Prolog
Sudah lama kami mendengar tentang majunya pariwisata di kota Batu-Malang. Sudah lama juga ingin ke sana, tapi belum ada waktu yang pas. Nah, kali ini ada 2 hari libur nasional sehingga menciptakan hari kerja kejepit. Bersamaan dengan bulan puasa juga, jadi harusnya ga rame. Pas bulan di musim kemarau juga, semoga tidak ketemu hujan. Berdekatan juga dengan ulang tahun pernikahan kami yang ke-14. Naaa… pas banget deh ! Cuti 2 hari dapat 6 hari untuk jalan2.
Day 1
Harusnya kami naik Lion pk.06.15. Ternyata dua hari sebelum berangkat, kami dapat sms bahwa pesawat kami dialihkan menjadi pk.10.40. Kesal juga awalnya, tapi ya mau gimana lagi. Masih mendingan dapat pemberitahuan dulu daripada nunggu di airport kan. Jadilah kami mengubah jadwal penjemputan mobil di bandara Malang. Yang awalnya pk.08.00 pagi menjadi pk.12 siang. Akhirnya pun seperti biasa Lion itu delay, jadi baru sampai hampir jam 1 siang.
Kami pesan mobil melalui tiket.com. Pas ada promo, hanya Rp.275.000 untuk 12 jam, bisa dipakai area Malang-Batu, sudah termasuk supir. Murah abis kan ! Ternyata rekanan tiket.com untuk Malang adalah ERC Travel. Komunikasi sebelum hari H dilakukan melalui wa dan travel ini fast response. Termasuk untuk perubahan jam pemakaian, mereka cukup fleksibel. Request kami untuk driver tidak merokok pun diberikan. Bahkan ternyata mobil pesanan kami Avanza di-upgrade menjadi Innova. Puas deh dengan pelayanan nya !
Keluar dari bandara Malang, kami disambut dengan deretan pohon tebu di kanan-kiri jalan. Siang ini kami sudah lapar, jadilah langsung meminta rekomendasi driver untuk makanan di Malang. Ini kan bulan puasa, tempat makan apa yang buka siang hari ya ? Ternyata di Malang tidak ada pengaruh, semua tempat makan tetap buka pagi sampai malam seperti biasa. Mantap. Kami pun diarahkan menuju Rawon Rampal yang katanya terkenal. Sampai lokasi jam 13.30 siang, ternyata rawon nya sudah habis. Tinggal soto saja. Ga mau ah. Ganti tempat saja.
Jadilah kami meluncur ke Rawon Nguling yang juga terkenal. Nah, di sini aman.. persediaan masih banyak dan menu nya juga macam2. Ada rawon dengkul, ada rawon buntut, ada juga makanan2 lain. Kami pesan nasi rawon. Ada perbedaan harga yang signifikan antara nasi dan rawon dipisah serta dicampur. Untuk yang dipisah, harganya 40 ribu, porsi semangkok nya cukup banyak, bisa untuk berdua. Rawon nya besar2 dan empuk. Kuahnya juga mantap. Bisa tambah perkedel, tempe, paru, dsb tinggal ambil saja yang disediakan di meja. Telor asin juga ada tapi harus minta tambahan.
Sudah kenyang makan, kami pun langsung meluncur ke Batu. Ternyata perjalanan Malang-Batu cukup singkat, hanya sekitar 30 menit, ga pake macet. Kami langsung check-in di Kampung Lumbung, lokasinya tidak jauh dari Jatim Park 3. Hotel ini memang bergaya “kampung” dan menyatakan diri sebagai eco friendly hotel alias ramah lingkungan.
Di kamar tidak ada telpon, jadi jika perlu sesuatu bisa wa ke nomor hotel. Tidak ada AC. Tidak ada pula teko untuk membuat air panas yang pakai listrik. Diganti dengan termos berisi air panas. Jika perlu tambahan bisa refill sendiri di lantai 1. Jangan kuatir, walau eco friendly tetapi ada free wifi di kamar dan juga TV. Kamar mandi dan kamar tidur dibatasi tembok yang ada jendela nya, jadi bisa dibuka. Menarik juga untuk pasangan π Dari teras kamar kami di lantai 2 bisa melihat pemandangan kolam renang, pepohonan, gunung dan kota.
Ga sempat menjelajah hotel dulu nih. Besok saja. Setelah taro koper dan beres2 sebentar di kamar, kami pun melanjutkan perjalanan ke beberapa tempat yang agak jauh dari hotel. Mumpung sewa mobil ceritanya, ga mau rugi.
Kami menuju Selecta. Tempat wisata yang sudah ada sejak jaman dulu. Tiket masuk Selecta adalah Rp. 30.000,- per orang ditambah tiket masuk mobil pribadi Rp. 10.000,-. Di sini ada taman bunga dan water park. Areanya cukup luas, tapi tidak ada yang terlalu spesial di sini. Untuk sekedar jalan2 dengan hawa yang sejuk boleh lah. Apalagi kami memang punya cukup banyak waktu luang hari ini.
Dari Selecta, kami lanjut ke Songgoriti. Di sini ada Onsen Resort yang terkenal dengan arsitekturnya yang ala Jepang. Di sini juga ada restoran Jepang dan onsen yang dibuka untuk umum. Pemandian onsen dipisahkan antara pria dan wanita, biayanya 150 ribu per jam. Mahal ya. Jika mau yang private, ya silakan menginap saja di tempat ini.
Lanjut ke Kusuma Agrowisata Resort. Ini juga sebetulnya hotel yang memiliki perkebunan untuk dijadikan agrowisata. Jadi dibuka bebas untuk pengunjung yang mau melakukan petik buah. Ada buah apel, jambu, jeruk, buah naga, tergantung musimnya. Saat kami datang karena sudah lewat jam 5 sore, maka area petik buah nya sudah tutup. Memang kami cuma mau lihat2 resortnya saja sih, ga terlalu pingin petik buah.
Kami pun kemudian turun ke area kota dan lanjut ke tempat2 yang buka sore hingga malam hari, yaitu Batu Night Spectacular (BNS) dan Alun2 Batu.
BNS ini memang bukanya mulai jam 4 sore, tapi karena atraksi utamanya adalah lampu2 lampion, maka sebaiknya datang sesudah jam 6 sore. Tiket masuk harganya Rp. 40.000,- tapi dapat discount 40% selama bulan ramadhan menjadi Rp. 24.000,- per orang. Asik kan. Bayar tiket parkir mobil Rp. 8.000,-
Kami makan dulu di food court BNS, banyak pilihan dan cukup murah2. Ada berbagai permainan di sini, temanya cukup horror dan memacu adrenalin. Mulai dari rumah hantu hingga permainan mega mix yang berputar 360 derajat ke segala arah, lebih sadis dari permainan di Dufan menurut kami. Semuanya berbayar yah, jadi tiket masuk tadi hanya untuk masuk ke area BNS saja. Tiap permainan bayar lagi. Hanya ada rumah kaca yang gratis untuk dimasuki.
Untuk masuk ke Lampion Garden, kita harus membayar Rp. 15.000,- per orang. Memang keren2 banget sih lampunya. Beraneka bentuk dan warna. Sangat menarik untuk dilihat dan dinikmati. Sayangnya jika difoto menggunakan kamera hp atau pocket kamera biasa, maka orangnya akan terlihat gelap, kalah dengan cahaya lampion nya.
Hal ini dijadikan kesempatan bagi pihak BNS untuk menjual jasa foto. Dengan kamera DSLR, tentu hasilnya bisa jadi bagus. Orang dan lampion sama2 terlihat. Kami pun membeli paket 3 foto cetak dengan soft copy semua foto yang dijepret (sekitar 10 frame). Hasilnya cukup bagus dan bisa jadi kenang2an untuk kami. Harga paket tersebut adalah Rp. 50.000,- yang langsung dibayarkan ke fotografernya.
Setelah sekitar 1 jam keliling2 BNS, kami lanjut lagi ke Alun2 Batu. Di samping alun2 ada jalanan yang penuh dengan jajanan kaki lima. Tujuan kami adalah Pos Ketan (Legenda) yang terkenal itu. Kami beruntung, warung pos ketan ini sepi, tidak ada antrian. Di sini jual ketan dengan berbagai topping. Ada yang ayam, keju, coklat meises, durian, dsb. Silakan pilih yang disukai. Rasanya memang legit dan enak !
Di alun2 Batu sendiri ada ferris wheel atau bianglala, buka mulai jam 8 malam. Saat kami tiba, loket baru dibuka. Tapi antrian sudah mengular lebih dari 50 orang. Wah, padahal kereta bianglala nya saja terbatas. Bisa tunggu lama banget nih. Ya sudah, kami skip saja. Sudah banyak sekali pengalaman kami hari ini. Jadi kami pun memilih pulang ke hotel dan beristirahat.
Day 2
Pagi ini kami jalan2 dulu keliling hotel. Ternyata agak menjorok ke bawah, ada berbagai cottage dan 3 kolam renang lagi – untuk anak, dewasa dan terapi refleksi kaki (di bagian bawah kolam ada batu2 bulat). Sepertinya segar sekali nih, besok pagi deh kami mau berenang. Sekarang sarapan dulu, karena acara jalan2 hari ini cukup padat.
Karena tamu yang sarapan kurang dari 20 orang, maka kami ditawarkan ala carte, alias pilih menu. Ada 4 menu yang tersedia : rawon, nasi goreng, mie goreng dan american breakfast. Oke, kami pilih rawon dan nasi goreng. Selain menu tadi, di meja area sarapan tetap tersedia buffet untuk kopi-teh, 2 macam fresh juice, buah potong, roti tawar biasa dan gandum, toaster (bisa panggang sendiri rotinya), dan aneka selai. Sangat mengenyangkan.
Tujuan wisata hari ini adalah Jatim Park 2 + Eco Green Park yang lokasinya bersebelahan dan ada paket tiket terusan nya. Harganya adalah Rp. 105.000,- per orang untuk masuk ke Eco Green Park, Museum Satwa, dan Batu Secret Zoo. Jam 8.30 kami sudah pesan grab dengan tujuan Eco Green Park. Sebelum jam 9 loket sudah buka dan kami sudah bisa masuk ke area wisata. Keren, budaya standar International ! Biasanya di Indonesia kalo ditulis buka jam 9, maka jam 9 itu petugasnya baru datang dan siap2, kadang pake ngaret.
Di Eco Green Park ini, ada berbagai exhibition terkait lingkungan yang mendidik. Ada pajangan menarik dari pengolahan berbagai barang2 bekas, penggunaan tenaga air untuk berbagai hal (termasuk memainkan lagu suwe ora jamu dengan gamelan bertenaga air), pembuatan biogas, dsb. Ada juga insectarium, tempat berbagai serangga dan kupu2 yang diawetkan. Jumlahnya ratusan jenis dari berbagai belahan dunia. Keren banget deh !
Area burung, dari yang raksasa sampai yang imut bereneka warna semuanya ada. Ada 4 jenis burung raksasa di sini : Emu (Australia), Ostrich (Afrika), Kasuari (Indonesia) dan Nandu (Amerika Selatan). Tingginya bisa melebihi manusia.
Kita bisa memberi makan burung2 itu, tentunya dengan membayar 10 ribu rupiah untuk makanan nya. Semua senang ya, burung nya senang dikasi makan, pengunjung senang bisa kasi makan, zoo nya juga senang ga usah keluarin duit buat kasi makan burung nya. Haha.. Makanya di sini burung2nya semua lincah dan terawat. Senang lihatnya.
Selain itu ada juga berbagai burung hantu, bebek, elang sampai merak India yang unik dan langka yaitu yang berbulu putih. Kita bisa juga berfoto bersama burung dengan membayar sukarela. Dengan kamera sendiri maksudnya. Jika mau difoto dengan kamera petugasnya dan fotonya dicetak, maka perlu membayar Rp. 60.000,- per cetakan foto.
Selain burung, ada juga area animal farm yaitu hewan ternak seperti sapi dan domba. Di dekatnya ada berbagai tanaman perkebunan seperti wortel, sayuran, tanaman hidroponik, serta penjualan bibit tanaman dan buah.
Ternyata ada pohon tin (terdapat di alquran) atau pohon ara (terdapat di alkitab) yang bibitnya dijual di sini. Tin dan Ara ternyata adalah pohon yang sama. Selain itu juga ada berbagai bibit pohon buah dan bunga lainnya. Ada juga peternakan lebah, jadi bisa membeli produk2 madu juga di sini.
Masuk ke Eco Science Center, kita bisa merasakan pengalaman bencana alam melalui berbagai simulasi yang ada di sini. Kami sempat mencoba simulator gempa dan angin. Selain itu ada juga Hanoman bioskop 3 dimensi yang berbentuk kubah, nontonnya berdiri dan bisa melihat ke segala arah. Walau kami cuma berdua, petugas dengan ramah mempersilakan kami merasakan semua simulasi dan bioskop kapasitas 100 orang tersebut. Wow banget deh !
Kirain sudah hampir pintu keluar, ternyata masih banyak lagi yang bisa dinikmati. Gile… ga abis2 ini tempat.
Rumah terbalik terinspirasi dari Badai Sandy. Jadi pas masuk, semua kondisi rumah dalam posisi terbalik dan menempel di langit2. Kita bisa pose gaya terbalik2 (kita yang nempel di langit2) atau foto biasa yang memperlihatkan rumah dalam kondisi terbalik. Sama2 keren. Pembuatan replika nya rapi dan keren, sampai ada binatang llama yang menempel terbalik di langit2 rumah. Hehe..
Jika mau foto2 gaya 3 dimensi ada juga disediakan di sini. Letaknya tidak jauh dari rumah terbalik. Pokoknya lengkap deh, dari hanya lihat2 sampai main2 sampai foto2, semua bisa.
Senang sekali bisa lihat pinguin dan merak langka dari India yang berwarna putih. Jika sudah pegal, maka dekat pintu keluar ada fish therapy. Gratis. Silakan basuh kaki dan celupkan dalam kolam penuh ikan garra ruffa. Dijamin kaki anda akan diserbu dan digigit oleh ikan2 itu, rasanya geli2 aneh gitu di awal.. tapi lama2 jadi biasa. Itu semua bisa dinikmati tanpa ada biaya tambahan. Betul2 memuaskan.
Dari panduan wisata batu, menjelajah Eco Green Park ini diperkirakan butuh waktu 1 jam. Tapi kami menghabiskan waktu 2,5 jam nih.. itu pun banyak yang kami lewati atau tidak dimainkan. Waduh, gawat. Sudah mau jam makan siang tapi belum menjelajah Jatim Park 2 (museum satwa dan batu secret zoo). Harus cepat2 bergerak jika tidak mau kehabisan waktu. Jatim Park 2 tutup jam 5 sore soalnya.
Bersambung ke part 2