ambil bagasi kami dari locker. Kemudian kami menuju jalur Commuter Train, yaitu kereta api untuk menuju pinggiran Helsinki. Host kami adanya di Malmi, dekat dengan airport. Jadi kami bisa naik train biasa atau train yang menuju airport, keduanya berada di jalur yang sama. Semua ini sudah termasuk transport ticket yang kami beli. Di dalam train ada toilet gratis. Hm.. kalo perlu ke wc berarti bisa naik sembarang train, pakai wc nya dan balik lagi. Haha..

 

Meet Our Host

homeMenuju Malmi, butuh waktu sekitar 30 menit. Stasiun Malmi ada di tengah2 jalur. Jika kami keluar ke kiri, akan ketemu pusat perbelanjaan Malmintori (tempat host kami) dan kalau keluar ke kanan akan masuk ke Malmin Nova (lebih modern dan banyak toko).

Kami janjian dengan host CS kami di depan supermarket Prisma, supermarket yang banyak dijumpai di Finlandia. Adanya di dalam Malmintori. Tak lama kemudian, datanglah Yuri dan Maria, pasangan yang membuka rumahnya untuk kami.

Kami ber-4 jalan kaki menuju rumah, tidak jauh ternyata. Malam ini, kami dijamu makan malam sup salmon. Isinya salmon dan kentang rebus, simple tapi enak. Ludes deh sama kami, hehe.. Dessertnya berupa keju yang dimasak/digoreng. Lucu ya.. bisa lihat tuh fotonya. Rasanya agak aneh sih bagi kami, kenyal2 dan agak ga ada rasanya gitu.

Tahu siapa yang memasak ? Yuri sang kepala keluarga. Di sini memang biasa pria mengerjakan pekerjaan domestik tanpa perlu ribut2. Yuri ternyata adalah orang Belarus. Hayo.. negara mana tuh, coba cari di peta. Sementara Maria memang orang Finlandia.

Setelah makan kami ditawari kopi. Ternyata penduduk Finlandia peminum kopi panggang (roasted coffee) per kapita terbanyak di dunia ! 10 kg per orang per tahunnya. Kalo di Indonesia, kita menghindari minum kopi di malam hari supaya ga susah tidur. Kalo di sini abis makan malam malah minum kopi. Tapi mereka tetap bisa tidur tuh. Udah kebiasaan kali ya.

 

Day 13 – Porvoo

Hari ini kami mau jalan2 ke Porvoo, kota kecil tidak jauh dari Helsinki yang katanya cantik. Kota ini direkomendasikan oleh salah satu teman CS kami yang pernah pergi ke sana. Karena hari ini Yuri dan Maria ada kesibukan masing2, maka kami dipinjamkan kunci rumah mereka. Jaga2 jika nanti sore kami pulang lebih dahulu daripada mereka.

Sambil jalan dari rumah ke arah station, kami melihat para wanita dari dinas pertamanan kota yang memotong dahan pohon sambil bergelantungan. Malah Maria sempat cerita bahwa dia juga pernah mengerjakan hal semacam itu. Wah, kalo di Indonesia mana ada perempuan boleh potong pohon sambil gelantungan coba ?! Salut buat kesetaraan gender yang ada di Eropa.

toiletTiba di Kamppi, kami sarapan dulu di Burger King. Saat kami order dan sudah melakukan pembayaran, kami dapat satu barang yang baru pertama kali kami lihat. Kami sempat bingung dan berpandangan. BUat apa yah ini ? Kasirnya tersenyum dan memperagakan bahwa alat itu akan menyala, berbunyi dan bergetar jika menu kami sudah siap diambil.

Oalah begitu toh. Jadi kami duduk saja menunggu. Tak lama benda itu bergetar dan kami tinggal datang ke kasir dan menukar benda tadi dengan pesanan kami yang sudah siap. Canggih !

Di bon pembayaran, ada Toilet Code yang bisa dipakai untuk menggunakan toilet secara gratis di Burger King. Jadi kalo ga makan di situ, ga bisa tuh pake toiletnya secara bebas. Caranya tinggal masukkan kode tersebut dalam keypad yang tersedia dan pintu akan terbuka dengan sendirinya. Oya, bahasa Finland untuk pria adalah Meihet dan wanita adalah Naiset. Jangan sampai salah masuk toilet ya 😉 Kode untuk toilet pria dan wanita sama soalnya. Bahkan kode ini ternyata berlaku seharian, karena sorenya kami pakai lagi masih bisa.

Sekarang waktunya beli tiket bis ke Porvoo. Beli di loket harganya Euro.37 untuk 2 orang pp. Untuk beli tiket, perlu ambil nomor antrian dulu ya, seperti di bank gitu. Diana awalnya pikir langsung antri aja di muka loket. Ternyata salah bo !

Langsung cari gate untuk bus menuju Porvoo dan naik ke bus sambil menyerahkan tiket ke supir. Ternyata selain lewat loket, kita bisa juga bayar langsung ke supir. Kami ga tau apakah ada perbedaan harga atau tidak. Jarak Helsinki ke Porvoo sejauh 50 km, namun dapat ditempuh 30 menit lewat jalan bebas hambatan yang lengang.

bus-porvoo

Porvoo

Porvoo adalah kota tertua kedua di Finlandia setelah Turku dan sudah ada sejak abad ke-13. Penduduk pertamanya adalah pendatang dari Swedia. Dari terminal bis Porvoo, kami jalan kaki memasuki Old Town (Gamla).

porvoo1

Kota ini memang sangat cantik. Rumah dan toko2 berderet dengan arsitektur yang khas. Jalan setapak berupa cobble stone. Matahari bersinar cerah sehingga menambah semarak kota kecil ini. Buat yang senang foto2, banyak spot yang menarik di sini.

porvoo2

Kami berjalan hingga nyasar masuk ke daerah pemukiman penduduk yang menjauhi pusat kota. Setelah sadar, kami kembali ke arah pusat kota dan mampir di Porvoo Cathedral. Bangunannya biasa saja, tidak ada yang terlalu istimewa. Kami malah lebih menikmati pemandangan alam yang ada di pelosok2 kota ini.

porvoo3

Kami sempat menemukan sebuah becak di dekat jembatan. Astaga… apakah diimpor dari Indonesia ? Haha.. Kami kembali ke arah pusat kota sambil menyusuri sungai. Sempat duduk2 di kursi taman tepi sungai sambil santai2 dan buka bekal. Di seberang sungai dari tempat duduk kami, terdapat deretan gudang kayu dengan warna cat merah yang khas dan menjadi icon-nya Porvoo. Dapat dilihat di banyak fridge magnet atau postcard Porvoo.

porvoo4

Setelah menyeberangi The Old Bridge, kami menemukan sebuah WC gratis dan tidak kami sia2kan. Banyak turis antri di situ. Oya, bahasa Finland untuk WC adalah WC. Iya, sama.. cuma mereka melafalkannya “weseh”. E pertama berbunyi seperti bebek dan E kedua seperti empat. Kalo kita kan melafalkannya “wese” dengan semua e berbunyi seperti bebek. Mirip2 lah.

porvoo5

Di kolong jembatan ternyata ada Tourist Information Centre. Ada penyewaan sepeda dan penyewaan kano. Kano nya berupa papan surfing, kita duduk di atasnya dan dikayuh dengan dayung. Agak aneh ya.. liat aja tuh di foto.

Di pusat kota banyak sekali toko2 yang menjual berbagai barang antik. Di depan Old Town Hall yang menjadi salah satu bangunan tertua di Finlandia, ada lapangan besar tempat bazaar. Orang menjual aneka barang termasuk fashion dan souvenir.

porvoo6

Buat yang suka pernak pernik dan barang antik, sepertinya Porvoo sangat cocok. Kami sempat masuk ke gang2 kecil dan di situ terdapat obral barang2 loak. Barang pecah belah hingga fashion dan furniture. Barang2nya sangat menarik dengan harga yang menggoda karena sangat murah. Misalnya 5 euro untuk 5 barang, barangnya bisa lukisan, guci, piring, baju, botol, dsb. Asik kan.

porvoo-loak

Dekat situ ada gallery gratis. Instalasi seninya tidak banyak, namun menarik. Secara umum, kota ini cocok untuk foto2, penggemar seni dan kota tua. Kami sih suka banget ke kota ini. Kecil dan cantik. Nuansa nya berbeda dengan bangunan2 Eropa yang ada di kota Helsinki. Kembali ke arah terminal bis, kami sempat masuk ke toko Mark & Spencer yang terbilang besar.

porvoo7

Sudah puas jalan2 di Porvoo, kami pun kembali ke Helsinki. Di Kamppi, kami sempat jalan2 lagi dan melihat ada toko pet shop “Musti ja Mirri” yang sangat besar. Barangnya lengkap sekali, cuma mahal sih. Sore ini makan dulu ah di Hesburger. Restoran fast food lokal yang populer di Helsinki. Menunya mirip Burger King, namun harganya lebih murah. Saat selesai memesan di kasir, kami pun diberikan alat getar seperti tadi pagi di Burger King. Kali ini kami sudah tau fungsinya dong, ga norak kaya tadi pagi, hehe..

