Prolog
Sebetulnya liburan singkat ini terjadi gara2 ada promo heboh dari Traveloka beberapa bulan lalu untuk harga hotel. Diskon besar2an membuat kami langsung memutuskan untuk booking 3 hotel yang dekat2 rumah di tahun ini. Maksudnya supaya ga usah lagi modal beli tiket kereta atau pesawat, cukup yang bisa dijangkau oleh mobil pribadi. Short vacation lah atau sekarang istilah keren nya staycation. Ini salah satunya, hotel Sari Pacific (dulu namanya Sari Pan Pacific) yang berada di kawasan strategis pusat kota Jakarta dan merupakan hotel bintang 4 (dulunya bintang 5). Harga 1 kamar nya hanya 490 ribu untuk weekend alias Sabtu ke Minggu. Sudah termasuk breakfast. Kalo kita booking normal harga kamarnya yang berikut breakfast adalah sekitar 1,3 juta. Wow banget kan ! Potongan harga lebih dari 50% nih.
Kami pun langsung merancang bagaimana memanfaatkan waktu weekend ini dengan memanfaatkan lokasi hotel ini. Yuk, lihat bagaimana serunya kami menghabiskan waktu weekend di Jakarta kali ini.
Sabtu, 27 Juli 2019
Kami sudah sampai di hotel jam 10 pagi. Memang belum bisa check-in, tapi bisa parkir dan titip koper dulu. Habis itu kami jalan kaki melewati Sarinah lalu masuk underground (MRT) untuk menuju Plaza Indonesia. Iya, jadi seperti di luar negri, kita bisa lewat stasiun MRT bawah tanah untuk nyebrang tanpa perlu naik MRT nya. Pake AC tanpa panas dan ga kuatir ketabrak kendaraan, menyenangkan ! Keluar langsung di stasiun MRT depan Plaza Indonesia. Jalan2 sampai makan siang di Plaza Indonesia.
Pulang ke hotel, kami mencicipi dulu cake di Sari Delicatessen, toko kue nya hotel Sari Pacific yang terkenal dari jaman dulu. Beli 1 slice cake St. Eloi, itu cake coklat yang cocoa nya 90% alias dark chocolate. Harganya 50 ribu per slice. Rasanya ? Ueeeenaaaaak tenaaaan !! Betul2 luar biasa deh.
Jam 13.30 kami masuk kamar dan santai2 dulu nonton TV kabel dan tiduran. Sore jam 5 kami siap2 untuk petualangan selanjutnya, yaitu naik MRT dengan tujuan Plaza Senayan. Sudah tau rute MRT Jakarta ? Bundaran HI – Dukuh Atas BNI – Setiabudi Astra – Bendungan Hilir – Istora Mandiri – Senayan – ASEAN – Blok M BCA – Blok A – Haji Nawi – Cipete Raya – Fatmawati – Lebak Bulus Grab.
Harga tiket dari bundaran HI ke Senayan 6 ribu per orang. Kalo kita punya kartu e-money, flazz atau sejenisnya, kita bisa langsung tap saja di gate yang berupa palang itu. Kalo ga punya kartunya, bisa beli di mesin elektronik seperti yang biasa kita lakukan jika berada di luar negri atau beli manual di loket atau banyak petugas resmi yang menjual kartu
Senang banget rasanya bisa masuk stasiun MRT di bawah tanah yang sering sekali kami rasakan saat di negeri orang. Sekarang akhirnya Jakarta punya juga yang seperti ini. Better late than never ! Walaupun baru 1 jalur, ga papa lah. It’s a good start.
Sabtu sore rupanya kereta MRT cukup lowong, apalagi yang rute dari HI ke Senayan. Lebih ramai orang2 yang menuju HI. Jarak HI ke Senayan ditempuh sekitar 10 menit saja. Mantap ! Selama di kereta, kami bisa pindah2 tempat duduk untuk foto dari beberapa angle, hehe.. mumpung kosong. Gerbong MRT Jakarta ini tergolong lebar, jadi bisa muat banyak orang berdiri di tengah. Enak, leluasa. Di negara lain banyak yang jauh lebih sempit2 loh gerbong keretanya.
Dari pintu keluar stasiun MRT Senayan yang berada persis di depan Ratu Plaza, ternyata ada jalan tembus orang untuk bisa masuk ke bagian belakang dari Plaza Senayan. Asik lah, bisa jalan2 sampai makan malam di Plaza Senayan dan balik lagi naik MRT ke HI.
Sampai hotel, kami masih sempatkan mampir ke Sari Delicatessen lagi untuk cek diskon. Iya, kalo di hotel, biasanya malam hari itu bakal kasi harga diskon untuk kue2nya. Betul saja, berlaku beli 1 gratis 1 untuk cake dan roti nya. Di situ ada bermacam2 sosis, salami dan worst, yang kelihatannya enak banget tapi sayang ga diskon. Kami cari lagi itu cake St.Eloi sudah habis ga ada. Ya sudah, beli 2 black forest cake saja yang katanya legendaris banget di toko kue ini dari jaman dulu. Harganya 60 ribu per slice, tapi karena diskon jadinya dengan harga segitu dapat 2 slices. Disimpan dulu di kulkas di kamar untuk besok kami bawa pulang ke rumah.
Kamar kami kebetulan dapatnya yang menghadap ke Sabang, bagian belakang hotel. Sayang juga sih, karena umumnya tamu ingin kamar yang hadap ke depan hotel (ke arah jalan Thamrin). Tapi ternyata walau kamar kami hadap belakang, bisa lihat Monas di kejauhan dengan diterangi cahaya lampu warna warni. Ada juga bangunan yang diterangi cahaya lampu warna warni di bagian atapnya. Menarik juga lihat kelap kelip lampu saat malam hari dari jendela kamar.
Minggu, 28 Juli 2019
Breakfast di hotel Sari Pacific tersedia dari jam 6 pagi hingga 11 siang. Wah, keren… lama banget ya. Yang bangun siang bisa sekalian lunch itu namanya. Kami sendiri memilih sarapan pagi2, supaya setelah itu bisa jalan2 menikmati car free day di depan hotel. Di Jakarta kan setiap hari Minggu sepanjang Jl. MH Thamrin hingga Jl. Sudirman, jam 6 hingga 11 siang, semua kendaraan bermotor, baik roda dua maupun roda empat dilarang melintas, kecuali TransJakarta yang masih boleh (itupun susah banget jalannya, karena jalurnya sering dipake pejalan kaki atau yang naik sepeda_
Sarapan di hotel ini betul2 amazing dari segi variasi menu nya. Ada makanan tradisional seperti pisang rebus, bajigur rasa bandrek, bubur ketan item dan bubur manis Indonesia lainnya, telur pindang coklat, tempe mendoan, dsb. Ada buffet makanan Asia yang jenisnya ada sekitar 10 macam. Ada makanan Jepang seperti salad Jepang, mie soba, miso soup, cawan mushi, menu ikan, dsb. Ada nasi hainam dan siomay. Ada noodle station. Ada egg station. Ada berbagai roti, croissant, muffin, sandwich, waffle, pancake, sosis, daging dingin/salami (cold dish) & keju. Ada juga berbagai juice, milk, cereal, yoghurt, yakult, puding, buah. Wah, liat jenisnya saja sudah kenyang luar biasa ya. Haha..
Sudah kenyang banget, kami pun mulai turun ke jalan depan hotel. Jam 8 pagi sudah ramai sekali orang di jalanan. Dari yang jalan kaki, naik sepeda, naik otopet, jualan di tengah jalan, jualan di pinggir jalan, atraksi di tengahb jalan, petugas yang mengarahkan keramaian agar tetap di jalur yang benar, pawai kelompok2 masyarakat, meriah sekali. Di pinggir jalan/trotoar sudah seperti pasar tumpah. Segala barang ada di situ, baik baju, sendal, asesoris hp, hot wheels, mainan anak, pampers, paket data smartfren, dan lain sebagainya. Mulai dari yang jual buah2an, juice, minuman dingin, jajanan pasar, jajanan gerobak : bubur, mie, siomay, batagor, cilok, dsb. Bahkan sampai makanan modern seperti pizza dominos, CFC, burger king, juga Sari Pacific Hotel buka stand di trotoar loh. Keren banget lah !
Kami jalan kaki menuju bundaran HI, foto2 di situ. Kapan lagi coba kaya gini, hehe.. Jadi mikir, kalo orang2 demo atau pawai di area sini apa mungkin seneng karena seru bisa jalan2 di jalan raya dan foto2 ya.
Saking banyaknya pengguna jalan, jadi arus orang jalan itu berlaku seperti mobil. Di depan Sarinah arahnya semua one way menuju bundaran HI. Jika mau balik arah, jalannya di sebrang ya, di depan Plaza Indonesia. Kalo ga seperti itu bisa kacau lah. Ini aja sudah one way tetap harus hati2 kok antara yg jalan, naik sepeda, berhenti di tengah jalan, dan jalan berlawanan arah, kalo ga bisa tabrakan.
Bagi yg naik sepeda, harap maklum kalo sulit melaju dengan baik saking padatnya orang berjalan kaki. Enakan juga jalan kaki deh menurut kami, Kalo berasa panas, masuk saja ke underground MRT, jalan di bawah tanah pake AC dan keluar lagi di pintu stasiun berikutnya. Gimana, seru kan acara jalan pagi di tengah jalan raya ibukota ? Gratis loh!
Epilog
Di stasiun MRT sudah terdapat larangan untuk buang sampah sembarangan dan duduk2 lesehan di sepanjang koridor. Juga dilarang makan dan minum selama di stasiun dan gerbong MRT. Aturan yang sangat baik, jadinya stasiun dan gerbong memang terlihat bersih ! Suara informasi stasiun di dalam kereta disampaikan secara bilingual, bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Sangat baik untuk pariwisata kita ke depan. Pengunjung juga sudah mulai teratur dalam mengantri masuk dan keluar gerbong kereta.
Hotel Sari Pacific sangat direkomendasikan untuk keluarga yang ingin menikmati jalan pagi di acara Car Free Day. Memang hotel tua sih, tapi tetap mengesankan buat kami. Lokasi strategis, breakfast yang sangat memuaskan, bisa pinjam sepeda gratis kalo mau untuk car free day, ada shuttle gratis untuk drop off ke mal2 ibukota bahkan sampai kota tua, ruang kamar yang luas, steam dan sauna gratis, serta toko kue yang sangat yummy dengan harga bersahabat. Untuk Sari Delicatessen yang kami coba dan yummy banget itu : St.Eloi cake (bagi penggemar coklat), Black forest cake (ada rum nya), lapis surabaya cake (beda banget sama lapis surabaya biasa, ini jadi mirip cheese cake), aneka pastry, macaroni schotel, dan berbagai worst/salami nya juga. Kapan2 pingin coba juga cake dan pastry lainnya.
Liburan sama keluarga itu ga usah jauh2 dan ga usah mahal2. Kalo ga mau nginep di hotel juga ga masalah. Datang saja pagi2 ke bundaran HI naik MRT, nikmati jalan kaki yang menyehatkan badan, bergabung dengan keseruan masyarakat, foto2, jajan2 dikit, beres. Mau muter2 kota pake transjakarta juga bisa. Bahagia itu sedehana kok. Selamat memanfaatkan waktu weekend secara berkualitas !