JW Marriott Hotel, Jakarta : 23-25 Oktober 2020

Prolog

Saat awal bermulanya pandemi COVID-19 masuk ke Indonesia, industri pariwisata langsung terkena dampaknya. Hunian hotel dan rekreasi tiba2 drop. Karena itu grup besar chain hotel JW Marriott (termasuk Ritz Carlton, Westin, Le Meridien, Sheraton, St. Regis, dsb) meluncurkan promosi besar2an demi menarik minat orang menginap dan makan di hotel grup tersebut. Kami pun memanfaatkan promo tersebut dengan antusias. Booking online langsung ke hotelnya untuk menginap di hotel JW Marriott (kami pilih yang Jakarta) 2 malam hanya membayar total 1 juta rupiah, tapi tanggal harus fix. Kami pun pilih tanggal 23-25 Oktober 2020 (weekend sesudah ultah Diana & Jeff). Jadi sekalian celebration lah ceritanya.

Sangat murah jika melihat ini adalah hotel bintang 5 di pusat Jakarta yang sangat terkenal dengan restoran all you can eat nya, trus hanya bayar 500 ribu per malamnya. Jika dihitung, harga segitu sudah termasuk breakfast buffet untuk 2 orang rasanya worth banget. Harga ini juga sudah termasuk free parking ya, ini penting banget diperhatikan, karena banyak promo hotel JW Marriott Jakarta dan Ritz Carlton Jakarta yang ternyata tidak termasuk parkir. Akibatnya yang bawa mobil bisa kena 300 ribu untuk parkir 2 malam, fantastis kan.

Selain itu, kami juga beli voucher makan all you can eat di Sailendra dan Pearl Restaurant, keduanya ada di JW Marriott Jakarta. Sedang promo besar juga, rencananya mau dipakai saat kami menginap. Lalu kami juga beli voucher promo untuk menginap di Westin Resort & Spa – Ubud Bali, bisa dipakai sampai Desember 2021. Untuk yang Westin Ubud nanti kami ceritakan saat sudah dipakai ya, belum tau kapan nih. Sekarang cerita yang JW Marriott Jakarta saja dulu. — Yg Westin Ubud jadi dipakai May 2021, bisa dibaca di trip Ubud-Bali.

Day 1 (Jumat)

Lunch lobster & surprise di kaca jendela hotel

Hari ini Jeff sengaja cuti dari kantornya supaya kami bisa lebih santai menikmati weekend kali ini. Setelah mengurus beberapa urusan di pagi hari, siangnya kami menuju Jakarta. Mampir makan siang dulu di Lobbie Lobster yang terletak di Jalan Panjang. Kami tertarik makan lobster di sini karena cukup terjangkau dari segi harga. Maklum, lobster itu makanan mahal banget. Kami pertama kali makan lobster itu saat cruise dengan Costa Victoria di Singapore (2017). Ini kali kedua jadinya, anggap saja untuk merayakan ultah Diana & Jeff di Oktober ini. Loobie Lobster itu tempatnya menyatu dengan Holycow yah, jadi sama saja seperti masuk ke Holycow tempat makan steak itu dan nanti minta menu nya Loobie Lobster gitu.

Selesai makan, kami menuju hotel dan check-in. Semua staf hotel ramah dan sangat memperhatikan protokol kesehatan. Jadi saat ada tamu yang sedang check-in, tamu lain diarahkan untuk menunggu di lobby dan tidak berdiri antri di belakang tamu yang sedang check-in. Great. Untuk verifikasi data diri, Diana cukup menscan sendiri KTP di scanner yang ada di receptionist. Untuk breakfast sudah kembali diadakan di Sailendra Restaurant dengan live station (buffet new normal). Ada 3 pilihan waktu breakfast, slot 1 jam 06.30-7.30 atau slot 2 jam 7.45-8.45 atau slot 3 jam 9.00-10.00. Tinggal ambil kartunya sesuai pilihan waktu tersebut saat check-in. Kami pilih yang slot 1 dan 2, karena kan menginapnya 2 malam jadi 2x breakfast. Sebelumnya, saat PSBB ketat di Jakarta, hotel sempat mengganti breakfast menjadi model ala carte juga pernah model take away breakfast untuk makan di kamar.

Kami dipersilakan menuju kamar 2012 (di lantai 20) dan ketika membuka pintu kamar, taraaaaa…. ada surprise dari pihak hotel di kaca jendela kamar kami. Lovely. Memang sebelumnya kami sudah request untuk dekor kamar ultah. Karena yg lebih dekat ultahnya Jeff, jadi pesannya untuk ultah Jeff saja. Tapi sebetulnya pihak hotel ga menanyakan sih ultahnya tanggal berapa. Cuma tanya nama dan usia saja. Lain kali bisa request untuk 2 nama ah kalo gitu, hehe.. Balik lagi nih, gambaran dekor ultah yang umum untuk kamar hotel itu setau kami adalah ada kelopak bunga atau handuk berbentuk angsa di atas ranjang. Mirip2 dekor kamar wedding anniversary gitu sih. Belum pernah yang berbentuk tulisan dan gambar yang di-cat di kaca jendela. Jadi ini betulan surprise yang kereeeen dan sangat berkesan. Thank you Marriott !

Karena tulisannya di kaca yang transparan, maka sangat indah dipandang mata karena background nya awan dan gedung bertingkat, tapi sangat sulit difoto, apalagi dengan yang ultahnya karena backlight, hehe.. Itulah bedanya mata manusia ciptaan Tuhan dengan lensa kamera buatan manusia yang terbatas.

Di meja, selain kartu ultah ada juga hygiene set yang diberikan kepada tamu hotel saat pandemi seperti ini. Isinya ada masker, hand sanitizer, alcohol wipes, dan sarung tangan. Ini dikasi tiap hari ya, jadi seperti air minum mineral dan amenities kamar mandi yang tiap hari dikasi baru. Ada tulisan dan video di TV yang memastikan kebersihan kamar dan area hotel dengan desinfektan. Jadi tamu bisa merasa aman dan nyaman yah stay di sini. Ranjang dan bantal di hotel ini terkenal nyaman banget. Sudah kami buktikan sendiri, nyesss banget, susah bangun deh di sini, haha..

Posisi kamar mandi yang ada tepat setelah buka pintu kamar juga mendukung rutinitas saat pandemi. Jadi setelah kita aktivitas di luar kamar, bisa langsung masuk kamar mandi untuk membersihkan diri dan ganti baju, baru kemudian masuk ke bagian dalam kamar yang ada ranjangnya dalam keadaan tubuh bersih. Kamar mandi lengkap nih, ada shower kaca dan bathtub yang nyaman banget dan bersebelahan. Sekeliling dinding terdiri dari cermin2 yang tinggi sampai ke langit2 dan luas banget. Jadinya seru, bisa mantul kemana2 kalo lagi mandi, baik yang di shower & bathtub, maupun yang pakai wastafel, haha.. Amenities kamar mandi yang disediakan cukup minim, disengaja karena masa pandemi. Jadi jika perlu tambahan yang tidak disediakan minta saja ya, misalnya sanitary bag, sisir, dsb.

Di dalam lemari disediakan berbagai fasilitas selayaknya hotel bintang 5, tapi tanpa minibar di dalam kulkasnya. Ini juga sudah diberitahukan oleh receptionist saat check-in dengan alasan pandemi. Gelas yang disediakan ada 4, 2 berupa gelas beling yang cantik banget dan 2 berupa gelas cup yang bisa dibawa2. Sangat pas untuk kami. Ada juga disediakan kimono yang dalamnya bahan handuk tapi luarnya bahan silk.

Oke, setelah explore kamar, kami menuju lantai 3. Ini adalah area terbukanya hotel, ada kolam renang, gym dan tempat bermain anak. Ternyata kolam renangnya kecil mungil nyempil di pojokan saudara2, maklum sih ini kan memang hotel bisnis bukan hotel wisata. Selama pandemi dibatasi maksimal 4 org di dalam pool itu.

