Bali : 20-22 November 2015

Prolog

Akhirnya kami ke Bali lagi setelah 11 tahun 😉 Terakhir kami ke Bali adalah saat kami honeymoon setelah menikah, bisa baca di trip Bali 2004. Trip kali ini pun sebetulnya bukan kami yang merencanakan, tapi perusahaan tempat Jeff bekerja. Jadi ceritanya, untuk merayakan ulang tahun perusahaan yang ke 25 tahun (ulang tahun perak), diadakanlah acara gathering di Bali selama 3 hari 2 malam untuk seluruh karyawan dan keluarganya. Iya, keluarga juga diajak ! Tentunya semua dibayarin oleh pihak perusahaan. Kami tinggal ngikut saja semua acaranya. Asiiiik !

Persiapan trip kali ini hanyalah bawa barang, lalu kontak2an sama teman yang tinggal di Bali. Beres deh. Teman2 di Bali yang akan menemani ke beberapa objek wisata Bali, saat kami nanti ada waktu luang dari acara perusahaan. Terserah mereka aja deh mau dibawa kemana. Maklum, kami belum update lagi nih tentang kondisi terkini di Bali. Pastinya mereka yang lebih paham, ya ngga ? Sip deh !

Day 1 : Bali Safari + Seminyak

Kami berangkat bersama rombongan dari terminal 3 Cengkareng jam 06.25 dengan Lion Air dan tiba dengan selamat di Bandara Internasional Ngurah Rai. Di Bali, rombongan kami bergabung dengan rombongan teman2 Jeff yang berasal dari kantor Surabaya. Untuk perjalanan selama di Bali, ada 6 bis pariwisata yang disewa untuk mengangkut rombongan besar ini.

Kami sempat terkagum2 melihat kemegahan airport Ngurah Rai saat ini. Berbeda jauh dengan tahun 2004. Ya iyalah, sudah 11 tahun berlalu, pastinya sudah banyak perubahan. Bau dupa khas Bali sudah tercium saat masuk ke area airport.

safariTempat pertama yang akan kami kunjungi adalah Taman Safari yang terletak di Gianyar, atau nama kerennya adalah Bali Safari & Marine Park. Di dalam bis, kami diberikan nasi box dari RM. Kedaton yang terkenal di Bali sebagai brunch (waktu makan antara breakfast dan lunch). Makanan khas Bali seperti sate lilit adalah salah satu menunya. Enak !

Dalam perjalanan ke sana, kami melewati jalan tol di atas laut pertama di Indonesia. Keren. Saat kami lewat, air lautnya sedang surut. Yang kami lihat adalah karang2 laut dalam ukuran besar2. Kata guide kami, negosiasi untuk pembangunan jalan tol ini memakan waktu bertahun2 karena tetua adat keberatan adanya jalanan yang berada lebih tinggi dari bangunan pura yang dianggap suci. Namun pembangunan jalan tol ini sendiri relative cepat. Hanya butuh waktu 1 tahun saja.

Tibalah kami di Bali Safari (BS) Gianyar. Kami dibagikan gelang BS yang ada bar codenya dan wajib dipakai selama berada di BS. Selain itu, kami sudah diinfokan bahwa semua makanan dan minuman dilarang dibawa masuk ke dalam BS. Benar saja. Di depan pintu masuk, ada petugas yang menggeledah dengan teliti tas bawaan pengunjung.

funSetelah melewati pintu masuk, setiap orang diberikan voucher belanja senilai Rp. 15.000. Ternyata BS sedang berulang tahun di bulan November ini, sehingga ada beberapa keuntungan. Salah satunya adalah pembagian voucher yang dapat digunakan untuk pembelanjaan di toko2 souvenir. Selain itu juga pengunjung mendapat diskon 10% untuk setiap pembelian makanan dan minuman, asiiik.

Wah, udara di Bali hari ini panasnya luar biasa. Matahari bersinar terik sampai kulit rasanya sakit. Ternyata orang2 Bali juga merasakan hal yang sama. Katanya beberapa hari ini memang udara di Bali lagi panas2nya. Betul deh, parah banget. Kaca mata hitam dan topi pun segera dikeluarkan. Lumayan, walau keringat sudah bukan menetes tapi mengucur nih. Pasrah saja deh.

Transportasi keliling Safari : mobil atau naik gajah ?

Transportasi keliling Safari : mobil atau naik gajah ?

Salah satu hal yang membedakan antara Taman Safari Puncak dan Bali Safari ini adalah cara pengunjung mengelilingi taman. Kalo di Cisarua/Puncak, pengunjung bisa membawa sendiri kendaraan, berkeliling, dan berhenti kapan saja untuk melihat koleksi hewan yang ada.

Nah, kalo yang di Bali ini beda lagi. Di sini semua mobil/bus harus stop di area parkir luar. Kita berjalan kaki masuk ke dalam area BS dan nanti ada satu lokasi dimana pengunjung bisa berkeliling ala safari dengan mobil khusus. Mobilnya ber-AC dan bisa memuat sekitar 15-20 orang. Demi keamanan, pintu mobil hanya bisa dibuka dari luar. Jadi kita yang di dalam mobil, tidak bisa keluar jika tidak dibukakan petugasnya dari luar.

Koleksi hewan di sini jauh lebih sedikit daripada yang di Puncak. Berkeliling sekitar 20 menit saja sudah habis. Yang seru adalah mobil melewati sungai dan jurang dengan rel khusus. Rel nya ada 2 di kanan dan kiri yang hanya pas untuk 2 ban mobil. Geser sedikit saja mobil akan jatuh. Wah, kalo duduk di paling depan atau paling belakang bisa melihat rel nya dan bakal serem sendiri. Di dalam mobil ada guide yang menjelaskan tiap jenis binatang berikut perilakunya sehari-hari dalam bahasa Indonesia dan Inggris. Wawasan pengetahuan kami jadi bertambah luas.

animal

Setelah ber-safari kami makan siang di Uma Restaurant dengan menu prasmanan. Habis makan masih ada waktu nih untuk keliling2 sekitar 1 jam, sebelum waktunya berkumpul di depan gedung theater jam 2 siang. Kami pun foto2 dengan beberapa binatang di sini, gratis kok. Jeff dengan ular kuning dan Diana dengan Bintarong, sejenis musang yang hidup di Kalimantan. Bulu bintarong agak kasar seperti sapu ijuk. Namanya Missy dan manjanya ampun luar biasa. Ga mau pindah2 dia dari pangkuan Diana.

cuddle

Kami sempat melihat atraksi memberi makan buaya. Terus melihat harimau putih yang besar banget badannya dan lagi bobo sambil menghadap kaca, lucu deh. Ada juga area untuk anak2 bisa berinteraksi  dengan hewan2 peliharaan seperti kambing, bebek, ayam, kelinci, dan lain-lain.

animal2

Ada juga Elephant Conservation Education Show and Ride. Di wahana ini, pengunjung bisa menunggang gajah dan berkeliling dengan track tertentu selama 30 menit. Biayanya Rp. 475.000 per orang.  Mahal sekali untuk ukuran kami ! Pantas saja yang naik semua turis asing. Harga itu sudah termasuk naik gajah,  foto, dan juga souvenir yang berupa topi caping (yang biasa di pakai petani).

Berbagai area di Bali Safari

Berbagai area di Bali Safari

Sudah jam 2, saatnya menyaksikan pertunjukan spektakuler ‘Bali Agung – The Legend of Balinese Goddesses’ di Bali Theatre yang terletak di tengah2 BS. Semua penonton wajib menitipkan kamera dan semua gadget/handphone sebelum masuk gedung. Jangan khawatir, tidak akan hilang. Makanya kami tidak bisa foto2 kondisi di dalam gedung maupun pertunjukkannya yah. Kalo ingin tahu, silakan datang dan nikmati saja secara langsung.

Memasuki Bali Theatre yang besar dan megah, kami disambut gamelan Bali yang dimainkan oleh sekelompok seniman Bali di panggung. Inti dari pertunjukan selama 1 jam ini diinspirasi oleh cerita legendaris rakyat Bali mengenai rajanya yaitu Raja Sri Jaya Pangus dan istri tercintanya Kang Ching Wie, putri seorang pedagang China. Hingga hari ini Kang Ching Wie adalah salah satu dari dua dewi tertinggi dalam tradisi Bali dan dianggap sebagai Dewi Kemakmuran. Kuilnya selalu didirikan di setiap lokasi perdagangan dan rumah saudagar.

Dewi lainnya adalah Dewi Danu yang dianggap sebagai simbol kesuburan dan merupakan Dewi Danau Batur. Dalam cerita ini, dikisahkan Dewi Danu menggoda Raja Sri Jaya Pangus. Penasaran ceritanya ? Silakan saksikan sendiri pertunjukan hebat ini.

Pertunjukan ini diciptakan oleh tim teater internasional. Anggotanya berasal dari berbagai kebangsaan termasuk salah satunya orang Bali sendiri, I Made Sidia sebagai koreografer tari Bali. Panggungnya sangat besar dan panjang. Efek lampu dan suaranya sangat bagus. Pementasannya bersifat kolosal karena melibatkan ratusan pemain termasuk anak2. Semua adegan menggunakan bahasa Inggris.

Yang menarik adalah dilibatkannya beberapa binatang yang naik ke atas panggung seperti gajah, kerbau, hingga macan tutul ! Ada juga bebek2 berenang di sepanjang kolam panggung. Pergantian back ground panggung antar adegan berlangsung sangat rapi dan cepat. Ini pertunjukan berkualitas dan berkelas internasional yang wajib ditonton jika main ke sini. Untuk info lengkapnya bisa klik di http://www.balitheatre.com

Selesai menonton pertunjukan, kami dibawa untuk makan sore (karena masih jam 17.30) di Kuta Plaza Restaurant. Kami duduk 1 meja sekitar 10 orang dan makanan disajikan di atas meja. Alhasil restoran ini langsung penuh dengan rombongan kami yang berjumlah 300-an orang. Selesai makan, barulah kami meluncur ke hotel untuk istirahat.

Selama di Bali, kami menginap di hotel Ramada Bintang Bali yang berada di Jl.Kartika Plaza-Kuta (sekarang berganti nama menjadi Bintang Bali Resort). Lokasinya strategis banget. Tinggal jalan kaki ke Discovery Mall dan Lippo Mall. Mau ke Pantai Kuta juga ga jauh. Tapi ngapain ke pantai umum, soalnya hotel bintang 5 ini memiliki pantai sendiri di area belakang hotel yang luas sekali. Asyik banget deh pokoknya. Apalagi karena semua biaya menginap ditanggung perusahaan, wah.. kapan lagi nginep di hotel mahal coba ?! Kalo kami pergi sendiri, pastinya cari yang murah meriah, hehe..

Setelah tiba di hotel, langsung kelayapan lagi ke Seminyak & Legian.

Setelah tiba di hotel, langsung kelayapan lagi ke Seminyak & Legian.

Malam ini ada waktu luang. Kami sudah janjian dengan Ms. Debby, salah satu member komunitas Liburan Murah yang tinggal di Bali. Dia bersedia meluangkan waktu dan mengajak kami jalan2. Siip. Karena sudah malam, maka kami ga pergi ke pantai tapi ke area hang-out nya turis dan orang lokal Bali.

Tujuan pertama ke café di area Seminyak. Kanan kiri penuh dengan café dan restoran. Macam2 makanan ada di sini. Ala Bali, Barat, Chinese food, Japanese food, Sea food, ada semua. Gayanya pun macam2. Rata2 semi open air. Ada café yang menarik karena pengunjungnya duduk sambil menikmati pesanan mereka di anak2 tangga yang sengaja dibuat menghadap jalan raya. Jadinya bisa saling berpandang-pandangan deh antara yang makan sama mobil yang lewat, he..he..

Debby mengajak kami ke salah satu café yang namanya Gardin, adanya di area Petitenget. Café ini katanya termasuk baru dan lagi naik daun karena desain interiornya yang menarik. Betul sih, gaya gothic gitu, agak ga biasa. Banyak kaca patrinya. Makanan nya cukup mahal. Kalo ke sini, kami sarankan nikmati dessertnya. Kami coba cheese cake nya dan enak sekali ! Di depan café ini juga ada halte dari Kura-Kura Bus untuk jalur Seminyak line. Kura2 adalah bus turis yang berkeliling area wisata Bali. Info lengkap bisa lihat di http://www.kura2bus.com

Pulang dari Gardin, kami kembali ke hotel melewati daerah Legian. Walau sudah larut malam, justru keramaian baru dimulai. Melewati daerah ini, kami merasa seperti bukan di Indonesia. Hampir semua orang Bule dari berbagai kebangsaan. Banyak club malam dengan orang-orang yang berkostum seru di pinggir jalan. Akibatnya, jalanan Legian yang sudah sempit menjadi macet dan terhambat karena orang2 mengendarai mobilnya dengan sangat pelan. Sambil cuci mata juga kelihatannya.

Cocok nih, kalo malam2 di Bali memang asiknya ya liat keramaian café di Seminyak atau keramaian “dugem” di Legian. Thank you Debby yang sudah ngajak kami jalan2 muterin tempat2 happening di Bali. Akhirnya kami baru kembali di hotel jam 23.30 malam.

Day 2 : Jelajah Pantai

morningPagi ini kami jalan2 ke pantai di bagian belakang hotel. Asik juga nih main2 di sini, sepi.

Kolam renang yang ada di dekatnya juga sangat menarik untuk digunakan. Ada area bar di pool, jadi bisa berenang sambil duduk2 minum atau makan snack.

Kalau saja kami punya waktu luang yang banyak, pastinya sudah cebur2an di laut atau kolam renang ini. Sayang sekali waktu terbatas. Jeff sudah dijadwalkan mengikuti acara Outbound hingga siang nanti. Acara ini khusus karyawan, jadi Diana lebih pilih jalan2 daripada sekedar santai2 di hotel.

Untuk itu, Diana sudah janjian sama temannya yang tinggal di Bali, namanya Ms. Michaela. Sayangnya, dia ternyata berhalangan jadi akhirnya hanya suaminya saja yang bisa, namanya Mr. Sugi. Oke, ga masalah. Mereka sama2 sudah lama tinggal di Bali, jadi sudah cukup mengenal area2 wisata di Bali.

Jam 8 kami pun berpisah. Jeff menuju area outbound di pantai belakang hotel dan Diana akan diantar Sugi untuk berpetualang menjelajahi pantai2 di Bali. Untuk jalan2 ini Sugi sudah menyewa mobil. Harganya 200 ribu per hari (di luar bensin). Tentu lebih murah daripada harus naik taxi. Cerita outbound tidak Jeff ceritakan di sini ya, itu kan urusan kantor, hehe.. Diana saja yang cerita soal pantai2 Bali.

Nusa Dua

Nusa Dua

Lokasi pertama yang Diana kunjungi adalah area Nusa Dua. Parkir di sini ga bayar, alias gratis. Area ini jauh lebih tenang dan sepi daripada area Kuta. Ternyata nama Nusa Dua berasal dari adanya 2 pulau (nusa) di sebelah kanan dan kiri dari pantai Mengiat, yaitu nusa satu dan nusa dua. Begitu. Di Pantai Mengiat terdapat banyak hotel mewah dan ground surfing (tempat surfing buatan).

Pantai Mengiat, Nusa Dua

Pantai Mengiat, Nusa Dua

Bergeser sedikit, ada taman hijau yang luas sekali. Nah jika diteruskan ada area yang namanya Waterblow. Di sini terdapat karang, dimana jika ada ombak air laut yang besar, maka airnya akan memercik ke atas dan menimbulkan semburat air yang tinggi. Banyak orang-orang berfoto di sini sambil menantikan semburat air laut itu memancar sebagai background fotonya. Harus sabar ini.. karena namanya alam ga bisa diprediksi. Pas kami datang sih air laut cenderung tenang, jadi ga terlihat adanya “waterblow” di sini. Hati2 yah kalo mau berfoto, karang di sini tajam2.

Waterblow

Waterblow

Dari sini Diana pindah ke Pantai Geger di Sawangan, Nusa Dua. Bayar tiket masuk Rp.3000/org. Pantai ini luas dan masih sepi. Banyak tempat untuk duduk2 santai, tapi jika mau bermalas2an di kursi pantai yang berpayung itu harus bayar yah. Ga mahal sih, 50 ribu untuk 2 kursi malas. Di pantai ini juga terdapat Hotel Mulia. Iya, hotel Mulia yang sama dengan yang ada di Jakarta. Jadi kalo mau duduk2 santai (dan mahal) di Hotel Mulia juga bisa.

Pantai Geger, NUsa Dua

Pantai Geger, Nusa Dua

Dari situ Diana dibawa ke Pantai Pandawa, Ungasan. Pantai ini terletak jauh di bawah permukaan jalan, sehingga rasanya seperti menuruni lembah. Jalan ke pantai ini sendiri dibuka dengan cara membelah gunung batu yang menjadi ciri khas dari Pantai Pandawa. Jadi menarik sih, karena kita seperti bermobil di antara 2 tebing tinggi, padahal mau menuju pantai. Sebagian dari gunung batu ini juga dilubangi sebagai tempat meletakkan patung para Pandawa.

Pantai Pandawa

Pantai Pandawa

Tempat ini cukup hits karena tergolong baru dan juga unik karena banyak terdapat penyewaan kano. Di sini air lautnya jernih dan tenang, mirip seperti di Belitung. Jadi orang bisa bermain kano di sini sambil melihat dasar laut. Kalo sudah begini, jadi berasa sepi ya pergi ga ada Jeff. Ga enak. Coba kalo Jeff ikut, bisa kano berduaan di sini. Di bibir pantai banyak batu berlumut. Hati2 terpeleset yah. Di antara batu2 itu, terdapat genangan air laut dan kita bisa lihat ada ikan2 kecil berenang di situ. Lucu juga. Untuk biaya parkir di sini Rp.5000 dan tiket masuknya Rp.4000/org.

Bisa ber-cano di Pantai Pandawa

Bisa ber-cano di Pantai Pandawa

Oke, kita lanjut lagi. Sekarang ke Pantai Dreamland di Pecatu-Uluwatu. Pantai ini juga berada jauh di bawah permukaan jalan. Ada 2 cara masuk ke pantai ini. Cara pertama adalah melalui Restoran Klapa. Bayar parkir Rp.15.000 di situ dan turun ke bawah melalui tangga restoran. Hanya saja kita harus membayar Rp.100.000 per orang yang bisa dipakai untuk membeli makanan dan minuman di restoran Klapa. Jadi seperti minimum charge lah. Restoran ini juga punya kolam renang loh.

Pantai Dreamland

Pantai Dreamland

Cara kedua adalah melalui jalur desa (adat). Ini gratis, tapi jalurnya yah jalur umum yang masih aktif digunakan oleh orang-orang lokal di situ. Masalahnya di sini tidak ada tempat parkir, hanya ada tempat untuk drop-off saja. Jadi Sugi pun memarkir mobil di Klapa, lalu kita berjalan kaki keluar lagi dari kompleks Klapa. Jalan sekitar 10 menit dan sampailah di area drop off. Dari situ tinggal ikuti jalan setapak dan ada tangga ke bawah. Sampai deh !

Wah, pantai Dreamland ini bagus dan luaaasss sekali. Mirip pantai Kuta. Diana langsung jatuh hati nih. Katanya pantai ini biasanya ramai turis. Tapi kali ini ga terlalu ramai yah.

Pantai impian, sesuai namanya "dreamland"

Pantai impian, sesuai namanya “dreamland”

Di sini mau ngapain aja bisa deh kayanya. Mau jemuran sampe kaya udang rebus bisa. Mau santai2 di kursi pantai berpayung bisa. Mau berenang atau surfing ? Sudah ada tempatnya masing2. Mau berteduh di bawah gua karang juga bisa. Mau foto2 ala waterblow juga bisa loh.. walau yang ini sih cipratan nya pendek, hehe.. Lengkap deh. Betul2 pantai impian !

Kalo sudah begini, langsung inget lagi sama Jeff. Coba aja kalo Jeff ada di sini. Pasti lebih asyik. Karena biasa berdua kemana2, jadinya pas Diana pergi sendirian jadi merasa ada yang “kurang” gitu. Memang itulah yang namanya belahan hati. Kalo yang sebelah ga ada, ada ruang kosong di hati ini yang ga bisa digantikan oleh apa pun juga. Sayang banget ya, Jeff belum bisa menyaksikan keindahan pantai ini. Someday, kami mesti balik lagi ke sini berdua.

Surfing, swimming or just relax..

Surfing, swimming or just relax..

Udah ah, jemput Jeff aja yuk. Biar lebih asik jalan2nya. Sebetulnya dari sini bisa diterusin ke pantai Padang2, ga jauh dan udah sejalan. Itu loh, pantai tempat shootingnya film Julia Robert yang judulnya “Eat, Pray, Love”. Tapi karena Jeff sudah selesai acara outbound nya, jadi dijemput dulu yah Jeff nya di hotel. Biar Jeff juga ikutan jalan2 dong.

Pas sampai di hotel, Jeff sudah nunggu d lobby. Sudah ga sabar dia ternyata, hehe.. Ayoo.. sekarang kami menjelajah Bali bersama2 lagi dengan tetap ditemani oleh Sugi. Outbound yang dilakukan Jeff dari pagi hingga siang hari ini juga berkesan. Menambah keakraban karyawan, baik yang dari Jakarta, dari Surabaya, maupun yang dari Luar Negri. Seru juga tuh main bareng sama para bule, hihi..

babiSekarang sudah lapar nih. Langsung makan siang aja dulu deh. Kami dibawa ke tempat makan Babi Guling Pak Malen. Katanya sih terkenal enak banget. Bener aja, sampe sana penuh banget ya. Padahal tempatnya ga besar. Menunya kaya nasi campur gitu, ada sayur, sate dan krupuk kulitnya. Bisa pilih isi daging saja atau yang sama jeroan. Rasanya betul2 mantap. Diana malah nambah sate nya 2 tusuk lagi. Harga sepiring nasi campur nya Rp.40.000 tambahan sate Rp.5000/tusuk. Kalo mau es jeruk murni yang segar harganya Rp.25.000/gelas.

Kembali lagi ke area Uluwatu, kami pun menuju Pantai Padang2 atau nama resminya tempat ini Pantai Labuan Sait. Jadi jangan bingung ya, sama saja. Parkir mobil dulu di sebrang gerbang, bayar Rp.5000. Lalu silakan menuruni tangga yang lumayan curam dan sempit di bawah batu karang. Kalo berpapasan apalagi ada yang bawa papan seluncur, otomatis salah satu harus menunggu karena jalur sempit itu tidak cukup untuk lewat 2 orang.

Pantai Labuan Sait atau Padang2

Pantai Labuan Sait atau Padang2

Sampai di bawah, pemandangannya memang bagus. Kalo ga mau berpanas2an, duduk saja di anak tangga sambil memandang ke laut. Pantai ini memang terbatas naungannya, alias sinar matahari full. Tidak terlihat ada kursi pantai, yang ada hanya payungnya saja yang ditancapkan di pasir pantai. Jadi silakan duduk atau tiduran langsung di pasir pantainya. Area pantainya tidak luas, jadi dengan turis yang lumayan ramai terkesan cukup crowded yah.

padang

Setelah itu kami ke Pantai Jimbaran Baru atau Pantai Muaya. Parkir di sini Rp.10.000. Dulu, tahun 2004 area ini belum seramai sekarang. Sekarang banyak bangunan hotel yang membuat kami benar2 tidak bisa mengenali area Jimbaran ini. Jimbaran terkenal dengan tempat makan fresh sea food di tepi pantai. Dulu masih berupa warung2, sekarang sudah banyak sekali restoran2.

Pantai Jimbaran

Pantai Jimbaran

Jelajah pantai hari ini pun harus diakhiri karena sudah sore. Jam 6 sore kami sudah harus berkumpul di hotel untuk acara Gala Dinner perusahaan. Terima kasih Sugi, karena sudah mengantar kami berkeliling Bali seharian ini.

partyAcara Gala Dinner berlangsung di tepi kolam renang hotel. Ada panggung di tengah2 kolam renang yang dapat disambung dengan tepi kolam renang. Karena acaranya berlangsung mulai sore, maka kami masih bisa melihat keindahan sunset walaupun dengan cara yang berbeda yaitu duduk di meja makan sambil memandangi sunset tersebut dari kejauhan dengan baju formal. Dress code nya untuk sore ini adalah batik.

Acaranya berlangsung meriah hingga malam. Semua karyawan mendapat door prize dan ada 5 karyawan yang beruntung mendapatkan Sepeda motor. Betul2 perayaan ulang tahun perusahaan yang menyenangkan (buat karyawan), hehe..

Day 3 : Discovery Mall & Kuta Beach Walk

Pagi ini kami bisa sedikit bersantai menikmati area hotel. Ternyata ada tupai loh di pohon2 hotel. Lucu ya… di Jakarta ga pernah lihat tupai nih. Kami diberi waktu bebas oleh perusahaan sampai jam 12 siang.

Ramada Hotel + tupainya

Ramada Hotel + tupainya

Setelah sarapan, kami naik taksi ke gereja di area Kuta Road. Hari ini kan hari Minggu, jadi kami menyempatkan diri untuk beribadah.

Tips : Blue Bird Taxi di Bali namanya “Bali Taxi”, dengan logo dan warna taxi yang sama dengan Blue Bird Taxi dimana2. Ada juga yang tulisannya “Bali Taxi” dengan warna biru gelap dan logo burung yang lebih kecil. Yang ini milik perorangan, jadi hati2 yah. Kami sempat naik ini tapi ga papa sih. Ada juga Ngurah Rai “Taxi Bali”, yang warnanya agak ungu muda gitu. Ini lebih jelas sih pengelolanya daripada yang Bali Taxi biru gelap itu.

Pulangnya kami mampir ke Discovery Mall yang ada di dekat hotel. Sebetulnya di dekat hotel ada Lippo Mall seperti di Jakarta. Jaraknya tidak sampai 100 meter dari hotel. Tapi ingin cari yang justru ga ada di Jakarta ah.

Discovery Mall, Mall tepi laut

Discovery Mall, Mall tepi laut

Discovery mall ini seperti mall pada umumnya. Ada toko2 dengan brand beken, ada juga toko2 souvenir khas Bali yang lumayan banyak dan ada restoran2. Kami berjalan ke bagian belakang mall. Di sini ada beberapa café yang menghadap pantai dan laut yang biru. Kami memilih salah satu di antaranya untuk menikmati hari terakhir kami di Bali. Menyenangkan juga nih, duduk2 melihat pantai dan laut tapi tidak kepanasan, hehe..

Kembali ke hotel, kami segera berkemas untuk selanjutnya check out. Rombongan pun berangkat menuju Grafika Restaurant untuk makan siang. Grafika Restaurant ini ternyata letaknya 1 gedung dengan toko souvenir Krisna yang terkenal di Bali. Setelah makan, kami bisa langsung masuk ke toko Krisna. Macam2 souvenir ada di sini. Baik barang2 maupun makanan termasuk kopi Bali.

Dari Krisna, kami punya waktu 1 jam untuk bermain di Beach Walk dan Kuta Beach (keduanya berseberangan). Ada aturan bahwa bis tidak boleh melintas di area Kuta. Alhasil, kami pergi ke sana dengan mobil2 elf yang sudah tersedia di area toko Krisna. Elf tersebut cukup jadul dan tidak menggunakan AC.

Sampai di pantai Kuta, kami kembali merasakan terik matahari. Jeff coba berpose di pantai Kuta, tapi panas matahari membuat kami tidak tahan berlama2 di pantai Kuta. Walaupun begitu, ternyata masih ada bule yang berenang siang hari ini. Salut buat mereka !

Pantai Kuta

Pantai Kuta

Beach Walk adalah mall berkonsep semi out door. Menarik juga design interior dan eksteriornya. Tadinya kami mau coba makanan khas Bali di food court Eat & Eat. Tapi akhirnya ga jadi, kami memilih menikmati Museum Kain.

Beach Walk

Beach Walk

Ya, museum ini terletak di level 3 mall ini. Tiket masuk untuk WNI sebesar Rp. 50.000/orang dan untuk WNA sebesar Rp. 100.000/orang. Beruntung saat kami datang, ternyata museum ini sedang merayakan anniversary yang kedua. Jadi tiket masuknya gratis bagi pengunjung yang meng-upload foto selfie nya berpose di depan museum kain ke media sosial. Beres deh !

Museumnya sendiri tidak terlalu luas, tetapi dikelola dengan baik dan professional. Ada staf museum yang akan menemani kita sambil menerangkan koleksi yang ada di dalam museum tersebut. Umumnya berisi kain batik.

Untuk setiap koleksi kain, ada display digital dengan teknologi touch screen sehingga pengunjung bisa mengetahui informasi mengenai kain itu. Mulai dari asalnya, arti motif, penyebaran, hingga pengunaannya. Ada juga video yang memperlihatkan berbagai macam cara orang mempergunakan kain sebagai penutup tubuh.

Museum Kain

Museum Kain

Sebelum pintu keluar, pengunjung diberikan kesempatan untuk berfoto dengan menggunakan berbagai macam pilihan kain batik. Nanti akan dibantu dengan staf yang ada di situ, baik saat menggunakan sarung tersebut maupun saat difoto. Untuk pria, mereka bisa membantu membuatkan topi khas Bali dari kain batik yang ada. Untuk info lebih lengkap, bisa kunjungi www.museumkain.org.

Waktunya berkumpul kembali dengan rombongan. Yaaa… padahal belum puas nih jalan2nya, tapi ya itulah resikonya kalo pergi dengan rombongan. Kami pun bersama rombongan menuju bandara Ngurah Rai untuk perjalanan pulang. Di bandara Ngurah Rai kami makan di restoran Tri Datu yang menyajikan makanan tradisional. Menu yang kami pilih adalah ayam betutu yang belum pernah kami coba selama di Bali. Ayam disajikan dengan kuahnya yang pedas, rasanya enak ! Diana yang ga suka pedas saja doyan.

Bye Bali...

Bye Bali…

Akhirnya berakhir lah acara kebersamaan kami dengan rekan2 perusahaan tempat Jeff bekerja. Berakhir juga acara jalan2 kami di Bali kali ini. Kapan2 kami akan kembali lagi ke Bali dengan perjalanan yang kami rancang sendiri supaya lebih puas. Sampai jumpa lagi Bali… See you soon !

Epilog

Baru kali ini kami jalan2 berombongan, diaturin itinerary nya sama travel agent dan dibayarin full sama perusahaan. Enaknya tentu karena gratis dan ga pusing, tinggal ngikut aja. Ga enaknya yah kurang puas, karena acara bebasnya terbatas. Pas berkunjung ke satu tempat wisata pun sudah diatur waktunya. Jadi kalo bosan atau kurang waktu harus pasrah. Misalnya pas di tempat shopping selama 2 jam, padahal kami sih 30 menit udah beres. Atau justru kurang waktu, misalnya pas di beach walk cuma 1 jam, itu kami baru sempat ke museum kain aja, belom keliling2.

Karena itu paling enak memang jalan2 yang perginya berdua, ngatur sendiri itinerary nya, tapi dibayarin. Naaah… ada yang mau sponsorin ?? Langsung kontak aja yah. Akan kami terima dengan senang hati 🙂

JD

Advertisement
Categories: 2015-2019, ASIA, Bali, INDONESIA | Tags: , , , , , , | Leave a comment

Post navigation

We love your feedback !

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

Blog at WordPress.com.

%d bloggers like this: