Prolog
Seperti yang sudah disebutkan di tulisan tentang staycation Edensor ke Sentul sebelum ini, bahwa di bulan Maret ini kami mau habiskan jatah cuti Jeff. Satu hari sudah terpakai untuk ke Sentul. Dua hari lagi kami pakai untuk liburan singkat ke Bandung dan Ciater. Kami memilih berangkat Jumat subuh dan kembali ke Jakarta hari Senin siang.
Untuk ke Bandung karena merupakan hometown kami, maka kami ga tuliskan detailnya karena bukan pergi ke tempat wisata. Biasanya ke Bandung ya ketemu keluarga, bersantai dan kulineran aja sih. Untuk menginap juga kali ini kami menggunakan apartment keluarga besar yang memang sering menjadi tempat menginap kami ketika berada di Bandung.
Berjumpa Masalah
Nah, ada cerita menarik kali ini karena ternyata pas sampai Bandung mobil Jeff mengeluarkan suara2 ketika berbelok. Akhirnya kami pergi ke bengkel untuk cek masalahnya apa. Tanpa disangka, ternyata ada kerusakan pada part yang cukup penting dan menyebabkan mobil dalam kondisi berbahaya jika terus dijalankan. Masalahnya part yang harus diganti tidak tersedia di bengkel Bandung dan harus dikirimkan dari Jakarta. Tentu ini membutuhkan waktu yang lama. Jadi, mobil harus ditinggal di bengkel Bandung sampai mungkin seminggu ke depan. Hah ?! Gubrak deh ! Padahal ini baru hari pertama kami tiba di Bandung, masih banyak rencana dan belum juga ke Ciater sebagai tujuan utama liburan kan.
Hm.. mau panik ? Ga menyelesaikan masalah juga kan. Oke, berpikir tenang dan jernih merupakan kunci traveler yang selalu siap menghadapi segala masalah, hehe.. Akhirnya semua barang ditarik dulu dari mobil, dipindah ke gocar, lalu balik dulu ke apartment untuk berpikir langkah selanjutnya. Mobil mau tidak mau kan harus ditinggal di bengkel daripada nanti terjadi masalah yang lebih besar. Urusan mobil, nanti jika sudah selesai ya berarti harus diambil oleh Jeff dari Jakarta dan dibawa balik ke Jakarta. Oke, itu bisa diatur lah minggu depan. Urusan yang sekarang dulu nih, kami jadi ga punya mobil kan untuk jalan2 di Bandung, juga untuk ke Ciater dan untuk balik ke Jakartanya lagi.
Long story short, diputuskan untuk kami jadinya di apartment saja selama di Bandung. Paling santai jalan kaki ke area sekitar apartment. Kuliner akan dilakukan dengan pesan makanan lewat gofood. Untuk ke Ciater dilakukan menggunakan gocar dan kembali dari Ciater ke Jakarta pakai sewa mobil. Pertimbangan sewa mobil karena kalo naik travel dari Bandung akan habis waktu dari Ciater ke Bandung dulu, baru bisa jalan ke Jakarta. Selain itu bawaan kami lumayan banyak dan naik travel bersama org lain masih menjadi concern kami di era pandemi ini. Memang sewa mobil lumayan mahal ya, tapi kami pilih ini karena berbagai pertimbangan tadi dan namanya juga “kejadian tak terduga” ya. Makanya harus selalu siap dana extra untuk kejadian2 tak terduga ya kalo traveling kemana pun juga.
Kuliner Bandung
Ternyata seru juga nih kulineran pakai go-food, haha.. Kami bisa beli mie Akung, roti bakar Duti, dan sate Maulana Yusuf. Untuk Lotek Mahmud adanya di grab, ini kami pesan lotek, nasi lengko, bakmoy dan bakut. Lebih enak begini rasanya, kalo makan di tempat kami hanya bisa terbatas karena keburu kenyang. Kalo ini kami pesan banyak, trus makan sedikit2, kalo ga habis bisa masuk kulkas dulu dan dipanaskan kemudian. Porsinya juga besar nih kalo pesan delivery gini, haha.. Dekat apartment bisa beli baso tahu Wibisana dan gudeg Banda. Wah, puas deh kulineran kali ini walau tanpa makan di tempat ! Lain kali jika ada mobil pun, rasanya mau pakai alternatif ini saja ah supaya bisa pesan macem2 makanan, hehe..
Day 1 Ciater
Kami berdua sebenarnya sudah pernah ke Gracia Spa di Ciater pada akhir tahun 2004. Diana juga dengan ortunya sudah pernah ke Gracia Spa bahkan sebelum kami menikah. Tempat ini menarik karena memiliki private pool hot spring di setiap bungalownya. Keren lah, jarang2 yang seperti ini, biasanya hot spring berupa pool umum dan rame2. Seperti biasa, di tengah pandemi COVID paling nyaman kalo menginap itu di penginapan model bungalow ya.