Selain di lantai 3, ada ruang terbuka lagi yaitu di depan lobby. Di situ ada cafe dan ada area bisa duduk2 di depannya. Lumayan lah, kalo lagi mau ada sirkulasi udara di luar AC bisa duduk2 di sini. Sore ini pun kami coba jalan2 ke sekitar hotel dan mampir ke Belagio Mall. Saat malam hari, ternyata kaca jendela tempat tulisan birthday itu memantulkan isi kamar dengan cukup sempurna. Maka terciptalah nuansa yang berbeda lagi malam ini di jendela tersebut. Pemandangan gedung jika muka kita mendekat ke kaca, lalu pemandangan kamar jika kita menjauh dari kaca. Duuuh, sukaaaaa banget !

Good Night

Day 2 (Sabtu)

Hari ini kami awali dengan breakfast di slot pertama yaitu jam 06.30 – 07.30. Agar tidak mandi berkali-kali, karena masa pandemi ini habis beraktivitas di luar kamar pasti harus mandi pas masuk kamar, kami memutuskan untuk breakfast terlebih dahulu, baru setelah itu mandi setibanya di kamar. Di depan restaurant Sailendra ada pengecekan suhu tubuh menggunakan sensor, lalu ada meja pendaftaran untuk menyerahkan kartu slot breakfast serta mengisi nama dan nomor kamar.

Sarapan buffet ala pandemi, yaitu model live station

Masuk ke dalam bisa pilih sendiri mau duduk di mana. Pagi ini suasana restoran cukup penuh walau tidak terlalu padat. Di meja sudah ada amplop coklat berisi sendok, garpu dan pisau. Begitu kami duduk, ada petugas yang menawarkan kopi dan teh untuk diambilkan. Setelah itu barulah kami keliling mencari makanan yang dikehendaki.

Walaupun berkonsep buffet, namun dalam suasana pandemi covid ini, pengambilan makanan dilayani oleh staf restaurant yang standby di setiap station nya. Kita tidak bisa ambil sendiri karena antara kita dan makanan dibatasi oleh pembatas akrilik untuk menjaga kebersihan makanan. Di setiap station kita tinggal bilang apa yang kita mau dan mau berapa banyak jika makanannya dalam bentuk potongan. Alur antrian di setiap station juga jelas. Ada tulisan “IN” dan batas menggunakan tali.

Ada station untuk bubur, bajigur (tapi lebih mirip bandrek rasanya)+gorengan (pisang, ubi, kacang), cereal+yoghurt, egg station, makanan barat, makanan lokal, noodle, pastry, juice, buah, cukup lengkap lah. Walau memang variasi jenis makanannya masih kalah dengan menu sarapan saat kami menginap di Sari Pacific Hotel Jakarta (2019) Kami ga tau apakah memang di Marriott standar menu sarapan nya seperti ini atau harusnya lebih lengkap tapi jadi berkurang gara2 pandemi. Petugas semuanya mengikuti protokol kesehatan. Hand sanitizer juga ada di mana2 sehingga memudahkan kami untuk menjaga kebersihan. Saat tamu berjalan2 antar station juga diwajibkan mengenakan masker, jadi aman untuk semuanya.

Kami lebih senang dengan konsep ini karena :

  1. Lebih bersih karena makanan ga diacak2 oleh tamu sebelum kita
  2. Porsi makanan lebih terbatas karena diambilkan, sehingga harusnya tidak ada makanan tersisa/terbuang di piring. Kalo suka bisa minta lagi kok, don’t worry.

Waktu 1 jam sangat cukup untuk sarapan. Malah 15 menit sebelum waktu makan selesai, sudah ada staf yang mengingatkan kami bahwa waktu untuk mengambil makanan sudah hampir habis. Ini dilakukan supaya ada ketertiban, tamu tidak menumpuk di waktu tertentu dan staf restaurant pun ada waktu istirahat antar slot. Tapi tentu saja tamu tidak akan diusir bila masih makan.

Setelah breakfast, kami jalan2 ke luar sebentar di depan lobby sekedar untuk mencari udara segar dan lanjut bersantai di kamar. Jadinya malas berenang deh kali ini, lebih nyaman berendam air hangat di bath-tub saja dan tiduran di ranjang empuk sambil nonton TV kabel, hehe..

Lunch AYCE Sailendra, tema Singapore Hawker Food

Jam 12 siang kami turun lagi buat lunch buffet, menggunakan voucher makan yang sudah kami beli dan reservasi sebelumnya. Dulu kami beli voucher seharga 200 ribu per orang untuk buffet Sailendra yang harganya biasa di 500 ribu per orang. Tapi kali ini buffetnya mengusung tema Singapore Hawker Food, tidak selengkap menu AYCE (All You Can Eat) standar Sailendra biasanya. Harga promo yang ditawarkan untuk tema makanan ini 250 ribu per orang. Jadi agak sayang sih memang, hanya untung 50 ribu rupiah per orang, tapi ga papa deh.

Ini pun sudah bagus Sailendra buka AYCE, walau hanya saat weekend saja (jumat malam, sabtu dan minggu). Weekday masih tutup untuk AYCE dan hanya buka untuk ala carte. Pearl Restaurant yang kami beli vouchernya juga malah masih tutup nih, belum buka lagi sejak pandemi merebak. Jadinya voucher belum digunakan. Katanya nanti kalo Pearl Restaurant nya sudah buka lagi akan diinfokan ke kami. Oke deh. — Akhirnya karena sampai akhir 2021 Pearl belum juga buka untuk buffet, jadinya kami gunakan untuk Sailendra lagi. Kali ini sangat untung, karena selain buffet sudah harga normal di 500 rb++ per orang kami pun menang undian dan mendapatkan lagi voucher gratis untuk 2 org makan buffet di Sailendra. Wow !!

Siang ini suasana restaurant jauh lebih ramai. Semua meja terisi deh sepertinya. Banyak acara keluarga siang ini, ada yang lamaran juga loh. Rata-rata menggunakan busana formal dan baju pesta. Yang bajunya casual seperti kami biasanya ya tamu yang menginap di hotel, hehe..

Cara buffetnya sama seperti tadi pagi sarapan, hanya menunya lebih bervariasi. Ada sate ayam, yong tau fu, martabak, popiah, laksa, kwetiauw, beef bakut teh (halal jadinya ya, tapi enak banget ini), nasi hainam, makanan India, seafood, roasted lamb, tortilla, pasta, dessert kue2 dan es campur, teh tarik, dsb. Mantap sih untuk ukuran AYCE di masa pandemi, sesuai lah dengan harganya. Jangan dibandingkan dengan AYCE Sailendra saat normal ya, beda lah. Kami cukup lama di sini, sekitar 2,5 jam, menikmati makanan dan suasananya. Yang pasti kenyang banget lah.

Yummy

Selesai lunch, untuk refreshing sekaligus menurunkan makanan, kami jalan2 ke Lotte Shopping Avenue yang letaknya berdekatan dengah hotel. Pulang ke hotel tentunya kembali bersantai di kamar deh. Kenyang dengan buffet hotel di pagi dan siang hari, maka malam ini kami hanya makan buah lontar yang kami beli di Ranch Market di Lotte. Mau tau buah lontar itu seperti apa ? Kami foto-in ya, karena memang jarang ada nih. Bentuknya seperti kolang kaling besar, dengan rasa seperti buah kelapa. Nyam…nyam…

Buah Lontar

Day 3 (Minggu)

Pagi2 bangun tidur langsung melihat kaca dengan tulisan birthday itu sangat menyenangkan deh. Kalo hiasan di atas tempat tidur kan bertahannya cuma sebentar. Kalo yang ini bisa bertahan sampai kita check-out, very good idea. Untuk breakfast kali ini, kami makan di slot kedua, jam 07.45 – 08.45. Lebih siang dari kemarin, sengaja supaya bisa bangun lebih siang, hehe.

Menu sarapan sama dengan kemarin, hanya kali ini karena lebih ramai pengunjungnya, maka area makan lantai bawah dibuka lengkap dengan station nya. Egg station jika kemarin hanya ada 2 station, kali ini ada 3 station. Beberapa station juga ditambah jumlahnya dibandingkan kemarin. Lebih banyak tamu menginap di Sabtu ke Minggu rupanya, jadi sarapan hari Minggu pagi paling ramai.

Selesai makan, ritualnya sama nih seperti kemarin. Kami jalan2 sebentar ke luar hotel mencari udara segar dan kembali ke kamar untuk bersantai. Yup, kali ini benar2 bersantai, menikmati suasana kamar hotel yang memang enak dan nyaman. Menjelang jam 12, kami pun check out. Sebetulnya bisa kalo mau late check-out, tapi rasanya sudah cukup lah. Puas banget kok 2 malam staycation itu. Seperti biasa, ada staf2 hotel yang ramah dan membantu check out, termasuk menanyakan masalah dan kenyamanan selama kami tinggal di sana.

Epilog

Sejak pandemi covid melanda Indonesia bulan Maret 2020 lalu, baru kali ini kami menginap di hotel di dalam kota Jakarta. Sebelumnya, bulan Juli 2020 kami memang pergi ke Tanjung Lesung, namun itu betulan wisata alam yang sifatnya outdoor. Bentuk akomodasi pun cottage private yang berjauhan antara tamu satu dengan lainnya. Saat itu kami masih kuatir untuk menginap di hotel bentuk kamar2 yang pakai lift dan tertutup, apalagi di Jakarta.

free parking

Nah, ternyata kali ini kekuatiran kami tidak terbukti. Pihak hotel JW Marriott sangat2 memperhatikan protokol kesehatan. Dari awal kami masuk, selama kami beraktivitas di dalam hotel hingga kami pulang, kami merasa aman dan nyaman dengan situasi yang ada. Para staf hotel cukup tegas tapi sopan dalam menegur para tamu yang mengabaikan protokol kesehatan seperti lupa memakai masker. Malah menurut kami protokol kesehatan lebih dijalankan secara serius di hotel ini daripada saat di Tanjung Lesung. Mungkin karena ancaman covid di Jakarta  yang masuk zona merah sangat tinggi, sehingga kewaspadaan pun jauh lebih tinggi.

Untuk mendapatkan free parking, kita harus memastikannya dengan pihak receptionist pada awal check in. Kami sempat dibilang tidak mendapatkan free parking karena booking dengan harga promosi. Namun karena kami menunjukkan email bookingan hotel yang menyebutkan dengan jelas bahwa termasuk complimentary parking, maka mereka kemudian minta maaf dan mengurus fasilitas free parking untuk kami.

Prosedurnya sbb : pihak receptionist akan menginformasikan hal ini ke pihak concierge. Setelah itu kita perlu mampir ke concierge untuk meminta print out struk “complimentary parking”. Struk inilah yang disimpan dan ditunjukkan ke petugas saat mobil kita keluar masuk parkiran selama periode menginap. Struk ini baru diambil petugas parkir saat kami check-out di hari terakhir. Jadi bukan sistem minta cap di karcis parkir seperti umumnya di hotel2 lain.

Secara umum, pengalaman kami staycation di JW Marriott kali ini sangat menyenangkan. Ada surprise birthday yang unik, sarapan dan lunch AYCE yang sangat oke, petugas yang ramah dan cekatan, kamar yang amat cocok untuk bersantai dan protokol kesehatan yang dijalankan sangat baik. Rasanya aman dan nyaman. Jadi ga sabar nih untuk mencoba hotel Westin di Ubud Bali yang masih 1 grup sama JW Marriott ini. — dan ternyata pengalaman menginap di Westin Ubud juga sangat memuaskan !!

Sampai jumpa lagi pada liburan berikutnya ya… salam sehat !

Advertisement
Categories: 2020-2024, ASIA, INDONESIA, Jakarta | Tags: , , , , | 4 Comments

Post navigation

4 thoughts on “JW Marriott Hotel, Jakarta : 23-25 Oktober 2020

  1. rian

    Mau nanya, klo misal saya pesen lalu dekor ultah untuk anak saya yang 3 tahun bisa enggak ya kira2 dan ada tambahan biayanya tidak?

We love your feedback !

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

Blog at WordPress.com.

%d bloggers like this: