Hokkaido Japan (23 Des 2023-1 Jan 2024) part 3: Lake Toya

Hari ini kami akan meninggalkan kota Sapporo untuk menuju Lake Toya. Koper besar kami tinggalkan di hotel karena nanti kami akan menginap kembali di hotel ini saat hari terakhir. Jadi kami hanya bawa 1 koper medium. Perjalanan ke Lake Toya sekitar 2 jam menggunakan JR Hokuto. Kereta kami berangkat tidak tepat waktu dan meleset dari jadwal tiba di Lake Toya. Jadi kereta di Jepang bisa terlambat juga ya, tidak selalu on time. Akibatnya kami tidak bisa mengejar jadwal Donan Bus yang melewati depan hotel kami. Kami harus naik Donan Bus berikutnya yang tiba di kantor mereka.

Keluar station, kami bersama penumpang lain bergegas ke bus stop yang terletak di sebelah kanan pintu keluar station. Hujan salju cukup deras dan semua penumpang mesti berdiri cukup lama di tengah dingin dan hujan salju untuk menunggu bus datang. Ada penumpang yang dijemput oleh pihak hotel di Lake Toya, tapi mayoritas seperti kami harus naik Donan Bus. Per orang biayanya 340 Yen.

Atas : JR Hokuto, bawah : tiba di Lake Toya

Perjalanan bus sekitar 25 menit dan sepanjang perjalanan hujan salju turun terus. Hal ini membuat pemandangan kami sangat terbatas. Kami tidak bisa melihat arah jalan namun drivernya sudah pengalaman sehingga kami tiba dengan selamat di Donan Bus Toya Office. Perjalanan berakhir di Donan Bus Toya Office. Jarak dari kantor bus ke hotel kami lumayan juga, sekitar 1 km dan ditempuh dengan berjalan kaki sekitar 15 menit.

Dari Donan Bus Toya Office ke hotel, kami berjalan kaki di tengah hujan salju yang masih turun dengan cukup deras. Lumayan seru juga karena harus menggeret koper di jalanan bersalju. Pengalaman tak terlupakan. Untung koper kami kuat dan tidak jebol.

TIba di hotel, karena belum waktunya check in yaitu jam 15, maka kami titip koper dulu di receptionist. Kemudian kami seperti biasa observasi hotel serta fasilitas yang ada. Hotel kami salah satu yang terbesar di Lake Toya dan menghadap langsung ke danau nya, namanya Toyako Manseikaku.

Atas : lobi hotel Bawah : lunch kami

Nah karena sudah siang dan lapar, akhirnya kami memutuskan untuk makan di resto Soup Curry HLahal (nah gimana bacanya ya). Cari yang hangat2 dekat hotel. Kami memilih tempat duduk yang tepat menghadap Lake Toya. Sambil kami lunch, cuaca mulai berubah menjadi cerah, jadi view danau nya terlihat indah.

Selesai lunch, masih ada waktu sebelum check-in nih. Akhirnya kami memutuskan untuk mencoba onsen di sini. Jeff kan sudah pernah coba sekali waktu di hotel Sapporo, tapi itu sendiri dan khusus onsen buat cowo. Nah di sini kami mendapatkan tempat onsen private yang bisa untuk pasangan. Silakan baca pengalaman kami di PRIVATE ONSEN IN LAKE TOYA HOKKAIDO JAPAN.

Lake Toya dari kamar hotel

Setelah puas onsen, kami check-in di hotel sambil menikmati Lake Toya dari kamar kami. Pemandangannya serba putih tertutup salju. Sore hari sudah gelap karena winter. Kami memutuskan untuk jalan2 di kota Lake Toya ini. Kotanya kecil dan sepi. Di jalanan jarang ada penduduk lokal. Kebanyakan malah para turis yang tinggal di berbagai hotel di kota ini.

Ada yang mampir ke toko souvenir maupun convenient store. Jalanan bersalju sehingga perlu berhati-hati saat melangkah. Di seberang hotel, ada Toya Illumination seperti di Hokkaido Japan part 1 ; Sapporo Tapi ini jauh lebih kecil dan sederhana ya, ga bisa dibandingkan dengan yang di Sapporo. Sambil jalan, kami menemukan beberapa hand bath yang bisa langsung digunakan secara free oleh pengunjung yang lewat. Enak juga merendam tangan dengan air panas di tengah dingin winter begini.

Atas dan kanan bawah : Toya Illumination, Kiri bawah : Hand Bath for Marriage

Kembali ke hotel, kami menuju restoran untuk makan malam berupa buffet all you can eat. Biayanya sudah termasuk yang kami bayarkan untuk menginap di sini. Makanan dan minumannya macam2, tapi kami ga paham karena tidak ada nama makanannya dalam bahasa Inggris. Kacau juga nih. Jadi tebak-tebak saja lah, langsung dicoba saja di mulut. Yang pasti ada berbagai seafood (termasuk yang mentah dan enak loh) serta aneka makanan tradisional Jepang lain.

Atas : Lake Toya malam hari, bawah : dinner kami di hotel

Sebelum tidur, Jeff mau mencoba onsen. Di hotel ini, ada 2 onsen yaitu Tsuki No Yu (di lantai 1) dan Hoshi No Yu (di lantai paling atas). Dua (2) onsen ini memiliki penjadwalan untuk penggunaan pria dan wanitanya. Malam ini, yang pria kalo mau onsen di Tsuki No Yu, pemandangannya menghadap taman. Sedangkan yang wanita di Hoshi No Yu, pemandangannya menghadap Lake Toya.

Tidak bisa didokumentasikan ya, tidak ada foto yang diperbolehkan selama onsen, hehehe… Waktu di Sapporo kan tidak ada tamu lain yang onsen bersamaan. Nah, kali ini ramai sekali tamu yang onsen. Gimana rasanya telanjang rame2 dengan orang lain ? Perasaan pertama pastinya canggung ya karena ga biasa, tapi lama kelamaan cuek aja. Yang penting ikuti saja etika cara onsen nya, dari menanggalkan baju, mandi dulu, ga menatap orang lain yang onsen, hingga selesai onsen. Selama Jeff onsen, sepertinya tidak ada turis Asia dan bule yang onsen. Hampir semuanya orang Jepang, mereka terlihat sangat santai karena sudah biasa ya.

Day 6 : Lake Toya – Hakodate

Bangun pagi hari ini, cuaca sangat cerah. Tidak seperti kemarin kami datang. Sama seperti rata2 hotel lainnya di Jepang, check out di hotel ini jam 10. Jadi kami harus bergegas breakfast di restoran yang sama seperti dinner semalam. Makanan masih sangat beragam, kali ini campur ada menu Jepang dan menu western.

Atas : kimono di hotel, bawah : breakfast

Setelah breakfast dan masih ada waktu, Jeff memutuskan untuk onsen kembali. Seperti diceritakan sebelumnya di atas, untuk pagi hari ini, onsen pria menggunakan Hoshi No Yu yang letaknya di lantai paling atas hotel ini. Untung disengajakan onsen, karena ternyata pemandangannya spektakuler menghadap Lake Toya.

Lagi2 karena alasan etika, tidak bisa dokumentasi apa2 ya. Tapi bersyukur banget bisa onsen dengan cuaca cerah dan bisa melihat dengan jelas Lake Toya. Lebih bagus daripada yang semalam di lantai bawah. Jeff sampai pindah2 tempat karena bentuk bath dan point of viewnya berbeda2. Bathnya pun ada yang berbahan baku kayu maupun marmer.

Pemandangan pagi hari di Lake Toya

Setelah check out, kami menitipkan koper di receptionist agar kami bisa berjalan2 tanpa repot karena jam keberangkatan kami ke Hakodate masih nanti sore. Walaupun cerah, tapi angin dingin lumayan menerpa badan kami nih.

Kanan bawah : Toyako Onsen 100th Anniversary Monument

Awalnya kami menyusuri jalanan di belakang hotel yang mengelilingi Lake Toya. Kami berjalan dari ujung ke ujung. Nah yang menarik dan jangan dilupakan kalo di Lake Toya yaitu adanya beberapa foot bath dan hand bath di berbagai area Lake Toya. Ini rendaman air panas, baik untuk kaki maupun tangan sesuai peruntukannya.

Foot bath dan Hand bath di berbagai sudut Lake Toya

Lake Toya masuk dalam UNESCO Global Geopark. Lake Toya terbentuk dari letusan gunung Mt. Usu di masa lampau. Karena itu Lake Toya terkenal dengan sumber air panasnya, sehingga semua hotel di sini menawarkan onsen. Jadi pagi ini acara kami adalah mendatangi tempat2 hand bath dan foot bath serta mencobanya. Biasanya sepi nih, tidak ada orang lain yang berendam kaki kecuali kami, mungkin karena cuaca yang dingin, sehingga untuk membuka sepatu dan kaos kaki saja butuh keberanian dan perjuangan. Haha…

Foot bath and hand bath

Tiap foot bath dan hand bath, punya nama dan filosofinya masing2. Ada keterangannya dalam bahasa Jepang dan Inggris biasanya. Ada yang untuk kesehatan, ada yang untuk pernikahan, macem2. Kami menggunakan tourist map untuk menemukan tempat-tempat ini yang tersebar di penjuru Lake Toya. Mesti bawa handuk sendiri ya, terutama jika mau cobain foot bath. Enak sekali loh merendam kaki dan tangan di air panas di tengah winter begini. Kami puas banget melakukannya !

Lunch terakhir di Lake Toya

Siang ini kami lunch di resto Horaiken yang hari sebelumnya ‘menolak’ kami karena tempatnya sudah penuh. Betul saja, saat kami masuk, tempatnya sangat kecil. Rupanya ini resto milik keluarga karena yang melayani kami sepertinya berhubungan keluarga semua. Kami pesan ramen dan gyoza, yang banyak tersedia di resto seluruh pelosok Jepang.

Setelah lunch, masih ada waktu untuk kami kembali private onsen di Toya Kanko Hotel, tempat yang sama seperti hari sebelumnya. Selesai onsen, kami mengambil koper kami di hotel. Setelah itu, kami naik Donan Bus kembali menuju Toya Station. Dari Toya Station, kami melanjutkan perjalanan ke kota Hakodate menggunakan JR Hokuto.

Train JR Hokuto hari ini mengalami keterlambatan karena ada kecelakaan kereta di siang harinya. Sehingga kami menunggu lama di stasiun, sekitar 40 menit. Perjalanan sendiri memakan waktu kurang lebih 2 jam. Saat kami tiba di Hakodate hari sudah malam.

Cerita sebelumnya ada di : Hokkaido Japan part 2 : Otaru

Bersambung di Hokkaido Japan part 4 : Hakodate

Categories: 2020-2024, ASIA, Japan | Tags: , , , , , , , , , | Leave a comment

Post navigation

We love your feedback !

Create a free website or blog at WordPress.com.