Kami berangkat naik taksi blue bird yang dipesan lewat app go-car. Berangkat jam 12.30 melalui tengah kota yang padat, maklum hari Minggu. Untungnya si driver berinisiatif mencari jalan alternatif melewati jalan2 kecil2. Sekitar 1,5 jam kami baru tiba di Lembang. Nah dari Lembang ke arah Gracia Spa, kondisi lalu lintasnya semakin padat, terutama ketika melewati daerah Cikole. Dulu di sini sangat jarang tempat wisata. Namun setelah lama kami tidak ke sini, ternyata semakin banyak tempat wisata di kanan kiri jalan. Penuh mobil dan bis2 pariwisata yang membuat kondisi jalan sangat macet. Mirip2 waktu kami ke Ciwidey tahun lalu. Bisa baca di trip Ranca Upas Ciwidey 2021 ya.
Setelah melewati Tangkuban Perahu, kami tiba di Gracia Spa, yang sudah masuk dalam area Subang. Perjalanan keseluruhan dari Bandung memakan waktu 3 jam loh ! Busyet deh. Namun argo taksi cukup sesuai dengan perkiraan di awal saat kami memesan lewat app, syukurlah. Semoga aja supir taksinya bisa dapat penumpang lagi ya ke arah Bandung, soalnya arah balik Bandung macetnya lebih parah lagi.
Selesai check in, kami masuk villa kami di Rasamala 2 dengan private pool hot spring dan gazebo di depan villa. Lokasi villa ini dekat dari Kawah Ratu pools, hot spring utama yang terbuka untuk umum. Jadi untuk yang ga bawa kendaraan pribadi seperti kami, lokasi ini sangat strategis. Dekat untuk jalan kaki santai ke resepsionis, restoran (tempat breakfast) dan juga pool umum. Waktu tahun 2004, kami menginap di Puspa 3. Area puspa dan semua bungalow lainnya beda jauh, itu lebih dekat ke curug Nyi Mas Nyai dan ujung ke ujung dari tempat kami sekarang menginap.

Di samping pool, ada gazebo di mana kami bisa makan bekal sambil menikmati sore. Kamarnya cukup luas dan amenities di kamar mandinya lengkap. Selain mineral water, kopi dan teh sachet yang menjadi standard di mana2, di sini ada juga disediakan teh kotak. Di sini disediakan snack sore yang diantar ke kamar berupa pisang goreng dengan toping keju parut melimpah dan ada bubuk gula merahnya. Rasanya maknyus…. enaaak ! Snack sore ini juga yang pernah kami dapatkan dulu di tahun 2004. Rasanya juga sangat berkesan enak waktu itu. Hebat, masih terus mempertahankan kualitas ! Kali ini ada tambahan buah apel dan jeruk serta 2 masker dan 1 botol kecil hand sanitizer.
Malam ini kami mampir ke Kawah Ratu Pools, kolam rendam air panas, yang dibuka buat umum dan berbayar sekitar 100 rb per orang. Untuk tamu yang menginap, bisa masuk ke sini secara gratis. Sebenarnya Kawah Ratu Pools ini buka 24 jam loh, namun sejak pandemi jam bukanya dibatasi hingga jam 12 malam saja. Kawah Ratu Pools ini memiliki 4 kolam, terdiri dari 2 kolam kecil untuk anak dan lansia, serta 2 kolam besar untuk dewasa. Ada tempat untuk makan, banyak area duduk2, ada api unggun dan banyak ornamen serta lampu2 hias yang cantik di area ini. Keren banget lah ini ! Dulu belum secantik ini, cuma pool besar biasa saja.
Pengunjungnya ramai sekali nih. Kebanyakan keluarga yang membawa anak kecil. Jadi kami pikir, kami balik lagi nanti saja sekalian menjelang tengah malam, supaya sudah lebih sepi. Enak sepertinya rendam air panas malam2 di cuaca dingin. Namun ternyata cuacanya tidak mendukung. Hujan turun cukup awet sepanjang malam. Akhirnya kami putuskan untuk di dalam kamar saja, sambil memesan makanan. Harga makanan kalo melalui room service, sedikit lebih mahal jika dibandingkan kita membeli di pool atau restoran langsung. Kami beli mie tektek, bajigur dan bandrek, cocok banget untuk menemani suasana dingin di malam hari.
Day 2 Ciater
Jam 7 pagi adalah jam buka Kawah Ratu. Jadi kami mau langsung rendaman dulu di Kawah Ratu dengan harapan pagi2 masih kosong harusnya, apalagi Senin pagi kan ini. Beneran dong, hanya kita berdua yang rendaman. Asyiiiik…. Enak banget. Bisa berenang sepuasnya di kolam panas sebesar ini serasa private pool. Apalagi cuacanya dingin banget pagi ini, setelah hujan semalaman. Cocok ! Ada 1 pool dewasa yang sedang dikuras airnya sehingga kosong untuk perbaikan keramik pool yang lepas. Nah, enaknya karena ada banyak pool, jadi kalo 1 pool dikuras yang satu masih bisa digunakan. Ini bagus, menghindari kekecewaan tamu ga bisa berenang karena pool dikuras. Misalnya saat kami ke Ciwidey itu, swimming pool air panasnya kosong sedang dikuras, jadinya tidak bisa dipakai tamu. Bete kan kalo seperti itu.

Habis berendam barulah kami lanjut breakfast. Waktu kami ke sini dulu, sarapan ala carte hanya memilih kalo ga salah ingat antara nasi goreng, bubur, dimsum atau american breakfast. Sekarang ternyata disediakan buffet untuk breakfast. Wah, keren banget ! Katanya sih karena jumlah tamunya lebih dari 25 orang, jadi bisa prasmanan. Oke, mari kita nikmati. Jenis makanannya ternyata cukup lengkap, mulai dari stall roti-croissant-pie di bagian dalam restoran, lalu ada omelete, wafel dan sosis di pojokan, serta buffet utama di ujung yang lain. Buffet utamanya terdiri dari : bubur (ini enak banget walau warnanya kecoklatan-ga putih, seperti sudah dicampur bumbu macam2 selain ayam), bakso kuah, cereal + milk, nasi goreng, berbagai lauk daging ayam, sapi dan sayuran, serta spaghetti bolognaise. Ada juga buah potong di dalam chiller (jadi tetap dingin), jus dan teh-kopi yang standar.

Bersyukur sekali pagi ini cuaca cerah. Kami mau lanjut jalan2 ke Curug Nyi Mas Nyai. Ini juga terbuka untuk umum dan berbayar 25 ribu per orang. Tamu hotel tentunya gratis. Karena ke curug lokasinya agak jauh dari bungalow kami, jadi kami tanya arahnya ke petugas yang standby di stand ATV, depan Kawah Ratu. Eh, petugasnya malah menawarkan untuk diantar naik mobil golf yang ada. Wah boleh banget pak. Bisa menghemat waktu dan tenaga. Ternyata betul, lokasinya ada di atas sehingga jalanannya menanjak terus. Kebayang kalo jalan kaki lumayan gempor ya.
Tiba di curug, kami minta ditinggalkan saja, ga usah ditunggu. Nanti pulangnya bisa jalan kaki lah, kan menurun dan sudah tau arah. Dari pelang curug sampai ke air terjun nya sendiri sangat mudah. Pihak Gracia Spa sudah menyiapkan dan membuat tangga2 yang mudah untuk dilalui para tamunya. Tidak khawatir terpeleset karena ada pegangan tangan.
Ada 3 air terjun yang bertingkat, dimana masing2 tingkatnya kita bisa nikmati dengan kejernihan airnya. Tahun 2004 saat kami ke sini dulu, airnya sedang kering sehingga air terjunnya kurang menarik. Nah hari ini, ternyata airnya cukup deras, jadi keren banget. Mungkin juga sudah ada yang dirapihkan dari air terjun ini oleh pihak Gracia Spa sehingga terlihat makin menarik. Great Job !
Buat yang senang main air, ini tempat yang pas. Bisa berendam di kolam bawah air terjun ini atau menikmati serunya diguyur shower raksasa. Bisa pilih tingkat yang disukai, karena tiap tingkat style kolam dan air terjunnya beda. Kalo mau basah-basahan, siapkan handuk atau baju berenang sekalian. Karena di sini tidak ada tempat bilas dan tempat untuk ganti baju ya. Tidak seperti di Kawah Ratu. Lalu siapkan sepatu pantai kalo bisa, karena bagian dasarnya berupa batu2 yang jika dengan kaki telanjang cukup sakit ya. Kalo kepepet pake sendal bisa sih, cuma kurang nyaman.
Setelah puas main air, kami kembali turun ke bawah melalui jalur yang berbeda. Banyak lihat2 bungalow lain yang tamunya sudah check-out. Ini juga style nya beda2 semua walau semua ada private poolnya. Ada yang private poolnya kecil tapi terlindung atap, jadi ga kepanasan dan ga kehujanan. Beda dengan pool kamar kami yang panjang tapi terbuka, jadi kehujanan dan kepanasan kalo digunakan. Ada yang isinya 2 kamar, 3 kamar, dsb. Jadi silakan pilih yang sesuai selera saja dan sampaikan ke pihak hotel. Di tengah2 ada banyak tempat bersantai, gazebo, taman bermain, wah… asik banget lah untuk acara kumpul2 atau bersantai bersama keluarga di sini.