burger

Kami kemudian pulang ke Malmi. Malam ini kami yang mau masak aah.. Mumpung masih sore, masih ada waktu untuk belanja ke supermarket. Karena makanan utama orang Eropa itu kentang (bukan nasi), jadi makanan yang paling pas dibuat adalah Soto Ayam. Bumbu instan sudah kami bawa dari Indonesia. Tinggal beli kentang, telur, daging ayam dan bihun. Masalahnya di supermarket ternyata tidak ada bihun. Adanya rice noodles, semacam kwetiauw gitu. Ya sudah, pakai ini saja.

Soto ayam for our host

Soto ayam for our host

Tiba di rumah, Yuri dan Maria belum pulang. Good, kami pun mulai masak. Akhirnya setelah mereka pulang, kami pun makan bersama. Kali ini giliran mereka yang menghabiskan. Senang deh bisa memperkenalkan salah satu makanan khas Indonesia. Ternyata pakai kwetiauw enak juga soto ayam ini, haha.. Dessert blueberry dengan yoghurt mengakhiri makan malam kali ini.

 

Day 14 – Finish the Finnish

Pagi ini cuaca cerah. Senang sekali berjalan di area perumahan Malmi yang rapi, di tengah pohon yang rindang. Hari ini kesempatan terakhir kami menikmati Helsinki.

hakaniemi

Hakaniemi

Tujuan pertama kami adalah Hakaniemi Market Hall and Square di daerah Hakaniemen. Bisa dicapai dengan naik metro, dekat pintu keluar station ada WC gratis nih. Di sini marketnya tidak terlalu ramai, baik yg berjualan dan pengunjungnya. Hanya saja di sini ada pedagang bunga dan tanaman. Cantik2 bunganya.

hakaniemi2

Tidak jauh dari situ, ada Hakaniemi Market yang berupa gedung 2 lantai. Mirip seperti Queen Victoria Market di Melbourne, bisa baca di Melbourne trip 2010. Cuma yang ini lebih kecil dan lebih sepi. Lantai 1 banyak pedagang makanan, lantai 2 banyak pedagang non makanan seperti baju, souvenir, dll.

hakaniemi3

IKEA

Pengalaman makan enak dan murah di Ikea Norway (lihat Oslo trip 2016) membuat kami ingin mencoba makan di Ikea Finland. Shuttle bis Ikea gratis terdapat di depan Museum of Contemporary Art Kiasma. Ada patung orang berkuda namanya Mannerheim sebagai penandanya. Karena sempat nyasar, maka kami tiba di sini pas2an dan terburu2 masuk ke bis. Sudah penuh loh bisnya.

ikea1

Perjalanan sekitar 30 menit. Tiba di sana, kami beli snack dulu aah. Hot dog seharga Euro.0,5 lalu Minimunkki (4 pcs roti kecil manis) seharga Euro.1 dan es krim (Jaatelos) Euro.1. Kami lihat banyak orang beli hot dog sampai 4 pcs karena memang harganya murah sekali. Di sini ada mesin es krim dan mesin yoghurt. Menarik ya mesin yoghurt nya. Kalo Ikea Indonesia hanya ada yang mesin es krim saja.

ikea2Kami jalan2 liat barang di Ikea. Sempat menemukan keranjang rotan yang made in Indonesia. Ada juga barang2 yag sale sampai 50%. Sekarang waktunya makan siang di IKEA. Wah, ramai sekali… antrian nya panjang. Jeff memilih menu Kanapullat yang isinya chicken meat ball isi 10 pcs + semacam nasi briyani tanpa rasa + campuran sayur yang rasanya rada2 asam. Harganya Euro 5,59. Rasanya kurang cocok di lidah kami nih.

Diana memesan Lihapullat yaitu Swedish meat ball isi 10 pcs + mash potato + selai lingonberry seharga Euro 5,59. Yang ini sih enak ! Saos dan selai nya juga royal banget. Sayang harga untuk makanan2 ini tergolong mahal. Tidak murah seperti yang di Ikea Oslo. Memang secara umum makanan di Helsinki ini lebih mahal dibandingkan di negara2 Scandinavia lainnya karena menggunakan mata uang euro.

Setelah makan, kita bisa taro piring kotor di conveyor – ban berjalan (lihat di foto). Jeff menaruh piring2 kotor di conveyor tersebut dan piring tersebut langsung masuk ke dalam dapur. Syaratnya tidak boleh ada sisa makanan di piring2 tersebut.

Sibelius

Selanjutnya kami naik tram dan turun di Sibelius Park. Ternyata lokasi taman dan monumen Sibelius itu berbeda. Jaraknya cukup jauh, karena park nya saja luas sekali. Kami pikir monumen nya ada di dalam taman, ternyata salah. Taman nya dipenuhi pohon besar, jadi seperti hutan kota.

Sibelius Park

Sibelius Park

Sibelius Monument didedikasikan untuk komposer asal Finland, Jean Sibelius. Berupa instalasi seni berbentuk pipa2 besi yang dirangkai menyerupai pipe organ. Biasanya kalo program tour pasti mengunjungi monumen ini. Tapi buat yang jalan mandiri, tempat ini lumayan jauh, terpencil dan cuma monumen aja sih. Ga terlalu istimewa.

Sibelius Monument

Sibelius Monument

Seurasaari

Dari Sibelius, kami naik bis menuju Seurasaari People’s Park. Ini adalah titik paling ujung dari rute bis 24. Seurasaari adalah sebuah pulau yang terhubung dengan jembatan ke daratan utama Helsinki.

sari1

Ide ke Seurasaari adalah rekomendasi Yuri dan Maria, karena mereka tahu kami suka dengan alam/nature. Memang tidak terlalu populer di kalangan turis ya. Tapi kami coba saja. Kami harus menyeberangi jembatan kayu yang cukup panjang untuk sampai di negeri antah berantah ini. Haha.. ya, seperti masuk ke tengah hutan di jaman dahulu kala.

sari2

Penuh pohon tinggi dan sangat rimbun. Kita bisa melihat burung, bahkan tupai yang berlarian. Sayang ga sempat motret tupai yang lucu itu. Banyak bangunan kayu, perahu kayu dan peninggalan orang-orang jaman dahulu yang hidup di Finland. Di spot2 tertentu ada papan yang memuat kisah sejarah dari bangunan atau benda2 yang kita lihat.

sari3

Rupanya di pulau ini dibuat semacam “open air museum”. Jadi kalo mau bayar, kita bisa masuk ke dalam beberapa bangunan atau area museum yang ada. Kalo ga mau bayar seperti kami, juga bisa jalan2 dan melihat2 kok. Masih banyak bangunan yang bisa dilihat gratis. Selalu ada tulisannya jika area tersebut khusus pemegang tiket museum. Paling kita bisa mengintip dari jauh. Ga masalah.

sari4

Ada petugas berbaju tradisional yang bisa berinteraksi dengan pengunjung open museum. Jadi terasa banget suasana hidup di dalam hutan di jaman dongeng itu. Sukaaaa banget ! Sama seperti kami suka dengan Suomenlinna, kami pun sangat suka berkunjung ke pulau ini. Betul2 dunia lain yang ga kami temui di Jakarta. Sangat refreshing !

sari5

Selain hutan, ternyata ada juga pantainya. Ada pantai umum tempat orang berenang dan berjemur. Gratis. Ada juga The Public Outdoor Baths. Nah, yang ini bayar dan dipagari sehingga tidak bisa melihat aktivitas di dalamnya. Rupanya ini adalah pantai nudis, jadi lebih private. Ada yang mau coba ? hehe..

Pusat Kota Helsinki

Kembali ke pusat kota, kami jalan2 dan menikmati suasana sore. Banyak orang berjemur di taman karena matahari bersinar terik. Hari ini suhu berkisar 21-24 derajat celcius. Panas banget ! Hari terpanas selama kami trip Eropa kali ini. Padahal kalo di Jakarta suhu segitu berasa dingin ya, hihi.. Kami sempat ke foto2 juga di area Helsinki Cathedral & Senate Square serta Uspenski Cathedral.

helsinki1

Kemudian kami makan es krim di Fazer Café gara2 ada kupon diskon beli 2 scoop cuma bayar 1 scoop. Itu loh, dari kupon diskon yang kami dapat dari Helsinki Helpers. Fazer ini merupakan brand yang sangat terkenal di Finland untuk coklat, kue dan es krim. Letak cafe ini di Kluuvikatu, salah satu jalanan yang penuh dengan restoran dan tempat perbelanjaan. Fazer Café  ini tempatnya besar, mewah dan berkelas. Mari kita coba…

fazer

Harganya jadi Euro.3,4 untuk 2 scoop besar es krim (ukuran bule). Rasanya enaaaak banget !! Kami memilih duduk di luar café, di pinggir jalan. Ga ada debu, cuaca hangat, sekali-kali merasakan jadi turis yang jajan di cafe boleh lah 😉 Oya, toilet nya gratis di sini. Kalo ga beli rasanya juga ga papa masuk ke toiletnya, karena tempatnya besar, petugas ga terlalu memperhatikan.

