Dari Solo menuju Semarang, kami mampir ke Dusun Semilir https://dusunsemilir.com/ Lokasinya ternyata keluar pintu tol Bawen. Waktu kami traveling ke Semarang tahun 2018, ternyata kami pernah keluar pintu tol ini juga, tapi waktu itu kami ke luar ke arah kiri, wisata ke perkebunan kopi Banaran yang terkenal. Kalo ke Dusun Semilir ini, belok kanan dan tidak sampai 500 meter sudah sampai, ada di sebelah kiri.
Kami sampai jam 10 kurang, suasana sudah cukup ramai oleh pengunjung yang nunggu buka jam 10. Ternyata selain banyak rombongan, ada kunjungan dari bapak kapolres setempat karena Dusun Semilir menjadi salah satu tempat untuk vaksinasi covid 19. Harga tiket masuknya Rp.20.000,- per orang. Dapat voucher Rp.10.000,- untuk makan di Super Penyet yang ada di food court dan juga voucher potongan harga Rp.50.000 untuk foto di Studio Gunungan. Area lobby tempat masuk, adalah area tempat jualan oleh2, mayoritas makanan dan juga ada stall makanan tradisional.

dan ada toilet (kiri atas) yg bentuknya cakep.
Tujuan pertama kami adalah Studio Gunungan https://www.instagram.com/studiogunungan/ Letaknya ada di lantai 2. Di sini kami bisa foto dengan kostum adat Jawa dan suasana budaya Jawa. Ini sudah menjadi tradisi kami setiap kali traveling untuk berfoto dengan kostum tradisional di daerah tsb.
Dari kami datang hingga kami selesai, hanya kami yang ada di sini. Di sini hanya ada 1 petugas dari awal hingga akhir, dari mulai dia siapkan ruang ganti baju (nyapu, ngepel), pendaftaran, carikan baju yg ukuran nya pas, sampai siapkan property-lampu, sesi foto, transfer hasil foto ke cd dan hp kami, terima pembayaran, sampai edit foto yang sudah jadi. Superman !
Ceritanya kami harus berganti kostum Jawa, mulai dari topi, baju, kain hingga selop. Nah proses ini ternyata mandiri loh. Jadi petugas hanya kasi kain saja. Iya, baju yg kami pakai itu tidak ada kancing atau pun resleting. Terbuka saja bagian depannya, jadi kami yang harus rapatkan sendiri dengan peniti sesuai ukuran badan. Diana yang bajunya agak kebesaran perlu peniti di bagian pinggang belakang biar lumayan pas. Untuk kain bawah pinggangnya pakai karet dan ada resleting, jadi lumayan, kalo kepanjangan ya dilipat saja sendiri di bagian pinggang. Intinya semua ngurus sendiri, ga ada petugas yang bantuin ya. Blangkon Jeff dan selop juga cari sendiri yang ukurannya cocok.
Akhirnya sesi foto dimulai di studio semi outdoor ini. Di atas kepala kami, atapnya sebagian kaca dan tidak ada AC, hanya kipas angin besar di beberapa titik. Kami betul-betul kepanasan selama sesi foto, baju yang kami pakai juga bahannya tebal bikin panas. Kami foto di beberapa background, dengan berbagai gaya dan aksesoris. Arahan petugas lebih banyak gaya formal ya, jadi kalo mau bergaya heboh atau ada pose yang diinginkan, info saja petugasnya dan atur sendiri gayanya.
Total ada sekitar 50-an foto dengan 4 area studio sebagai background. Lalu ternyata kita langsung dapat semua foto2 itu donk, keren banget ya !! Ga seperti yang tertulis di ketentuan bahwa kita hanya akan dapat beberapa foto edit gitu. Jadi begitu selesai foto, sudah bisa share di sosmed deh, haha.. Untuk foto yang mau diedit bisa, ada 7 foto yg kita pilih dan nanti dibantu edit sama petugasnya. Selesai editnya lama ya, bisa 1-2 hari kemudian. Tapi buat kami, jauh lebih bagus foto aslinya loh, entah apa yang diedit tapi rasanya ga sreg aja. Kalo perlu edit kita bisa edit sendiri lah sesuai selera, lebih puas.
Selesai foto studio, kami turun lagi dan baru mulai masuk ke pintu masuk dusun semilir. Iya, dari tadi belum “masuk” ke area yang harus pakai tiket. Jadi sebetulnya kita bisa saja main ke sini, masuk ke area lobby buat belanja2, naik ke atas buat makan2, foto studio dan tidak perlu beli tiket masuk dusun semilirnya. Tapi ya nanggung sih sebetulnya, mending masuk aja sekalian, harga tiket masuk kan murah trus dapat potongan harga buat foto2 studio juga. Untuk pelaksanaan vaksinasi adanya di lantai 2, jadi mereka juga ga perlu beli tiket masuk Dusun Semilirnya.
Begitu masuk, langsung terasa banget bahwa ini tempat yang sangat cocok buat yang suka foto2. Di setiap sudut ada ornamen2 menarik yang bagus untuk foto. Nuansa yang ada dalam tempat wisata ini juga bisa diacungkan jempol. Mulai dari rumput tiruan, pasir betulan (serasa di pantai dengan pohon kelapanya), danau, semuanya ada. Ada berbagai binatang juga di mini zoo, ada berkuda, ada otter dan ikan. Ada replika rumah dan wisata Eropa (sampai bisa naik gondola ala Venice), toko bernuansa Gangnam street dengan figur2 artis K-Pop untuk foto2, ada penyewaan kostum Eropa dan Korea juga di sini.
Ada juga seluncuran dengan jalur warna warni yang biasanya menjadi highlight dari Dusun Semilir ini. Kami makan siang di Gunungan Resto yang ada satu lantai dengan studio Gunungan di lantai atas. Sebenarnya ada pilihan lain yaitu di food court di dalam Dusun Semilir, tempat dimana voucher potongan harga bisa digunakan. Namun karena saat jam makan siang sangat ramai jadi kami memilih tempat yang lebih sepi saja. Kami pilih lemongrass chicken rice yang enak dan spaghetti carbonara yang rasanya standard dan sangat lama keluarnya. Tempat makannya ada yang di outdoor area, bentuknya juga unik, lihat di foto ya. Enak di sini adem, terasa semilir angin seperti nama tempat ini, cocok ! Sangat nyaman daripada di food court.

3 otter yang lucu sebagai penutup perjalanan
Setelah kenyang, kami masuk lagi ke area dusun semilir (bisa keluar masuk asal menunjukkan potongan tiket) karena mau ketemu teman-teman kami yang lucu yaitu para otter alias berang2. Di dekat pintu masuk, ada meja yang menjual makanan ikan dan makanan berang2. Kita tinggal ambil dan uangnya dimasukkan dalam kotak yang disediakan di situ, lumayan menguji kejujuran juga nih. Harganya Rp.5.000,- untuk 1 pak makanan otter. Lokasinya turun ke bawah pakai tangga dan begitu tiba di pinggir kolam, kami disambut oleh 3 ekor berang2 yang bawel dan lucu. Mereka langsung menyambut kami dan minta makan. Aiiih, lucu banget deh. Mana hanya ada kami di situ, tidak ada orang lain, jadi fokus mereka hanya ke kami saja. Suara lengkingan otter itu ternyata cukup kencang ya. Kadang antar mereka berantem sendiri memperebutkan makanan yang kami lemparkan.
Pas banget kami di kolam otter ini, pas hujan turun dengan deras. Oke, sudah waktunya kami mengakhiri wisata di Dusun Semilir ini dan melanjutkan perjalanan ke kota Semarang. Bye berang-berang….
Bersambung ke Road Trip (part 4 – Semarang)
Kisah sebelumnya di Road Trip (part 2 – Solo)