Novotel Bogor : 21-22 May 2016

Prolog

Untuk menyambut wedding anniversary kami yang ke-12 (ga kerasa ya), maka kami kali ini mau menginap di hotel Novotel Bogor saja. Dulu saat kami ultah pernikahan yang pertama, kami pernah menginap di hotel ini dan sangat menyenangkan. Jadi pengen nostalgia ceritanya nih (silakan baca trip Novotel Bogor tahun 2005).

Dulu namanya hotel Novotel Coralia, sekarang nama hotelnya sudah berubah menjadi Novotel Bogor Golf Resort & Convention Center. Bedanya lagi, dulu kami menginap di standard room. Nah, sekarang kami mau coba deluxe room nya karena ternyata di deluxe room ini ada sesuatu yang special : semi outdoor bathtub. Wow, kayanya keren nih !

Day 1 

Perjalanan ke Bogor ditempuh dalam waktu 1,5 jam. Cukup ramai tapi ga sampai macet parah, mungkin karena masih pagi. Sebelum masuk hotel, kami mau kulineran dulu di Bogor. Pertama cari roti unyil dulu ya.. Yang asli itu yg merk Venus dan kami pergi ke pusatnya biar mantap. Toko nya ada di sebelah Lippo Mall. Saat kami datang belum tampak antrian, walau terlihat tempatnya sudah diberi jalur untuk antri. Mirip di dufan gitu loh…

Roti Unyil Venus

Semua roti unyil itu harganya sama, Rp.1500 per roti. Tinggal mau beli berapa banyak, nanti pelayan akan siapkan ukuran kotak yang sesuai. Kali ini kami beli 40, rencananya dimakan sebagian di hotel dan sebagian di rumah. Tinggal pilih saja mau roti apa dari sekian banyak jenis roti (mungkin 20-30 macam ??) Kami tinggal lihat saja apa yang menarik di etalase kaca itu dan tunjuk roti mana yang kami mau dan mau berapa banyak. Alhasil kami beli 10 jenis, masing2 jenis 4 buah roti. Beres.

Dalam kompleks ruko itu, ternyata selain roti unyil Venus ada juga cabang asinan Bogor merk Gedong Dalam yang terkenal itu. Praktis juga nih, sekalian bisa beli asinan nya juga buat dibawa pulang. Kami sempat jalan2 sebentar ke Lippo Mall, namun masih banyak yang belum terisi di dalamnya. Kurang lebih isinya restoran dan toko yang sama dengan mall di Jakarta sih.

Lanjut ke makaroni panggang yang cukup terkenal di Bogor dan kami belum pernah coba ke sana. Letaknya ternyata beda jalan namun sejajar dengan Klapertaart Huize yang pernah kami kunjungi saat trip Bogor tahun lalu. Rupanya ini rumah kuno yang disulap menjadi toko makaroni panggang. Selain makaroni, tersedia juga menu nasi, steak dan berbagai snack lainnya.

Makaroni Panggang

Makaroni nya sendiri terbagi atas 3 ukuran : Small, Medium dan Large. Ada 2 macam makaroni, ada yang biasa dan ada yang special. Kalo yang biasa itu isi makaroni nya daging cincang sapi saja. Kalo yang special isinya ditambah jamur dan smoked beef. Semua tetap dengan topping keju di atasnya.  Jadinya kami cobain makaroni yang special ukuran small nya satu. Ditambah chicken roll, ayam panggang isi sosis dan smoked beef, disajikan dengan kentang dan sayuran. Serta es goyobod, semacam es campur, ini kesukaan Jeff.

Rasa makaroni nya memang unik dan enak. Hanya saja kalo Diana lain kali akan pilih yang biasa saja, karena yang special itu jadinya malah aneh. Daging dan jamur nya terlalu besar dan sulit dipotong, sehingga makan makaroni nya jadi kurang pas. Maunya kan gampang dicolek pake sendok dan langsung dilahap. Yang ini jadi pake perjuangan dulu motongnya dan berantakan deh 😉 Es goyobod nya enak dan segar. Kalo chicken roll nya sih standard aja. Kelihatannya lebih baik coba snack2 nya saja lain kali.

Dari situ kami mampir ke rumah di sebelahnya yang jual lasagna gulung. Pemilik kedua toko ini sama. Jadi di tempat lasagna gulung juga ada logo “mp” nya, khas makaroni panggang. Tempat makan untuk kedua toko ini sama2 cozy dengan nuansa yang berbeda. Hanya saja dari segi menu memang makaroni pangang lebih banyak variasinya. Kami di sini pesan bawa pulang saja karena sudah cukup kenyang.

Lasagna gulung

Lasagna gulung tersedia dalam 4 jenis isi, ada beef, chicken, tuna dan kerang. Kami pilih yang standard saja lah, yang beef. Selain itu kami tertarik juga untuk coba nougat roll yang pakai rum. Kelihatannya enak, tambah banyak deh bawaan bekal nya, hehe..

Ternyata setelah dicicipi, nougat roll nya kurang enak. Rum nya ga berasa dan rasa rotinya kalah jauh dibandingkan nougat roll Bawean Bandung langganan kami. Untuk lasagna gulung ini mirip dengan picnic roll (isi telur dan daging) ditambah sayur (bayam) dan adonan nya bukan roti tapi kulit lasagna. Aroma tomat khas lasagna sangat kuat. Unik dan nikmat, tapi jauhkan bayangan lasagna yang biasa kita makan. Ini bukan lasagna !

Sudah dulu ya beli makanan nya. Sekarang kami mau langsung check-in saja ke hotel. Perjalanan ke novotel ternyata cukup jauh dan berliku-liku dari jalan utama. Sekarang area ini sudah dibangun perumahan dan ada sekolah2. Wah, sudah ramai. Dulu, 11 tahun lalu, rasanya tinggal jalan lurus… sampe deh ke hotel. Sekarang sekitar 15 menit sendiri, belok2 mengikuti rambu, lewat perumahan2, baru sampai. Persis di samping novotel, terlihat pembangunan hotel ibis yang hampir rampung.

Tidak banyak yang berubah dari hotel ini setelah 11 tahun berlalu. Khas resort hotel yang hijau dan banyak gemericik air, disertai tempat duduk2 besar berbentuk ayunan yang sangat nyaman. Hanya tempat dahulu ada jualan ice cream haagen-daazs sudah berubah jadi mesin ATM BCA, haha… Setelah check-in, kami diberikan kupon welcome drink yang bisa dinikmati di Mahoni Bar. Nah, kami belum pernah masuk Mahoni Bar ini.

Sepi sekali situasinya di bar ini. Rupanya tidak semua tamu diberikan welcome drink di sini ? Tidak jelas juga. Welcome drink di sini adalah fruit punch. Penyajiannya di gelas tinggi yang cantik, warnanya cantik dan rasanya juga enak segar. Perfect ! Dekorasi dan suasana di bar ini sangat menyenangkan. Pemandangan rumput hijau juga sangat menyegarkan mata. Bisa relaks duduk-duduk, baca buku atau main bilyard di sini.

Welcome drink @ Mahoni Bar

Setelah bersantai sejenak di sini, kami pun masuk ke kamar. Kamar deluxe adanya di lantai dasar. Di ranjang sudah ada hiasan angsa dari handuk dan taburan kelopak bunga berbentuk hati. Khas kamar honeymoon gitu lah 😉 Kenapa bisa begitu ? Karena kami memang sudah menginformasikan kepada pihak hotel bahwa kami menginap dalam rangka merayakan ultah pernikahan yang ke-12. Jadinya mereka memberikan sentuhan “extra” di kamar. Selain itu di kamar juga disediakan complimentary fruit basket. Jika mau breakfast di kamar juga bisa, ada isian yang nanti bisa digantung di pintu kamar. Mirip seperti di Maldives (bisa baca kisahnya di trip Maldives 2015).

Jika ingin merayakan wedding anniversary anda di hotel, sebaiknya beritahukan hal ini kepada pihak hotel sejak awal pemesanan. Siapa tau mereka bisa memberikan ukuran bed yang lebih besar atau upgrade room atau lokasi kamar yang sepi atau seperti kami, mendapatkan ranjang berhias 😉 Menambah romantisme bukan ?!

Romantis ya…

Ukuran kamar standar, yang berbeda adalah teras ke luar yang berisi bathtub besar. Cukup untuk 2 orang dewasa. Teras ini semi outdoor, dalam artian kita bisa melihat ke taman tapi tidak kehujanan. Terbukti saat kami menginap sempat hujan cukup deras dan kami tetap bisa menikmati bathtub nya. Jika merasa risih, takut ada orang lewat (padahal ngga lah.. privacy terjaga kok), ada kerai yang bisa diturunkan untuk menutupi.

Tidak ada salahnya sekali dalam seumur hidup mencoba menikmati deluxe room di Novotel Bogor ini bersama pasangan.  Bathtub yang terbuka dan besar akan membuat tubuh relax dan suasana romantis yang tidak terlupakan !

Berhubung Jeff kreatif, dia pindahkan semua kelopak bunga dan angsa nya ke bathtub dan jadilah bathtub romantis versi Pasangan Traveling 😉 Gagang shower nya lucu, mirip bentuk telpon jaman dulu. Pihak hotel menyediakan juga salt bath, alias garam mandi untuk ditabur ke bathtub. Mantap deh. Kami juga bawa sendiri sih, yang dulu kami dapat saat menginap di Love Hotel Jepang (bisa baca di trip Kyoto 2014). Salt Bath dari Jepang itu terbukti sangat wangi dan betul2 top deh kualitasnya. Selain bathtub, ada juga sofa di teras ini beserta meja kayu. Cukup lengkap jika mau sekedar bersantai2 di teras.

Bathtub semi outdoor yang cukup untuk 2 orang dewasa 😉

Sesudah menyegarkan diri, sore ini kami menyempatkan untuk jalan2 seputar hotel. Karena habis hujan deras, maka suasana sudah cujkup gelap dan agak repot untuk jalan2 di tamannya. Besok pagi saja deh explore area tamannya. Sekarang kami mau nostalgia dulu, dinner di Capriccio, restoran Italia yang ada di hotel ini. Dulu saat anniversary pertama, kami dinner di sini.

Dinner @ Capriccio

Suasananya masih sama, kami pilih duduk di dalam yang lebih terasa kesan romantisnya. Sebagai pembuka, kami disajikan roti aneka bentuk di satu keranjang. Lalu ada juga buah zaitun warna hitam dan hijau (black olive & green olive) disajikan bersama butter, olive oil dan kecap asin ? Kami cukup takjub dan ga ngerti cara makannya, haha.. Yang kami ingat adalah saat kami ke Brussels-Belgia, kami pernah diajak minum bir lalu teman makannya adalah keju, daging dan buah olive ini (bisa baca di trip Europe 2012). Kami berusaha mencoba beberapa ramuan dari bahan yang tersedia dan tetap ga doyan makan buah olive ini.

Akhirnya kami kembali ke roti yang enak saja deh. Butter nya juga enak banget. Cocok ! Minuman pun datang dengan sentuhan yang khas. Pinacolada Jeff sangat segar , disajikan di gelas mirip toples mini. Hot chocolate Diana disajikan di gelas bertatakan unik beserta dengan chocolate cookies, sangat menarik. Pizza yang dibuat menggunakan tungku kayu bakar di sini memang sangat nikmat, crispy dan porsinya besar. Lihat deh perbandingan pizza dan Diana di foto. Sementara porsi spaghetti carbonara nya sangat mungil, disajikan di piring besar. Lihat deh perbandingan spagehtti dan Jeff di foto. Overall, rasa spaghetti nya standar banget sementara pizza nya enak banget.

Harga pizza seporsi dan spaghetti seporsi hampir sama, padahal ukuran nya beda jauuuuh banget, kualitas rasanya juga beda jauh. Daripada sakit hati, disarankan beli pizza nya saja kalo ke sini. Ada macam2 variasi jenis kok dan cukup kenyang untuk berdua, apalagi ditambah berbagai roti gratis sebagai pembuka. Kalo mau lebih irit, pesan makan di kamar saja jadi ga usah pesan minum. Tapi kalo mau menikmati suasana nya, ya memang mesti dinner langsung di resto.

Romantic Italian dinner

Day 2

Pagi ini kami bangun cukup siang karena memang ingin bersantai2 dulu di kamar. Akhirnya baru breakfast jam 8.30 am, padahal breakfast tersaji dari jam 7-10 am. Cuaca pagi ini cerah sehingga sangat menyenangkan bisa sarapan sambil memandang taman hijau yang disinari matahari. Saat kami tiba di tempat sarapan, sudah penuh sekali tamu2 yang sarapan. Wah, semalam mereka kemana semua ya ? Kok malam sepi banget tiba2 pagi ini ramai sekali.

Toilet pria di tempat breakfast

Menu breakfast di hotel ini cukup melimpah. Tidak ada istilah kehabisan, walau kita datang agak siang. Tidak seperti pengalaman kami menginap di hotel Salak tahun 2015. Variasi menu nya standar hotel bintang 4, tapi ada sentuhan khas yang sangat unik. Selain mesin expresso yang juga bisa mengeluarkan hot chocolate, ada juga dilmah tea aneka rasa. Ada sekitar 10 rasa dalam tea bag yang jumlahnya lebih dari 100 bag. Sangat royal.

Buat pecinta kesehatan, disediakan green juice dan selai dari kiwi juga selai orange papaya. Rasanya enaaaak ! Selain salad, roti, cereal, buah, menu western dan indonesian food juga enak2. Kenyang poll deh ! Kami menghabiskan waktu 1,5 jam di sini dengan santai. Jeff sempat masuk ke toilet pria di resto Verandah, tempat kami breakfast dan menemukan view yang cakep. Mengingatkan kami pada pemandangan cantik dari toilet berkaca di China (baca trip Guilin 2015).

Setelah breakfast kami sempat menjelajahi area taman di hotel ini. Bisa duduk-duduk di Bale Bengong yang teduh dan terletak di ketinggian. Ada spot dimana kami bisa duduk2 di kursi ayun dan bersantai2. Nyaman banget ya tempat ini. Bagi yang punya anak kecil, banyak tersedia tempat bermain bagi mereka. Mulai dari arena permainan outdoor, naik kuda, nonton film, permainan indoor dan juga kolam renang yang imut. Semua anggota keluarga kelihatannya happy di sini.

Tadinya kami mau berenang, tapi melihat kolam sangat penuh dengan anak2, maka kami memutuskan untuk menikmati bathtub di kamar saja. Private dengan air hangat !  Karena masih ingin bersantai, maka kami meminta late check out sampai pukujl 14.00 dan diperbolehkan oleh pihak hotel. Sip deh !

Dari mulai masuk kamar hotel sampai dengan akhirnya pulang kembali ke Jakarta, ternyata ngemil roti unyil venus itu bikin ketagihan. Ga kerasa, yang awalnya mau dibawa pulang, malah habis sebelum sampai ke Jakarta. Aiih… 40 pcs roti habis dalam semalam. Lain kali mesti beli 80 pcs berarti, haha..

Hari ini adalah tepat 12 tahun berlalu sejak kami bersatu dalam ikatan pernikahan. Tidak terasa, sangat cepat dan sangat banyak moment yang kami habiskan berdua. Ada tawa, air mata, perjuangan, harapan, yang semuanya membuat kami semakin saling mengasihi satu sama lain. Tidak habis-habisnya kami bersyukur kepada Tuhan yang sudah mempertemukan kami dan membuat kami seperti sekarang ini. Semua kemuliaan bagi Tuhan, sekarang dan selamanya.

Epilog

Bersyukur kepada Tuhan bahwa kami masih bisa merayakan ulang tahun pernikahan kami yang ke-12. Kami tidak bertemu dalam komunitas traveling. Bahkan sebelum menikah, kami bukanlah orang yang memiliki passion untuk melakukan traveling. Suka iya, tapi hanya sekedarnya. Namun ternyata lewat komitmen sederhana yaitu merayakan wedding anniversary setiap tahun dalam bentuk menginap di destinasi tertentu, kami menemukan passion dalam traveling. Kami percaya bahwa itu semua dalam rencana Nya dan biarlah hal ini bisa menjadi berkat bagi banyak orang. Baik lewat profesi kami, tulisan kami di blog, tulisan kami di buku, maupun perjumpaan kami dengan setiap orang dalam perjalanan hidup kami. Amin.

12 years together