Mumpung cuaca cerah, kami puas2in deh ke Kawah Ratu lagi nih. Sekarang jam 11 siang dan walau ada beberapa pengunjung, tapi ternyata ga ada yang berenang nih. Jadi kembali menikmati private big pool, haha.. Bener2 puas deh ! Cuma memang enakan pas tadi pagi, karena cuaca dingin. Kalo sudah siang, ada panas sinar matahari dan berendam di air panas, jadi kepanasan deh.
Jam 12.30 kami dijemput mobil travel dari Shalum. Jadi ceritanya kan kami mesti cari rental car dari Ciater ke Tangerang, nah cara carinya paling gampang lewat traveloka tuh. Walau traveloka bisa jemput di Ciater tapi ga bisa antar ke Tangerang, hanya bisa sampai Jakarta. Jadinya kami cari provider car rental yang ada di Traveloka, tapi trus kontak langsung saja. Dari beberapa yang dihubungi, jadilah dengan Shalum Mekar Jaya ini. Harga oke, sistem payment fleksibel (tidak harus DP dulu), dan review di web cukup oke.
Rutenya adalah melalui kota Subang agar bisa masuk tol Cipali. Ternyata perjalanan turun dari Gracia Spa ke kota Subang cukup jauh dan lama karena kondisi jalan yang tidak terlalu mulus dan juga volume kendaraan yang cukup ramai di kedua arah. Di kanan kiri jalan, terutama di daerah Ciater, banyak pemandian air panas, bahkan sudah banyak restoran. Kami juga sempat melewati tempat wisata D’Castello Ciater yang punyanya Dewi Persik tuh. Bentuk kastil warna genjreng yang lokasinya betul2 di atas bukit. Ciamik banget sih ini. Sepertinya mirip konsepnya dengan Dusun Semilir yang kami singgahi waktu perjalanan ke Semarang. Bisa baca trip Dusun Semilir di sini. Tapi ga tau juga yah, karena kami ga masuk ke dalam. Kalo yang sudah pernah ke D’Castello ini bisa share di kolom komen ya.
Akhirnya sekitar jam 14.00 kami berhasil masuk tol Cipali dan melanjutkan perjalanan menuju tol Cikampek untuk lanjut pulang ke Tangerang. Karena ini hari2 menjelang bulan puasa dan ditambah adanya beberapa titik kemacetan di tol akibat perbaikan jalan, alhasil kami baru tiba di rumah sekitar jam 19.00 dengan sempat berhenti sebentar di rest area. Total perjalanan lebih dari 6 jam bo ! Bener2 cape banget ya. Untung saja ada Pak Iswan, driver kami yang selalu ceria, thank you ya pak.
Epilog
Gracia Spa memang mematok harga yang cukup mahal untuk bungalownya, paling murah sekitar 2,6 juta per malam untuk kapasitas 2 orang. Jadi carilah harga promo, misal melalui OTA atau promo weekdays, walau tetap sih akan di sekitar 2 juta. Tapi menurut kami harga itu sebanding dengan fasilitas dan service yang didapat. Jika tamu umum saja sekali masuk Kawah ratu 100 ribu, maka bila 2 orang masuk di 2 hari saja sudah habis 400 ribu, belum kalo masuk air terjunnya, 2 orang artinya nambah 50 ribu lagi. Lah, kami nginap di Novus yang ada private pool air hangat saja tahun 2019 harga promo sudah 1,7 juta per malam. Bisa baca di sini untuk staycation Novus Puncak. Jadi mahal murah relatif dengan apa yang dicari ketika liburan sih ya.
Buat yang mau jalan2 ke area Ciater dan Subang dari arah Jakarta, bisa lanjut dari tol Cikampek ke tol Cipali dan keluar di Subang. Berbeda kalo mau ke Bandung dulu, harus masuk tol Cipularang dari tol Jakarta-Cikampek. Untuk hari libur, perlu diperhitungkan kemacetan yang terjadi di jalur Bandung ke arah Lembang hingga lanjut ke Ciater yang menurut kami luar biasa parah.
Oke, sekian libuan kami kali ini. Walau sempat ada masalah, namun kami tetap bisa merasakan sukacita bersantai di Gracia Spa yang menyegarkan. Saat ini mobil masih ada di bengkel Bandung, semoga saja bisa segera beres ya. Nantikan juga rencana kami untuk traveling lagi dalam waktu dekat. Kemana ? Udah kangen ke luar negri nih. Semoga saja lancar ya, nanti kami pasti cerita2 lagi di blog ini. Kalo mau tau updatenya, bisa follow IG: jeffdandiana ya. See you…
oke deh