Wisata Alam / Pantai area Kuta dsk.
- Pantai Batu Belig, Seminyak
Pantai ini dapat ditempuh jalan kaki dari akomodasi kami di Batu Belig. Sebetulnya bisa melihat sunset di pantai ini, namun karena waktu yang terbatas, kami mengunjungi pantai ini di pagi hari. Pantainya luas dan sepi, natural sekali. Ada beberapa orang yang jogging di pantai. Ada juga yang memancing dengan duduk di tepi pantai, unik sekali. Kami tanya, memangnya bisa dapat ikan dengan memancing di pinggiran laut seperti itu ? Katanya bisa dan banyak. Keren juga berarti untuk snorkeling nih harusnya, hehe..
Kami berjalan menyusuri pantai dan melihat ada beberapa cafe yang menyediakan bean bag, namun belum dipasang. Mungkin baru dipasang saat sore ya, ketika pengunjung mulai ramai. Kalau pagi ini sih sepi sekali jadi tidak ada yang makan di cafe. Hanya kami saja yang menikmati sarapan dan kelapa muda di salah satu cafe di sini. Asik sekali memang berlama2 di pantai ini, anggap saja private beach. Banyak juga cafe yang tutup dan terbengkalai, sepertinya efek pandemi.
- Pantai Double Six, Seminyak

Kami mengunjungi pantai double six ini saat menjelang sunset. Sayang sunsetnya agak samar, tertutup awan, tidak seperti di Pantai Jimbaran. Walau begitu, semburatnya masih memantul indah di lautan. Kami baru pertama kali nih ke sini dan takjub dengan area pantai yang luar biasa luaaaas banget. Di pantai ini rasanya aman banget ya dari covid, karena jarak dari satu orang ke orang yang lain betul2 bisa jauuuuh banget. Tiap orang bisa punya teritori sendiri.
Kami sempat diajak oleh teman kami untuk makan baso Gerobak Biru. Eh, ke pantai makan baso ? Hihi.. ini katanya terkenal banget loh. Benar saja, di pantai depan baso Gerobak Biru itu mangkal, banyak sekali tersedia tempat duduk dan payung nya untuk bersantai di pasir pantai menikmati pemandangan laut. Tentunya dengan membeli minuman yang dijajakan di situ. Ramai sekali loh, dan betul semuanya beli baso. Ada juga jajanan lain seperti rujak, kelapa muda (dawegan), dsb. Sepertinya ini tempat warga lokal menikmati pantai Double Six dengan makanan yang terjangkau. Walau begitu, pastikan dulu ya harga2 makanan dan minumannya, supaya tidak kaget jika mereka mematok harga mahal.
Di ujung satunya lagi, terdapat deretan cafe2 yang lebih terkenal bagi wisatawan. Yang paling ramai adalah La Plancha, Diana berfoto tuh di situ dengan latar belakang bean bag & payung warna warninya yang terkenal. Ada juga cafe2 lain dengan musiknya masing2 dan dekor yang juga cantik. Menyenangkan juga menghabiskan sore di sini, ramai dan seru.
- Pantai Batu Bolong, Canggu
Pantai Batu Bolong ini pantai pertama di Bali yang Jennifer kunjungi sendirian, saat Jeff & Diana lagi asyik menikmati villa di Seminyak. Perjalanan dari akomodasi kami di Seminyak ke Pantai Canggu ini hanya sekitar 20 menit naik mobil. Pantai ini harusnya sangat ramai pada sore hari, karena pengunjung ingin menyaksikan sunset yang indah di Canggu. Tapi kali ini, karena belum terlalu sore, suasana masih sepi. Asyik sekali main2 di pantai ini sendirian.
Pantainya indah dengan keunikan batu-batu di beberapa tempat. Jennifer berkeliling menikmati pantai dengan melepas sandal, menikmati hangatnya berjalan di atas pasir setelah sekian lama tidak pernah berkunjung ke pantai. Wisata pantai yang aman pada saat pandemi adalah mengunjungi pantai yang sepi. Karena pastinya kita ingin melepas masker dan menghirup udara laut yang menyegarkan. Jadi apa pun pantainya, pastikan tidak terlalu ramai demi menjaga kesehatan kita semua ya.
- Pantai Kuta
Jennifer pergi ke pantai kuta di siang menjelang sore hari dan mendapati suasana pantai yang sepi. Kursi pantai kosong, tidak ada yang duduk-duduk bersantai. Pengunjung yang ada kebanyakan sedang berenang, berselancar atau berjalan-jalan di pinggir laut. Padahal biasanya pantai Kuta selalu sangat ramai dipenuhi pengunjung. Jalanan depan pantai Kuta saja biasanya selalu macet sekarang ini sepi. Pandemi betul2 membuat semuanya berubah. Sedih juga melihatnya. Mungkin juga sekarang wisatawan banyak yang beralih ke Canggu. Apa pun itu, sekarang betul2 waktu yang tepat untuk bisa merasakan pantai2 terkenal di Bali sebagai private beach, hehe…
- Pantai Nusa Dua, Kuta Selatan
Kami sudah pernah menginap di area Nusa Dua saat ada penawaran Accor Vacation Club di Bali (2017) dan Diana sudah pernah jalan2 ke pantai Nusa Dua sebelumnya saat kantor Jeff gathering di Bali (2015). Kami suka sekali dan menurut kami, pantai Nusa Dua yang ada di halaman belakang hotel2 mewah Bali itu salah satu pantai pasir putih terbaik di Bali.
Kali ini Jennifer yang ke sana, mengunjungi Pantai Mengiat dan Geger. Betul saja, dia pun berpendapat bahwa kedua pantai ini indah sekali. Pasir putih, air laut yang bergradasi biru kehijauan dilengkapi dengan langit yang begitu biru. Dan lagi-lagi, pantainya sepi sekali. Jadi bisa bebas berfoto dan menikmati suasana pantai. Betah banget berlama-lama di sini. Di pantai sebesar ini hanya tampak beberapa orang yang sedang berenang dan berselancar.
Tadinya Jennifer mau ke Water Blow juga, tapi ternyata sekarang pengunjung dibatasi. Yang boleh masuk hanya yang menginap di salah satu hotel di kawasan Nusa Dua. Yang mau tau waterblow dan juga foto2 pantai Bali, bisa lihat foto kami saat trip Bali (2015).
- Pantai Pandawa, Kuta Selatan
Kami mengunjungi Pantai Pandawa tepat di saat terakhir sebelum meninggalkan Bali. Ceritanya setelah proses GeNose di aiaport selesai, kami masih ada waktu sekitar 3,5 jam. Mau ngapain ya ? Nah, setelah lihat google maps, ternyata ke pantai Pandawa ini tidak sampai 30 menit. Maka kami putuskan saja untuk singgah ke pantai ini. Apalagi Jeff dan Jennifer belum pernah ke sini. Kalo Diana sudah pernah ke sini saat gathering kantor Jeff di Bali (2015).
Pantai ini lokasinya searah dan lebih jauh daripada kawasan wisata GWK (Garuda Wisnu Kencana). Tadinya mau mampir GWK, tapi ternyata saat ini tutup untuk sementara waktu. Memang sejak pandemi, banyak tempat wisata yang tutup karena sepi pengunjung. Termasuk Klapa Beach Club tempat bersantai menikmati Pantai Dreamland juga tutup. Kami tadinya mau ke sana pun tidak jadi.
Untuk masuk pantai Pandawa harus bayar Rp. 5.000/mobil dan Rp. 8.000/org untuk wisatawan domestik. Dari loket tiket, kita akan melewati jalan yang menurun untuk akhirnya sampai di pantainya. Cukup jauh juga. Sebelum sampai di pantai, sudah banyak spot foto, seperti patung para Pandawa dan dewi Kunti. Makanya disediakan tempat parkir di bagian tengah perjalanan, selain untuk berfoto juga bisa melihat Samudera Hindia yang spektakuler dari ketinggian bukit.
Saat kami datang, tidak terlalu ramai oleh wisatawan, walau memang ada beberapa bis wisata dan rombongan. Di sepanjang pantai, banyak warung makanan dan minuman. Tidak ada harga yang dicantumkan, jadi sebaiknya ditanyakan dahulu sebelum transaksi. Atau bisa juga mencari tempat makan yang memiliki daftar menu dan harganya. Kami berjalan ke arah kiri dan menemukan tempat yang nyaman untuk bersantai dengan bean bag warna warni, teduh dan memiliki menu yang jelas harganya.
Ada juga sewa kano buat para pengunjung, Berhubung kami sudah rapi karena mau kembali ke Jakarta, kami tidak sewa kano. Ga siap buat basah-basahan kali ini. Padahal sepertinya seru juga bisa berkano di samudera Hindia. Lain kali lagi deh. Pantai pasir putih ini memang cantik dan cocok untuk tempat wisata bersama keluarga, karena ada berbagai water sport yang bisa dilakukan.
- Tanah Lot, Tabanan
Dari penginapan di Batu Belig, ternyata perjalanan ke Tanah Lot hanya memakan waktu 20 menit saja. Cepat karena jalanan sepi dan masih pagi mungkin ya. Harga tiket masuk Rp 20.000,00/org plus parkir mobil Rp 5.000,00. Di Tanah Lot hanya ada 2 org pengunjung. Lagi2 ketemu suasana sepi sekali dan very private. Memang sih biasanya orang ke Tanah Lot untuk mengejar sunset, ini anti mainstream ceritanya berkunjung ke Tanah Lot pagi-pagi, hehe..
Suasana terasa sangat tenang. Pura di tengah laut berdiri dengan anggun dihiasi langit biru, awan putih berarak, dan deburan ombak. Bisa puas main di batu2 pinggiran lautnya dan berfoto. Kalo jaman dulu, apalagi pas sunset, sangat sulit bisa foto tanpa background wisawatan lain. Sekarang betul2 seperti yang punya Tanah Lot ini sih. Kita bisa berkeliling melihat beberapa pura yang ada di sana. Hanya melihat dari luar saja karena dilarang masuk jika tidak hendak bersembahyang.
Dari kejauhan tampak pura Batu Bolong, cantik sekali. Biasanya orang menikmati sunset di sekitar situ. Betul2 puas bisa menikmati keindahan alam dan pura di sini, apalagi saat sepi wisatawan begini. Yang sembahyang pun pasti bisa melakukannya dengan khusyuk. Betul2 back to nature. Over all, kawasan Tanah Lot ini bersih sekali, taman-tamannya terurus dengan baik. Top lah !
Terkait : Bali May 2021 (Akomodasi, Kuliner & Wisata Ubud-Gianyar)
Terkait : Bali May 2021 (Akomodasi & Kuliner Pantai Sanur)
Terkait : Bali May 2021 (Akomodasi Seminyak dan Kuliner Kuta)