Europe : 3-20 May 2012 (part 1)

Prolog 

Trip ini terjadi untuk mewujudkan impian Jeff untuk melihat langsung pegunungan Alpen yang cantik di Swiss (seperti di gambar-gambar) dan impian Diana untuk berada di Salzburg, tempat shooting film favoritnya sejak kecil, yaitu Sound of Music.

Keinginan ini tentu merupakan big dream. Setelah traveling ke Australia pada tahun 2010, kami pun mulai merancang perjalanan ke Eropa ini. Banyak tantangan yang harus dipikirkan, apalagi kami ingin pergi ke negara Eropa yang tidak murah dan tidak umum (Swiss dan Austria). Mulai dari masalah dana, visa, waktu, sampai masalah rute.

1. Dana kami terbatas. Sedangkan tau sendiri biaya tiket pesawat ke Eropa itu lumayan mahal. Belum lagi transportasi antar kota dan dalam kotanya. Akomodasi dan biaya hidup ? Wah… bisa bikin bangkrut. Kalo liat tour yang ke Swiss/Austria, rata2 mematok harga lebih dari 25 juta per org. Belum termasuk biaya visa, asuransi, tips guide, makan & wisata di luar schedule, dll. Oke, jadi gimana nich ?

– Akomodasi harus nihil alias tidak keluar biaya. Bisa dengan menginap di rumah family/teman, couchsurfing atau menggunakan night transportation.

Berhasil. Europe trip ini tidak mengeluarkan biaya untuk akomodasi. Cihuy ! Mau tau caranya ? Silakan baca trip ini sampai habis yah.

– Tiket harus dapat yang promo atau semurah mungkin. Baik tiket pesawat dari Jakarta ke Eropa pp, maupun transportasi antar kota dan dalam kota.

Berhasil. Kami dapat tiket promo Emirates seharga USD.800/org. Rutenya Jakarta-Frankfurt dan Amsterdam-Jakarta. Mantap ! Lalu untuk transportasi selama di Swiss, kami menggunakan tiket Swiss Pass, berlaku untuk 4 hari unlimited ride, dan guess what ? Kami dapat promo buy 1 get 1 free ! Horaaaay… Sedangkan transportasi lain selama di Eropa umumnya menggunakan train dan hapir semua kami bisa dapatkan harga promonya. Caranya ? Baca detil di trip day by day nya yah.

– Cari sebanyaknya tempat wisata yang bisa dinikmati dengan gratis. Pemandangan alam dan kota yang cantik sudah merupakan hiburan mewah buat kami.

Dengan tiket Swiss Pass, kami pun berhak menikmati beberapa museum secara gratis di Swiss. Luar biasa kan ?! Selain itu kami traveling memang untuk menikmati udara dan alam yang Tuhan ciptakan dan sediakan gratis untuk dinikmati oleh manusia. Tidak ada spot yang tidak cantik di Eropa. Sekali lagi, semua bisa dinikmati dengan gratis.

– Toilet umum di eropa bayar ? sekitar 1 euro (setara 12 ribu) sekali masuk ? Waduh, sayang amat yah duitnya. Mending buat makan. Artinya harus diatur supaya tidak perlu menggunakan toilet umum yang bayar ! Rugi !

Kami berhasil hanya mengeluarkan 1euro untuk toilet Diana di Salzburg dan 1 euro untuk toilet Jeff di Amsterdam. Selebihnya : Gratis ! Caranya ? Baca di detil tripnya yah.

– Makan sederhana. Kalo bisa bawa bekal, beli snack di pinggir jalan atau di supermarket, standardnya yah burger Mc.D yang harganya sekitar 2 euro. Jangan masuk restoran yang harganya selangit (sekitar 12-25 euro/porsi).

Biaya makan bisa ditekan lumayan banyak dan justru menikmati berbagai jenis hotdog, burger, kebab, cake, sandwich, fries, gelato, juga mencoba berbagai jenis sauce yang enak2 dan ga ada di Indonesia. 

2. Visa schengen dibutuhkan untuk masuk negara Eropa (termasuk Swiss). Kabarnya visa Australia dan visa Schengen adalah visa yang persyaratannya cukup ketat. Salah satunya masalah persyaratan tabungan. Mereka tidak menerima bukti deposito, surat berharga atau benda berharga sebagai yang utama, kalo tambahan sih boleh-boleh saja.

Kami mengajukan visa kunjungan melalui kedutaan Belanda. Selain katanya visa Belanda lebih mudah disetujui, kami pun memiliki kerabat yang bersedia menjadi sponsor untuk mengundang kami datang ke Belanda dan menyediakan akomodasi selama di Belanda. Berarti kami tinggal menyediakan bukti keuangan saja. Untuk itu perlu disiasati dengan “mengatur” saldo rekening di bank agar terlihat “meyakinkan” selama 3 bulan terakhir. 

Jadwal wawancara visa pukul 9 pagi, dan pukul 14 sudah bisa diketahui hasilnya, disetujui atau ditolak. Sambil deg2an membuka passport dan…. yeessss… passport kami sudah tertempel visa Schengen dengan sangat cantik. Puji Tuhan. Jadi nih beneran ke Eropa ??!!

3. Waktu. Kalo perjalanan ke Eropa sudah sehari semalam (sekitar 20 jam), berarti untuk pp sudah buang 2 hari di jalan. Masa di Eropanya cuma 1 minggu ? Cape di jalan dong. Mana negara/kota di Eropa tuh semuanya berdekatan jaraknya. Dalam 1-2 jam, sudah bisa pindah negara…weeitsss… sayang banget kalo ga ke sana ga ke sini ga ke situ. Haduh… bisa sebulan ga kelar kalo gini caranya. Untuk 1 negara kecil seperti Swiss saja, kalo mau di-explore semua butuh waktu mungkin 2 minggu. Haduh !! Jadi mau berapa lama nih ? Hm.. akhirnya diputuskan sekitar 2 minggu di sana. Satu minggu untuk explore Swiss dan Austria. Satu minggu untuk negara2 lain. Cutinya gimana ? Terpaksa kudu minta ijin khusus deh ke bos.

Ijin khusus untuk traveling di-acc oleh bosnya Jeff. Ijin ini perlu diajukan 3 bulan sebelum berangkat, dengan tiket dan visa sudah di tangan. Sehingga bos menjadi luluh dan akhirnya mengijinkan. Horeee… Diana pun bisa mengatur jadwal kerja dan mengajar sehingga “pas” 🙂  

4. Sekarang tentuin rute. Pusing, karena terlalu banyak negara dan kota yang ingin disinggahi serta terlalu banyak tempat di 1 negara yang ingin dikunjungi. Inilah dia : banyak keinginan tapi waktu terbatas. Parah ! Waktu persiapan terbuang cukup lama untuk urusan penentuan rute ini. Karena tentu harus memperhitungkan juga transportasi antar kota/negara, waktu tempuh, akomodasi, dsb.

Akhirnya kami fokus pada 2 negara yang merupakan tujuan utama : Swiss dan Austria. Lalu mencoba membuat rute yang menghubungkan 2 negara ini dengan tiket pesawat kami (berawal di Frankfurt dan berakhir di Amsterdam). Kami membaca buku Marina Silvia (Keliling Eropa 6 bulan hanya 1000 dolar) dan buku Yudhinia Venkanteswari (Jalan-Jalan Hemat ke Eropa) sebagai referensi. Silakan diliat di bagian “rekomendasi buku” di blog ini.

Kami juga berusaha mengunjungi kota yang dianggap romantis di Eropa, yaitu Paris dan Venice. Akhirnya jadilah rute melingkar yang lebih jelasnya bisa dilihat di bagian itinerary. 

Itinerary

Thursday, 3 May     : Jakarta – Frankfurt, transit di Dubai Airport

Friday, 4 May           : Frankfurt, naik night bus ke Delft

Saturday, 5 May      : Delft – visit Keukenhof, Volendam, Den Haag

Sunday, 6 May         : Delft – ke gereja, istirahat, siapkan tenaga (dan mental) utk explore Eropa selama 12 hari/2 minggu ke depan hanya dengan 1 backpack trolley + 1 tas selempang saja (utk kami berdua).

Monday, 7 May       : Berangkat ke Rotterdam, Antwerp, Brussels

Tuesday, 8 May       : Berangkat ke Paris, naik night train ke Venice

Wednesday, 9 May : Venice, naik night train ke Vienna

Thursday, 10 May   : Vienna

Friday, 11 May          : Vienna – visit Bratislava

Saturday, 12 May     : Berangkat ke Salzburg

Sunday, 13 May        : Salzburg, Innsbruck

Monday, 14 May      : Berangkat ke Zurich, Engelberg, Mt.Titlis, Lucern/Kriens

Tuesday, 15 May      : Berangkat ke Interlaken, Lauterbrunnen, Murren, Montreux

Wednesday, 16 May : Montreux, Lausanne, Geneva, Bern, Lucern/Kriens

Thursday, 17 May   : Lucern/Kriens, Mt. Rigi (Vitznau, Weggis), Basel, naik night train ke Amsterdam

Friday, 18 May         : Amsterdam, Delft

Saturday, 19 May   : Delft, Schiphol Airport

Sunday, 20 May      : transit Dubai Airport, tiba di Jakarta

Nah, liat itinerary nya aja udah kebayang capek nya kan ?!! Tapi tentunya dengan semangat membara, keindahan alam yang luar biasa dan orang-orang yang kami temui sepanjang  perjalanan, traveling kali ini  jadi terasa sangat menyenangkan. Apalagi kami perginya berpasangan, menambah asyiknya traveling ke berbagai destinasi yang cantik ini.

Bersambung ke part 2

Advertisement
Categories: 2004-2014, EUROPE | Tags: , , , | Leave a comment

Post navigation

We love your feedback !

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

Create a free website or blog at WordPress.com.

%d bloggers like this: