Hokkaido Japan (23 Des 2023-1 Jan 2024) part 2: Otaru

Day 4 : Otaru

Hari ini kami melakukan perjalanan pulang pergi ke kota kecil Otaru. Kota ini bisa dicapai dengan JR sekitar 30 menit saja dari Sapporo. Di Otaru ini terdapat 2 station JR, yaitu Minami Otaru St dan Otaru St. Kami turun di Minami Otaru St yang merupakan station pertama dari arah Sapporo dan berjalan kaki sekitar 15 menit ke Tanaka Sake Brewery di tengah hujan salju, tapi kami bisa menikmatinya.

Tanaka Sake Brewery

Di Tanaka Sake Brewery ini, di lantai 1 terdapat tempat testing dan penjualan aneka sake produksi mereka. Kami naik ke lantai 2 dan bisa melihat mesin2 dan alur proses produksi pembuatan sake. Turun ke lantai 1, kami testing beberapa sake dan membeli salah satu dari yang favorit mereka.

Salju di Otaru

Dari Tanaka Sake Brewery, kami melanjutkan perjalanan menuju Music Box Museum, masih ditemani hujan salju. Di tengah perjalanan, ketemu toko Uniqlo di pinggir jalan dan kami masuk ke dalamnya. Setelah lihat2, Jeff beli sarung tangan winter yang ujungnya bisa touch screen. Langsung dipakai.

Kiri : Otaru Steam Clock, kanan : Music Box Museum

Walaupun nama belakangnya museum, namun Music Box Museum ini adalah toko souvenir dengan ratusan model music box yang memenuhi 3 lantai toko ini. Music box yang ada di sini beraneka ragam ukuran, material serta pilihan musiknya. Yang menarik, di luar Music Box Museum ini ada The Otaru Steam Clock, yang merupakan terbesar di dunia dan yang kedua setelah yang di Gastown, Vancouver, Canada. Tahun 2018 kami berkesempatan berkunjung ke sana Western Canada 2018 : Vancouver Pembuatnya sama yaitu Mr. Sanders. Di bagian bawah The Otaru Steam Clock ada pelat logam dengan tulisan Gastown Vancouver Canada 1886.

Atas : Curry House CoCo, bawah : cumi panggang di Sakaimachi Street

Setelah jalan-jalan di Music Box Museum, kami memilih makan siang di Curry House CoCo yang letaknya di seberang toko Uniqlo tadi. Agak putar arah, tapi ga papa deh. Lagi ingin yang hangat2 nih. Ternyata rasanya lezat dan wajib dicoba. Bisa ada pilihan level pedasnya, jika tidak suka pedas pun ga masalah. Crab cream croquette nya juara ! Di Jakarta ternyata juga sudah ada Curry House CoCo ini (tapi yg versi halal).

Sakaimachi Street dan pelabuhan Otaru

Setelah lunch, kami menyusuri Sakaimachi Street yang merupakan pusat utama para turis berjalan2. Di kanan kiri, ada banyak toko makanan dan coklat (yang paling banyak toko LeTAO). LeTAO memiliki beberapa toko di sepanjang jalan ini. Yang menarik tiap toko LeTAO tidak selalu menjual produk yang sama. Kalo beruntung, ada sample gratis biskuit atau coklat di setiap toko LeTAO.

Ada toko yang menjual kerajinan gelas yang juga merupakan keunggulan dari kota ini. Ada juga beberapa resto yang menawarkan produk seafood yang bisa dipilih dan nantinya dimasak. Menarik sih untuk turis, menyusuri jalanan yg penuh dengan segala makanan dan souvenir.

Otaru Canal

Kemudian kami tiba di ujung Sakamaichi Street yang mengarah ke Otaru Canal. Lokasi ini juga menjadi tempat pusat turis berkumpul dan foto2. Apalagi kalo sudah mulai gelap dan lampu2 di canal dinyalakan. Ada juga turis yang berwisata dengan kapal menyusuri canal ini.

Kami kembali ke Sapporo dari Otaru St yang merupakan stasiun paling ujung di kota ini. Stasiun ini lebih besar dibandingkan dengan Minami Otaru St tempat tadi pagi kami datang. Untuk kereta JR Sapporo-Otaru memang banyak, tetapi lebih baik jika bisa reserve seat sebelumnya. Karena pengalaman kami saat pulang kereta sangat penuh, hingga harus berdiri berdesakan sepanjang perjalanan. Lebih nyaman jika reserve seat, bisa duduk santai di gerbong khusus yg tidak ada orang berdiri.

Cerita sebelumnya ada di : Hokkaido Japan part 1 – Sapporo

Bersambung Hokkaido Japan part 3 – LakeΒ Toya

Categories: ASIA, Japan, 2020-2024 | Tags: , , , , , , , , | Leave a comment

Post navigation

We love your feedback !

Create a free website or blog at WordPress.com.