Hokkaido Japan (23 Des 2023-1 Jan 2024) part 4: Hakodate

Day 6 : Lake Toya – Hakodate

Kami tiba malam hari di Hakodate setelah 2 jam perjalanan dari Lake Toya. Ditambah dengan delay 40 menit karena ada insiden di jalur JR. Kami langsung menuju tempat menginap selama 2 malam ke depan, yaitu di Flexstay Inn Hakodate. Letaknya tepat di seberang Hakodate JR Station. Gedungnya sudah terlihat dari kami ke luar station.

Beres check-in dan taro koper, kami cari makan ke luar hotel dan berjalan ke arah belakang hotel. Jalanan di Hakodate lumayan gelap dan sepi. Ada beberapa restoran seafood atau chinese food yang buka namun terlihat sepi, sehingga kami mencoba mencari tempat lain yang lebih ramai pengunjungnya. Tidak lama kemudian, kami ketemu dengan beberapa kedai tempat makan dan minum khas warga lokal Jepang. Ternyata nama kedai2 seperti itu adalah izakaya. Rata-rata pemilik dan pelayannya tidak bisa berbahasa Inggris.

Atas : lapangan depan Hakodate JR Station, bawah : dinner di izakaya (snow crab fried rice dan snow crab gratin)

Kami masuk ke salah satu izakaya yang pelayannya bisa berbahasa Inggris dan ramah. Sesampainya di dalam, kami disuguhi menu dan dijelaskan bahwa mereka memiliki budaya otoshi (silakan cari sendiri di google baik ttg izakaya maupun otoshi). Awalnya kami keberatan, karena harus pesan minuman alcohol dan ada charge otoshi yang kami tidak paham. Hampir tidak jadi dan kami hendak keluar lagi dari kedai tersebut.

Namun akhirnya sang pemilik izakaya tidak memberlakukan otoshi kepada kami. Kami boleh memilih makanan yang kami inginkan, tidak perlu pesan minuman alcohol dan tidak dikenakan charge otoshi. Mungkin dia lihat kami orang asing yang kelaparan dan merasa kasihan, haha.. Akhirnya kami pesan snow crab fried rice dan snow crab gratin. Rasanya sangat lezat ! Notes : pelajari baik-baik mengenai budaya lokal terkait izakaya dan otoshi agar tidak menjadi masalah. Banyak wisatawan luar Jepang yang tidak tahu ttg hal ini dan bisa menimbulkan situasi yang kurang nyaman.

Day 7 : Hakodate

Pagi ini, kami mau sarapan di Morning Market karena kami tidak membeli paket hotel dengan breakfast. Letak market ini di sebelah Hakodate JR Station. Di sini ada banyak restoran seafood, toko yang menjual produk seafood segar serta makanan dan minuman lainnya. Ada yang di dalam gedung ber AC hingga ruko2 di luar. Untuk resto, baik menu maupun harga biasanya terpampang di papan baik dalam bahasa Jepang maupun bahasa Inggris. Namun tetap saja baik pemilik maupun pelayannya jarang yang bisa berbahasa Inggris.

Atas : Hakodate Morning Market Square, bawah : sarapan seafood (sea urchin bowl dan crab porridge)

Kami tidak tahu resto mana yang enak atau recommended. Jadi kami mencari sendiri apa yang kami ingin makan dengan melihat gambar sambil membaca tulisan bahasa Inggrisnya jika ada. Kami ketemu satu restoran dan memesan sea urchin bowl (nasi dengan lauknya daging bulu babi) dan crab porridge. Sea urchin nya enak sekali buat Diana yang suka, kalo rasa buburnya plain saja sih. Yang pasti porsinya mengenyangkan.

Pemandangan kota Hakodate dari Mt. Hakodate Ropeway

Hari ini, kami mau menjelajah Hakodate. Agar memudahkan perjalanan, kami membeli City Tram Day Pass yang berlaku selama 1 hari dengan harga per orang 600 Yen. Kami bebas naik turun tram di titik manapun. Ini pengalaman kami kesekian kalinya setelah pernah naik tram di : Melbourne, Vienna, dan San Francisco.

Tujuan pertama kali adalah ke Mt. Hakodate Ropeway. Dari tram stop, kami harus jalan kaki mendaki menuju gedung Mt. Hakodate Ropeway. Untuk sampai ke puncaknya, kami harus menggunakan cable car dengan biaya 1800 Yen per orang.

Mt. Hakodate Ropeway

Setiba di puncaknya, pemandangannya sangat spektakuler karena bisa melihat kota Hakodate, pelabuhan laut, serta pemandangan di sekitarnya. Di sini juga terletak NHK Tower, salah satu station televisi terkenal di Jepang. Jadi kami bisa lihat langsung penyiar yang sedang siaran. Ada juga beberapa restoran dan toko souvenir. Di lantai bawah, ada vending machine yang menjual beberapa makanan unik yang tidak kami temui di vending machine lain. Kami membeli sea urchin onigiri dan ohagi ice cream (es krim vanilla yang dibalut dengan pasta kacang merah). Ohagi ice cream ini enak banget rasanya, wajib dicoba.

Atas : Hakodate Episcopal Church, Kiri bawah : The Russian Orthodox Church, Kanan bawah : Roman Catholic Church

Dari Mt. Hakodate Ropeway, kami berjalan kaki sekitar 5 menit ke area Motomachi. Di sini ada beberapa gereja dengan arsitektur yang unik dan berbeda. Di sini ada Hakodate Episcopal Church, The Russian Orthodox Church dan Roman Catholic Church

Kiri dan kanan atas : Hachiman Zaka Slope, kanan bawah : Kanemori Red Brick Warehouse

Dari Motomachi turun berjalan kaki menyusuri Hachiman Zaka Slope. Jalanan ini menghubungkan Motomachi hingga Kanemori Red Brick Warehouse. Pemandangan dari atas ke bawah di jalanan ini sangat bagus. Oleh karenanya banyak turis yang berfoto di tengah2 jalan. Ini mirip seperti kami waktu di Lombard Street San Francisco yang sangat terkenal di kalangan turis.

Atas : lunch di Hakodate JR station, bawah : tram di Hakodate

Dari jalan2, kami naik tram lagi kembali menuju Hakodate JR station. Kami lunch di salah satu resto yang ada di dalam station dan pesan : carbonara-style Sanuki Udon Noodles serta deep-fried squid rice bowl. Kalo makan di sini, rasanya sih oke, cuma waktu tunggu nya sangat lama. Kalo yang buru2 mau naik kereta misalnya, lebih baik cari yang fast food saja.

Goryokaku Tower

Sore harinya, kami naik tram ke arah Goryokaku. Goryokaku merupakan benteng pertahanan berbentuk bintang dan sangat terkenal di Hakodate ini. Agar bisa melihat bentengnya dengan jelas, kami harus naik ke Goryokaku Tower dengan biaya 1.000 Yen per orang. Dari atas, benteng Goryokaku sangat jelas terlihat. Benteng ini dikelilingi oleh lampu sehingga menjadi daya tarik untuk difoto dari tower.

Goryokaku

Kemudian kami turun dan masuk ke dalam benteng Goryokaku yang hampir tutup jam kunjungannya. Suasana sudah gelap ketika kami masuk. Di dalam benteng ada beberapa bangunan. Kami juga naik ke atas benteng untuk melihat situasi dan membayangkan situasi saat benteng ini masih berfungsi. Ternyata bentuk bintang ini ada tujuannya untuk menyulitkan serangan musuh.

Dinner di Ajisai Ramen

Selesai wisata di Goryokaku, kami makan malam di Ajisai Ramen yang terletak di seberang Goryokaku. Ajisai Ramen merupakan salah satu ramen terkenal dan tertua di Hakodate. Sudah ada sejak tahun 1930. Kami memesan ramen, gyoza dan fried chicken yang digemari di sini.

Day 8 : Hakodate – Niseko

Pagi terakhir di Hakodate. Kami kembali sarapan di Morning Market. Hari ini kami mau sarapan kaisenndonn.

Kiri bawah : melon manis, Kanan atas dan bawah : seafood rice bowl

Kaisenndonn atau seafood rice bowl adalah semangkok nasi dengan beragam pilihan makanan olahan seafood. Harga per mangkok nya 1.300 Yen. Kami bisa memilih 2-3 lauknya seperti : aneka olahan salmon, shrimp, squid, scallop, tuna, octopus dan lain2. Di sini banyak rumah makan yang menawarkan menu seperti ini. Pilih saja yang murah dan ramai, hehe..

Oya, jangan lupa coba melon nya di Hakodate ini. Warnanya orange dan terkenal sangat manis. Banyak yang jual di morning market. Setelah kenyang, kami pun bergegas naik JR menuju Niseko, bye Hakodate

Cerita sebelumnya ada di : Part 3 Lake Toya Hokkaido

Bersambung di Hokkaido Part 5Β Niseko

Categories: 2020-2024, ASIA, Japan | Tags: , , , , , , , , , | Leave a comment

Post navigation

We love your feedback !

Blog at WordPress.com.