Hari ini kami harus bangun subuh karena jam 5 pagi kami harus berangkat ke O.R Tambo Intrernational Airport. Oleh sebab itu, kami tidak bisa menikmati buffet breakfast di hotel. Pihak hotel menyediakan take away breakfast dalam paper bag yang kami bawa dan bisa dimakan di jalan.
Kami naik penerbangan domestik selama 2 jam menuju kota George. Maskapai yang digunakan adalah Fly Safair. Pesawatnya penuh penumpang. Seperti dari Jakarta ke Denpasar. George Airport merupakan airport kecil di pinggiran kota George. Di luar George Airport, sudah menunggu lokal guide dan driver bis yang baru.
Atas : Fly Safair, kiri bawah : George Airport, kanan bawah : kota George
Hari ini kami akan meninggalkan kota Sapporo untuk menuju Lake Toya. Koper besar kami tinggalkan di hotel karena nanti kami akan menginap kembali di hotel ini saat hari terakhir. Jadi kami hanya bawa 1 koper medium. Perjalanan ke Lake Toya sekitar 2 jam menggunakan JR Hokuto. Kereta kami berangkat tidak tepat waktu dan meleset dari jadwal tiba di Lake Toya. Jadi kereta di Jepang bisa terlambat juga ya, tidak selalu on time. Akibatnya kami tidak bisa mengejar jadwal Donan Bus yang melewati depan hotel kami. Kami harus naik Donan Bus berikutnya yang tiba di kantor mereka.
Keluar station, kami bersama penumpang lain bergegas ke bus stop yang terletak di sebelah kanan pintu keluar station. Hujan salju cukup deras dan semua penumpang mesti berdiri cukup lama di tengah dingin dan hujan salju untuk menunggu bus datang. Ada penumpang yang dijemput oleh pihak hotel di Lake Toya, tapi mayoritas seperti kami harus naik Donan Bus. Per orang biayanya 340 Yen.
Atas : JR Hokuto, bawah : tiba di Lake Toya
Perjalanan bus sekitar 25 menit dan sepanjang perjalanan hujan salju turun terus. Hal ini membuat pemandangan kami sangat terbatas. Kami tidak bisa melihat arah jalan namun drivernya sudah pengalaman sehingga kami tiba dengan selamat di Donan Bus Toya Office. Perjalanan berakhir di Donan Bus Toya Office. Jarak dari kantor bus ke hotel kami lumayan juga, sekitar 1 km dan ditempuh dengan berjalan kaki sekitar 15 menit.
Dari Donan Bus Toya Office ke hotel, kami berjalan kaki di tengah hujan salju yang masih turun dengan cukup deras. Lumayan seru juga karena harus menggeret koper di jalanan bersalju. Pengalaman tak terlupakan. Untung koper kami kuat dan tidak jebol.
Bangun pagi jam 05.30 di Simalem, ternyata cuacanya cukup bersahabat yaitu sekitar 16 derajat celcius saja. Langit berawan cukup tebal sehingga tidak terlihat sunrise.
Taman Simalem Resort di pagi hari
Kami breakfast di Teahouse, restoran yang sama seperti semalam kami dinner. Hanya saja pagi ini bisa pilih kursi sendiri. Kami memilih duduk di luar sehingga bisa menikmati keindahan danau Toba.
Day 3 : Bukit Holbung, Taman Wisata Iman, Air terjun Efrata, Simalem Resort
Hari ketiga jadwal kami cukup padat, kami akan meninggalkan Samosir dan kembali ke daratan Sumatera tidak naik ferry tapi lewat jalur darat.
Bye Samosir Villa Resort
Setelah breakfast, kami check-out dan menuju jembatan Tano Ponggol. Satu2nya jembatan yang menghubungkan pulau Samosir dengan daratan Sumatera dan baru dibuka pertengahan tahun 2023 ini. Sebelum melintasi jembatan, kami sempat berfoto di depan gedung gereja HKBP Pangururan yang masih dalam tahap penyelesaian pembangunannya. Gedung gereja ini terlihat besar dan megah.
Setelah perjalanan kami Trip USA (Seattle & Alaska Cruise) bulan April kemarin, kami kembali jalan2 domestik bersama keluarga. Kami memanfaatkan libur panjang karena hari Kamis tanggal 1 Juni adalah hari libur nasional jadi menambah cuti di tanggal 2 dan tanggal 5. Destinasi yang kami pilih adalah danau Toba dan kota Medan di Sumatera Utara. Danau Toba merupakan 1 dari 5 Destinasi Super Prioritas yang ditetapkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreaktif (Kemenparekraf) Republik Indonesia. Empat lainnya adalah Borobudur, Likupang, Mandalika dan Labuan Bajo.
Sebenarnya jalan2 kali ini adalah inisiatif dari orang tuanya Diana yang pernah bekerja dan tinggal di Medan. Mereka ingin bernostalgia sekaligus mengajak Jeff yang belum pernah sama sekali ke Medan. Rute kami kali ini adalah masuk dari Silangit yang memiliki airport internasional yang terdekat dengan danau Toba. Kemudian kami akan menginap di beberapa tempat yang ada di pinggir danau Toba dan kemudian kami pulang ke Jakarta dari Medan. Hal ini kami pilih mengingat jarak dari Medan ke danau Toba bisa menempuh waktu 5 jam. Sementara jika dari Silangit, hanya sekitar 30 menit kita sudah bisa melihat danau Toba.
Perjalanan kami ke Ciwidey kali ini adalah untuk merayakan hari ulang tahun kami berdua di bulan Oktober. Tahun lalu, kami pernah menginap juga di Ranca Upas, Ciwidey (2021). Hawa yang dingin dan penginapan yang menyatu dengan alam memang menjadi daya tarik untuk area Ciwidey ini. Karena masih dalam era COVID, walau sudah melandai, namun kami masih tetap berusaha memilih tempat menginap yang private. Jadinya kami memilih 1 malam di Glamping (Glamour Camping) Legok Kondang dan1 malam di Glamping Lakeside Rancabali.
Harga untuk glamping di Ciwidey ini tergolong mahal menurut kami, karena menjual nuansa tenda tapi harga setara hotel bintang 4 atau 5. Untuk Glamping Legok Kondang, kami ambil Luna Tent di harga 3,5 juta per malam. Sementara untuk Glamping Lakeside Rancabali kami ambil Lakeside Tent di harga 1,5 juta per malam. Mari kita coba, seperti apakah rasanya menginap di glamping mahal ini ?
Lido Lake Resort ini sebetulnya sudah lama berdiri dalam kawasan Lido. Namun sejak tahun 2015 kawasan ini mulai digarap menjadi proyek bersama antara MNC Grup dan Donald Trump. Tujuannya adalah untuk dijadikan kawasan sekelas Disney Land dan Universal Studio, di atas lahan sekitar 3.000 ha. Sekarang Lido malah sudah masuk dalam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), sama seperti Tanjung Lesung, Banten.
Kami menginap di tempat ini ber-3, bersama adik dari Jeff, namanya Jennifer. Kami pernah juga sih pergi ber-3 tahun 2015 saat traveling ke China. Beli voucher menginapnya melalui Traveloka dengan harga Rp.736.000,- untuk weekend, sudah termasuk breakfast. Hotel juga banyak menawarkan promo2 melalui sosmed nya. Buat yang berminat silakan dimanfaatkan sebelum nanti harga tambah mahal mengikuti perkembangan fasilitas di kawasan ini.
Day 1
Sebelum ke Lido, kami mampir dulu ke Bogor untuk jajan dan beli makanan sebagai bekal nanti di Lido. Pertama mampir ke Roti Unyil Venus, kami suka banget roti ini. Kali ini, kami tinggal ambil saja karena sudah pesan melalui wa sebelumnya. Lalu mampir ke Jl. Suryakencana, salah satu jalanan paling terkenal untuk para wisatawan dan nyobain Cungkring Pak Jumat yang tersohor itu. Ooh, ternyata bagian sapi yang kenyal2 ditambah gorengan serta lontong dan disiram bumbu kacang. Ini kami makan di mobil.
Hari ini ceritanya kami pagi2 mau langsung check-out saja dari hostel, jadi tinggal ke Lake Minnewanka yang berada agak di luar Banff dan langsung cabut ke arah Revelstoke. Seperti biasa, jam 7 pagi kami sudah berangkat. Kali ini petugas di hostel berjaga 24 jam, jadi pagi2 kami check-out dengan menyerahkan kunci pada resepsionis.
Dari Banff ke Lake Minnewanka nanti jalannya akan bercabang 2, tapi sebenarnya mau pilih mana saja sama, karena rutenya loop (lingkaran) dan pasti kedua2nya tiba di Minnewanka. Kami pilih yang ke kiri dulu, nanti pulangnya baru melewati Two Jack Lake.
Lake Minnewanka
Sampai di Lake Minnewanka memang masih sepi. Matahari bersinar menyilaukan mata tapi membuat danau berkilauan indah. Danau ini berbeda dari danau2 sebelumnya yang kami lihat di Canadian Rockies. Danau ini sangat besar, lebih mirip laut karena ujung2nya tidak terlihat dari dermaga. Makanya di sini disediakan cruise, saking besarnya danau ini.
Untuk bisa menikmati alam cantik di Western Canada, tepatnya Canadian Rockies, maka pilihan kami adalah dengan menyetir mobil sendiri. Ini adalah pengalaman kami pertama kali menyewa mobil dan menyetir mobil di luar negeri. Ternyata sangat mudah loh. Berikut kami share beberapa poin penting jika ada yang mau melakukan road trip juga seperti kami.
Memiliki SIM Internasional
Untuk bisa menyetir di Canada, maka kita harus membuat SIM Internasional. Silakan baca pengalaman kami membuat SIM Internasional mengenai syarat dan proses pembuatan SIM Internasional. Jangan lupa membawa SIM Indonesia juga saat di luar negeri, jadi baik SIM nasional dan internasional semua dibawa.