Go to Airport

Kami sempat pulang dulu ke rumah, mengambil barang dan berpamitan kepada host. Karena penerbangan kami subuh, maka kami lebih baik pergi malam ini ke airport dan menginap di airport saja.

Our lovely host @ Helsinki

Our lovely host @ Helsinki

Jam 10 malam, kami berangkat ke airport diiringi matahari yang mulai tenggelam. Aaah.. indah sekali. Kami sempat berhenti sejenak di tengah jalan untuk menikmati senja terakhir kami di Eropa. Sunset pukul 10 malam, tidak akan terlupakan. Semburat jingga nya sangat mengagumkan, seperti lukisan di langit. Terima kasih Tuhan, kami boleh mengakhiri perjalanan kali ini dengan sangat baik. We finish the Finnish…

Senja malam terakhir di Eropa

Senja malam terakhir di Eropa

Harga tiket untuk ke airport Euro.5,5 / orang. Tidak termasuk dalam ticket transportasi Helsinki kami karena airport dianggap berada di luar Helsinki. Beli tiket langsung di mesin dengan menggunakan credit card tanpa perlu pin. Perjalanan ke Lentoasema Flygplastsen Airport hanya sekitar 30 menit.

Suasana sepi padahal stasiunnya besar sekali. Karena hampir tengah malam, counter check in dan imigrasi di terminal keberangkatan sudah tutup. Yang ramai adalah terminal kedatangan yang letaknya di bawah terminal keberangkatan. Di sini masih ada café dan fast food yang buka seperti Starbucks, Burger king serta ada toko swalayan.

airport2

Di terminal keberangkatan hanya ada satu café yang buka yaitu Café Ulappa yang buka 24 jam. Kami segera ‘menguasai’ salah satu pojokan di sana untuk istirahat malam ini. Ada free wifi. Cukup beli 2 minuman termurah di cafe itu dan kami bisa tidur2an sambil menunggu pagi. Beberapa calon penumpang lain juga melakukan hal yang sama seperti kami.

 

Day 15 – Going Home

Saat check-in tiba. Penumpang bisa langsung melakukan web check in di mesin yang letaknya di depan counter. Langsung cetak boarding pass dan luggage tag sendiri. Kali ini koper kabin nya kami masukkan ke bagasi. Jadi pulang cuma bawa 1 ransel trolley aja di kabin. Soalnya masih mau jalan2 lagi nih di Istanbul.

Selamat tinggal Helsinki… Finland… Eropa…

 

Berlanjut ke Turkey : Free Istanbul City Tour 

Penutup Europe Scandinavia Trip ada di : part 9 – Epilog

Kisah sebelumnya : Europe Trip – Cruise Viking Line : Stockholm to Helsinki

 

Categories: 2015-2019, EUROPE, Finland | Tags: , , , , , , , , , , | 4 Comments

Post navigation

4 thoughts on “Europe (near) Scandinavia : 1-15 July 2016 (part 8 – Finland : Helsinki & Porvoo)

  1. leny

    Dear Kak Diana ,

    Mau tanya dong , kak din udah ke finland knp gak ke Rovaniemi ke santa clause village dan melihat aurora di sana? saya mau tanya apakah perjalanan kesana lebih sulit kak buat backpacker? karena tujuan saya ke finland mau liat aurora dan santa clause village. mohon penjelasan nya thanks so much kak din

    • Ya tergantung tujuannya apa. Kami waktu 2 minggu tujuannya keliling scandinavia, bukan keliling Finland dan bukan untuk lihat aurora, hehe.. Kalo untuk aurora, adanya saat winter, bukan summer. Itu pun perlu siapkan waktu cukup lama di satu tempat, karena aurora tidak setiap malam terlihat, jadi bisa ditunggu seminggu ga keluar2 loh. Namanya juga gejala alam. Siapkan juga untuk pakaian di suhu yang dingin banget ya, minus nya parah di negara es itu saat winter. Good luck !

  2. Wonderful post and excellent selection of gorgeous photos. I am glad that You visited also to Porvoo.

    Thank You for this post.

    Happy and safe travels.

Leave a reply to Diana M. Sani Cancel reply

Create a free website or blog at WordPress.com.