lanjutan Day 2
Setelah kami menikmati cocktail dari kapten kapal, kami bergegas ke acara dinner ala carte. Pilihan jatuh pada restoran Fantasia yang belum pernah kami masuki. Lagi2 karena kami hanya berdua, kami diarahkan duduk di meja paling pinggir yang memang khusus untuk berdua. Enak sekali ya jika berdua begini. Jika lebih dari 2, umumnya akan digabung di meja bundar besar kapasitas 8-10 orang, tamu lain, jadi kurang nyaman.
Di meja sudah ada aneka roti dan lilin dengan api buatan alias palsu. Tapi karena apinya bergerak2 jadi seperti lilin betulan. Keren nih property nya. Untung pilih yang dinner malam hari, jadi romantis karena sudah gelap. Kalo sore kan masih terang, kurang pas pake lilin.
Setelah duduk, kami disodori menu ukuran besar dengan urutan hidangan : appetizer, salad, soup, pasta-noodles, main courses/vegetarian set plate, dan dessert. Ada juga pilihan international cheese jika mau. Wow, 6 course dinner. Setiap section ada beberapa pilihan. Betul2 perjuangan untuk memilih, karena selain namanya banyak yang asing, jenis yang dapat dipilih pun banyak. Nanti pelayan akan mendatangi satu per satu tamu dan mencatat setiap pesanan.
Kami pun memilih tanpa bisa membayangkan seperti apa makanan yang kami pilih. Ada yang datang mempesona, sangat enak seperti tiramizu, iyalah kan ini kapal Italia, yg khas Italia harusnya enak. Ada yang sudah sesuai dugaan, seperti main course steak, prawn, salad dan soup. Ada juga yang di luar dugaan dan rasanya ajaib. Contohnya, Diana pesan appetizer dengan nama mozarela..bla..bla.. yang keluar hanya seiprit bentuk warna putih lunak dihias dengan 3 slice tomat. Ternyata itu adalah keju dimasak saudara2… haha.. untung pernah makan waktu di Finland. Bisa baca di trip Skandinavia (2016).
Akhirnya, kami pun kekenyangan banget setelah makan 6 course ini. Puas. Makan malam selesai, tapi masih ada acara menarik lainnya. Semuanya berlangsung di Concorde Plaza deck 7. Jam 21.15 ada pemilihan Pasangan Ideal bersama Animation Team. Saat kami datang agak terlambat, hanya tinggal 2 pasang finalis yang lagi dikerjain. Satu dari Singapore dan satu lagi dari Indonesia. Lucu dan seru banget lihat acara ini.
Acara diteruskan dengan Menari Bersama Officers diiringi Fuori Orario Band. Ada sekitar 10 senior officer pria dan wanita. Mereka akan berdansa dengan para penumpang yang mau berpartisipasi secara bergantian. Mereka harus dansa sebanyak 10 lagu. Setiap ganti lagu, harus ganti pasangan. Di setiap acara, akan ada hadiah berupa souvenir Costa Victoria seperti topi, tas, dan yang paling mahal yaitu miniature kapal Costa Victoria.
Untuk 2 acara tadi kami hanya duduk menonton saja. Nah, yang ditunggu-tunggu tiba. CARNIVAL OF VENICE PARTY. Kami memang pernah ke Venice dan suka sekali dengan suasananya. Bisa baca di trip Venice (2012). Jadi kami tau juga soal pesta topeng yang terkenal di sana. Nah, kali ini karena kapal Italia, maka mereka mengadakan pesta topeng seperti yang di Venice.
Di awal acara, MC meminta semua penonton wanita untuk maju ke depan panggung. Ada perayaan ultah salah satu penumpang wanita. Dilanjutkan dengan dance bersama mengikuti aba2 di depan. Lalu kemudian MC meminta semua pria untuk join ke depan panggung. Wah, pinter nih. Artinya kan minta semua orang untuk berdiri dan dance bersama di depan. Jeff pun join ke depan. Seru nih dansa bersama dengan panduan dari atas panggung. Musiknya juga mendukung untuk pesta.
Tiba2 dari atas panggung, beterbangan topeng khas Venice yang dilemparkan oleh awak kapal. Sontak saja, para penumpang berebutan mengambil topeng2 tersebut. Jumlahnya cukup banyak loh, tapi memang ga semua dapat. Yang berdiri di depan panggung sih setengahnya dapat lah. Ada 2 jenis topeng, yang menutupi mata kayak Zorro, yang satunya lagi yang ada tangkai bulunya dan lebih cocok buat cewe. Warnanya macam2.
Jeff yang lumayan tinggi pun berusaha mengambil satu topeng dan dapat. Kasi ke Diana dong. Tapi lalu ada penumpang yang berbaik hati menyerahkan topengnya kepada Jeff. Asik… jadi kami berdua dapat topeng. Wah, senang sekali ! Setelah semua topeng habis dibagikan dan rata2 pengunjung sudah memakai topeng, barulah party dimulai. Party di sini maksudnya menari dengan lagu2 penuh semangat dan energy, disertai lampu sorot seperti di diskotik.
Pesta berlanjut sampai pagi sepertinya. Kami sih hanya ikut sekitar 20 menit setelah dapat topeng. Lanjut foto2 aja di ruang pesta dan kemudian keluar ruangan, foto2 lagi di lift dan lobby kapal yang ada pohon natalnya. Kapan lagi foto2 pake topeng bagus gini. Kembali ke kamar sudah midnight. Sebelum tidur, kami mengisi form breakfast agar sarapan diantar ke kamar besok pagi. Iya, bisa minta breakfast di kamar. Keren ya. Form breakfast dan menu nya mirip di Maldives. Bisa baca trip Maldives (2015). Form lalu digantungkan di pintu depan kamar.
Day 3
Jam 06.50 saat kami masih setengah terbangun, pintu kamar diketuk. Ternyata ada crew yang mengantarkan sarapan pagi ke kamar kami. Sebetulnya di form kami mengisi waktu antar paling pagi yaitu antara jam 7.00-7.30 pagi. Ternyata malah datang lebih pagi, hebat.
Kami pun menikmati sarapan sambil santai di kamar dan di balkon. Sangat menyenangkan. Sarapan berupa muffin, croisant, danish pastry, cereal+susu, coklat panas dan kopi, serta orange dan pineapple juice. Sangat kenyang nih. Bahkan ada yang tidak habis dan kami simpan sebagai bekal untuk ke Penang.
Jam 07.15 cruise mulai merapat ke Swettenham Pier, pelabuhan khusus cruise yang ada di Penang. Berbeda dengan di Malacca, kali ini cruise bisa sandar di pelabuhan dan kami bisa langsung turun tanpa naik tender boat lagi.
Dari teras kamar, kami bisa melihat kesibukan para crew mempersiapkan segala sesuatu terkait kedatangan Costa di pelabuhan Penang. Ada yang mengikat tali tambang cruise ke pelabuhan agar tidak goyang, ada yang membuat jembatan dan menggelar karpet. Menarik sekali bisa melihat ini sambil sarapan santai di balkon.
Mulai ada beberapa penumpang turun dan disambut dengan tabuhan rebana saat berjalan di pelabuhan. Tapi hanya sedikit sekali penumpang yang turun. Mungkin banyak yang masih tidur atau masih sarapan di restoran kapal. Kalo begitu, kami bergegas saja turun kapal. Toh sudah kenyang sarapan di kamar. Cocok. Perjalanan kami di Penang selama beberapa jam hingga siang hari bisa dibaca di trip Penang (2017).
Karena di Penang kami sudah makan, maka di kapal kami mau lunch ringan saja. Pilihannya ala carte di Fantasia atau buffet di Sinfonia. Kami pilih ala carte saja, belum pernah lunch model ala carte nih. Kali ini agak pilih2, ga semua course kami pesan, yang menarik saja. Wah, menunya seru juga. Ada satay ayam sebagai pilihan appetizer. Model satenya berupa daging ayam utuh yang ditusuk. Jadi bukan potongan2 daging di satu tusukan. Enak.
Selesai makan, kami iseng pengen tau jika buffet apakah menunya sama atau beda ya ? Jadi kami menuju Sinfonia. Ternyata ada yang sama dan ada yang beda. Memang boleh ya kita masuk ke beberapa restoran sekaligus ? Boleh aja, ga ada yang larang kok. Silakan makan sepuasnya.
Kami lalu menuju Costa Victoria Photo Shop. Ada foto2 para penumpang dalam berbagai acara seperti saat pertama kali masuk kapal, makan malam, dan cocktail party dengan sang kapten. Ga semua foto penumpang dipasang. Foto kami saat masuk kapal ga ada. Mungkin karena kurang bagus ? Entahlah. Tapi foto saat kami pakai baju formal ada dan cukup bagus menurut kami. Harga foto di sini mahal, USD.15 per fotonya. Tadinya hanya mau beli 2 saja buat kenang2an, tapi orang cruisenya pintar merayu. Alhasil, kami beli 5 foto dengan harga USD.45. Beli 3 gratis 2 judulnya. Good deal.
Siang ini cuacanya ga sepanas kemarin. Santai2 ah di deck kapal. Ada pelajaran zumba kali ini. Banyak juga yang ikut di depan panggung. Ada juga yang ikutan ber-olahraga dari deck 12 atau di bagian atas panggung. Ini yang malu ke depan panggung tapi penasan pengen coba, hehe.. Kami duduk2 santai di deck 12 sambil melihat2 suasana. Selalu ada acara di area pool, selalu ada makanan di kapal. Kurang apa lagi coba. Kami sih merasa kurang waktu, Jeff yang pengen belajar bahasa Italy di salah satu ruang jadi ga bisa ikutan karena bentrok dengan acara Travel Talk.
Iya, jam 15.30 ada acara Travel Talk khusus bagi penumpang dari Indonesia. Host nya Anom Dhana lagi, sama seperti saat pertama kali datang. Acaranya berisi : cara check out dan melakukan pembayaran, mengisi kuesioner kepuasan, promosi Costa Cruise di seluruh dunia, dan terakhir adalah perkenalan perwakilan awak kapal dari berbagai departemen yang ada.
Dari bagian dapur, restoran, cleaning service, senior officer hingga para artis Costa. Mereka semua naik ke panggung, diperkenalkan dan diberikan sambutan meriah oleh para penumpang. Paling banyak adalah crew dari Indonesia dan India. Ada juga dari China, Phillipine, dsb. Mereka semua mengucapkan selamat tinggal, karena besok cruise ini sudah berakhir.
Di sini kami baru tahu beberapa fakta di balik kehidupan para awak cruise. Seperti, mereka kerja dengan system kontrak selama 8 -9 bulan, tanpa hari libur, dan kerja antara 9 – 13 jam sehari. Wah, ternyata banyak pengorbanan yang harus mereka lalui di balik pelayanan yang mereka berikan kepada para penumpang cruise. Terakhir ada acara bagi2 door prize lagi dengan hadiah souvenir Costa Victoria.
Selesai Travel Talk, sambil menunggu makan malam, kami mencoba jacuzzi yang ada di area kolam renang. Total ada 4 kolam Jacuzzi di area pool. Cukup ramai terisi kali ini. Saat kami baru sebentar ber-Jacuzzi, hujan rintik turun. Airnya kurang hangat menurut kami. Mungkin karena sudah banyak orang yang jacuzzi dari pagi atau karena pengaruh air hujan. Entahlah. Jadinya kami ga lama2 di sini, kurang enjoy.
Balik saja ke kamar bersiap2 dengan dress code warna bendera Italia. Hm.. kami pake baju warna merah saja deh. Ga ada baju hijau dan putih soalnya nih di koper. Dinnernya model ala carte lagi, bisa di Sinfonia atau Fantasia dan ada 2 jadwal dinner seperti kemarin. Kali ini kami pilih yang makan di Sinfonia jam 6 sore, baru nanti malam nonton show. Di lobby sudah ada acara lagi, semacam aerobic. Kami nonton dari atas saja kali ini.
Untuk dinner, seperti biasa sudah ada aneka roti di meja. Kali ini para pelayan restoran memakai baju dan dasi kupu2 berwarna bendera Italia, yaitu merah, putih dan hijau. Sambil tetap pakai topi sinterklas, seperti yang dilakukan sejak awal cruise.
Kali ini ada ada menu special untuk main course yang ditunggu oleh banyak penumpang, yaitu lobster. Diana senang sekali mencicipi lobster pertamanya. Rasanya enaaaak sekali. Iya, kami belum pernah makan lobster selama ini berhubung harganya yang fantastis. Jeff sendiri pesan lamb chop kali ini untuk main course.
Sedang menikmati makan malam, tiba2 terdengar suara penyanyi tenor di speaker. Keras sekali. Semua penumpang terkaget. Setelah itu dari ujung restoran, sebagian pelayan mengibar2kan serbet makan dan mengajak penumpang untuk ikut mengibarkan serbet putih mengikuti irama lagu. Selesai satu lagu seriosa itu, mulailah terdengar lagu pesta khas Italia. Kemeriahan dilanjutkan dengan tarian sebagian pelayan restoran di tengah2 sambil mengajak beberapa penumpang ikut berdansa dan menari, diiringi lagu Volare. Video keseruan ini bisa dilihat di fb pasangan traveling ya.
Hampir semua penumpang berhenti makan dan menikmati kejutan ini. Tak lama, host international Indonesia, Anom Dhana muncul dan memperkenalkan para manager serta seluruh crew yang bertugas di bagian restoran. Para penumpang pun mengapresiasi dengan memberikan tepuk tangan. Wow, betul2 cara perpisahan yang sangat berkesan. Memang ini adalah dinner terakhir di kapal. Bye para crew… kami sangat enjoy dengan semua pelayanan kalian.
Setelah kemeriahan selesai, kami dan penumpang lain pun melanjutkan makan dengan hati yang gembira. Selesai makan malam, kami kembali ke kamar untuk persiapan nonton show yang kedua jam 21.00. Tiba di kamar, kulkas/minibar sudah dikunci. Makanan yang kami simpan di kulkas sudah dikeluarkan oleh crew kapal dan ditaro di meja. Di atas ranjang, sudah ada passport kami. Di sampingnya ada luggage tag warna kuning.
Untuk proses check out esok hari di Singapore, prosesnya sudah dimulai dari malam ini. Jam 01.00 dinihari, paling lambat, semua koper penumpang harus diletakkan di depan pintu kamar masing2 dan harus dikalungkan luggage tag yang sudah disiapkan tadi. Ada luggage tag warna merah, putih, hijau, biru, kuning, merah muda dan orange. Warna2 tsb menunjukkan : meeting point dan jam berapa kita harus berkumpul untuk selanjutnya turun dari kapal. Jadi kami harus memilah-milah barang yang akan kami bawa dalam tas tangan kami dan mana yang akan dimasukkan dalam koper.
Selesai membereskan koper, jam 21.00, kami menonton show : Sapori d’Italia. Shownya mirip seperti di hari pertama, ada musik dan pertunjukkan dance dengan suasana budaya Italia. Sekali lagi, keren banget ! Kostum dan tarian yang luar biasa. Selesai show, sudah menunggu acara bertema Festa Italiana di main hall deck 5. Penumpang dan awak kapal menari bersama dengan iringan lagu2 Italia.
Ada lucky draw buat 5 penumpang yang beruntung dan mendapatkan souvenir Costa Victoria. Untuk ikut lucky draw, penumpang harus mengisi kuesioner kepuasan customer. Setelah acara lucky draw, acara masih terus berlanjut hingga tengah malam. Bahkan masih ada acara DISCO TIME buat remaja di Rock Star Disco.
Malam ini kami sempat ke deck 11 dengan tujuan awal mau lihat bintang di langit malam. Namun cuaca kurang bersahabat. Langit berawan dan tak ada bintang di langit. Kembali ke kamar, kami meletakkan koper kami di depan pintu kamar. Saat ini sudah jam 12.30 malam. Jadi sudah banyak koper berderet di depan pintu2 kamar. Tagihan kartu kredit juga sudah ada di kamar. Isinya transaksi belanja selama di atas kapal dan ditambah dengan service charge atau tips yang sifatnya wajib.
Day 4
Hari terakhir di kapal. Kali ini kami sarapan ala carte di Fantasia, karena selama ini belum pernah coba breakfast ala carte. Hm.. menunya agak minim menurut ukuran kami.
Paling enak pesan yang special platter, jadi sudah satu set ada dalam satu piring. Itu pun kurang mengenyangkan karena porsinya sedikit. Diana yang coba pesan dimsum dan telur setengah matang pun merasa porsinya amat sangat kecil.
Okelah, kalo begitu kita lanjutkan dengan sarapan buffet saja ya di Sinfonia. Nah, di sini baru deh puas.. bisa ambil macam2 yang kelihatannya enak sampai puas. Buffet untuk breakfast hampir sama loh dengan buffet untuk lunch atau dinner. Jadi kenyang banget.
Jam 10.00 para penumpang kapal harus sudah meninggalkan kamarnya masing2. Padahal kita baru akan tiba di Singapore sekitar jam 14.00. Kenapa bisa begitu ? Ternyata kamar kita akan dipakai untuk pelayaran yang akan berangkat nanti malam. Satu orang cleaning service harus membersihkan paling tidak 20 kamar. Jadi kebayang waktu yang dibutuhkan untuk membersihkan sekian banyak kamar hingga siap sorenya diisi oleh penumpang baru.
Oleh sebab itu, para penumpang memenuhi seluruh bagian kapal. Ada yang duduk2 di restoran, lounge, casino, main hall, deck, dsb. Ramai sekali. Masih ada berbagi acara loh di kapal. Ada belajar tari tango, ada quiz bendera negara2 di dunia, ada seminar kesehatan, dsb.
Kami memutuskan untuk duduk2 saja di Festival Theatre. Banyak juga penumpang yang sudah duduk di dalamnya. Saat kami tiba, ternyata para artis Costa sedang melakukan gladi resik untuk menyambut pergantian malam tahun baru. Lumayan juga buat hiburan, melihat bagaimana mereka berlatih menari dan menyanyi. Show tambahan lah ini ceritanya, hehe..
Makan siang terakhir kami lakukan di Sinfonia Restaurant. Kali ini, antrian makan cukup panjang karena semua penumpang berkumpul. Akhirnya kami makan dari desert dulu yang paling sepi antriannya, baru ambil main menu. Selesai makan, kami masih sempat jalan2 ke deck dan melihat daratan Singapore yang sudah dekat.
Saat mau check out, penumpang dengan luggage tag berwarna kuning, berkumpul di Concorde Plaza dengan rencana turun kapal jam 15.00. Tetapi, karena adanya kepadatan antrian imigrasi di Harbourfront, terpaksa kami terlambat turun hingga 25 menit. Saat turun, benar saja. Ada antrian sangat panjang di imigrasi Singapore. Di samping antrian kami, ada line khusus untuk visa kerja. Kami melihat ada beberapa crew cruise yang ikut antri. Mungkin tugas / kontrak mereka sudah selesai dan mereka mau pulang ke negaranya dan akan digantikan dengan crew lainnya.
Lewat dari imigrasi, kami menuju tempat pengambilan koper. Ada logonya dan berwarna kuning sesuai dengan warna luggage tag kami. Penumpang dibatasi dan hanya dapat melihat petugas pelabuhan mengatur dan menata koper2 yang keluar dari cruise secara bertahap. Lama juga, hampir 30 menit. Lain kali sepertinya jika hanya bawa koper ukuran cabin, sebaiknya ditenteng sendiri saja. Lebih cepat. Ini jadinya seperti menunggu antrian keluar koper pesawat.
Setelah semua koper dengan tag kuning selesai dikeluarkan semuanya, barulah para penumpang berebut mengambil koper masing2. Beres ambil koper, kami bergegas naik MRT ke Changi karena malam ini juga, kami mau kembali ke Jakarta. Bye Costa Cruise… Perjalanan yang sangat berkesan dan membuat kami jadi ketagihan naik cruise 😉
EPILOG
Costa Victoria merupakan 1 dari 15 cruise milik Costa yang beroperasi di seluruh dunia. Kapasitas penumpang sekitar 2.200 orang dan crew sekitar 770 orang. Dari keseluruhan crew, hanya sekitar 100 orang yang wanita. Jadi memang pelayan di restoran kapal dan crew kamar semuanya pria. Saat kami ikut cruise ini, penumpangnya mayoritas orang Indonesia dan terbanyak kedua adalah India. Usia sih beragam, dari anak kecil, remaja, dewasa hingga lansia semua ada.
Bagi yang tidak mahir bahasa Inggris menurut kami sangat cocok memilih cruise ini karena semua difasilitasi dengan bahasa Indonesia. Bahkan menu di restoran pun selain Inggris, bisa minta menu bahasa Indonesia loh. Pelayan berkebangsaan Indonesia pun banyak, jadi mudah berkomunikasi. Bagi yang ingin merasakan cruise murah meriah seperti kami, Costa Victoria menjadi pilihan yang bagus. Di musim liburan akhir tahun, bisa mengunjungi 2 kota di Malaysia, dengan fasilitas hotel selama 4 hari, makan enak dan mewah sepuasnya, ditambah lagi dengan aneka acara show kelas dunia dengan membayar 5 juta per orang all in. Menurut kami sih sangat pantas !! Apalagi kami suka Venice, makanan Italia, dan lagu2 Italia, maka memilih kapal ini sangatlah tepat.
Tempat singgah sepertinya perlu dipikirkan dengan baik, karena ada destinasi yang perlu eksplorasi banyak dan sayang jika hanya dijelajahi selama beberapa jam. Misalnya Phuket, perlu waktu 3 hari minimal untuk bisa menikmati berbagai wisata di sana. Jika hanya mampir beberapa jam, tentu menjadi rugi yah. Itu sih pendapat kami. Malaka cocok untuk menjadi tempat persinggahan beberapa jam saja, namun Penang sepertinya perlu dieksplorasi dalam waktu beberapa hari.
Jadi menurut kami, cruise itu : amat seru dan sama sekali tidak membosankan, tidak hanya buat oma-opa, tidak mahal jika pandai lihat promo, tidak harus beramai-ramai. Kami berdua pun seru2 aja naik cruise, bahkan lebih nyaman karena tiap makan cepat dapat duduk di pinggir yang hanya berdua, ga digabung penumpang lain. Lalu lebih mudah cari tempat duduk saat show atau acara lainnya. Siapa bilang berdua aja ga seru ?
Pengalaman cruise kali ini bagi kami amat sangat berkesan. Rasanya waktu 4 hari belum puas untuk bisa betul2 menikmati fasilitas dan acara di kapal. Banyak acara menarik yang tidak bisa kami ikuti karena keterbatasan waktu. Semoga lain kali, kami berkesampatan menikmati cruise lagi dengan durasi waktu yang lebih panjang, dengan destinasi yang berbeda, dengan jenis kapal yang berbeda. Amin.
Baca kisah sebelumnya di : Costa Victoria Cruise part 1