Penang – Malaysia : 29 Desember 2017

Kami mengunjungi Penang dalam rangka menikmati Cruise Victoria yang memang stop di 2 lokasi, yaitu Malaka dan Penang. Perhentian pertama bisa dibaca di Malaka (2017). Perhentian kedua di Penang agak berbeda dengan saat di Malaka. Kali ini kapal dapat bersandar penuh di dermaga daratan Penang. Jadi penumpang kapal cruise dapat langsung turun ke daratan. Sangat mudah, tidak perlu antri boat lagi. Diana dulu sekali pernah ke Penang bersama orangtuanya. Jeff belum pernah. Tapi kali ini rencananya mau santai saja memang, tidak mengejar tempat wisata tertentu.

Kami bisa melihat dermaga Penang tersebut dari balkon kamar kami. Jadi yang awalnya mau santai2, turun kapal agak siangan, jadi berubah rencana. Langsung turun aja deh. Sepi tuh yang turun pagi2. Mungkin penumpang kapal masih pada sarapan atau belum bangun. Lagipula kami sudah kenyang sarapan di kamar pagi ini.

Sama seperti saat di Malaka, Costa Card menjadi identitas diri pengganti passport. Tiba di pelabuhan, kami disambut beberapa wanita dengan pakaian khas daerah Penang yang memainkan rebana. Tak jauh dari situ, ada ‘gerobak’ information. Ada petugasnya dan ada banyak brosur serta peta wisata Penang.

Namun yang lebih heboh lagi adalah sepanjang perjalanan keluar dari gedung pelabuhan. Kami disambut dan ditawari paket wisata keliling Penang oleh puluhan supir taksi dan travel. Lebih parah dari di Malaka karena mereka berada di sepanjang perjalanan kami keluar gedung sampai beberapa ratus meter setelah keluar gedung. Bukan hanya 1 titik seperti di Malaka.

Kami tidak tertarik dengan tawaran mereka karena mau naik shuttle bus gratis saja. Bus ini disediakan oleh pemerintah setempat dan dapat digunakan oleh turis maupun penduduk lokal. Namanya CAT (Central Area Transit) dan rutenya adalah berkeliling George Town. George Town adalah bagian kecil dari Penang, dalam peta wisata masuk dalam Core Zone seluas 109,38 hektar. Tanggal 7 Juli 2008, area ini dinobatkan sebagai UNESCO World Heritage.

Penang adalah kota besar. Tidak mungkin dijelajahi dalam 1 hari, apalagi jalan kaki. Tempat pelabuhan kami turun namanya Swettenham Pier dan termasuk dalam kawasan George Town. Keluar pelabuhan, belok kanan di jalan raya, jalan beberapa meter dan akan menemukan halte bis gratis ini. Jika mau menjelajah George Town, naiknya dari yang sebrang jalan, jadi arahnya menjauhi pelabuhan. Ada tulisannya : Jetty ke KOMTAR.

Bis nya sama dengan bis berbayar dengan trayek2 tertentu. Nah yang membedakan adalah tulisan CAT (digital) pada bagian depan bis (bagian atas). Sepanjang perjalanan, banyak lokasi wisata bersejarah yang bisa dikunjungi. Untuk mengetahui lebih dalam tentang George Town World Heritage Incorporated silakan lihat www.gtwhi.com.my

Awalnya kami naik bis ini satu putaran. Toh, toko juga banyak yang belum buka karena masih pagi. Jadi ingin tahu suasana kota yang dilalui oleh bis ini. Ternyata bis dari arah pelabuhan (jetty) menuju komtar, banyak sekali yang turun di sini, lalu kembali lagi ke arah jetty dan terus menuju terminal bis terakhir. Di situ semua penumpang harus turun dan jika mau lanjut, harus menunggu bus lain yang akan berangkat ke arah jetty, komtar dan seterusnya.

