Europe Scandinavia : 1-15 July 2016 (part 4 – Norway : Bergen)

day 4 continued…

Bergen terkenal sebagai kota terbesar kedua di Norway, setelah Oslo. Kota yang dikenal sangat cantik karena dikelilingi oleh 7 gunung. Selain itu Bergen bisa disebut ‘kota Bogornya’ Norway karena sering sekali hujan. Bahkan jika kita bisa mengalami Bergen tanpa hujan, bisa disamakan dengan menang undian, alias kejadian langka sekali.

Train station Bergen

Train station Bergen

Benar saja, kereta kami tiba di Central Train Station Bergen pun disambut dengan hujan. Di dalam station sedang ada renovasi sehingga harus berhati2 karena banyaknya alat2 konstruksi yang malang melintang. Duh, di sini ada anjing gede banget yang lagi duduk manis di depan mesin beli tiket.

Karena sudah janjian sebelumnya, maka ga lama kemudian datanglah Ms. Luna (Orang Indonesia) dan suaminya Mr.Werner (orang asli Norway) di station. Rencananya kami mau jalan2 dulu di kota Bergen sebelum nanti malam istirahat di rumah mereka yang ada sedikit di luar pusat kota Bergen.

Pertama-tama kami perlu beli Bergen (Transportation) Pass yang berlaku untuk 24 jam, harganya NOK.95 per kartu. Sebetulnya pass ini ga terlalu perlu jika kita hanya jalan2 di pusat kota Bergen. Namun karena kami perlu bolak balik ke rumah Ms.Luna, maka hitungan pakai pass ini jauh lebih hemat. Rumah beliau ada di Nordas, di tengah2 antara airport dan pusat kota Bergen.

Beli Bergen pass tidak bisa dilakukan di stasiun kereta karena beda perusahaan transport. Stasiun kereta ini adalah milik NSB (kereta Norway) sementara Bergen pass itu dikeluarkan oleh Skyss, pengelola bus dan light rail (tram) di kota Bergen. Jadi kami perlu jalan kaki ke Station Bus (Bussterminalen) yang tidak jauh jaraknya. Bergen pass bisa dibeli di mesin atau pun di customer service nya. Nanti perhitungan 24 jam akan berlaku mulai dari saat kita aktivasi kartu, sama seperti di Oslo.

Bus station

Kantor Skyss, Central Bus station

Karena masih hujan, maka kami ikut Ms.Luna belanja dulu deh ke supermarket MENY dan toko Asia yang ada di sekitar situ juga. Kami baru tau bahwa kalo yang namanya roti gandum di sini, bisa pilih kadar gandumnya. Ada tulisannya berapa persen di etiket depan bungkus roti bagian bawah (lihat di foto). Rasa roti gandum ini beda jauh banget dengan yang dijual di Indonesia. Yang 100% benar2 bikin kenyang namun makannya butuh perjuangan. Butuh waktu lama untuk mengunyahnya. Pegel juga mulut untuk ngunyah roti yang full serat seperti ini karena ga biasa.

Roti gandum 55%

Sambil menembus hujan, kami berjalan kaki menuju pusat kota Bergen, yaitu area pelabuhan dimana ada fish market dan Bryggen, icon nya kota Bergen. Perjalanan sebetulnya melalui berbagai tempat menarik, sayang hujan, jadi udah ga konsen nih liat2 kanan kiri. Lebih baik langsung menuju Tourist Information Centre yang ada di dekat fish market. Berteduh dulu deh sambil mengeringkan badan dan tas yang basah kuyup semua.

Eksterior gedungnya cukup unik, kami harus naik escalator menuju lantai 2. Tourist Information Centre nya cukup besar dan lengkap. Ada brochure gratis, jual fridge magnet dan menerima juga penukaran uang. Sayangnya di sini ga ada free wifi seperti yang biasanya disediakan di visitor centre. Tapi area di pojokan lumayan lowong untuk kita bisa duduk2 atau istirahat selonjoran. Kalo pas cape atau pas hujan bisa santai2 dulu istirahat di sini.

visitor centre

Visitor centre Bergen

Sampai di sini Mr.Werner memisahkan diri karena ada urusan lain di kota. Oke, sampai bertemu nanti malam di rumah. Kami ditemani Ms.Luna berjalan menuju Fish Market yang ada di dalam gedung. Oh, ini area restoran yang menyajikan fresh sea food. Orang bisa memesan fresh sea food, nanti mereka yang akan mengolahnya. Tapi mau sekedar beli juga bisa saja. Kami asik melihat2 hewan laut raksasa yang tidak biasa ini. Seru !

fish1

fish2

 

 

 

 

 

 

 

 

Di bagian luar ada deretan tenda2. Ternyata mereka sebagian besar juga menjual fresh sea food. Tentu saja harganya lebih murah daripada yang tadi di dalam gedung. Ga usah bingung mau pilih apa. Selain menu, para penjual di sini juga menyajikan hidangannya dalam piring  lengkap dengan harganya sehingga bisa memilih.

Di bagian tenda2 pinggir jalan ini lah, banyak sample gratis yang bisa dicomot. Iya, cobalah berdiri memperhatikan penjualnya yang sedang mengiris potongan daging, maka biasanya mereka akan menawarkan untuk mencicipi. Jika tidak ada tawaran, langsung saja bilang “what is this ? can I try ?” dan mereka akan langsung menjelaskan dan memberikan sample dengan senang hati.

Icip2 gratis

Icip2 gratis

Kami sempat mencoba berbagai jenis salmon. Baru tau ternyata salmon itu macam2 olahannya, ada yang salmon asap (mahal dan enak langsung dimakan) ada yang salmon mentah biasa (perlu dipanggang) dsb. Lalu jenisnya juga macam2, ada white salmon, salmon yang diternakkan, salmon hasil tangkapan, dsb.

Ada juga yang menjual daging rusa (raindeer), paus (whale), dan rusa kutub (moose/elk). Duh, rasanya kok ga tega ya makan daging whale. Ngebayangin nya tuh aneh aja gitu… Semuanya dalam bentuk daging asap berupa sosis. Yang ini khas Bergen, kalo mau beli, ya di sini tempatnya. Kami coba beberapa sample di beberapa penjual yang berbeda. Di salah satu tenda, penjualnya ternyata orang Maroko dan memberikan informasi mengejutkan bahwa daging2 tersebut tidak halal karena dicampur dengan daging babi. Hm.. buat yang muslim hati-hati yah. Ada baiknya bertanya dulu sebelum mencicipi.

Bagi yang mau beli, ada 2 merk sejauh yang kami lihat. Yang mahal dan yang murah. Berbeda pabrikan, berbeda pula kualitasnya. Yang mahal kandungan daging nya lebih banyak (sekitar 45%), sedangkan yang murah kandungan dagingnya lebih sedikit (sekitar 20%). Untuk memastikan, baca saja etiketnya. Di situ ada tulisannya mengandung daging hewan tersebut berapa persen.

Ada juga rupa2 kaviar alias telur ikan dengan berbagai varian rasa. Ada yang dijual satuan, tapi juga ada dalam paketan.  Bisa dicoba juga loh. Ada juga yang jual macam2 berry. Jangan sungkan minta samplenya kepada para penjualnya. Mereka sangat ramah, bahkan banyak yang menanyakan asal negara kami. Pokoknya mereka jago merayu calon pembeli deh, he..he…

Sepertinya hujan ga akan berhenti nih, awet banget. Kami sudah basah kuyup. Akhirnya kami memutuskan untuk pulang ke rumah saja, istirahat. Untuk ke Nordas, kami harus naik tram dulu sampai Lagunen lalu nanti lanjut naik bus. Rute tram di Bergen sangat mudah, hanya satu jalur yang bolak balik antara pusat kota dan Lagunen. Ga mungkin nyasar, haha.. Kabarnya tram ini sedang dilanjutkan jalurnya dan ujungnya nanti akan sampai ke airport. Good news !

Tram yang membawa kami tiba2 berhenti di tengah perjalanan. Seluruh penumpang diminta turun. Mungkin ada kerusakan. Untungnya tak lama, tram berikutnya datang. Seluruh penumpang pun naik dan berdesak2an dengan penumpang yang sudah ada di dalamnya.

lagunenDi Lagunen, ada mall dan bus station yang cukup besar, lengkap dengan jadwal dan tempat tunggu sesuai nomor bus. Bus2 ini akan membawa penumpangnya ke daerah2 yang ada di sekitar Lagunen, bahkan juga ke airport.

Kami menemani Ms. Luna belanja lagi di supermarket COOP di dalam mall. Sama dengan jaringan supermarket tempat kami belanja di Flam. COOP nya sangat besar dan lengkap. Harga tiap item yang tertera di rak dibuat secara digital dan bisa diubah dari pusatnya. Kami sempat melihat ada harga barang yang tiba2 berubah saat kami belanja.

Selesai belanja, kami sempat membeli snack di Mc Donald berupa chilli cheese NOK.20 dan kentang goreng NOK.15. Yang chilli cheese, ga ada di Indonesia. Bentuknya seperti nuget, tapi isinya bukan daging melainkan keju dicampur paprika. Rasanya asyik kalo buat Jeff.

Bus tujuan Nordas adanya setiap jam sekali. Waktu kami ke terminal bus, ternyata di situ sudah ada Mr. Werner. Padahal ga janjian loh, tapi ternyata bisa bersamaan pulangnya. Surprise ! Akhirnya kami berempat pergi naik bus no.67 ke arah Nordas. Dari titik kami berhenti, butuh waktu 5 menit jalan kaki untuk sampai di rumah. Lokasi ini letaknya di perbukitan tinggi sehingga pemandangannya luar biasa indah !  bisa melihat pusat kota Bergen di kejauhan.

Catatan : Kami sempat mencoba mengaktivasi kartu kami dengan men-tap nya pada mesin di dalam tram. Tapi entah mengapa ternyata tidak berhasil. Kelihatannya harus ada tombol yang ditekan, tapi tidak ada bahasa Inggrisnya, semua bahasa Norway jadi kami ga mengerti. Akhirnya pada saat kami naik bus, kami menyodorkan kartu kami kepada supir bus dan dia yang mengaktivasi kartu kami. 

dinnerMalam ini kami mau makan malam masakan Norway. Ms. Luna segera memasak hasil belanja hari ini dan ternyata menghasilkan dinner yang luar biasa lengkap menurut ukuran kami. Sambil menunggu masakan selesai, Jeff ngobrol2 dengan Mr. Werner. Ternyata tempat kelahiran beliau berada jauh di utara Norway di mana terdapat ikan2 terbaik (termasuk salmon).

Hidangan pun siap. Kami makan malam menjelang pukul 22.00. Ada daging ikan torsk rebus (ikannya dibawa langsung dari kampung halaman Mr.Werner loh) , kentang rebus, semacam fish cake (namanya fiskekake), sayuran semacam coleslaw tapi semuanya empuk banget karena ditumbuk hingga halus (namanya kalrabi rasanya manis), dan 2 macam sayuran kol (merah tua dan putih) dengan rasa sedikit masam.

Ada 2 saus yang tersedia, yaitu saus mentega (asin-kuning) dan saus selai buah (manis-merah tua). Selain makanan tadi, ada juga flatbrod, semacam cracker tipis berbentuk kotak lebar. Di Norway ini diangap roti, tapi karena crunchy bagi kami jadi pengganti kerupuk deh kira2, haha..

Makan malam yang sangat luar biasa. Semua rasa ada dan ketika bisa bercampur dalam satu piring jadinya enak banget ! Porsinya juga banyak. Kami ga sangup habiskan, jadi disimpan saja dulu untuk besok malam dimakan lagi deh. Tidak hanya makanan utama, ternyata sampai makanan penutup juga disajikan. Namanya kompott, semacam manisan buah. Untuk menetralisir manis-asam nya, maka ditambahkan krim atau susu. Super kenyang. Host kami di Bergen ini memang TOP.

dinner2

 

Day 5 – Explore Bergen

Pagi ini, kami meninggalkan rumah tanpa pamitan karena host kami masih tidur. Jadi kami tempel memo saja, menyatakan bahwa kami pergi ke pusat kota dan akan kembali pulang nanti malam. Soalnya pagi ini matahari bersinar cerah. Kami ga mau buang waktu untuk bisa menikmati Bergen tanpa hujan !

pagi

Pemandangan di luar sangat memukau. Wah, betah banget ini tinggal di sini. Untuk transportasi, kami tinggal mengikuti rute kemarin saja. Menunggu di halte bus dekat rumah (sudah ada jadwal bus), naik bus sampai Lagunen dan sambung tram ke pusat kota. Gampang sekali. Butuh waktu hanya sekitar 30 menit untuk sampai di pusat kota.

jalan

Tiba di pusat kota pukul 8 pagi, kami langsung menjelajah dengan gembira. Horeee… bisa menikmati kota Bergen yang cantik ditemani sinar matahari cerah. Area Festplassen ini sangat menyenangkan untuk bersantai. Ada danau, ada taman dengan bunga berwarna-warni, ada gazebo cantik. Jadi ingat Gazebo di Salzburg tempat shooting film Sound of Music itu. Bisa baca trip nya di Austria trip (2012). Walau begitu, pagi ini udaranya dingin loh, sekitar 10-12 derajat lah. Lihat saja, kami masih memakai jacket.

bergen1

bergen2

 

 

 

 

 

 

 

 

Kami melewati taman dengan air mancur yang teduh. Di situ ada bangku2 taman buat duduk2. Eh, ada anjing lagi yang ikut santai2 sama majikannya. Lucu banget deh. Di sini hampir setiap tempat ada orang bawa anjing jalan2. Rupanya sudah umum, seperti bawa anak kecil jalan2 gitu yah. Banyak juga burung2 yang terbang atau jalan2 di sekitar area ini.

dog

dimana2 banyak yg imut…

Tujuan kami adalah area pusat keramaian atau pusat turis, yaitu lokasi pelabuhan, Fish Market, Tourist Information Centre dan Bryggen. Semua itu berdekatan. Untuk sampai ke sana, kami melewati alun2 / city square namanya Torgallmenningen. Di sini ada pemusik jalanan, street performer, bus menuju Mt. Ulriken, dsb. Dari sini bisa terlihat rumah2 kecil warna warni yang ada di bukit.

bergen3

Bergen Square

Lurus saja dari alun2, kami pun sampai di tujuan kami, pusat keramaian turis yang menjadi icon nya kota Bergen. Kemarin sudah kami kunjungi sebetulnya. Cuma kemarin kan hujan, jadi belum bisa menikmati area ini dengan baik. Sekarang mumpung cerah, kami langsung foto2 deh. Apalagi masih pagi, belum banyak turis nih. Enak banget jalan2 di sini.

bergen4

bergen6

 

 

 

 

 

 

 

 

Bangunan2 di sini memang menarik. Selain bentuk dan warnanya, karena berada di sekitar pelabuhan maka ada kapal2 layar yang juga menambah semarak. Fish Market sudah mulai ada kegiatan walaupun baru sebagian yang buka. Dengan langit yang biru dan awan putih berarak, kami pun bisa duduk lama untuk menikmati pemandangan indah ini. Betul rupanya kata orang, Bergen memang kota mungil yang cantik !

Bryggenkota4

Pagi-pagi jalanan masih sepi, turis juga belum banyak. Cafe di area Bryggen masih tutup.  Puas menikmati area tersebut, kami menyusuri Bryggen sampai ke ujungnya dan kemudian berjalan memutari area tersebut.

bergen7

Dari area ini kami berjalan menuju Floibanen, tempat tram menuju Gunung Floyen. Ini juga salah satu atraksi utama di Bergen, karena tram tersebut lintasannya sangat curam dan terbuat dari kaca. Mirip Peak Tram di Hongkong, bisa lihat di Hongkong trip (2008). Tarifnya NOK.45 untuk one way dan NOK.90 untuk two ways.

Selain tram, bisa juga naik dan turun ke Gunung Floyen dengan jalan kaki. Mr. Werner host kami hobby nya hiking ke Gunung Floyen ini loh. Trek nya banyak sekali menurut beliau. Kami sih pilih tram saja untuk naiknya, sedangkan untuk turun nya kami mau coba jalan kaki. Karena masih pagi, antrian di Floibanen Funicular belum banyak. Namun bersamaan dengan kami ada rombongan turis Spanyol dari kapal pesiar, jadi sangat ramai.

floyen1

Di dalam tram hanya ada sedikit kursi, mayoritas berdiri. Buat kami hal ini sangat tidak menguntungkan, karena ketika berdiri maka kami kalah tinggi dari para turis Spanyol tersebut dan tentunya pemandangan kota Bergen melalui kaca jadi terhalang oleh tubuh mereka. Hiks.. Hanya bisa terima nasib lihat pemandangan dari atap kaca deh. Waktu tempuh ke atas sekitar 7 menit.

Untungnya, setelah sampai di atas, kami sudah ga pusing lagi dengan pemandangan lewat kaca tram karena lebih spektakuler pas ada di atas Gunung Floyen ini.

View dari Mt. Floyen

View dari Mt. Floyen

Pemandangan yang terlihat adalah kota Bergen dari atas, lengkap dengan panorama gunung, danau dan laut. Beruntung sekali tidak hujan, sehingga kami bisa melihat semuanya dengan sangat jelas. Katanya kalo hujan, maka di atas sini hanya bisa melihat kabut dan tentunya rugi banget ya.

Ada juga kambing Mt. Floyen yang sedang asyik makan rumput di sini. Ada warna putih dan hitam. Para turis pun banyak yang senang memandangi kambing2 ini.

floyen goat

Kami pun menikmati pemandangan dari atas Mt.Floyen ini. Area deck yang disediakan sangat luas sehingga kita bisa mencari tempat yang tidak terlalu ramai. Sekali lagi, jika ramai, maka kami sebagai orang Asia agak sulit melihat pemandangan karena terhalang tubuh besar orang Eropa, hehe..

floyen3

Di bagian belakang dari deck observasi ini, ada cafe dan taman bermain. Yang bermain di sini bukan hanya anak2 loh, tapi juga orang dewasa. Seru juga liatnya. Ada juga patung “troll”, karakter yang ada di cerita legenda negara2 Scandinavia. Troll merupakan mitologi, sehingga bentuk troll sendiri bisa berbeda-beda dan karakternya pun bermacam-macam.

floyen4

Di sekeliling area ini adalah hutan. Jadi memang Gunung Floyen ini sebetulnya adalah tempat yang menyenangkan bagi anak-anak bermain secara outdoor. Ada berbagai fasilitas di sini, misalnya jalur2 untuk “Treasure Hunt”, atau mereka bisa juga camping di sini. Ada area2 di tengah hutan yang memang dibuat agak mistis, misalnya dengan meletakkan patung atau seperti bangunan kayu yang kosong. Jadi betul-betul bisa membuat kita masuk dalam dunia imajinasi seperti yang ada di buku-buku dongeng.

floyen5Karena kami memilih turun dengan berjalan kaki, artinya kami akan menyusuri hutan ke arah bawah. Ternyata jalurnya banyak loh. Ada 3 rute berbeda yang dapat dipilih. Yang anehnya disebut jarak tempuhnya semuanya masing-masing 3 km dan waktu tempuhnya sama-sama 45 menit. Hanya sampainya di area yang berbeda nantinya, walau semua sampai di pusat kota Bergen.

Ada papan petunjuk arah agar tidak tersesat, sayangnya kebanyakan menggunakan bahasa Norway sehingga kami tidak paham. Jadi kami turun lewat rute yang paling banyak orangnya saja, biar ga nyasar, hehe..

Jalanan nya cukup baik, cukup luas dan nyaman untuk berjalan. Di sekeliling adalah pohon2 tinggi dan terkadang ada aliran air serta batu2. Betul2 bisa menikmati alam deh di sini. Kami senang sekali dan sangat menikmati perjalanan ini. Menyatu dengan alam.

Di beberapa titik disediakan tempat untuk beristirahat. Ada kursi yang diletakkan untuk bisa memandangi kota Bergen dari atas. Wah, enak sekali nih jika bisa sambil piknik. Ada papan2 petunjuk lucu yang ditempelkan di pohon terkait nenek sihir, seperti bisa dilihat pada foto. Jadi betul2 dibuat suasana nya seperti sedang berada di dunia cerita dongeng kan ?! Haha.. seru banget !

floyen6

Jalan menurun ternyata lumayan berkelok-kelok. Terkadang ada persimpangan yang membingungkan, mau ambil arah mana nih ?! Kalo sudah begini, pakai intuisi saja lah 😉

Ternyata tidak sedikit orang yang naik dari bawah ke atas melalui jalur ini. Hebat ! Bahkan banyak anak2 kecil maupun orang tua yang bawa baby stroller. Padahal jalur ini lumayan melelahkan loh buat kami yang turun. Perjalanan turun memakan waktu lebih dari 1 jam. Gimana yang naik ya ? Ga kebayang. Tapi sepertinya mereka sudah terbiasa begitu. Betul2 quality time yang bagus buat keluarga bisa olahraga bersama, salut !

floyen7

Di perjalanan, kami sempat melihat tram yang sedang beroperasi. Menarik juga lihat tram berkaca ini dari dekat, jadi bisa lihat penumpangnya melalui atap kaca. Tapi ini rupanya tram yang berbeda arah dengan yang tadi kami naik. Yang ini warnanya biru, sedangkan yang kami naik tadi warnanya merah.

Turun dari Mt.Floyen

Turun dari Mt.Floyen, antrian panjang dan bangunan unik resto Mc.Donald

Setelah keluar dari hutan, ternyata kami belum sampai. Masih ada jalur menuruni tangga yang harus ditempuh. Kali ini jalurnya melewati jalanan sempit di tengah perumahan khas Bergen. Sangat menarik ! Sekaligus sangat melelahkan, karena turun tangga yang sangat banyak membuat dengkul lumayan sakit.

Akhirnya kami tiba juga di Floibanen, tempat tadi kami naik tram ke Mt.Floyen. Astaga, antrian turis yang mau naik Mt. Floyen menggunakan tram mengular luar biasa panjang sampai ke pinggir jalan. Sangat jauh berbeda dengan kondisi saat kami tadi pagi naik. Kalo kami yang ngalamin antrian seperti itu, bisa2 ga jadi naik deh. Antrinya aja bisa sejam sendiri tuh.

Tips : Pergilah ke Floyen pagi hari sebelum antrian mengular panjang luar biasa dan saat matahari bersinar cerah. Jika banyak waktu, mau hemat dan sehat, dianjurkan turun jalan kaki. Menarik sekali perjalanan nya, karena di Jakarta tidak ada hutan yang bisa dijelajahi seperti ini. Tapi siapkan kaki karena perjalanan cukup jauh.

Oya, untuk makan di kota Bergen ini tersedia banyak sekali pilihan. Mulai dari yang murah seperti hotdog (NOK.25) sampai yang mahal di cafe2 (di atas NOK.200). Jadi silakan tentukan sendiri sesuai budget. Di alun2 kota Bergen sudah ramai, ada pemusik jalanan yang membuat suasana tambah seru.

kota1

Kami kembali ke area danau di tengah kota dan duduk2 bersantai bersama burung-burung yang ada di sini. Istirahat dulu lah, tadi sudah jalan lumayan jauh kan.

Gerombolan burung dimana2kota2

Tadinya kami mau naik bus untuk keliling kota Bergen, namun setelah mencoba mencari tahu arah bus dan rute nya kok bingung ya. Ya sudah, jalan kaki saja deh kalo begitu. Ayo semangat, jalan lagi !

kota3

Sudah gempor jalan2 sampai sore, kami pun kembali ke Lagunen. Kami sempat nyasar masuk COOP, kok pas masuk isinya bath-tub, pintu, dsb. Oooh.. ternyata ada COOP supermarket dan COOP yang seperti depo bangunan. Pantas saja.

Kami tiba kembali di rumah sekitar jam 8. Walau sudah malam, tapi masih terang kan. Jadi host kami mengajak jalan2 ke danau di dekat situ. Tentunya kami menyambut dengan senang. Kami paling suka mengeksplorasi area di sekitar rumah host. Pastinya non-touristic. Sebelum pergi, Ms. Luna membuatkan dulu sup salmon untuk kami semua. Wuiih.. enak ! Tapi untuk makan malam ditunda dulu sampai kita pulang dari jalan2, oke deh.

malam4

Kami bersyukur sekali karena seharian ini cuaca cerah di Bergen. Kami pun berjalan malam ini diiringi sinar matahari. Sudah biasa nih ga ketemu gelap, hehe..  Kami bertemu dengan banyak “spanish slug” lagi seperti di Flam, tapi yang ini warnanya coklat. Banyak sekali jumlahnya, puluhan, dan banyak yang mati terinjak manusia atau terlindas mobil.

Perjalanan sempat melewati perumahan yang asri, tapi kemudian menyusuri jalan setapak berupa tanah yang lumayan licin. Sempat juga kami harus menerobos sedikit semak belukar. Akhirnya tiba di danau. Wah, pemandangan di sini memang keren. Hanya memang kami harus memicingkan mata karena matahari bersinar sangat terik. Angin pun bertiup kencang.

malam3

Ceritanya mau lihat sunset nih. Walaupun sebetulnya kami  bingung, sunsetnya jam berapa. Kemudian kami berdiskusi mengenai pergerakan matahari di bagian bumi utara yang seolah2 tidak pernah tenggelam. Trus gimana cara matahari bisa bergerak dari sisi barat kembali ke sisi timur lagi kalo begitu ? Pusing deh..

malam2

cs bergen

 

 

 

 

 

 

 

 

Pemandangan di sini seperti lukisan ya. Bagus banget. Ini salah satu tempat favorit host kami memang. Mereka sering jalan2 ke sini, sekedar duduk2 memandangi alam. Duuh, senangnya bisa begitu dekat dengan alam yang indah. Kami jalan2 sampai hampir jam 10 dan matahari masih bersinar terik. Ga bakal ada sunset kalo begini sih, haha..

Sunset ?

Sunset ?

Akhirnya karena angin sudah membuat kami kedinginan dan lapar kembali, maka kami pun kembali ke rumah. Sampai di rumah, kami menikmati makan malam bersama yang lagi2 luar biasa enak.

dinner3

Ada menu baru yaitu sayuran wortel-kacang polong dan ikan salmon pangang. Selain itu beberapa masakan kemarin malam yang masih ada pun dikeluarkan. Kali ini kami menghabiskan semuanya. Tidak ketinggalan, ada kompott lagi, kali ini buah apricot. Selesai makan, ternyata sudah jam 12 malam. Wuiih, ternyata bukan hanya mengalami nidnight sun di Norway, tapi juga midnight dinner, haha..

 

Day 6 – Bye Bergen !

Bangun pagi, kami bergegas merapikan sofa yang menjadi tempat tidur kami selama ini lalu sarapan bersama Ms. Luna. Mr. Werner pamit terlebih dahulu karena harus bekerja. Pagi ini kami sarapan besar ! Ada 2 macam roti gandum, salmon asap yang sangat harum dan bisa langsung dimakan tanpa diolah lagi, telur, coleslaw, keju 2 macam (kuning dan coklat) lengkap beserta dengan juice buah.

Sarapan salmon asap ;)

Sarapan salmon asap

Yang menarik adalah juice buah yang namanya “appelsin” tapi gambarnya jeruk (lihat di foto). Hayoo.. juice apa ini coba tebak ? Apel apa jeruk ? Ternyata Ms. Luna menjelaskan bahwa appelsin itu bahasa Norway yang artinya jeruk. Astaga.. hampir saja kami salah sangka, dikira juice apel.

Jadi rencananya hari ini kami akan naik bus khusus airport dari Lagunen. Sebelum berangkat, Ms. Luna membawakan bekal untuk kami, yaitu 3 batang coklat besar banget (panjangnya sepanjang lengan bo !) dan sekotak penuh irisan salmon asap. Wow.. terharu banget atas kebaikan tuan rumah kali ini. Bekal ini ternyata sangat menolong kami dalam perjalanan selanjutnya.

Kami berangkat bersama dengan Ms.Luna, karena beliau juga hendak menghadiri acara di rumah temannya. Jadi kami sama2 naik bus ke Lagunen. Dari Lagunen kami baru naik bus yang berbeda arah. Ms.Luna menunggu sampai kami naik ke bus dan kami pun berpisah. Bye Ms.Luna.. thank you so much for everything. Sampai bertemu lagi..

Bus tujuan airport namanya Flybussen. Dari Lagunen ke Bergen Airport bayarnya NOK.75 per orang, kami bayar secara tunai langsung ke supirnya, seorang wanita yang ramah. Badan bisnya bisa diturunkan sehingga sejajar dengan trotoar dan memudahkan kami memasukkan koper ke tempat bagasi bus.

Bye Bergen...

Bye Bergen…

Perjalanannya ternyata singkat sekali, hanya sekitar 15 menit ke airport. Setiba di airport, kami web check in sendiri di mesin dan langsung mendapatkan boarding pass. Sangat praktis. Kami menghabiskan sisa uang Norway sebesar NOK.20 dengan membeli yoghurt. Yoghurt di Norway pantas dicoba karena rasanya enak. Tidak terlalu asam, jadi yang biasanya ga suka yoghurt seperti Diana pun bisa makan.

Bergen Airport walaupun tidak terlalu besar, ternyata cukup sibuk juga. Banyak sekali rute ke negara2 Eropa lainnya. Hati2 jangan terlalu santai di lantai 1, karena untuk menuju ke tempat boarding perjalanan masih panjang.

Kami harus naik ke lantai 2, lewatin imigrasi dan sampailah di tempat tunggu pertama. Di situ ada duty free, ada tempat makan, dan ada beberapa gate. Dari situ, untuk penerbangan international masih harus melewati satu gerbang lagi (ada di foto). Jika sudah melewati gerbang tersebut, ga bisa mundur atau balik lagi ke ruang tunggu pertama ini. Jadi manfaatkan waktu dan bereskan segala urusan dengan baik.

Setelah melewati gerbang international ini, ternyata tempat makan hanya sedikit dan penuh banget. Gate keberangkatannya kecil banget. Di dalam gate hanya terdapat kurang dari 30 kursi buat duduk. Jadi yang ga kebagian tempat duduk, silakan baris berdiri atau menghabiskan waktu di tempat lain. Untungnya kami datang awal, jadi kursi masih kosong, buru2 kami duduk dan makan coklat bekal sebagai makan siang. Nyam.. nyam..

Perjalanan selanjutnya adalah menuju Copenhagen, ibukota Denmark, dengan naik pesawat Norwegian Air. Norwegian Air mengklaim sebagai airlines pertama di dunia yang entertainment dalam pesawatnya bisa diunduh lewat tablet, laptop, maupun smartphone. Di dalam pesawat ini ada free wifi, sehingga langsung konek saja dan silakan akses saluran entertainment yang sudah disediakan oleh Norwegian air dari gadget masing2. Lucu ya, jadi nonton nya bukan di layar tapi di gadget masing2. Baru kali ini juga kami bisa asik chatting dan akses medsos di dalam pesawat loh. Canggih !

We love Norway and Norwegian Air…

 

Bersambung ke Europe Scandinavia trip part 5 : Copenhagen, Denmark

Kisah sebelumnya di Europe Scandinavia part 3 : Norway in a nutshell – ala Pasangan Traveling

 

 

Advertisement
Categories: 2015-2019, EUROPE, Norway | Tags: , , , , | 4 Comments

Post navigation

4 thoughts on “Europe Scandinavia : 1-15 July 2016 (part 4 – Norway : Bergen)

  1. Hi Mas dan Mba,
    Mau tanya dong, sepertinya setiap travel klo yg saya baca itu slalu ada host? Itu airbnb ato kenalan?

    Regards,
    Zen

    • Macam2, biasanya di setiap tulisan trip, kami akan jelaskan apakah itu menggunakan couchsurfing, kenalan atau airbnb.
      Jika couchsurfing atau kenalan itu tidak berbayar. Airbnb kami baru gunakan saat trip di UK.

  2. rifai

    mantabs… jadi pengen ke bergen …

  3. Hi..your website is very informative. I will going to scandinavian country this coming april. Thks for the info

We love your feedback !

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

Blog at WordPress.com.

%d bloggers like this: