Danau Toba-Medan : 1 – 5 Juni 2023 (part 2)

Day 3 : Bukit Holbung, Taman Wisata Iman, Air terjun Efrata, Simalem Resort

Hari ketiga jadwal kami cukup padat, kami akan meninggalkan Samosir dan kembali ke daratan Sumatera tidak naik ferry tapi lewat jalur darat.

Bye Samosir Villa Resort

Setelah breakfast, kami check-out dan menuju jembatan Tano Ponggol. Satu2nya jembatan yang menghubungkan pulau Samosir dengan daratan Sumatera dan baru dibuka pertengahan tahun 2023 ini. Sebelum melintasi jembatan, kami sempat berfoto di depan gedung gereja HKBP Pangururan yang masih dalam tahap penyelesaian pembangunannya. Gedung gereja ini terlihat besar dan megah.

HKBP Pangururan

Jembatan Tano Ponggol memiliki panjang 382 meter. Jauh lebih kecil ketimbang jembatan Ampera di Palembang (2015). Walaupun ada larangan berfoto di atas jembatan, namun tetap saja banyak warga dan wisatawan berfoto di sini. Maklum, jembatan baru ini memudahkan lalu lintas keluar masuk Samosir tanpa menunggu jam penyebrangan ferry.

Jembatan Tano Ponggol

Setelah menyebrang, lokasi pertama yang kami kunjungi adalah bukit Holbung, Namanya saja bukit, jadi perjalanannya menanjak dan di beberapa titik ada seperti bekas longsoran batu dari tebing di sisi jalan. Dekat pintu masuk bukit Holbung, ada warung kopi untuk snack dan minum. Jika tidak kuat jalan kaki menanjak bukit, bisa duduk di sini saja melihat pemandangan bukit.

Puncak Bukit Holbung

Nah kalo kuat, sebaiknya naik ke atas bukitnya. Jalurnya mudah kok, ada undakan tangga jadi aman. Cuma ya pastinya berkeringat dan sebaiknya bawa air minum. Jika sudah sampai di puncak, pemandangannya sangat spektakuler dari semua sisi. Kita bisa melihat keindahan danau Toba dari sisi yang berbeda lagi.

Di puncak bukit Holbung dengan latar belakangnya bukit Sibea

Dari bukit Holbung, kami turun ke bukit Sibea-bea. Di sinilah terletak Patung Kristus Penyelamat (masih dalam tahap konstruksi), yang nanti setelah selesai, akan menjadi patung Kristus tertinggi di dunia. Akan mengalahkan tinggi patung Christ the Redeemer di Rio de Jainero yang sudah sangat terkenal di seantero dunia.

Patung Kristus Penyelamat

Pada tahun 2016, saat kami berwisata ke Manado, kami sempat berfoto dengan latar belakang Monumen Yesus Memberkati yang terletak di kawasan Citraland. Bisa baca trip Manado-Bunaken 2016.

Selain Patung Kristus Penyelamat yang raksasa, di kawasan ini juga terdapat patung Yesus yang seukuran manusia. Baik sedang berdiri dan juga memanggul salib. Pemandangan alam dari area ini juga cantik.

Suasana di bukit Sibea-Bea

Kami makan siang sejenak di Resto Pagar Batu dan segera melanjutkan perjalanan kami menuju Taman Wisata Iman di daerah Sitinjo. Di Taman Wisata Iman ini, kita dapat menemui gedung ibadah, patung2 dan ornamen dari semua agama resmi yang diakui pemerintah Indonesia. Namun, karena keterbatasan waktu, kami memilih mengeksplorasi area agama Kristen.

Taman Wisata Iman di Sitinjo

Di sini ada perjalanan salib, dimana terdapat area taman yang sangat luas dan jika diikuti jalan setapaknya akan ada perhentian berupa patung. Mulai dari taman firdaus, Abraham, Musa sampai perjalanan salib Yesus.

Ornamen dan patung yang ada di Taman Iman Sitinjo

Areanya lumayan jauh dan naik turun sehingga harus memiliki stamina yang baik. Kita masuk dan keluar jalan kaki dari pintu berbeda. Karena itulah driver kami stop dan menurunkan kami di satu pintu kemudian menjemput lagi di pintu yang satunya.

Diorama Yesus disalibkan, lengkap 3 salib dalam ukuran besar

Tujuan selanjutnya adalah air terjun Efrata. Jika hari sebelumnya kami berkunjung ke air terjun Sigarantung yang aliran airnya kecil Danau Toba (part 1), kalo di sini alirannya sangat deras. Ada stage untuk berfoto dengan background air terjunnya, dan kami bisa turun lebih bawah lagi untuk merasakan percikan air terjun Efrata ini atau bahkan mandi di sungai bawah air terjun.

Air Terjun Efrata & View dari Tele

Selanjutnya kami naik lagi ke arah Menara Tele. Ternyata menara ini sedang direnovasi untuk menjadi lebih bagus lagi. Jadi kami stop saja di pinggir jalan, dari ketinggian memang terlihat view Danau Toba yang cantik.

Taman Simalem Resort

Kami menginap malam ini di Taman Simalem Resort. Perjalanan melalui jalur Lintas Barat pulau Sumatera. Jalanannya sangat panjang dan merupakan jalur lama, tiap lajur hanya bisa dilalui satu kendaraan. Suasana sudah sore dan langit semakin mendung.

Saat kami tiba dan keluar kendaraan, hawa dingin seperti di Puncak Bogor terasa di tubuh kami. Resort ini cukup mahal, namun sangat direkomendasikan oleh banyak orang karena keindahan view nya.

Keindahan danau Toba dari Taman Simalem Resort

Mobil hanya bisa parkir di area parkir, sehingga untuk menuju gedung resortnya dari receptionist, para tamu akan diantar jemput dengan mobil buggy golf atau sejenisnya. Sebenarnya kalo mau jalan kaki bisa juga, karena jaraknya tidak terlalu jauh. Hitung2 menghangatkan badan di tengah cuaca yang dingin

Suasana Taman Simalem Resort

Di Taman Simalem Resort ini, ada beberapa fasilitas, baik yang bisa dinikmati oleh tamu hotel maupun para wisatawan yang tidak menginap. Kalo mau menikmati sunset atau sunrise, bisa melihatnya dari Ampitheatre. Harga menginap di sini sudah termasuk dinner prasmanan selain breakfast. Iya sih, karena kompleks ini agak ke dalam dan susah lagi untuk keluar mencari makan.

Untuk makan malam, disediakan di restoran bernama Teahouse. Lokasinya di sebelah kantor receptionist. Saat kami makan malam di sini, di setiap meja sudah ada nama tamunya. Jadi tidak berebutan tempat duduk. Makanannya lengkap dari snack, makanan berat, BBQ, soup, hingga dessert.

Bersambung ke Part 3 (Finish)

Kisah sebelumnya di Part 1

Categories: 2020-2024, ASIA, INDONESIA, Sumatera | Tags: , , , , , , , , | Leave a comment

Post navigation

We love your feedback !

Blog at WordPress.com.