Akhirnya kami putuskan untuk menuju komtar. Area yang ramai oleh turis dan penduduk lokal. Suasananya mirip ITC di Jakarta tapi menyambung juga ke mal nya. Ada museum durian, toko oleh2 makanan dan food court berisi makanan2 khas Malaysia. Ada tempat terkenal di sini, yaitu THE TOP@ Komtar. Tempat wisata indoor terbaru dan terlengkap di Penang. Ada Jurassic Research Center, ada simulasi underwater, ada juga Rainbows Skywalk and observation deck, yang menawarkan pemandangan 360 derajat kota Penang, dan masih banyak sekali wahana lain. Wuih… komplit deh buat hiburan keluarga. Selengkapnya bisa lihat http://thetop.com.my/

Saat jalan2 di sini, kami tertarik dengan satu wahana yaitu theater 7 D (dimensi). Nah menarik nih. Yang pernah kami tahu dan coba baru sampai 4 D. Kami mau coba wahana ini walaupun tiketnya tidak bisa dibilang murah RM.48 per orang. Awalnya hanya kami berdua yang masuk. Wah bisa privat nih. Tapi kemudian datang satu pasang lagi. Lumayan ga terlalu sepi2 amat. Layarnya berbentuk kubah, jadi mirip teater IMAX Taman Mini atau Planetarium.

Pakai kacamata 3 dimensi sudah pasti. Sudah siap2 nih merasakan sensasi 7 dimensi nya. Eeeh… ya ampun, baru mau seru2an filmnya udah selesai. Hah ?! Paling cuma 5 menit menurut kami. Ya ampun. Nyesel ga ? Banget! Ceritanya naik kereta luncur dari bukit hingga ketemu harta karun bajak laut. Nah selama film berlangsung, kami berusaha merasakan sensasi 7D nya. Jadi kalo 3 dimensi kan udah tau ya, karena pake kacamata khusus jadinya objek seperti berbentuk 3 dimensi. 4 dimensi itu ditambah perabaan/sensasi kulit. Biasanya semprotan air atau semacam tali2 yang berkibar di tumit penonton.

Untuk 7D ini tambahannya menurut tebakan kami adalah aroma (penciuman), sempat ada wangi kata Jeff.. tapi Diana sih ga berasa ya. Lalu gerak kursi, : naik turun, dan ada tonjokan di punggung kursi, seperti mesin pijat. Lalu tiupan angin. Ga jelek sih, cuma karena durasi yang super singkat dengan harga tiket yang mahal, jadinya ga worth it ya menurut kami.

Oke, lupakan soal bioskop tadi. Sekarang kita makan dulu. Cari yang simple aja deh di mal. Kami pesan Char Kuey Teow with Egg dan nasi lemak. Di sini nasi lemaknya seperti nasi uduk di warteg, jadi udah dikasi nasi plus telur dan ikan bilihnya. Nah, terserah mau ditambah apa, silakan ambil sendiri tambahan lauknya. Ada daging sapi, ayam dengan kuah coklat, merah, kuning, macem2 deh. Kami ambil ayam kuah kuning saja. Makan di sini enak dan cukup murah, tidak sampai RM.15 sudah kenyang berdua.

Untuk menghabiskan uang ringgit, kami belanja beberapa oleh2 kue khas Penang di toko yang ada. Lalu kemudian kembali ke kapal. Mau makan lagi sih di kapal, cuma nanti pilih yang ala carte (fine dining) saja, bukan buffet. Kan sudah ga lapar, hanya mau cobain yang mewah2 aja, hehe..

Kami kembali ke pelabuhan cruise dengan naik CAT kembali. Karena sudah siang, ternyata bis CAT nya penuh juga dengan orang lokal. Kami jadi harus berdiri berdesak2an. Beda jauh dengan kondisi tadi pagi yang sepi. Yang parah supirnya sedikit kasar saat menjalankan bisnya, jadi kurang nyaman dan bisa terjatuh di dalam bis. Ga nyaman juga bis nya kalo sudah seperti ini ya.

Ya sudah, segera turun di halte dekat jetty dan segera kembali ke kapal. Di pelabuhan sudah sepi, ga ada lagi supir taksi dan travel yang berjejalan seperti tadi pagi. Kapan2 jika kembali ke Penang, perlu menginap supaya bisa lebih banyak yang dieksplorasi.

Pengalaman kami di kapal cruise bisa dilihat di : trip Costa Victoria (2017)

Advertisement
Categories: 2015-2019, ASIA, Malaysia | Tags: , , , , , | 2 Comments

Post navigation

2 thoughts on “Penang – Malaysia : 29 Desember 2017

  1. Safitri

    Hai mas Jeff Dan mba Diana..maaf saya fitri..mau tanya ya..kalau foto dengan background I love PG (penang state gallery) itu lokasinya dimana ya?terimakasih banyak sebelumnya..

We love your feedback !

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

Blog at WordPress.com.

%d bloggers like this: