Bali : May 2021 (Akomodasi & Kuliner Sanur)

Diana pernah menginap di Sanur saat acara Gathering Tim Kayross Psikologi Utama tahun 2019. Jadi bisa baca2 postingannya juga sebagai referensi. Tulisan pada postingan kali ini juga ada beberapa yang kami kaitkan dengan pengalaman tahun 2019 tersebut.

Akomodasi

  • Inna Bali Beach Resort, Sanur (Inna Group, hotel bintang 3)

Di pantai Sanur, ada 4 hotel yang berada dalam naungan Inna group dan merupakan hotel2 lama dan besar yang berada di tepi pantai Sanur. Yang 1 terletak di pantai Sindhu, sementara 3 lainnya sambung menyambung di area pantai matahari terbit. Ketiga hotel itu adalah Grand Inna Beach Hotel, Inna Bali Beach Resort & Inna Bali Garden Resort. Saat ini, yang dioperasikan hanya Inna Bali Beach dengan menggunakan lobby Inna Bali Garden. Semuanya demi efisiensi karena imbas pandemi. Jadi walau pun bookingnya hotel Grand Inna, nantinya akan dipindahkan menginap di Inna Bali Beach. Namun fasilitas kolam renang dari ke-3 hotel tersebut bisa digunakan semua.

Lobby yang open air dan cottage dengan teras bersantai

Kami memang booking di Inna Bali Garden Resort. Bentuk akomodasinya cottage bukan gedung hotel bertingkat seperti Grand Inna. Jadinya lebih aman dan nyaman untuk masa pandemi ini. Ada bale2 berkasur loh di terasnya, asik banget buat duduk2 santai atau tiduran. Booking melalui traveloka dengan harga Rp.500.000 per malam untuk 3 orang, termasuk breakfast. Itu dengan jaminan mendapat cottage yang beach front dan sea view. Artinya paling depan dan tepat menghadap pantai dan laut. Oke banget donk.

Kami sempat jalan2 ke gedung hotel Grand Inna, tempat Diana pada tahun 2019 menginap bersama rekan kerjanya. Ternyata gedung itu betul2 kosong. Terbayang sih, biaya operasional untuk gedung sebesar itu, pasti sangat besar. Mesti bayar AC sentral, listrik untuk lift dan tangga jalan (ini hotel di Bali yang untuk ke lobby nya saja disediakan tangga jalan loh). Dari luar bisa terlihat balkon beberapa kamar yang sudah tidak terawat, pintu2nya rusak dan terbuka, sedih sekali lihatnya.

Kamar khusus Nyi Roro Kidul

Tanpa kami sadari di awal, ternyata di belakang kamar kami, ada kamar no 2401 dengan eksterior yang cukup nyentrik. Terpampang lukisan besar di terasnya. Ada yang tau ? Yup, ternyata ini adalah kamarnya kanjeng Ratu Nyi Roro Kidul. Makanya ada lukisan beliau di terasnya. Ada payung umbul2 depan pintu dan plastik yang digantung di pegangan pintunya, mungkin isi sesajen ya. Bagi yang mau sembahyang, saat ini harus menginap di hotel Inna, baru boleh masuk ke sana. Sudah tidak dibuka lagi untuk umum.

Pantai Sanur ini terkenal dengan keindahan matahari terbit (sunrise) nya. Makanya pantai depan grup Inna dinamakan pantai matahari terbit. Waktu Diana menginap tahun 2019, tidak bisa melihat sunrise karena ternyata hujan. Bersyukur kali ini kami bisa menikmati 2x sunrise yang cantik sekali. Cuaca cerah, walau sempat agak berawan di hari kedua, namun ternyata terbitnya matahari tetap terlihat dengan sempurna. How Great Thou Art !

Indahnya sunrise di Sanur

Pantai Sanur juga terkenal dengan ombaknya yang tenang, sehingga aman untuk berenang dan main air termasuk untuk anak2. Puas deh main air dan berenang di sini, tapi sebaiknya menggunakan sepatu pantai ya karena banyak pecahan koral dan batu2 karang di bagian bawahnya.

Saat sore hari, air laut surut dan kita bisa jalan2 hingga jauh ke tengah lautan, jauh dari pantai. Kok bisa ? Iya, karena ternyata lautnya dangkal dan banyak batu2an serta rumput laut di dasarnya. Saat air laut surut, jadinya yang terlihat adalah bongkahan2 karang di dasar laut dan rumput2 laut. Kita tinggal menginjak batu2 karang dan rumput laut tersebut, terus menyusur sampai ke tengah laut. Banyak sekali orang yang berjalan di atas laut ini pada sore hari.

Asyiknya bermain di laut Sanur yang dangkal

Kita bisa menemukan pemandangan bawah air yang seru juga. Karena ada cekungan2 yang jadinya seperti kolam. Nah, di situ banyak tanaman2 laut yang terlihat dengan jernih. Bisa juga menemukan ikan2 cantik dan mahluk2 laut unik lainnya yang jadi penghuni karang itu. Malah kami sempat ketemu rombongan bulu babi yang lagi arisan, rame buanget.. hahaha.. Makanya, sangat dianjurkan untuk pakai sepatu pantai di sini, karena kita tidak tahu apa yang ada di dasar laut yang dangkal ini.

Unik sekali, bisa jalan2 ke tengah laut nih.

Terlihat juga banyak kapal2 jet yang biasanya mengangkut wisatawan mangkrak di tengah laut. Biasanya memang Sanur terkenal sebagai pelabuhan untuk pergi ke Nusa Penida dan sejumlah tempat lain. Namun karena sekarang sepi, maka kapal2 tersebut didiamkan saja di laut Sanur.

Untuk breakfastnya bisa diantar ke cottage atau disantap di resto pinggir pantai. Kami pilih di resto nya saja, tempatnya nyaman dan oke banget untuk duduk2 santai ditemani semilir angin dan pemandangan laut yang indah.

Menu sarapan di Group Inna

Breakfast di sini sangat simple karena terkait efisiensi juga menurut kami. Hanya ada 3 pilihan menu : nasi goreng, mie goreng atau bubur ayam. Nanti diberikan juga aneka jenis roti dengan butter dan selai. Pilihan minumnya ada kopi atau teh. Lalu pilih lagi mau buah potong atau atau orange juice (tapi sepertinya ini sirup sih). Rasanya oke sih dan cukup mengenyangkan untuk beraktivitas sampai siang hari.

Pada hari Minggu, di area pantai hotel diadakan acara PEKENAN (Sunday Market). Ini seperti pasar kaget yang berisi orang2 berjualan macam2 di sepanjang pantai. Bagus juga untuk menggiatkan UMKM di Bali ya. Ada yang jual makanan berat, snack, minuman, baju, topi, segala ada deh. Bahkan resto hotel juga buka stand di sini dengan menjual berbagai makanan dengan harga murah.

Hanya ada di hari Minggu ya

Kami sempat jalan2 melihat2 pekenan ini di hari Minggu pagi. Yang jualan sih ramai, pengunjung pantai juga cukup ramai yag melihat2 dan duduk2 di area pekenan. Tapi yang kami lihat beli sangat sedikit. Kami sempat beli beberapa snack dibungkus (karena sudah kenyang sarapan) dan ternyata lumayan enak. Sempat beli topi juga dengan harga yang menurut kami cukup normal. Katanya sih sore hari lebih ramai pembelinya, tapi entahlah ya. Yuk, untuk pembaca yang memang mau liburan ke Bali, kita bantu beli apa saja dari masyarakat Bali. Saat ini mereka sedang berjuang untuk bangkit dari imbas pandemi yang betul2 memukul sektor pariwisata. Saatnya bantu membantu sesama warga negara Indonesia !

Kuliner

  • Waroeng Amphibia, Pantai Sindhu (seafood)

Untuk makan siang kami memilih Waroeng Amphibia. Dulu Diana pernah makan di tempat ini bersama rekan kerjanya di tahun 2019 dan waktu itu puas banget. Jadilah kali ini Diana mengajak Jeff dan Jennifer untuk cobain. Waktu itu makannya sudah sore menjelang gelap, jadinya pas makan agak gelap2an dan ga terlalu bisa menikmati pantainya. Maklum, di pantai ini tidak bisa lihat sunset, bisanya sunrise. Nah, sekarang mau pas siang hari saja makannya.

TOP BGT !

Tadinya sempat mau dibungkus saja karena kemarin sore pas kami lewat pantainya ramai sekali orang. Tapi ternyata siang ini kosong, sepi pantainya. Boleh lah makan langsung di tepi pantai, cukup aman, maklum saat pandemi gini kami berusaha menjauhi keramaian demi menjaga kesehatan. Yang makan tidak banyak dan hampir semuanya bule.

Sebenarnya warung ini punya banyak menu, tapi seperti pengalaman Diana terdahulu, kami pilih menu platter yang untuk 2 orang saja. Sudah campur semua : ada kerang, ikan, udang, cumi, plus kepiting kecil. Semuanya fresh ! Ditambah nasi/kentang lengkap dengan sayur dan sambal. Komplit. Harganya masih Rp.200.000 loh per porsi untuk 2 orang itu. Enak banget dan puas banget untuk kami ber-3 makan. Tinggal tambah nasi Rp.5.000 per porsi. Kentang goreng nya di sini unik, dipotong spiral tidak terputus gitu (lihat foto), crispy dan enak banget. Mesti coba ya. Over all, buat kami makan seafood di sini jauh lebih worth daripada di Jimbaran, baik dari segi rasa dan juga harga, walau pemandangan nya memang berbeda.

Jika mau tambahan beli kelapa muda, tinggal pesan di warung sebelahnya. Kelapanya besar, daging nya empuk dan enak, airnya juga manis. Harganya Rp.20.000 sangat wajar dibandingkan di tempat wisata pantai lain yang bisa charge sampai Rp.40.000 untuk kelapa yang lebih kecil dan belum tentu manis.

  • Kayu Manis Seaside Sanur, Pantai Sindhu

Nah, untuk dinner kami pilih Restoran Kayu Manis karena sekalian mau ketemuan dengan teman kami, Anton Wardaya yang kebetulan juga sedang ada di Bali. Tempatnya luas dan nyaman, persis di pinggir pantai jadi bisa liat view pantai dengan merasakan angin laut nya. Menunya cukup beragam, ada yang halal ada yang non-halal, ada yang Indonesian tapi juga ada yang western.

Reuninya di Bali yah, walau sama2 tinggal di Jakarta, haha..

Rasa makanannya juga oke. Dari segi harga memang sekelas cafe/resto, jadi lumayan mahal. Tapi karena kali ini mereka sedang ada program diskon jadi lumayan lah. Sepertinya karena memang resto2 di area Sanur ini cukup sepi imbas pandemi. Saat kami makan, hanya ada 1 meja lain yang terisi, selebihnya kosong. Restoran ini tutup jam 8 malam dan saat kami keluar dari resto, jalan setapak di pantai jam 8 malam itu sudah gelap gulita. Restoran di hotel Inna sendiri tutupnya malah jam 7 malam. Jadi kalo mau dinner perlu lebih awal ya, karena rata2 resto tutup lebih cepat saking sepinya pengunjung.

  • Warung Mak Beng

Lokasinya ada di dekat area parkiran motor pantau Matahari Terbit. Jika dari Hotel Inna, jalan lurus saja ke arah kiri, menyusuri pantai atau menyusuri jalan setapak penuh orang berjualan di kanan kirinya. Nanti mentok, nyebrang ke kiri sedikit, sampai deh.

Buat yang suka ikan laut, ini mesti dicoba ! Diana yang ga suka pedas aja sampe bela2in makan sup ikan nya karena enak.

Tempat makan ini cukup terkenal dan sudah banyak public figur yang pernah makan di sini. Foto2nya dipajang di tembok restoran. Nah uniknya di restoran ini menunya hanya 1 macam aja, tinggal pesan mau berapa porsi. Satu porsi itu terdiri dari : nasi putih, ikan goreng (tidak pedas) dan sup ikan (dengan bumbu asam pedas) plus sambal. Semuanya ikan laut ya. Harga per porsi Rp.55.000. Bisa makan di tempat atau dibungkus. Kami pilih dibungkus saja untuk dimakan di teras cottage. Jika dibungkus, silakan siapkan tas sendiri untuk membawanya atau harus beli tas kain Mak Beng yang lumayan kecil sih ukurannya. Maksimal 3-4 porsi sepertinya untuk 1 tas kain Mak Beng.

  • POD Chocolate Cafe

POD Chocolate Cafe ini ada di Jl. By Pass Ngurah Rai Sanur. Sekitar 5-10 menit naik mobil dari pantai Sanur. POD adalah merk lokal Bali yang memiliki pabrik coklat sendiri. Mereka klaim coklat mereka plant based, tidak mengandung dairy/milk. Jadi memang beda di rasa coklatnya.

Betah banget berlama2 di cafe ini.

Cafenya sangat bagus dan menarik baik dari segi interiornya maupun display produknya. Bisa duduk2 santai di sini menikmati minuman, ada coklat dan kopi juga. Tempatnya cozy banget, betah deh. Ada tester yang lengkap juga untuk berbagai rasa coklat. Padahal varian rasanya banyak bangeeeeet. Jadilah puas kami cobain testernya satu2, haha.. Selain coklat batangan, ada juga minuman coklat dan selai coklat/hazelnut. Selainya juga bisa dicoba loh, ada mesin pengaduk selainya (lihat di foto) dan kita bisa ambil pakai stick untuk dicoba. Semuanya enak2 !

POD cafe ini juga ada di bandara Ngurah Rai, tapi tempatnya jauh lebih kecil dan ga ada display yang menarik seperti di Sanur ini. Jika mau beli varian coklatnya, selain di Bali, bisa juga melalui tokopedia loh. Harganya sama, bisa dikirim ke berbagai kota di Indonesia bahkan bisa free ongkir untuk ke Jakarta. Sangat menarik !

Terkait : Bali May 2021 (Akomodasi Seminyak & Kuliner di Seminyak, Kuta, Nusa Dua)

Terkait : Bali May 2021 (Wisata Pantai area Seminyak, Kuta, Nusa Dua, Pandawa + Tanah Lot)

Terkait : Bali May 2021 (Akomodasi, Kuliner & Wisata Ubud-Gianyar)

Advertisement
Categories: 2020-2024, ASIA, Bali, INDONESIA | Tags: , , , , , , , , , , , , | Leave a comment

Post navigation

We love your feedback !

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

Blog at WordPress.com.

%d bloggers like this: