Prolog
Lido Lake Resort ini sebetulnya sudah lama berdiri dalam kawasan Lido. Namun sejak tahun 2015 kawasan ini mulai digarap menjadi proyek bersama antara MNC Grup dan Donald Trump. Tujuannya adalah untuk dijadikan kawasan sekelas Disney Land dan Universal Studio, di atas lahan sekitar 3.000 ha. Sekarang Lido malah sudah masuk dalam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), sama seperti Tanjung Lesung, Banten.
Kami menginap di tempat ini ber-3, bersama adik dari Jeff, namanya Jennifer. Kami pernah juga sih pergi ber-3 tahun 2015 saat traveling ke China. Beli voucher menginapnya melalui Traveloka dengan harga Rp.736.000,- untuk weekend, sudah termasuk breakfast. Hotel juga banyak menawarkan promo2 melalui sosmed nya. Buat yang berminat silakan dimanfaatkan sebelum nanti harga tambah mahal mengikuti perkembangan fasilitas di kawasan ini.
Day 1
Sebelum ke Lido, kami mampir dulu ke Bogor untuk jajan dan beli makanan sebagai bekal nanti di Lido. Pertama mampir ke Roti Unyil Venus, kami suka banget roti ini. Kali ini, kami tinggal ambil saja karena sudah pesan melalui wa sebelumnya. Lalu mampir ke Jl. Suryakencana, salah satu jalanan paling terkenal untuk para wisatawan dan nyobain Cungkring Pak Jumat yang tersohor itu. Ooh, ternyata bagian sapi yang kenyal2 ditambah gorengan serta lontong dan disiram bumbu kacang. Ini kami makan di mobil.
Lanjut ke Macaroni Panggang di Jl. Salak. Kami pernah ke sini juga di trip Bogor (2016) Di sini kami beli mac & cheese, macaroni panggang, death by chocolate (semacam brownies/fudge coklat yang coklatnya kental banget) dan klapertaart, semuanya takeaway. Sudah banyak nih bekalnya, kami pun langsung meluncur ke Lido Lake Resort melalui jalan tol Bocimi (Bogor-Ciawi-Sukabumi) dan exit Cigombong. Untuk saat ini, semua mobil mau tidak mau harus keluar di Cigombong, karena untuk ke arah Sukabumi masih dalam tahap pengerjaan. Setelah exit tol, di pertigaan belok ke kanan sepanjang 1,5 km. Tidak ada tanda2, jadi kami pakai google maps. Dari Bogor ke Lido ini ternyata hanya 30 menit saja.
Sampai di Lido, walau masih pagi jam 10, namun kami sudah bisa early check-in sesuai request. Asyiiik. Sempat ditanyakan besok pagi mau sahur atau breakfast. Jika sahur maka makanan akan diantar ke kamar. Jika breakfast, tersedia dari jam 6-10 pagi secara buffet di resto nya.
Lobby nya lega dan bagus, banyak sofa2 unik yang menarik untuk foto2. Ada juga ornamen menyambut bulan Ramadhan. Secara umum hotel cukup sepi, karena masih pagi dan juga awal Ramadhan ya.
Karena kami ber-3, maka nambah extra bed. Walaupun ternyata extra bed nya kecil banget dan ga sebanding dengan bed yang sudah tersedia di kamar. Kamar dengan twin bed sebetulnya sangat cukup untuk 3-4 orang karena ranjang single bed nya tergolong besar. Jadi ingat saat kami di Inggris dan Korea, sempat dapat double bed yang besarnya ya sebesar ranjang single ini. Jadi kami sih udah biasa tidur berdua di ranjang ukuran segini.
Hotel ini memang hotel lama, terlihat dari bangunan yang hanya 3 lantai. Namun begitu fasilitas kamar nya oke, TV nya besar sekali, amenities juga cukup lengkap. Balkon membuat sirkulasi udara dapat diatur dengan baik.
Lobby sejajar dengan lantai 2, turun 1 lantai ada kolam renang. Walau ada juga lift, tapi rasanya sih lebih cepat naik turun tangga saja, lebih praktis. Kolam renang nya ada 2, satu yang dangkal untuk anak dan satu lagi yang untuk dewasa dengan kedalaman 1,4-2 meter. Masing2 kolamnya berukuran besar loh, jadi oke banget untuk berenang bagi semua usia.
Nah, icon dari Lido Lake Resort ini adalah jembatan merah nya. Jembatan gantung ini panjangnya sekitar 200 meter, menghubungkan antara area samping hotel dengan area outbound. Maklum area belakang hotel memang merupakan danau yang sangat luas. Jika tanpa jembatan ini, maka untuk mencapai area outbound dari hotel harus memutari danau sangat jauuuuh dan bukan jalanan umum juga.
Yang membuat semakin menarik adalah model jembatan ini yang akan bergoyang2 ketika kita berjalan di atasnya. Haha… seru banget. Ini sama modelnya dengan Capilano suspension bridge di Canada yang pernah kami kunjungi di tahun 2018. Panjangnya juga hampir sama. Hanya bedanya Capilano lebih tinggi jaraknya dari permukaan air di bawahnya dan lebih heboh goyangannya, haha..
Di ujung jembatan, kami disambut oleh staf yang menawarkan beragam aktivitas outbond. Namun sebelumnya, sebagai penyayang binatang, kami pastinya mau menengok rusa2 cantik yang ada di kandangnya. Ada satu penjaga di sana, yang memberikan kami beberapa wortel untuk diberikan kepada rusa2 itu. Kalo mau puas, silakan bawa wortel sendiri dari rumah untuk diberikan ke para rusa ini ya.
Selanjutnya kami mau coba beberapa aktivitas outbond di sini. Oh ya, aktivitas outbond di sini hanya buka saat weekend atau hari libur. Ini juga walau weekend sepi banget, hanya kami ber-3 yang main. Untuk panahan, biayanya Rp 50.000,- dan dapat 5 busur. Tapi karena suasana santai, jadi bisa main sepuasnya, bebas kata petugasnya dengan bayar tetap Rp.50.000 saja, haha. Diana dan Jeff sudah pernah main panahan, tapi ini pengalaman pertama untuk Jennifer. Ada berbagai tantangan high rope juga, tapi kami skip dulu kali ini.
Untuk kembali ke area hotel yang ada di seberang danau, ada beberapa cara. Cara pertama kembali menyusuri jembatan merah dan gratis. Cara kedua naik sepeda di atas kawat besi dgn bayar Rp. 150.000,- Cara ketiga naik flying fox dgn biaya Rp. 100.000,- per orang. Akhirnya kami bertiga memilih flying fox. Jeff dan Jennifer baru pertama kali nih mencoba flying fox, sementara Diana sudah beberapa kali tapi belum pernah yang di atas danau.
Jeff yang pertama meluncur, sehingga kalo sudah sampai seberang bisa take foto dan video Diana dan Jennifer. Ternyata asyik juga flying fox ini. Tidak perlu teriak2 karena tidak seram sama sekali, flying fox jalan perlahan, santai, kita bisa sambil memandangi keindahan danau dari ketinggian. Mantap lah.
Sampai ujung, ternyata belum sampai langsung area hotel. Kami harus diantar lagi naik mobil golf untuk sampai ke hotel. Kali ini Jeff & Jennifer berdiri di belakang mobil, Diana mengajukan diri untuk nyetir, dan petugasnya duduk manis di samping supir, haha.. Sampai hotel, kami pun membayar biaya permainan yang tadi dilakukan.
Siang makan bekal saja, lalu sore ini tadinya kami mau berenang, tapi ternyata hujan. Jadilah kami jalan2 naik mobil keliling sekitar hotel, dimana sedang dikerjakan pembangunan area hiburan yang sangat luas. Jalanannya mulus. Sudah banyak tanda dan informasi ttg apa2 saja yang nantinya akan dibangun di sini. Secara keseluruhan, masih lebih banyak pembangunan infrastrukturnya ketimbang pembangunan fasilitasnya.
Sore hingga malam, kami santai2 saja di dalam kamar. Toh sudah banyak persediaan makanan, jadi makan di kamar saja. Gerimis terus menemani hingga kami tidur.
Day 2
Pagi2 kami mau breakfast dulu, baru berenang. Menu breakfastnya terbilang lengkap dan beragam. Ada bentuk buffet utama, ada bagian roti2-keju-smoked beef, ada bentuk stall berisi waffle, egg corner, ketoprak, indomie rebus, lontong sayur, dll. Malah ada kids cornernya dengan makanan yang penampilannya menarik, seperti buah yang dipotong bentuk hati, lingkaran dan ditusuk seperti sate. Bubur ayamnya memiliki pilihan isian sampai 8 macam, lengkap deh. Kerupuk ada 5 jenis plus macam2 sambal. Untuk minuman juga banyak pilihannya, termasuk 3 jenis jus dan yoghurt. Seperti biasa, staf hotel akan mengambilkan makanan yang kita tunjuk, ini sekarang standar kebersihan untuk makanan model buffet ya.
Selesai breakfast, mulailah kami menikmati kolam renang dan jacuzzi air dingin. Cuaca cerah dan matahari bersinar, cocok buat berenang air dingin nih. Hampir 1 jam lebih kami di kolam renang. Setelah itu, kami memutuskan untuk check out sekaligus lunch kembali di Bogor, mumpung sekalian jalan. Sesudah check out dan menuju mobil, kami lihat ada bilyard dan meja ping pong yang nganggur nih. Ya udah, dimainkan saja dulu ya… mumpung ada kesempatan. Sudah lama banget kami ga main 2 permainan ini. Ping pong itu terakhir pas di Novotel Bogor (2005) dan billyard itu pas di The Valley Bandung (2000).
Sampai Bogor, tepatnya di jalan Suryakencana, bertepatan dengan jam makan siang. Ramainya luar biasa, padahal ini bulan puasa loh. Alhasil kami tidak bisa makan di tempat yang kami ingin coba yaitu Ngo Hiang Gg.Aut karena sudah habis dan harus tunggu lama. Akhirnya kami memilih makan soto kuning Pak M.Yusuf. Dari tekstur, rasa, dan warna kuahnya mirip banget dengan empal gentong Cirebon. Baru tau nih.
Makan siang ini menutup acara jalan2 ke area Bogor kami kali ini. Harus segera pulang karena sore ini masih ada acara lain yang harus kami lakukan. Sampai bertemu lagi di liburan selanjutnya yaaa…
Epilog
Lido Lake Resort ini sangat menarik untuk tempat refreshing keluarga atau pun untuk meeting dan outing kantor. Lokasinya dekat dari Jakarta, mudah dijangkau melalui tol dan tempatnya pun punya banyak fasilitas untuk beraktivitas di alam terbuka. Cuma butuh 1-1,5 jam loh sudah sampai, jadi misal untuk main seharian dan ga nginep pun cukup puas ya. Semoga kapan2 team Kayross Psikologi Utama, konsultan milik Diana, bisa outing ke sini ya setelah pandemi mereda.
Oke, sampai bertemu di liburan berikutnya yaa…